NovelToon NovelToon
TRANSMIGRASI ZAREENA

TRANSMIGRASI ZAREENA

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Konflik etika / Pelakor / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Transmigrasi
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: dlbtstae_

Zareena, wanita cantik nan sempurna menikah dengan pria yang sangat dicintainya hingga pernikahannya dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Elvano. Lima tahun pernikahannya terasa begitu sangat indah, hingga kenyataan menghantam relung hatinya. Suaminya berselingkuh dengan adik angkatnya, bahkan keluarganya begitu memihak pengkhianat.


Di khianati dan disingkirkan, Zareena tiada dalam kesedihannya. Namun kepergiannya bukan akhir dari segalanya. Dalam gelapnya alam baka, Zareena bersumpah.


“Jika diberikan kesempatan kedua, aku akan memilih mengubah takdirku, melindungi putraku dari pengkhianat”.


Dan ketika ia membuka mata, ia kembali bukan sebagai Zareena, tapi sebagai ancaman yang tak mereka duga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dlbtstae_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tingkah aneh Andra

Siang harinya, Zareena dan Elvano bersiap untuk berangkat ke kantor Andra. Keduanya sudah dandan rapi. Zareena mengenakan gaun biru kesukaannya dipadukan dengan flat shoes biasa senada dengan warna gaun yang dipakainya. Rambut di sanggul memperlihatkan aura ibu hamil yang sangat bersinar.

“Mommy memang telcantik, El sampe nda bekedip liat na…” puji Elvano membuat senyum Zareena merekah.

“Ayo, kita berangkat. Pak Tio sudah menunggu di depan !” ajak Zareena sambil memegang rantang makan siang.

“Ayo, mommy …”

Ibu dan anak itu bergandengan tangan melangkahkan kaki mereka ke arah pintu utama. Disana sudah ada Pak Tio yang bergosip ria dengan Bibi Ija. Kedua paruh baya itu sedang membicarakan hal diluar nalar membuat Zareena yang mendengar terkekeh geli..

“Paman Tio, ayo belangkat ! Kebulu bibi Lilin menemui daddy El..”

“Oh, baik tuan muda kita segera berangkat !”.

Pak Tio membukakan pintu penumpang untuk nyonya dan tuan mudanya. Setelah itu, Pak Tio bergegas memutari mobil dan duduk di belakang kemudi. Mobil perlahan berjalan keluar membelah jalan raya.

Di sisi lain, Belinda sudah bersiap dengan pakaian mewahnya. Siang ini dia akan datang menemui Andra. Dia akan meminta kepastian Andra untuk bertanggung jawab. Zahra yang melihat putrinya berpenampilan rapi pun tersenyum sambil membawa rantang berisi makanan.

“Cantik sekali anak mama..”

Belinda menoleh, dia mendapati ibu angkatnya berdiri di depan pintu sambil menenteng rantang. “Mama….”

“Kamu sangat cantik, Linda. Tidak salah jika Andra begitu tertarik sama kamu. Oh ya, kamu mau berangkat sekarang ?” tanya Zahra sembari melihat jam di dinding.

“Bentar lagi masuk jam makan siang, kamu berangkatlah ! Ini, mama sudah buatkan makan siang untuk kamu dan Andra. semoga Andra luluh dan membiarkan kamu tinggal bersama mereka ..” ujar Zahra memberikan rantang itu kepada Belinda.

“Ahhh, mama memang yang terbaik. Oh, ya. Papa berarti nanti pulang ke rumah buat makan siang ya ?” Zahra mengangguk.

“Kalau gitu, Linda pergi ya ma.. “

“Pergilah, jemput kebahagiaan kamu sayang !” seru Zahra mengantar Belinda sampai ke depan rumah. Dengan wajah berseri, Belinda mengendarai mobil milik Zareena menuju jalur jalan raya.

“Bang Andra, kali ini aku mengubah alurnya. Aku akan membuat kamu mau menerimaku, setelah itu aku akan membuat Zaree merasakan kepedihan..” ucapnya penuh dend4m. Belinda melajukan mobilnya untuk tiba di kantor Andra tepat waktu.

Sementara itu, Zareena dan Elvano tiba di pelataran kantor Andra. Keduanya turun dengan pelan setelah Pak Tio membukakan pintu untuk majikannya.

“Pak Tio, bisa langsung makan siang ya. Ini uangnya untuk bapak..”

“Aduh, nyonya jangan. Saya ada kok uangnya..” tolak Pak Tio halus.

“Nggak papa pak, sekalian bapak isi bensin mobil..” ucap Zareena sedikit memaksa.

Mau tidak mau, Pak Tio meraih uang untuk dan mengucapkan terima kasih. Zareena membawa Elvano untuk masuk, keduanya disambut hangat oleh Karyawan Andra. Apalagi dulunya, Zareena sering bergosip ria dengan salah satu karyawan disana.

“Siang, Bu Zaree !”

“Siang…” jawab Zareena dengan ramah.

Beberapa karyawan menyapa Zareena dan Elvano tak jarang banyak yang memuji Zareena karena keramahannya kepada karyawan. 

“Nyonya Zaree, tuan Andra sudah menunggu di ruangannya. Mari saya antar !” seru Asisten Zaki yang disuruh Andra untuk menjemput anak dan istrinya.

Memang sebelum berangkat, Zareena sudah mengabari suaminya jika ia dan Elvano akan berangkat.

“Zaki, apa Linda sering datang ke sini ?” tanya Zareena penasaran.

Zaki yang ditanya sejenak diam. Lalu dia menatap wajah Elvano yang melirik ke arahnya. “ Maaf nyonya, kemarin nona Linda datang kemari. Tapi tuan Andra langsung mengusirnya..”.

