kerajaan majayan dalam situasi kritis,sang prabu telah di ambang kematian,saat terakhir dalam hidup nya,sang prabu hanya bisa membuat rencana penyelamatan putra mahkota,berharap di masa depan ,sang putra mahkota dapat mengambil hak nya kembali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lintang88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
parwati
Di lapangan balai pertemuan, saat hari menjelang sore, sebuah perahu besar mendarat, membuat ke hebohan, warga ber bondong bondong mendatangi dan mengelilingi perahu yang bisa terbang itu.
seorang lelaki tua terlihat turun dari tangga perahu, dibelakang lelaki tua itu , lima orang pemuda berbadan tegap berdiri berjajar.
aki Nala , Senopati wanareksa dan resi dipayana keluar dari balik kerumunan warga, mereka menghampiri orang tua itu
" sampurasun, tiga orang gagah,perkenalkan saya Ki Welang abdi Raden kepeng, datang membawa titah"
" rampes..ah kiranya Ki Welang yang datang, mangga aki kita bicara di dalam" resi dipayana mengenali nama Ki Welang dia kemudian mengundang nya masuk ke dalam balai pertemuan.
" terimakasih resi"
aki Welang kemudian menceritakan tentang asal orang orang di atas perahu juga tentang ke adaan Raden kepeng , namun dia tidak menceritakan keberadaan emas dan permata, soal itu biar Raden kepeng saja yang mengurus nya,pikir aki Welang.
rombongan perempuan ini diterima dengan baik, hanya saja di karenakan tempat yang belum ada dan perlu di bangun terlebih dahulu , untuk sementara mereka di tampung di rumah aki Nala,
sedangkan untuk yang masih muda bisa ikut berlatih silat
parwati termasuk perempuan muda yang sangat semangat saat mengetahui diri nya bisa berlatih silat,
kejadian yang menimpa dirinya membuat dia bertekad untuk menjadi kuat,jika di mungkin kan dia ingin menjadi pendekar penegak ke Adilan ,
mendengar tekad parwati, tentu saja resi dipayana sangat mendukung, bahkan Senopati wanareksa sampai menawarkan untuk menjadi prajurit jika dia mampu.
parwati kemudian menyerahkan harta rampasan berupa emas dan perak yang lumayan banyak kepada aki Nala,
" ini milik Raden kepeng aki, mohon diterima"
" Aih nyai terimakasih, kita tunggu Raden kepeng kembali ya nyai, biar beliau nanti yang mengatur nya"
" soal itu tidak usah di pikirkan aki, saya dan teman teman sudah beruntung bisa di terima
sementara warangka, dia beruntung, resi dipayana dapat melihat bakat nya, dia di bawa resi dipayana, diangkat menjadi murid langsung sang resi.
####
Prabu damar saka gusar, dari hari ke hari bukan kemajuan yang dia dapat malah semakin mundur, kas keuangan kerajaan nyaris kosong,padahal pajak sudah di naik kan tinggi, sudah bermacam macam jenis pajak yang dia adakan.
laporan para mentri menyebutkan perdagangan berjalan baik dan lancar, hasil alam pun masih melimpah ,kenapa bisa kas kerajaan kosong?? Kemana larinya semua pendapatan negara ?
" paman Patih, apa penjelasan mu soal ini?
" ampun Gusti, alasan nya tetap sama , dana perang, bahkan kali ini ,kita berperang lebih lama dari biasanya, di kota Caringin kita terpaksa menambah pasukan, kota ini hampir jatuh , lalu baru seminggu yang lalu, kita juga terpaksa mengirim kan bantuan pasukan ke kota saradana dan jati nangor malah pangeran harya darma sendiri yang memimpin."
" Pamotan sialan..panglima Gumarang, apa pendapat mu?
" ampun Gusti, hanya ada satu cara, hancurkan Pamotan secepatnya"
" bagaimana caranya panglima? Seluruh pasukan sudah kita pecah untuk menjaga wilayah perbatasan dari mana lagi tenaga pasukan untuk menyerang Pamotan?
mendengar itu semua terdiam, tidak tau harus bagaimana, membangun pasukan bukan persoalan mudah,
saat itulah tiba tiba datang seorang pungawa Telik sandi kerajaan, setelah memohon maaf dia meminta izin untuk menyampaikan hasil temuan nya.
