NovelToon NovelToon
Aluna

Aluna

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Balas Dendam / CEO / Identitas Tersembunyi / Persahabatan / Romansa
Popularitas:181.8k
Nilai: 4.7
Nama Author: Sabia X

Aluna adalah seorang gadis cantik dan seorang Hacker yang sangat hebat, namun ia menutupi kehebatannya itu untuk membalas dendam kepada seseorang dimasa lalunya, sampai ia bertemu dengan CEO menyebalkan yang membuat harinya berwarna, mampukah Aluna membalaskan dendam masa lalu yang telah menghancurkan hidupnya, dan juga mampukah Aluna menerima cinta pria menyebalkan yang terus mengusik harinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sabia X, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kekesalan Aluna

Tubuh Juna mendadak lemas mendengarnya ia tak suka, ia ingin selalu bersama Aluna penyihir cantiknya.

“Jadi kamu tidak akan kesini lagi?” Juna bertanya dengan nada lemas membuat Luna mengernyitkan alisnya menatap Juna yang tertunduk tidak bersemangat.

“Ya, bisa saja dibilang begitu, nanti kalau ada yang serius aku bisa kesini, sekarang aku pamit dulu, jangan lupa transfer uangnya karna aku membutuhkannya untuk membeli sesuatu yang sudah lama aku inginkan.”

“Bisakah malam ini, kamu disini saja?” pinta Juna penuh harap.

“Ha?!, tentu saja tidak, banyak pekerjaanku yang tertunda karna aku harus disini.”

“Baiklah, lalu apa yang ingin kau beli, apa itu sangat penting siapa tahu aku bisa memberikannya sebagai hadiah atas pekerjaanmu yang sangat membantu perusahaan ku?” Luna langsung tertawa mendengarnya.

“Tidak usah, itu terlalu mahal untuk sebuah hadiah, aku akan membelinya sendiri.” tolak Luna.

“Ayolah sayang, kau pikir aku tidak mampu membelinya, aku akan membelinya untukmu, katakan apa yang kau inginkan.” bujuk Juna lagi.

“Tidak usah repot, aku bisa membelinya.”

“Kalau kamu tidak memberitahunya aku tidak akan membiarkanmu pergi dari sini.” mata bulat Luna langsung melebar dengan malas.

“Ayolah katakan sayang.” Juna memamerkan deretan giginya yang putih bersih, tidak mau Luna menolaknya.

“Baiklah, karna kamu yang memaksa, kalau sampai tidak dapat awas aja.” ancam Luna.

“Aku pasti mampu mencarikannya.” Juna berkata dengan percaya diri.

“Belikan aku TX 5.” ucap Luna enteng.

“Apa itu?” tanya Juna balik karna ia tak paham, membuat Bara tersenyum miring.

“Gitu aja gak tahu mau membelikan.” cibir Luna dan berdiri.

“Ya, mau gimana, memang aku ga tahu sayang, tapi akan aku cari tahu kamu tenang saja, nanti akan aku antarkan kalau aku sudah membelinya.” Juna tersenyum manis membuat Luna hanya bisa menghela nafas panjang.

“Ya udah aku pulang.”

“Stop!” teriak Juna membuat langkah Luna terhenti.

“Apa lagi.” ucap Luna jengkel wajahnya mulai cemberut.

“Aku antar, ini sudah malam, bagaimana nanti kalau kamu diculik sayang.”

“Astaga,” Luna sangat kesal saat ini rasanya ingin sekali ia menampol wajah dihadapannya yang tersenyum tanpa dosa, emang ia anak kecil yang gak bisa jaga diri apa, Juna belum tahu aja kalau Luna pintar bela diri.

“Ayo cepat aku antar, Bara cepat sebelum tuan putri kita tambah mengamuk.” perintah Juna dengan enteng membuat Luna semakin terlihat kesal mendengar ucapan Juna yang sedikit ngawur menurutnya. Mereka pun turun ke lobi mengunakan lift khusus petinggi perusahaan dan tak lama mobil itu meluncur dengan cepat meninggalkan perusahaan Juna.

