Ami adalah sahabat Diva. Merka berteman sudah dari semenjak SMP hingga sekarang. Diva mempunyai seorang kakak laki - laki yang sangat tampan membuat Ami jatuh cinta.
Wisnu nama kakak laki - laki Diva tengah galau dengan nasib rumah tangganya merasa terhibur dengan kehadiran Ami. Mereka mulai sering bertemu dan jalan bareng.
Hubungan keduanya semakin jauh dan tidak terkendali sehingga membuat Ami hamil. Semua keluarga Wisnu jelas saja kaget dan tidak terima. Tapi berkat perjuangan Wisnu yang menjelaskan keadaan rumah tangganya yang sebenarnya membuat kedua orang tuanya memberi restu,asalkan Wisnu terlebih dahulu menceraikan istrinya yang tertangkap basah berselingkuh dengan atasannya dikantor.
Takdir berkat lain saat Wisnu akan meminang kekasihnya tiba - tiba ia mengalami kecelakaan dan membuat memorynya tentang Ami hilang. Ami yang sudah lelah berusah memulihkan ingatan Wisnu memilih pergi.
Akankah ingatan Wisnu kembali?Bagaiman nasib Ami? Akankah cinta mereka bisa bersatu ke
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ima susanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
"Mas langsung pulang ya,sayang." Wisnu kembali mencuri ciuman bibir Ami. Ia merasa candu dengan bibir gadis itu.
"Mas Wisnu nakal." Ami memukul bahu Wisnu lembut.
"Nakal nakal gini tapi kamu sukakan." kekeh Wisnu sambil mencubit hidung bangir Ami hingga memerah.
"Udah ah ,nanti kalau kelamaan ada yang ga beres tar." Ami buru - buru keluar takut di terkam kembali oleh Wisnu.
"Awas ya nanti,kamu ga bakal mas lepasin." ancam Wisnu.
"Ih raut." ujar Ami sambil menjulurkan lidahnya membuat Wisnu gemes.
"Mas,pulang dulu ya sayang. Sampai ketemu besok,jangan tidur malam - malam. Kumpulin mas ya." pesan Wisnu sebelum meninggalkan Ami.
Ami masuk kedalam rumahnya saat mobil Wisnu sudah menjauh dari rumahnya.
"Assalamualaikum." ucap Ami.
"Waalaikumsalam. " jawab ibu Ami.
"Eh ada,ibu. Ibu sudah dari tadi pulangnya.?" tanya Ami sambil mencium tangan ibunya dengan takzim.
"Belum baru tiga puluh menit yang lalu. Ibu kira kamu nginap di rumah Diva." ujar Ibu sambil membelai kepala putrinya yang sedang tidur di pangkuanya. Ami sangat jarang bisa bermanja seperti ini dengan ibunya. Di dikarenakan kesibukan ibunya.
"Ga,bu. Ga tau kenapa Ami lagi pengen pulang, ga tau aja ada ibu dirumah. " kekeh Ami. " Ayah mana,bu?" tanya Ami saat tidak menemukan ayahnya.
"Ayah kayanya sudah tidur." jawab ibu.
"Ayah pasti capek ya, bu?makanya langsung tidur." ujar Ami dan di iyakan oleh ibunya melalui anggukkan kepalanya.
"Sudah malam sebaiknya kamu tidur. Ibu juga sudah ngantuk." perintah ibu yang langsung di ikuti oleh Ami.
Badanya juga terasa lelah,mungkin karna aktivitasnya tadi bersama Wisnu. Sebelum tidur ia menganti pakaiannya dengan pakaian tidur. Lalu merebahkan tubuhnya di atas ranjang sederhana yang selama ini menjadi tempatnya istirahat.
Sejenak Ami kembali mengingat kejadian tadi,bibirnya tak berhenti tersenyum. Pengalaman pertama yang membuatnya melayang kelangit ketujuh. Ditengah lamunannya tau - tau Ami pun tertidur.
Sementara di tempat berbeda Wisnu juga sedari tadi senyum - senyum ga jelas membuat istrinya heran.
" Kamu kenapa,mas?" tanya Istrinya yang tanpa setahu Wisnu tau - tau sudah di rumah saat ia pulang tadi.
"Apa?" tanya Wisnu.
"Kamu sedari tadi senyum - senyum ga jelas gitu,kaya orang lagi jatuh cinta saja."tebak istrinya.
"Emang ga boleh senyum - senyum. Mulut mulu aku ini,suka - suak akulah." jawab Wisnu ketus. Hilang sudah senyum di bibirnya.
"Lah,aku tanya apa jawabnya apa. Aneh kamu mas." ujar Istrinya ga kalah ketus. Begitulah mereka berdua sudah beberapa bulan ini selalu aja tidak pernah kalau bicara itu dengan nada yang baik.
Wisnu sudah terlanjur kecewa dengan istrinya,sudah bersikap masa bodoh apa yang istrinya lakukan. Ia sudah menyerah tapi istrinya menolak pilihan yang ia ajukan. Maka jadilah mereka berdua setiap bertemu pasti ujung - ujungnya berbicara dengan nada sedikit tinggi.
Nia istrinya bukan tidak mau mendengarkan permintaan suami dan mertuanya untuk berhenti bekerja. Tapi kariernya lagi sedang bagus - bagusnya sayang kalau dilewatkan begitu saja. Apalagi bosnya sangat royal pada dirinya.
Menurut dia urusan anak ,jika tuhan sudah berkehendak pasti dikasih. Tapi untuk saat ini ia belum siap,tanpa sepengetahuan dari Suami dan mertuanya Nia memasang kontrasepsi diam - diam untuk mencegah supaya ia tidak hamil .