" ada sebuah desa makmur dan kaya bernama desa kepeng,desa ini baru saja berdiri, namun disana ada sekolah militer, pasukan perang dan padepokan silat dengan murid mencapai seribu an orang.
di desa itu ada Kuwu yang bernama Nala,sepuh desa wanareksa dan resi dipayana , desa ini telah berkembang,hampir separuh dari desa yang ada di kota warna pura dan jati nangor bergabung dengan desa kepeng, desa ini tidak berada di bawah kepemerintahan kita Gusti, ini sangat janggal
"apa katamu? Wanareksa, dipayana? aku seperti nya kenal dengan orang ini,jika itu benar , wanareksa adalah bekas Senopati majayan anak buah panglima jaya Mandala sedangkan dipayana, murid padepokan tapak buana, saudara seperguruan ku, bagaimana mungkin hal ini terjadi, mereka berada di bawah kekuasaan ku, tapi mereka bisa bisanya membangun kekuatan sendiri, selidiki lebih jauh desa ini..
" sendika Gusti Prabu"
ya sudah lah ,kalian bubar saja dulu, pertemuan berikutnya aku ingin masing masing dari kalian temukan cara mengatasi masalah kas kosong ini.
lalu apa tindakan kita terhadap desa kepeng ini Gusti?apa perlu mengirim pasukan?
untuk sementara biarkan dulu tunggu pangeran darma pulang aku akan mencari waktu untuk datang bersama nya kesana.
dahulu, kerajaan majayan adalah sebuah kerajaan besar dan makmur, wilayah kekuasaan nya amat luas, dengan hasil alam melimpah, di Utara ,kota cinagara merupakan kota niaga besar, di sana ada pelabuhan tempat kapal para saudagar besar dari negri lain bertukar dagang
di sisi barat, pegunungan solaka tanah nya banyak mengandung emas dan perak,di timur, kota Jatinangor merupakan lumbung padi, sedang di selatan, selain sebagai ibukota kerajaan, daerah penyangga sekitar nya juga bertanah subur.
namun kini, majayan telah hilang, berganti menjadi Wanayasa, pangeran damar saka mengangkat diri nya menjadi raja, bergelar prabu damar saka Nagara, namun sayang sudah tiga belas tahun kerajaan Wanayasa berdiri ,dibawah kepemimpinan nya semakin mundur kemakmuran seolah telah hilang,banyak kota kota yang tadinya ramai sekarang mulai sepi,perang berkepanjangan menambah derita rakyat Wanayasa.
Satu bulan semenjak pertemuan terakhir, berita duka datang, kota Caringin takluk,disusul lima desa yang berada di bawah nya , pasukan Pamotan terus merangsek lebih dalam lagi, pasukan Wanayasa terpaksa mundur sambil bertahan sebisa nya, menuju kota Jatinangor.
jika ke adaan ini terus berlanjut,hanya tinggal menunggu waktu pasukan Pamotan memasuki kota Jatinangor, panglima perang Gumarang langsung memimpin semua pasukan yang tersisa guna memperkuat kota Jatinangor, akan sangat berbahaya jika kota ini juga sampai jatuh.
pangeran harya darma di minta pulang terlebih dahulu oleh sang prabu dia agak cemas dengan keselamatan putra nya.
kabar yang bisa di bilang kabar baik datang ketika Telik sandi melaporkan tentang desa kepeng
Telik sandi sudah memastikan asal usul desa kepeng dan para tokohnya , mereka semua bekas orang orang kota majayan hanya saja yang tidak diketahui Telik sandi pangeran putra mahkota kerajaan majayan juga ada di desa ini.
prabu damar berencana mengajak pangeran harya darma melakukan perjalanan di plomasi ke desa kepeng, walau bagaimana di desa itu ada bekas petinggi kerajaan majayan dan saudara seperguruan sang prabu ada keterikatan di antara mereka ,mungkin saja dia bisa menjalin hubungan dan meminta bantuan guna menghadapi Krisis di kerajaan apalagi dia mendengar desa kepeng kaya.
jika untuk memerangi desa kepeng, dia tidak berani gegabah,laporan menyebutkan desa kepeng memiliki pasukan bersenjata,dia tidak tau seberapa kuat pasukan desa kepeng ,namun untuk saat ini menambah musuh bukanlah pilihan baik,
bahkan sang prabu sudah siap jika bantuan yang dia minta ditukar dengan wilayah yang sekarang di kuasai desa kepeng, tak apa lah mengalah terhadap saudara sendiri, pikir nya tentu saja jika itu terjadi dia juga punya syarat