Lina dokter muda dari dunia modern, sang jenius harus meninggal karena kecelakaan tunggal, awalnya, tapi yang sebenarnya kecelakaan itu terjadi karena rem mobil milik Lina sudah di rusah oleh sang sahabat yang iri atas kesuksesan dan kepintaran Lina yang di angkat menjadi profesor muda.
Tapi bukanya kelahiran ia justru pergi kedunia lain menjadi putri kesayangan kaisar, dan menempati tubuh bayi putri mahkota.
jika ingin kau kelanjutannya ayo ikuti terus keseruan ceritanya, perjalan hidup sang putri mahkota
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2 Komunikasi pertama
Sedangkan sang bayi masih dalam keadaan shock.
"Ini sebenarnya apa.... Aku kenapa jadi bayi, dan ni negara mana aku ini. Tapi tunggu...... apa aku.....aku bertransmigrasi, tapi bagaimana bisa lalu kenapa ke bayi, aku takut bagaimana jika aku di susui nanti ya ampun tolong jangan ada satupun yang menyusuiku aku tidak mau"
"Aduh.... Kenapa aku mengantuk sekali, tunggu dulu jangan tidur , ini belum selesai aku belum dapat jawaban " keluh sang bayi tapi akhirnya ia tertidur.
Dalam tidurnya sang bayi yang bernama Shuwan Lian, bertemu dengan seorang wanita yang sangat cantik dengan menggendong seorang bayi di tangannya.
"Terima kasih sudah datang.... Tolong tetaplah di sisi suamiku, anggap dia sebagai ayahmu. Aku tau kau bukan dari dunia ini tapi tolong bantu aku. Aku pikir disaat aku pergi ada putriku yang menemani suamiku tapi ternyata dia juga tidak bisa bertahan. Kau memang di takdirkan untuk datang dan menjalani hidup Disini, Lina jadilah putriku dampingi ayah mu, tumbuhlah besar jadilah wanita yang kuat dan bijak sana. Sekali lagi terima kasih sayang " ujar wanita itu yang ternyata permaisuri Jian.
Setelah berbicara ia pun pergi bersama sang putri, sedangkan Shuwan Lian atau Lina saat ini termenung.
Karena belum sempat ia bertanya apapun wanita yang menjadi ibunya sudah pergi.
Entah kenapa tiba tiba ia merasakan kesedihan yang mendalam. Di dunianya yang dulu ia hidup dari panti asuhan dan sekarang ia harus kehilangan ibu saat baru di lahirkan.
"hiks.... hiks.... hiks....., kenapa.... Kenapa aku tidak pernah bisa mendapatkan kasih sayang seorang ibu, di kehidupan sebelumnya pun tidak bisa, Hiks..... hiks.... hiks....." Ujar Lina sembari menangis pilu.
Setelah puas menangis Lina pun menenangkan hatinya,
"Baiklah.... Aku akan memenuhi permintaan mu Bu, aku akan menjaga ayah dan merawatnya jika aku sudah besar lagi. Semoga di dunia ajaib ini aku cepat besar. Malu sekali jadi bayi disaat aku sudah berusia 23 tahun. Aku takut di susui mana di jaman ini belum ada sufor lagi.... Ya ampun" keluh lina
"Yang lebih parah aku gak bisa bicara, coba saja aku bisa bicara melalui fikiran ayah gitu kan lumayan. Sudahlah aku kembali tidur lagi besok adalah hal terberat untuk memulai kehidupan ini" ujar Lina lalu ia benar benar tertidur.
Dan tanpa di ketahui Lina ada cahaya pelangi yang mendekati nya dan masuk ketubuhnya melalu dahi.
Tubuhnya bersinar sangat terang, dan bulan di langit pun tiba tiba sangat terang dan bintang pun bertaburan.
Semua orang melihat itu sangat kagum, kejadian itu menarik perhatian seorang pria tua di sebuah menara tertinggi. " Dia sudah datang, lambang kemakmuran telah kembali. Semoga perjalanan hidupnya akan luar biasa dan kita akan bertemu suatu saat nanti" ujar pria tua itu memandang bulan di langit dengan senyum kecilnya.
...----------------...
Keesokan harinya, semua orang sibuk mengurus pemakaman permaisuri, banyak yang datang untuk berbela sungkawa.
