James Morgan adalah seorang pria dengan sejuta pesona yang dapat membuat banyak wanita terpikat olehnya. Tetapi di jaman sekarang ketampanan apa gunanya jika tidak memiliki uang dan kekuasaan?
Kisah tragis seorang pemuda tampan ditinggalkan oleh pacar materialistisnya karena mendambakan kemewahan.
Hingga suatu hari dia memiliki sistem kekayaan terhebat yang mengubah hidupnya yang biasa biasa saja menjadi luar biasa. Mobil super? Rumah mewah? Kehormatan? dan Wanita?? bahkan secantik bidadaripun bisa dia dapatkan dengan mudah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ADhistY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21 - Keributan
Di sebuah gedung apartemen kecil, seorang wanita tengah membuat keributan di depan pintu sebuah unit, sepertinya dia memanggil seseorang, tetapi tidak ada yang keluar dari unit itu seberapa keraspun dia berteriak.
"James, aku tau kau ada di dalam, keluarlah, aku minta maaf atas apa yang terjadi beberapa waktu lalu."
"Aku tau kau marah, tetapi sikap kasarku waktu itu karena Jeremy yang menghasutku, percayalah padaku."
"Aku tau kau masih mencintaiku."
Ternyata wanita itu adalah Megan, mantan pacarnya James. Wajahnya terdapat beberapa memar dan cakaran, entah apa yang terjadi pada dirinya.
Tanpa James tau, ternyata Megan bertengkar hebat dengan ketiga wanita yang menggodanya beberapa waktu lalu.
Beberapa seruan Megan yang sangat memekik, membuat penghuni lain terganggu dan keluar untuk melihat keributan di luar apartemen mereka.
Perlu di ketahui jika dinding dan pintu apartemen sempit itu cukup tipis, hingga tidak dapat meredam suara keras apapun dari dalam maupun luar.
"Hey gadis muda, siapa kau, kenapa teriak teriak di sini?"
"Kau orang gila ya."
"Tidak tau sopan santun."
Megan yang mendengar beberapa orang yang menegurnya, merasa tidak terima dan menatap mereka dengan tatapan tajam.
"Diamlah, apa urusannya dengan kalian, dasar orang orang miskin." Bentak Megan pada mereka. Emosinya sedikit sensitif karena James tidak menghiraukannya walaupun sudah beberapa kali dia berteriak.
Ucapan Megan yang terkesan tidak sopan dan merendahkan, membuat kemarahan mereka tersulut untuk memakinya.
"Wanita gila! Pergi dari tempat ini."
"Tidak sadar diri, lihat wajahnya, sepertinya dia adalah preman wanita yang sering mencari keributan."
Beberapa penghuni apartemen menarik tangan Megan dengan kasar dan menyeretnya untuk meninggalkan tempat mereka.
Tetapi Megan adalah wanita yang keras kepala, sebelum dia bertemu dengan James, dia bertekad tidak akan pergi dari sini.
"Lepaskan aku, aku hanya ingin menemui pacarku." teriaknya meronta.
"Cih, siapa pacarmu? Pria mana yang tidak beruntung itu memiliki pacar gila dan jelek sepertimu." Cibir beberapa ibu ibu nyinyir pada Megan.
Keributan itu tak luput dari Miranda yang sedang mengumpulkan uang sewa dari para penghuni apartemen.
"Ada apa ini?" Tanya nya, yang menghentikan kegiatan mereka.
"Ada wanita gila yang membuat keributan di sini, jadi kami hendak mengusirnya." Jelas salah satu penyewa.
Miranda yang mendengar itu menatap wajah Megan yang kini berwajah garang.
"Aku hanya ingin menemui pacarku, kenapa kalian seenaknya menyeret dan mengusirku." Sungut Megan tidak terima.
"Siapa pacarmu?" Tanya Miranda.
"Pacarku adalah James, dia tinggal di unit itu." Ujarnya sembari menunjuk ke arah unit yang dulu James sewa.
Miranda mengikuti arah tunjukan Megan, Lalu wajahnya tiba tiba berubah menjadi tidak senang.
"Apa apaan kau mengaku ngaku pacarnya James, tidak mungkin orang setampan James memilih pacar sejelek kau." Cibir Miranda pada Megan, dia juga sangat menyukai James, walaupun tidak tau keberadaannya sekarang, melihat ada wanita lain yang mendambakan James juga, dia tidak tahan untuk menganggap nya sebagai saingan.
"Usir wanita gila ini dari wilayah apartemen ku." Lanjutnya memerintahkan beberapa penyewanya untuk mengusir Megan.
"Apa kau bilang wanita tua? Kau yang jelek, seluruh keluargamu jelek." Ujar Megan meronta tidak terima, sebelum dia di seret pergi dari sana.
"Hmph, ingin jadi sainganku? Bermimpi lah." Ucap Miranda dengan tatapan mengejek.
...
Sementara itu James saat ini tengah bersiap untuk pertemukan dengan management pengelola menara Starlight.
Awalnya mereka hendak menemui James si villa nya tetapi, tetapi James menolaknya dengan alasan dia ingin melihat lihat menara tertinggi di Zelington, yang sekarang menjadi miliknya itu.
Harry pun setuju, tetapi untuk antisipasi, dia meminta potret James agar nanti saat datang kesana, dia dapat di kenali olehnya, James pun menyetujuinya tanpa ragu.
James memuji penampilannya saat ini, saat berpakaian biasa saja dia terlihat tampan, apalagi memakinya pakaian bermerek yang rapi.
"Hmm sempurna." Ujarnya mengusap rambutnya pelan.
James mengeluarkan kunci mobil super barunya, Koenigsegg one:1. Tak lupa dia juga sudah meminta sistem untuk mengeluarkannya dari penyimpanan sistem ke parkiran luas Villa miliknya.
Beberapa pelayan yang kemarin dia rekrut, menundukkan kepalanya melihat James turun dari kamarnya.
"Siang ini tidak usah memasak makan siang, saya ada urusan di luar." Pesan James kepada salah satu pelayan bernama Sarah, yang beprofesi koki.
"Baik tuan." Jawabnya.
James hanya tersenyum tipis, lalu berlalu dari sana menuju tempat parkir mobilnya berada.
Dilihatnya sebuah mobil dengan design warna campuran putih dan hitam yang futuristik. James tidak dapat menahan decakan kagum ketika mengamati setiap detail mobil baru miliknya itu. Mobil Venom GT nya memang luar biasa, tetapi jika di bandingkan dengan Koenigsegg, terdapat beberapa perbedaan kemewahan.
James pikir hanya dengan melihat mobil itu, pasti akan membuat semua orang bersemangat. Tanpa menunggu lama dia segera masuk kedalam mobil dan mencoba sensasi dari kecepatan satu banding satu itu.
James mengendarai mobilnya memasuki jalanan, tanpa James duga jika mengendarai Koenigsegg akan menimbulkan kehebohan di mana mana.
