NovelToon NovelToon
Tetaplah Disini

Tetaplah Disini

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama
Popularitas:115.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ayu

Mahendra laki laki tegas dan berpendirian, ia jatuh cinta pada Retno adik tunangannya.
Satu malam Hendra melakukan kesalahan besar pada Retno, sehingga membuat gadis itu pergi meninggalkan kota kelahirannya.
Bertahun tahun Hendra hidup dalam penyesalannya, hingga tujuh tahun kemudian Retno kembali ke kota kelahirannya dengan calon suaminya.
apakah yang akan terjadi pada Retno dan Hendra, apakah kebencian masih menguasai hati Retno? dan masihkah Hendra mencintai Retno?, selamat membaca..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

tamu papa

" Maaf, aku tidak bisa mengantarmu kembali ke Bandung," ujar Aryo sembari mengelus kepala Retno.

Keduanya sedang duduk di kursi tunggu agen pemberangkatan bus.

" Tidak apa apa, kau baik baik ya mas.." kata Retno mengulas senyum,

" iya, kau juga baik baik ret.. Seperti yang kau bilang, jika memang keputusan yang baik adalah kembali ya kembalilah kepada kedua orang tuamu,

Benar kata mbak Ratna ,mereka sudah tua, pasti ingin dekat dengan putrinya.."

" lalu kau mas?"

" aku akan mengikutimu.."

" bukankah harusnya aku yang mengikutimu?"

" aku bukan seorang patriarki.. Selama aku bisa mengusahakan semuanya akan ku usahakan, tapi mungkin tidak secepat itu aku bisa pindah nantinya.. Mungkin butuh waktu, dan selama aku belum bisa pindah, aku akan kesini setiap Minggu.."

" lalu bagaimana dengan rumah yang kau cicil?"

" akan kulempar pada orang lain, untung untung kalau uangnya bisa untuk mencari rumah disini.."

Mendengar itu Retno terharu,

" kau ini benar benar ya mas,"

" benar benar apa? Sayang padamu? tentu saja.." Aryo tersenyum, di genggamnya tangan Retno.

" Jangan di jadikan beban yang berat, kalau mau kembali kembalilah.. aku selalu mendukung apapun itu asal demi kebaikanmu sayang.."

Retno mengangguk,

" aku justru senang kalau kau bisa berkumpul dengan orang tuamu kembali.." imbuh Aryo,

" kau sendiri? Kalau pulang kesini setelah menikah, orang tuamu?" tanya Retno,

" orang tuaku punya empat orang anak..

Kurasa dengan pindahnya aku kesini nanti, tidak akan membuat mereka tidak setuju.. mereka pasti mendukungku.."

" baiklah mas, jika kau sudah berkata begitu, aku tidak akan berpikir terlalu banyak.." ujar Retno,

" memang baiknya begitu.. aku pun tenang..".

Andai tidak banyak orang di tempat itu, mungkin Aryo sudah memeluk Retno, tapi sayangnya banyak mata yang bebas menatap mereka.

Lima belas menit kemudian datanglah bus yang akan mengantarkan Aryo.

Setelah membiarkan Retno mencium tangannya, Aryo masuk ke dalam bus itu.

seperti tidak cukup, setelah duduk di dalam bus pun, Aryo tetap melambaikan tangannya pada Retno.

Hendra berdiri disamping jendela, ia menatap langit mendung kota batu sore ini.

Banyak mobil yang terparkir rapi di bawah, terlihat juga beberapa tamu yang berlalu lalang, dengan berjalan kaki.

Maklumlah, di sekitar hotel milik keluarga Hendra ini cukup banyak tempat makan yang menawarkan menu menu unik.

Dari sate kelinci, kambing guling, sampai berbagai macam bakso dan isiannya.

Belum lagi toko toko bunga anggrek yang cukup menarik.

Waktu sudah cukup sore, bahkan menjelang magrib, tapi Hendra tidak kunjung pulang, pikirannya berlari kemana mana, termasuk pada Retno.

Hendra mengambil sebatang rokok, lalu membakarnya, menghisapnya perlahan.

" Retno.." ucapnya pelan dengan pandangan lurus menatap langit.

Dadanya seperti terganjal oleh sesuatu setiap nama itu ia dengar, entah dari mulutnya atau mulut orang lain.

perempuan itu terlihat semakin cantik, tubuh mungilnya kini sedikit berisi.

Rambutnya yang dulu sebahu, kini sudah menjuntai panjang sepinggang.

Memang Hendra hanya sejenak menatapnya, setelah itu Hendra tertunduk dan pergi, tapi Hendra tau benar, tubuh yang pernah ia sentuh itu, tidak akan pernah ia lupakan tiap lekuknya.

" Sialan.." umpat Hendra pelan, lagi lagi hatinya bergetar mengingat apa yang pernah ia dan Retno lakukan.

Di hisap lagi rokoknya, lebih cepat dari sebelumnya, di buang jauh jauh pikiran pikiran yang semakin menyiksanya.

Bisa tidak bisa ia harus lupa, meski perempuan itu ada di hadapannya, ia tidak akan pernah bisa menyentuhnya, bahkan memeluknya.

Sejujurnya ia rindu, bahkan semakin besar rasa rindu yang mendesak dadanya setelah ia melihat sosok Retno.

Tapi rindu itu menyusut seketika, saat mengingat sosok laki laki disamping Retno.

Laki laki beruntung yang akan menjadi teman hidup Retno, laki laki beruntung yang akan menerima cinta Retno seumur hidup.

Kalau tidak salah namanya Aryo, yah.. Begitu kata Didit.

Tidak lama HP Hendra berdering,

" Iya ma?" Hendra menjawab telfon dari mamanya,

" pulanglah kerumah, mama masak makanan kesukaanmu.."