Keluarga permaisuri pun datang, ibu dan ayah dari permaisuri sangat terpukul dengan kepergian sang putri begitu juga adik laki laki dari sang permaisuri tapi tidak bagi sang kakak perempuan permaisuri Jian.
Wanita itu bernama Han Jiang, Han Jiang adalah Jie jie dari permaisuri tapi ia dari kecil selalu iri pada sang adik yang cantik dan sangat disayang pada semua orang. Jiang berstatus janda suaminya meninggal dunia karena sakit...Ia memiliki putri dari suaminya terdahulu. Saat ini Ia tersenyum miring saat melihat sang adik di makamkan,
"Akhirnya datang juga, ini adalah waktunya aku menarik perhatian kaisar. Dari awal akulah yang seharusnya menjadi permaisuri bukan kau dan aku menyesal mengambil pria bodoh yang jadi suamiku itu dan untungnya dia mati. Aku yakin kaisar tidak akan menolak dengan kecantikan ku, aku akan menawarkan diri sebagai pengasuh anak dari adikku yang bodoh itu" ujarnya dengan banyak sekali rencana jahatnya.
Setelah semua upacara selesai semua tamu pulang yang tersisa hanya keluarga permaisuri yang masih ingin melihat anak dari permaisuri.
Saat di aula keluarga terlihat bayi mungil yang sedang di gendong oleh pelayan setia dari permaisuri.
"Apa ini cucuku bibi Yin tanya ibu dari permaisuri Jiang
"Benar nyonya besar ini putri Shuwan Lian, putri dari permaisuri dan kaisar" jawab bibi Yin
"Ya ampun dia sangat cantik, kasihan sekali ibunya tiada, sayang ini adalah nenek mu, kau adalah cucu kesayangan nenek" ujar ibu dari permaisuri dan itu membuat bibi Jiang menatapnya benci.
Tidak lama kaisar datang, dan ia mengambil sang putri lalu menciumnya dengan sayang.
Saat semua akan memberi hormat di larang kaisar karena walau bagaimanapun mereka keluarga sang istri dan belum lagi ayah mertuanya adalah orang yang sangat di percaya di kekaisaran ini.
Bibi Jiang yang melihat kaisar saat ini mulai mengambil kesempatan karena ia melihat gurat kesedihan terlihat jelas di wajah kaisar matanya pun masih merah,
"Yang mulia hamba sangat sedih dengan kepergian permaisuri, kasihan sekali melihat putri tumbuh Tampa ibu apa lagi disini tidak ada selir, maaf yang mulia jika berkenan saya ingin membantu mengurusi putri, dia juga seperti putri hamba sendiri" ujar bibi Jiang dengan wajah yang penuh kesedihan
Mendengar itu semua orang menoleh kearah Jiang dengan perasaan heran, "Jie jie.... Apa jie jie sadar dengan apa yang jie jie katakan?" Tanya Han Juan adik dari permaisuri Jian dan bibi Jiang
"Memangnya apa yang salah... Aku hanya menawarkan bantuan" jawab bibi Jiang tanpa rasa bersalah.
Mendengar itu kaisar akan menjawab tapi baru saja kaisar akan membuka mulutnya terdengar suara kecil memanggilnya.
(sumber Gambar pinterest)
"Ayah.... Jangan" ujar suara itu
Kaisar lalu menoleh kesana kemari mencari asal suara itu tapi tidak ada.
"Ayah... Ini Suwan yang bicara, ayah cukup dengar. Jangan percaya ucapan bibi jahat itu karena dia tidak tulus. Suwan tidak mau di urus nenek sihir itu biar bibi Yin saja yang mengurus suwan dan Suwan hanya mau di dekat ayah. itu juga perintah ibunda" ujar suara itu yang ternyata suara hati suan yang berbicara melalui pikiran.
Kaisar sangat shock dan tercengang mengetahui itu, ia memandang putrinya dengan binar yang tidak bisa di jelaskan. Lalu mengangguk pasti lalu di jawab senyuman yang sangat manis dari putri nya dan itu membuat kaisar sangat bahagia.
"Maaf nona Jiang saya tidak membutuhkan bantuan itu, istana ini tidak kekurangan orang dan sangat banyak orang serta pelayan kepercayaan permaisuri pun masih disini, jadi biar kami yang mengurus putri, akupun sangat sanggup untuk mengurusnya terima kasih" ujar kaisar dengan tegas
Mendengar itu Jiang sangat marah tapi di tutupinya dengan senyum anggun.
Bersambung