“Sayang..” panggil Juna lembut membuat Luna memejamkan matanya kepalanya serasa pening mendengar panggilan sayang dari Juna, karna jantungnya yang tiba-tiba tak bersahabat karna berdetak diluar kebiasaannya.

“Sayang kamu tidur?” Juna masih tidak menyerah membuka percakapan, ia benci diabaikan karna biasanya tidak ada yang berani mengabaikannya, namun gadis disampingnya selalu mengabaikannya membuat Juna bukannya marah tapi bertambah gemes, dan menoel pipi Luna membuat Luna membuka matanya.

“Hah, kenapa Tuan Juna berisik sekali sih saya ngantuk.”

“Sini tidur dipangkuan ku kalau ngantuk, biar aku elus rambut kamu.” mendengar itu Luna langsung melebarkan matanya kearah Juna membuat laki-laki itu terkekeh.

“Jangan tidur makanya masa naik mobil seperti di kuburan sepi amat, temenin ngobrol dong,” pinta Juna.

“Males saya ngantuk besok juga harus kuliah.”

“Ok, baiklah.” Luna kembali menyandarkan tubuhnya dan memejamkan mata tanpa ia sadari mobil itu sudah melewati ruko yang ia tuju karna Luna sudah terlelap.

“Bara bawa ke mansion saja, yang diantar pulang tertidur.” ucap Juna.

“Nanti nuna marah, bangunkan saja tuan.” Bara memberi peringatan.

“Sudah turuti perintah saya, nanti kalau marah itu urusan saya.”

“Baik tuan.” mobil itu berbalik arah menuju mansion mewah milik Juna tak lama mobil itu memasuki sebuah mansion setelah security membukakan gerbang, mobil itu berhenti tepat didepan pintu utama rumah mewah itu, Bara buru-buru turun membukakan pintu mobil, Juna turun dan langsung membopong tubuh Luna, sesaat Luna menggeliat namun tertidur kembali dengan nyaman didalam gendongan Juna, membuat Juna tersenyum dan membawa tubuh gadis itu masuk kedalam rumah semua pelayan yang ada di sana saling melirik karna melihat tuannya membawa seorang gadis dalam gendongannya karna baru pertama kali tuan mudanya itu membawa seorang gadis ke rumah itu, berarti gadis itu sangat spesial untuk tuan mudanya, jadi mereka harus bersikap baik kepada gadis itu nantinya. Juna membaringkan tubuh Luna keranjang king size disebuah kamar yang begitu besar dengan sangat hati-hati takut Luna terbangun, Luna kembali menggeliat pelan namun tertidur kembali karna kantuk yang tak bisa ditahan karna dua malam ia hampir tidak tertidur, Juna tersenyum miring dan menarik selimut untuk menutupi tubuh Luna agar tidak kedinginan, sesaat Juna menatap wajah Luna dengan mata berbinar senang, tangannya terulur mengusap pucuk kepala Luna dan setelah itu meninggalkannya sebelum hal-hal yang tak diinginkan terjadi, Juna menuju kamarnya dengan sangat bahagia ia pun tersenyum lebar ditempat tidurnya membayangkan Luna ketika terbangun di pagi hari, Juna jadi tidak bisa tidur, tubuhnya berguling kesana kemari rasanya ia ingin sekali menyusul Luna dikamar yang tak jauh dari kamarnya, namun ia takut kalau Luna marah besar kepadanya, jadi ia hanya bisa menahan rasa itu dan akhirnya ia pun terlelap.

Luna mengerjab kan matanya memindai ruangan yang asing untuknya, mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan setelah ia terduduk cahaya mentari yang masuk melewati korden kamar jendela menandakan kalau pagi sudah datang.

