NovelToon NovelToon
Orin

Orin

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Mengubah Takdir / Konglomerat berpura-pura miskin
Popularitas:32.9k
Nilai: 5
Nama Author: Yenny Een

VROOOM!

VROOOM!

Orin mempercepat laju motornya menerobos derasnya hujan. Orin bahkan tidak menyentuh rem sama sekali. Entah kenapa hatinya tidak terima mendengar perkataan jujur dari teman-temannya. Orin menangis di tengah gemuruh dan derasnya hujan. Matanya basah tiba-tiba penglihatannya mengabur.

SZZZZT!

Kilatan petir yang menyilaukan menyadarkan Orin. Mata Orin melebar selebar-lebarnya tatkala nampak seorang nenek tua tepat di depan motornya. Orin panik, dia menginjak rem belakang. Usahanya percuma karena Orin terlanjur menghabiskan full gas motornya. Orin berteriak dan terus menekan klaksonnya.

TIN!

TIIIIIIIIINNN!

CKIIIITTTT!

BRAAAAKK!


Yuk ikuti ceritanya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenny Een, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11 Perbuatan Mantan Ezar

BYUURR!

Orin merasakan air danau memasuki rongga hidungnya. Orin tenggelam, dia meronta. Tangannya menggapai air seolah ingin memanjat naik ke atas permukaan. Air danau memenuhi perutnya. Orin semakin gelisah, napasnya semakin tercekik. Paru-parunya sama sekali minim stok oksigen. Tubuhnya kian jauh melayang ke dalam danau.

"To ... long, aku teng .... gel ... am," lirih Orin berbisik dalam hati.

Orin semakin sesak, Orin pasrah, pandangan matanya gelap. Gelembung-gelembung keluar dari mulut Orin. Orin semakin jauh tenggelam ke dasar. Kesadaran Orin perlahan menghilang.

Aydin mendengar jeritan Orin. Aydin mendengar suara air. Aydin menarik tangan Ezar yang kebingungan ke tepian danau. Aydin tidak melihat keanehan. Aydin terus berlari mengikuti air danau. Aydin tidak lagi mendengar suara Orin.

Aydin tiba di belakang rumah Andrew yang letaknya agak jauh dari pesta. Aydin melihat gelembung-gelembung kecil timbul di permukaan air. Aydin melepaskan kemeja, celana panjang, jam tangan, memberikan hp nya kepada Ezar yang masih kebingungan.

Aydin menceburkan diri ke dalam danau, Aydin terus masuk ke kedalaman air danau mencari keberadaan Orin. Samar-samar Aydin melihat gelembung-gelembung di ujung sana. Aydin melihat Orin. Aydin menarik tangan Orin dan mendekatkan diri padanya memberikan oksigen melalui mulutnya. Aydin dengan segera merengkuh Orin yang tidak sadarkan diri dan membawanya ke permukaan.

Ezar membantu Aydin mengangkat Orin dan merebahkannya di atas rumput. Aydin mencek denyut nadi Orin, mendekatkan telinganya ke hidung Orin. Perlahan diangkatnya leher Orin, ditutupnya hidung Orin dan Aydin memberikan napas buatan.

Aydin menekan-nekan dada Orin dengan tangan menumpuk ke tangan yang satunya kemudian Aydin kembali memberikan napas buatan. Aydin terus melakukan berulang-ulang.

Tak lama Orin terbatuk dan mengeluarkan banyak air dalam mulutnya. Tubuhnya masih lemas, tidak ada tenaga sama sekali untuk menggerakkan tubuhnya.

"Dek, kamu sudah sadar." Ezar memeluk Orin.

Orin merasakan kepalanya terasa berat. Orin kembali tidak sadarkan diri.

Aydin menyelimuti tubuh Orin dengan kemejanya. Aydin meminta Ezar menyiapkan mobil dan mengangkat tubuh Orin dengan hati-hati. Omar yang melihat Ezar memanggil-manggil namanya dan melihat Aydin yang basah kuyup menggendong Orin, berpamitan kepada Andrew selaku yang punya acara.

Di dalam mobil, Ezar mengatakan kepada Omar, Aydin menolong Orin yang tenggelam di dalam danau. Omar penasaran mengapa Aydin bisa tahu keberadaan Orin. Aydin hanya mengatakan itu semua karena kekuatan cinta. Ezar segera melajukan mobilnya menuju rumah sakit terdekat.

Sesampainya di rumah sakit Orin diberikan pertolongan. Orin terpaksa menginap di rumah sakit. Orin masih belum sadarkan diri, ditangannya terpasang selang infus dan Orin memakai alat bantu pernapasan. Omar sangat berterima kasih kepada Aydin. Lagi-lagi Aydin menyelamatkan Orin.

Omar mendapat telepon dari Andrew. Atas nama Tuan Rumah, Andrew sangat menyayangkan kejadian yang menimpa Orin dan Andrew meminta maaf kepada Omar. Setelah Omar meninggalkan pesta, Andrew menyuruh orang-orang kepercayaannya mencari tahu apa yang terjadi. Andrew mengirimkan rekaman CCTV yang ada di rumahnya kepada Omar.

Terlihat dengan jelas, dimana seorang gadis yang menggunakan dress hijau menghampiri dua orang pemuda yang lagi menikmati hidangan di pesta perkawinan Andrew. Gadis itu memberikan sesuatu kepada dua pemuda itu. Tidak berapa lama, terlihat dua pemuda itu berdiri di depan kamar mandi. Mereka kemudian masuk ke dalam.

