Perbedaan kasta yang terlalu jauh membuat Dina hanya bisa menjadi wanita simpanan seorang CEO muda dan kaya, dapatkah ia hidup bahagia bersama irang yang ia cintai dan harapkan, meski semua menentang dan memisahkan Dina dan kekasihnya ?
Update seminggu 5x ya kalau lebih berarti aq lagi baik dan ada waktu lebih
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cahaya_bintang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Membantah
Satu persatu kurir pengantar barang keluar masuk apartemen Dina, mereka mengantarkan baju yang dia dan Rey beli di mall. Tak tanggung-tanggung ada tiga mobil box yang bergilir mengantarkan baju itu. Baju yang ia beli bahkan sudah tak muat ditaruh dikamarnya hingga keruang TV dan ruangan lainnya kecuali kamar Rey.
Sungguh Dina tak mengerti apa yang Rey fikirkan hingga membeli banyak baju hanya untuk dirinya seorang. Bahkan nominal yang dikeluarkan bisa untuk membeli tanah/ mobil baru tapi Rey menghabiskan dalam hitungan jam saja.
Karena terlalu banyak baju yang ada di kamar juga dikasur bahkan seperti banjir yang memenuhi ruangan, membuat Dina tidur di kamar yang biasa Rey tempati. Rey sungguh licik karena tak mengizinkan satu barangpun ditaruh dikamarnya, sehingga dia meminta untuk tidur dikamarnya. Dan bukan Rey namanya jika tidur seranjang dengan Dina tak melakukan apapun.
Bilangnya hanya akan memeluk saja namun tangannya menjamah kemana-mana hingga meminta jatah. Entah karena mahkota Dina yang memang sudah diambil Rey atau memang karena sudah terbiasa dengan sentuhan Rey sehingga ia membiarkan begitu saja.
Dina merasa terlena dengan sentuhan Rey dan juga kini ia terbiasa jika Rey meminta tambah. Dina selalu mendengar kata cinta yang Rey ucapkan kala lelaki itu selesai pelepasan dan itu membuatnya bahagia.
Tapi kadang ia juga menyesal kala esokan harinya bagian bawah juga pinggangnya terasa sakit, tidak perlu diragukan lagi kejantanan Rey kala dikasur, kadang juga Dina merasa kewalahan dengan hasrat juga nafsu Rey yang amat besar membuatnya harus melayani Rey sampai lelaki itu puas.
Dina membereskan pakaian yang masih terbungkus, semakin lama pakaian itu tak segera dibereskan maka semakin lama ia akan tidur dengan Rey.
Sepulang kerja Dina selalu menyempatkan diri untuk membereskan pakaian agar tempat tidurnya bisa ia tempati lagi, namun karena saking banyaknya hingga sampai seminggu lebih masih banyak.
Dan kala Dina meminta Rey untuk mencarikannya orang agar dapat membantunya membereskan pakaian itu, tapi Rey malah menolak dengan keras padahal dulu malah Rey yang menawari untuk punya pembantu tapi dulu Dina menolak karena ia bisa mengerjakan pekerjaan rumah sendiri, namun kali ini berbeda karena terlalu banyak barang hingga ia kewalahan.
"kumohon Rey carikan aku pembantu". ucap Dina memohon kepada Rey yang masih menatap layar komputernya.
" tidak, bukannya dulu kau menolak saat aku menawari, kenapa sekarang berubah fikiran ?". ucap Rey dengan nada datarnya.
"dulu kan belum ada baju-baju itu, sekarang lihatlah kamarku seperti habis terkena banjir bandang". ucap Dina yang kini duduk disebelah Rey
" sekali tidak tetap tidak". ucap Rey yang masih sibuk dengan pekerjaanya.
"kau tidak setuju untuk mencarikanku pembantu agar kau selalu bisa tidur bersamamu kan ?" ucap Dina yang kini melipat kedua tangannya didada.
"bukankah kau juga menikmatinya". ucap Rey tersenyum seraya tangannya hendak meraba-raba namun segera Dina tepis dan beranjak berdiri.
" tidak, aku tidak mau lagi dan mulai malam ini aku akan tidur di sofa sebelum kamarku beres jadi aku tak akan seranjang denganmu !!". ucap Dina dengan tegas namun tanpa Dina sadari jika itu memancing amarah Rey.
"oh tidak mau lagi ? kau yakin ?" ucap Rey yang kini beranjak dari duduknya dan menatap Dina dengan tatapan mengerikan.
"i iya ten tentu saja aku tak mau tidur denganmu lagi". ucap Dina gagap saat Rey semakin mendekat membuat Dina ketakutan dan gagap bahkan kini kedua tangan Rey disandarkan ketembok membuat Dina tak bisa lari.
" katakan lagi, katakan jika kau tak mau lagi tidur denganku". ucap Rey dengan suara tegas dan juga tatapan mengerikannya.
"a aku aku". Dina terlalu takut dengan Rey, ia kira CEO yang terkenal galak gitu sudah berhasil ia taklukan tapi nyatanya sekarang ia sendiri tak sanggup melihat mata Rey.
" ayo katakan bukankah tadi nyalimu sangat besar, dimana keberanianmu tadi ?!!". ucap Rey kepada Dina yang membuat nyali amat menciut dan bahkan kehilangan kata-katanya. Rey mendekatkan mulutnya ke telinga Dina dan berbisik.
" aku tidak suka dibantah bukankah kau tau itu sekarang katakan lagi jika kau tak mau tidur denganku". ucap Rey yang terdengar jelas di telinga Dina hingga membuat wanita itu gemetaran.
"ayo katakan lagi jika kau tak mau, bukankah sangat nikmat tapi kau malah menolakku, sekarang aku akan membuat kau menarik kembali kata-katamu".
" tidak Rey aku minta maaf jangan Rey". Pinta Dina namun Rey tak mendengarkan permintaan maaf Dina dan melanjutkan aksinya untuk menyentuh Dina.
"sudah terlambat sayang". Rey melakukannya dan menuntaskan gairahnya hingga kini Dina lemas tak berdaya.
"Jadilah wanita penurut dan aku tidak akan menghukummu". ucap Rey seraya menarik selimut untuk menutupi tubuh Dina juga mengecup bibir wanita itu singkat.
" selamat tidur". ucap Rey lalu mematikan lampu kamar dan kembali mengerjakam pekerjaanya sementara Dina hanya diam menatap kepergian Rey yang hilang dari balik pintu dan matanya tak lama semakin berat hingga ia terpejam karena begitu lelahnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
***Hai guys maaf yang kemarin up-nya lama padahal nulisnya hari sabtu tapi upnya hari senin, yah yang sabar ya dari pihak mangatoon emang harus nunggu proses review dulu, episode yang ini juga gak tau kapan bisa up***
yang pasti jangan bosen untuk nungguin up ya, jangan lupa like, komen, dan subsribe biar tau notifikasinya.
Happy Reading guys
salam
cahaya_bintang
sehingga membuat dadakuu sakit.