“Ais, aku dimana, kamar siapa ini, bukannya tadi malam aku..” Luna tak meneruskan kalimatnya teringat kejadian tadi malam Luna langsung turun dari ranjang dan menuju pintu membukanya perlahan, Luna semakin terpana melihat keadaan yang ada diluar kamar mansion yang sangat mewah lampu gantung yang entah berapa harganya, interior ruangan yang sangat menakjubkan, Luna melangkahkan kakinya menuruni anak tangga yang tidak jauh darinya berdiri sembari mengagumi betapa indah dan megahnya rumah yang sedang ia kagumi.

“Selamat pagi Nona, anda sudah bangun?” tanya seorang perempuan paruh baya dengan ramah menyapa Luna, membuat Luna menoleh dan mengangguk ramah.

“Kenapa aku disini, Ini rumah siapa?” Luna bertanya karna tak mau mati penasaran walau pikirannya sudah menebak rumah siapa yang sekarang ia datangi.

“Oh, ini rumah tuan muda Juna nona, apa anda tidak ingat?” perempuan itu mengernyitkan alisnya merasa penasaran sebenarnya siapa gadis yang ada dihadapannya ini, karna ia sama sekali tidak tahu sedang berada dimana, apa jangan-jangan gadis dihadapannya ini sedang amnesia, dan tuan mudanya membawanya pulang, pikir perempuan itu.

“Sayang kamu sudah bangun!?” teriak Juna dari atas membuat Luna langsung menekuk wajahnya malas, Juna dengan tergesa menuruni anak tangga itu menghampiri Luna.

“Kenapa kau membawaku kesini!” hardik Luna langsung, membuat Juna hanya nyengir perempuan yang tadi menyapa Luna sampai shock melihat tuan mudanya dihardik dan hanya diam bahkan malah tersenyum slengean.

“Maaf sayang, habis kamu tidur nyenyak sekali, aku tidak tega membangunkan, jadi ya aku bawa kesini saja.” Juna memasang wajah memelas agar tidak dimarahi.

“Sudah aku bilang jangan panggil sayang, nyebelin banget sih, aku bukan pacar kamu tuan Juna,”

“Iya aku tahu, hanya belum jadi pacar, tapi akan jadi istri.” jawab Juna tertawa lebar, membuat Luna melebarkan pandangannya kearah Juna, membuat Juna langsung menghentikan tawanya.

“Iya maaf, bercanda, ayo kita sarapan, habis itu aku antar pulang trus langsung ketempat kuliah, Bik Mey, sudah siap kan sarapannya?” Juna bertanya sembari menarik tangan Luna menuju meja makan yang tak jauh dari ruangan mereka berdiri di sisi kanan ruangan itu.

“Iya sudah siap tuan muda.” Wanita yang dipanggil bik Mey itu mengikuti langkah tuannya dari belakang, masih berfikir keras kenapa tuan mudanya begitu patuh dengan gadis itu, jangan-jangan tuan mudanya itu jatuh cinta dengan gadis cantik nan imut yang tuannya bawa, dan lebih parahnya gadis itu sepertinya tidak suka sama tuan mudanya bik Mey terus berfikir dan mengira-ngira.

“Ayo makanlah, jangan diliatin saja, makanan disini tak kalah enak dengan makanan di restoran mu,” gurau Juna membuat Luna hanya bisa mendengus pelan tak mau berdebat karna hatinya dongkol kepada pria tampan yang ada dihadapannya, karna dengan seenaknya membawanya kerumahnya tanpa persetujuan dari dirinya, Luna akhirnya menyelesaikan sarapannya.

“Sudah cepat antarkan aku pulang, nanti aku telat ke kampus.” perintah Luna dengan jutek.

“Kok jutek gitu, aku kan sudah minta maaf.” Keluh Juna dengan nada memelas.

“Maafmu tidak diterima.”

“Ya udah kalau gak mau maafin aku, tidak aku antar pulang, lagian kamu juga gak akan bisa keluar dari rumah ini.” Juna dengan enteng berkata membuat Luna semakin geram mendengarnya dan langsung menendang tulang kering kaki Juna dengan keras.