Sekitar satu menit kemudian, dua pemuda itu mengangkat Orin. Mereka membawa Orin ke tepi danau yang terletak agak jauh dari tempat pesta. Orin terlihat berontak dan akhirnya Orin dilempar kedua pemuda itu ke dalam danau.

"Kurang ajar! Agnes! Dia pelakunya!" Ezar meninju telapak tangan kirinya.

"Siapa dia Ezar?" Omar mengernyitkan keningnya.

"Mantan ku Bang. Dek, maafin Kakak ya." Ezar mencium kening Orin dengan penuh penyesalan.

"Ezar, aku sudah memperingatkan mu." Aydin menatap ke arah Ezar.

"Kenapa?" Omar juga menatap ke arah Ezar.

"Agnes gak tau Orin Adek ku Bang. Aku membuat Agnes cemburu," jawab Ezar.

"Ezar! Gara-gara kamu, Orin celaka!" Omar merasa kecewa kepada Ezar.

"Maaf Bang," Ezar meneteskan air mata.

"Kalian beristirahat lah. Biar Orin aku yang jaga," kata Aydin.

"Baiklah, Aydin tolong ya. Ezar ayo kita kembali ke hotel." Omar melangkahkan kakinya ke luar ruangan Orin disusul Ezar.

Aydin duduk di samping Orin yang masih belum sadarkan diri. Orin hampir saja kehilangan nyawanya. Tapi kali ini bayangan hitam pekat yang selalu dilihat Aydin tidak ada disekitar danau. Itu berarti kecelakaan Orin murni perbuatan manusia tidak ada campur tangan Malaikat Maut. Aydin lega, dan dia akhirnya beristirahat memejamkan mata di bed penunggu.

Di dalam tidurnya Orin bermimpi. Orin berada di dalam kelas. Tapi bukan kelas Orin di SMA. Mereka semua memakai pakaian bebas. Orin banyak mempunyai teman. Dan di antara mereka ada seseorang yang bersinar terang. Auranya begitu memancarkan mata.

Orin terpesona menatap seorang pria yang sangat tampan di depannya. Pria itu mengulurkan tangannya ke arah Orin. Orin membalas uluran tangannya dan pria itu dengan lembut mengecup punggung tangan Orin.

"Siapa nama mu cantik?" Pria itu menatap Orin dengan penuh cinta.

"Orin,"

"Kita akan bertemu lagi." Pria itu tersenyum dan tiba-tiba menghilang.

Orin membuka matanya. Orin mengerjap, memperjelas penglihatannya. Orin mencium aroma obat-obatan, Orin mengangkat tangannya yang terpasang selang infus. Orin mencoba bangun tapi kepalanya masih terasa sakit.

"Aaaaghh," Orin memegang kepalanya.

"Orin, ada apa? Bagian mana yang sakit?" Aydin duduk di samping Orin dan memeluknya.

"Kak, aku dimana? Aku kenapa?" Orin sambil memijat kepalanya.

"Kamu tenggelam di danau," jawab Aydin.

Orin memejamkan matanya mencoba mengingat.

"Kak, di dalam kamar mandi ada yang menarik tangan dan mengangkat ku. Aku tidak kenal mereka. Dan mereka ...."

"Iya sayang, mereka disuruh mantan Ezar untuk mencelakakan kamu. Untung aku menemukanmu. Aku tidak ingin kejadian seperti ini terulang lagi. Aku tidak ingin kehilanganmu." Aydin mengecup kening Orin dan memeluknya erat.

"Kak Aydin menemukan ku? Bagaimana caranya?"

"Aku mendengar kamu meminta tolong."

"Apa sekarang Kak Aydin mendengar isi hati ku?" Orin mendongakkan wajahnya.

Aydin menggelengkan kepalanya.

"Di saat kamu sakit dan dalam bahaya, aku bisa mendengarnya."

"Terima kasih Kak. Kak Aydin selalu menjadi penyelamat bagi ku."

"Ya sudah, aku mau panggil Dokter dulu," Aydin meninggalkan Orin di dalam ruangannya.

Orin masih teringat akan mimpinya. Tangannya masih terasa hangat bekas kecupan pria itu. Siapa dia? Mengapa baru sebentar aku sudah merindukannya? Apakah boleh aku memikirkan pria lain, sementara aku sudah mempunyai Kak Aydin? Orin membatin.

Dari luar ruangan Orin, terdengar suara langkah dan langkah itu berhenti tepat di depan pintu ruangan Orin. Orin menoleh ke arah pintu. Orin melihat seorang gadis berdiri di depan pintu. Sambil menunduk gadis itu mengetuk pintu ruangan Orin.

TOK!

TOK!

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Queen
parah ni cewek
Queen
ngidam gorengan 😅
Queen
😁
Queen
emang Faris 😄
Queen
😱
Queen
ok²
Queen
ooohhhh
Queen
nah lho
Queen
waduh
Queen
😱
Queen
/Tongue//Facepalm/
Queen
raja copet
Queen
tokcer 😂
Queen
ihhhh gemesssss
Queen
kenapa lagi ini 🤔
Queen
bener juga
Queen
kesambet apa di negara orang 😜
Queen
/Facepalm/
Queen
negaranya Oppa
Queen
😱
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!