“Mengusirnya ?”

Zaki mengangguk. “ Saya tidak tahu apa yang mereka bicarakan nona, tapi nona Belinda keluar dari ruangan tuan terlihat sangat marah dan kesal,”.

Zareena mengangguk. Dia mengira jika Belinda sudah tidak sabar untuk tinggal bersama mereka. Tapi kenapa suaminya tidak mengizinkan Belinda ikut bersama mereka ? Bukankah jika suaminya mau dia bisa dengan bebas mengijinkannya ? Entahlah, Zareena tak ingin memikirkan apapun tentang adik angkatnya.

“Nyonya, sudah sampai. Saya akan kembali bekerja..” ucap Asisten Zaki. Elvano yang sudah tak sabar ingin bertemu daddy nya langsung meminta Zaki untuk membuka pintu ruangan daddynya.

“Kamu tidak makan siang ?” tanya Zareena heran.

“Saya bawa bekal dari rumah, nyonya hehe. Ibu saya memasaknya untuk saya,”.

“Wah, keren ibu kamu ! Kalau begitu ayo, makan siang bersama kami. Saya membawa banyak lauk. Daripada kamu makan sendiri lebih baik bergabung bersama kami !” seru Zareena menawarkan makan siang bersama mereka.

Asisten Zaki merasa tidak enak jika mengiyakan tawaran istri tuannya.  Namun, suara Andra membuat kedua orang itu menoleh.

“Ambilah makan siangmu dan bawa kemari ! Jangan membuat istriku terlalu lama berdiri,”

“Ba–baik tuan, saya kembali ke ruangan saya dulu ..”

“Hm…” Setelah kepergian Asisten Zaki. Andra membawa istrinya untuk masuk ke dalam. Zareena mengangguk. Kedua pasangan suami istri itu berlalu, Andra mendudukan istrinya di sofa dimana Elvano sudah duduk anteng dengan ipad miliknya.

“Ini kamu yang masak ?” tanya Andra.

“Iya, aku yang masak. Kamu berharap ini masakan Linda, begitu ???” sindir Zareena.

Andra melongo mendengar sindiran istrinya. Apa hubungannya dengan pertanyaan dirinya saat ini. Dia hanya bertanya apakah istrinya yang masak atau bibi Ija karena dirinya tidak ingin istrinya kelelahan.

“Bukan begitu, sayang. Mas tidak mau kamu kelelahan. Apalagi kamu sedang hamil muda,” jelas Andra sabar.

Tak lama, Asisten Zaki masuk dengan membawa tas bekalnya. Pria itu terlihat sungkan untuk bergabung dengan keluarga kecil tuannya.

“Ayo, Zaki kemarilah !” seru  Zareena tanpa melihat wajah masam suaminya.

“Ba–baik, nyonya…”

Zareena menyiapkan makan siang mereka. Sebuah menu opor ayam, rendang sapi, dan tumis kangkung  dia hidangkan ada beberapa cemilan buah untuk pencuci mulut Zareena hidangkan. 

Asisten Zaki membuka bekalnya dengan tangan gemetar membuat Elvano yang melihat asisten daddy nya terheran-heran.

“Om Jek, kenapa tanganna gemetalan gitu ? Incomia ya ?” celetuk Elvano membuat Andra dan Zareena menoleh.

“Kamu kenapa, Zak ?” tanya Andra heran.

“Eh ?! En–enggak tu-tuan. Cuma sungkan aja,” ucapnya terbata-bata.

“Bukalah, bekal mu itu. Saya malah penasaran sama makan siangmu hari ini,”.

“Emang biasanya kamu bekal apa ?” tanya Zareena kepo.

“Itu nyonya, ibu saya masak capcay…”

“Capcay ???” seru Zareena dengan mata berbinar.

Asisten Zaki meringis melihat respon istri tuannya. Hal tak terduga, Andra mengambil kotak bekal asistennya. “ Tukeran, sepertinya masakan ibumu sangat nikmat. Kamu makan ini aja, rendang sapi..” ujarnya menyerahkan piring yang berisi nasi dan rendang sapi.

Zareena dan Asisten Zaki melongo melihat tingkah Andra yang tiba-tiba. Bahkan pria itu makan dengan lahap. Ditengah mengunyah makanan, Andra meminta asisten Zaki untuk membawa ibunya menginap di mansion mereka. 

Entah mengapa, Andra merasa ia masih ingin makan masakan ibu asistennya.

“Mas, kamu kenapa ?” tanya Zareena ngeri.

“Emang kenapa ? Mas pengen masakan ibunya Zaki. Nggak boleh ?”. Andra meletakkan kotak bekal asistennya dengan keras diatas meja. Mendadak Andra merajuk karena perkataan istrinya. 

Pria itu seperti anak kecil yang merajuk. Elvano dibuat terheran dengan sikap daddynya

“ Daddy kenyang ya ? Kalau gitu bial El yang bantu habiskan capkay nya ya ! El liat-liat lasa na ena kali.. El cicip ya..” seru Elvano.

“JAAAANGAAAAANNNNN !!” pekik Andra dan langsung meraih kembali kotak bekal itu dan langsung melanjutkan makannya hingga habis tak tersisa.

Elvano melongo. Bahkan bocah itu tanpa berkedip menatap tingkah aneh daddy nya. “ Keculupan kali ya ?”.

1
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Cindy
next
Heni Mulyani
lanjut
Yuni Anto
next Thor gpl /Angry//Determined//Angry//Determined/
Cindy
next
Cindy
lanjut
Cindy
next
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Heni Mulyani
lanjut author
Heni Mulyani
lanjut
DISTYA ANGGRA MELANI
Lnjt up doble
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!