“Aaaauuuww!!” pekik Juna langsung sembari langsung memegangi kakinya karna merasa sangat kesakitan.

“Kau mau mematahkan kakiku!” teriak Juna meringis kesakitan.

“Dasar manja, cepat antar aku pulang atau mau aku buat lebih sakit lagi.” bentak Luna dengan judes.

“Astaga kenapa ada gadis seperti dirimu, kasar sekali, bagai mana kau akan memiliki kekasih kalau galak seperti ini.” gerutu Juna mencoba berdiri tegak, walau masih meringis kesakitan.

“Aku tidak butuh kekasih, itu hanya akan merepotkan.” jawab Luna cuek membuat Juna hanya melongo tak bisa berkata –kata lagi dan langsung melangkah menuju pintu utama.

“Ayo cepat ku antar pulang.” Luna tersenyum dan mengikuti langkah Juna terlihat diluar sudah ada Bara yang siap menyambut mereka. Bara mengernyitkan alisnya melihat Juna yang berjalan agak terpincang kearahnya.

“Bara, antar dia pulang.” perintah Juna dengan datar dan wajah yang kembali dingin.

“Siap Tuan, tuan tidak ikut?”

“Gak, aku mau ke rumah sakit, ada gadis yang kurang sehat mau mematahkan kakiku.” ucap Juna langsung berbalik kembali masuk kedalam rumah membuat Bara dan Luna terbengong dengan ucapan Juna yang ngambek karna sudah ditendang kakinya oleh Luna.

“Mari nuna saya antar, maaf kalau tuan bikin nuna susah, tuan memang kadang sering berlebihan.” Bara menjelaskan dengan tersenyum tipis Luna hanya mengangguk sebelum masuk kedalam mobil, Luna menoleh kearah pintu masuk dan menghela nafas sejenak, mobil itu membawa Luna kembali keruko yang ia tempati sementara, dimana markas tersembunyi Aluna disana, Luna membungkuk pelan berterimakasih kepada Bara karna sudah mengantarnya, Bara hanya mengangguk mobil itu melesat meninggalkan kediaman Aluna.***

1
Sri Tri
Lumayan
Sri Tri
Biasa
NIA DJOHAN Djohan
tamat/Drool/
Mey jun Susy
Luar biasa
Tiwi
keren
Tiasni Nellu
wah..luna hebat sekali ya..
Tiasni Nellu
lanjut...
Tiasni Nellu
lunaaaaa..
Lya Fatih Bayan
lunaaaa aku padamuuuuu.. kereeeeen.. karakter cewek kuat seperti yg aku sukaaaaaa
Rina Arie
Lumayan
Lya Fatih Bayan
Juna bodohh
Lya Fatih Bayan
kalau jadi Luna dicueikin aja dulu junanya.. gampang aja digandeng ma cewek lain..
Lya Fatih Bayan
hanya sekretaris tapi kok gandengan tangan.. siapa yang nggak salah paham.. kalau hanya sekertaris biasanya hanya ngekor nggak pake gandeng tangan.. bodohhh
Lya Fatih Bayan
Thor



Thor, jangan ada kata loe gue diantara mereka🤭.. kurang seneng dengr pakai bahasa loe2 gue... udah pada tua juga..
Sabia X: /Smile/
total 1 replies
niktut ugis
kasihan Luna Thor 😌, dia sangat merindukan ortu
niktut ugis
🤣🤣 hny Luna yg mampu menyentil jidat CEO terkeren...andai bara ada d situ past dia takjub
Neng Nosita
whah... akhir yg bahagia
makasih thor... tak tunggu cerita2 selanjutnya
Sabia X: terimakasih kembali karena sudah membaca karya saya nantikan juga kisah cerita cinta tentang Levin yang akan segera update dan juga kisah lainnya.🙏🥰
total 1 replies
Eka Yuni
akhirnyaaa . khayalan ku terwujuuuud . mereka bukan kk adx kandung . yuhuuuuu
Yolan Apolonia
Biasa
Yolan Apolonia
Buruk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!