" kemarin kan sudah, bukanya mama dan papa mau keluar?"

" tidak jadi.. Kau saja yang pulang ya, lekas kemari?"

Mendengar itu Hendra mengiyakan, lalu menutup panggilan telpon mamanya.

Tidak bisa di pungkiri, Hendra kasian kepada kedua orang tuanya, mereka begitu menginginkan cucu, itu terlihat jelas betapa senangnya mereka saat melihat anak kecil.

Terlebih lagi Gilang putra Ratna, setiap bertemu Gilang mereka seperti mendapatkan Hadian, wajah mereka menjadi sumringah, bahagianya tersirat jelas.

Satu mobil terparkir di halaman rumah orang tua Hendra,

Entahlah siapa, dengan langkah tenang laki laki berkemeja hitam itu masuk ke dalam rumah kedua orang tuanya.

" Nah! Ini yang di tunggu sudah datang?!" suara mama Hendra terdengar senang.

langkah Hendra terhenti di ruang tamu yang cukup luas itu,

Ia melihat tamu papanya, yaitu keluarga Winarto.

" Ayo hen, lekas kesini?!" mamanya berjalan ke arah Hendra dan menarik hendra,

" Kau tentunya sudah kenal dengan om Winarto kan?" kata papanya,

" sudah, kami pernah bertemu beberapa kali, selamat malam om.." Hendra mengulas senyum dan menjabat tangan pemilik agro wisata itu.

" Selamat malam nak Hendra, semakin gagah saja lama tidak berjumpa?" ucap Winarto terkesan dengan usia muda dan kesuksesan Hendra.

Hendra hanya tersenyum,

" yang ini Tante Winarto, dan yang ini putrinya om Winarto.." kata papa Hendra lagi,

" halo Tante..." sapa Hendra sembari menjabat tangan,

" Halo, Vivi.." putri Winarto memperkenalkan diri, dan menjabat tangan Hendra.

" Halo, Mahendra.." Hendra tetap tersenyum sopan.

" ya masa tidak kenal nak Hendra Vi ?" tanya Winarto pada putrinya setelah semua orang duduk di sofa panjang berwarna putih itu.

" Kenal tidak, tapi tau iya pa.." jawab Vivi melirik Hendra sekilas, perempuan berambut pendek itu sedari tadi tersenyum, tampak tertarik pada Hendra, penampilan Vivi modis dan rapi, khas wanita kantoran, usianya mungkin sekitar dua puluh tujuh atau dua puluh delapan tahun.

" Bagaimana kalau kita adakan kerja sama, antara hotel dan agro.." kata Winarto,

" mempromosikan agro di hotel kami maksudnya?" sahut papa Hendra,

" tentu saja, biar pihak marketing nanti yang menyusunnya.."

" boleh, bagus itu.." jawab papa Hendra,

" tentunya nak Hendra yang sudah banyak pengalaman ini mau mengajari Vivi.." Winarto menatap Hendra yang sedari tadi diam,

" oh, tentu saja om, kalau soal bisnis tidak masalah.." jawab hendra,

" kalau soal yang lain bagaimana?"

" maksudnya bagaimana om?" Hendra tersenyum seakan akan tidak memahami kemana arah pembicaraan itu.

" Begini, jujur saja, om dan ayahmu sudah bicara.. om ingin menitipkan Vivi padamu untuk lebih banyak belajar tentang hotel,

Om harap.. kau akan menerima jika Vivi akan sering sering berkunjung ke hotelmu untuk belajar..

Selain itu.. Kalian juga bisa mengenal lebih dekat.." ujar Winarto,

Hendra terdiam sesaat, ia memandang mamanya, seakan memberi sinyal bahwa ia tidak suka dengan hal ini,

Tapi apa boleh buat,

Bukankah tidak sopan jika ia menolaknya,

" oh, tentu saja om, boleh boleh saja.." jawab Hendra dengan senyum profesionalnya itu.

1
dyul
sederhana, enak di baca.... ada typo sedikit, tapi tak mengurangi makna, semangat menulis mbak ayu
ayuningdianti: terimakasih kak.. sy akan berusaha LBH baik..😊🙏
total 1 replies
dyul
akhir bahagia.... 😍
dyul
nurut mbak.... jgn berlarut, life must go on
dyul
Laila..... jgn sedih terus kasian si mbok😭
dyul
😭😭😭😭😭
dyul
wah.... mbok.... 😭😭😭🤫
dyul
hehehe.... mas ilham ini sat set, gercep.... bikin Laila meleleh🤭🤭
dyul
yes.... sah....., mas ilham... ikut bos ketemu jodoh, cie.... pengantin anyar..... 🤣🤣🤣
dyul
waduh..... si mbok keren sat set.... jgn sampai mantu idaman hilang🤣🤣
dyul
Mas ilham.... mbok ya lamaar langsung, gak sabar kalian sah😍😍😜
dyul
Tuh.... agresif..... kata pak bos.....
Dia aja kasih DP duluan, sampai Retno masuk angin🤣🤣🤣🤣
dyul
tuh.... mas Hendra.... kayak ilham sat set.... 🤣🤣🤣🤣
dyul
hahaha..... tak kirain terjadi hal2yg di inginkan..... ternyata abis ungkapin rasa, di ketok pintunya🤣🤣🤣
dyul
aw... aw..... meleleh hati adik bang🤣🤣🤣
dyul
Adu.... du.... sweet mas ilham😍😍😍
dyul
Duh mbak.... utg di temukan.... bisa2 di unboxing org gak di kenal
dyul
Sah..... 😭😭😭
dyul
cie.... dpt nomor telp
dyul
so sweet..... tembak langsung dong😜😍
dyul
am..... pegimane ada tempat plg....?
girang kan🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!