NovelToon NovelToon
Menantu Yang Disembunyikan

Menantu Yang Disembunyikan

Status: tamat
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Tamat
Popularitas:780.7k
Nilai: 4.8
Nama Author: Dewi Risnawati

Lima tahun menikah belum diberikan keturunan. Namun tak membuat kadar cinta Pria yang bernama Abian Rahardian itu berkurang pada istrinya.

Suatu hari Abi diminta oleh orangtuanya untuk datang, maka disela kesibukan ia menyempatkan diri untuk memenuhi permintaan orangtuanya. Sedikit penasaran, ada hal penting apa yang ingin mereka bicarakan.

"Tidak, Ma! Aku tidak bisa menduakan Diana, tolong Ma, jangan membuat hubungan aku dan Diana hancur. Kami bahagia, anak itu hanya masalah waktu saja, aku yakin suatu saat nanti Diana pasti bisa Hamil," ujar Pria itu meyakinkan sang Mama.

Tak mempunyai pilihan lain selain mengikuti kemauan kedua orangtuanya yang menginginkan kehadiran seorang cucu. Apalagi kondisi Mama yang sedang sakit membuat Abi tak bisa menolak.

"Dengar! Aku menikahimu bukan karena cinta, tapi karena Ibuku!" Abian Rahardian.

"Tenang saja, Tuan, Tujuan kita sama. Aku menerima tawaran ini juga karena Ibuku!" Sharena Husman.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Risnawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

Abi menghempaskan tangan Diana dengan kasar, dan segera berjalan mendahului dengan langkah lebar. Hatinya benar-benar sakit saat mengetahui wanita yang selama ini sangat dicinta dan dimanja, namun telah meruntuhkan kepercayaannya yang selama ini begitu kokoh.

Diperjalanan pulang Abi tak bicara apapun, ia ingin menyelesaikan masalah ini dirumah, tak ingin menumpahkan kekesalannya yang bukan pada tempatnya.

Pria itu memarkirkan kendaraan sembarang tempat, segera melangkah menuju kamar, sudah tak sabar ingin mengintrogasi istrinya yang memang beberapa hari ini tampak aneh gelagatnya.

Abi duduk di bibir ranjang, dengan kedua telapak tangannya bertautan, saling menyatu jari-jarinya, kedua siku bertumpu pada pahanya.

"Katakan sekarang dengan jujur!" ujarnya dingin

Diana masih diam terpaku, ia masih takut untuk mengakui segalanya. Takut bila Pria itu akan emosi. Dengan langkah gemulai ia menjatuhkan tubuhnya dengan bersimpuh di bawah dimana suaminya duduk.

"Mas, aku minta maaf," lirihnya dengan air mata yang sudah terlebih dahulu menetes.

"Berarti benar selama ini kamu meminum pil kontrasepsi? Apakah kamu tidak menginginkan anak dariku, Hmm?" tanya Pria itu kembali masih berusaha tetap tenang.

Diana hanya menangis terisak-isak dengan wajah tertunduk. Tak tahu apakah itu benar tangis penyesalan atau tangis kamuflase untuk meyakinkan Abi.

"Jawab Diana! Aku tidak butuh tangisan, aku hanya butuh kejujuran kamu!" bentak Abi merasa hilang kesabaran.

"Mas, aku benar-benar minta maaf, tapi bukan maksudku untuk tidak menginginkan anak darimu, aku hanya belum siap saja mempunyai anak," jawab Diana yang menurut Abi tak masuk akal.

"Belum siap? Apa yang membuat kamu belum siap? Bukankah kamu sendiri mengatakan kamu suntuk dan sepi bila tak mempunyai anak. Apa ini, Diana?" tukas Pria itu masih dengan nada tinggi.

"Sebenarnya bukan itu penyebab utamanya, aku suntuk karena kamu tak mempunyai waktu untukku. Aku tidak ingin repot mengurusi anak sendiri, dan aku juga tidak mau harus terkekang dirumah saja!" bantah Diana yang membuat amarah Pria itu semakin memuncak.

"Baiklah, jika kamu ingin bebas dan tak ingin terkekang,maka pergilah kemanapun kamu mau! Atau kita berpisah saja!" ungkap Abi penuh kekecewaan.

"Tidak, Mas! Aku tidak mau berpisah denganmu. Mas, aku mohon maafkan aku, aku janji akan memperbaiki segalanya, aku tidak akan mengonsumsi pil kontrasepsi lagi. Kita mulai Program Hamil kembali. Hiks..."

Tangis wanita itu pecah sambil memohon pada suaminya, masih setia bersimpuh berharap maaf dari Pria yang telah membersamainya selama hampir enam tahun.

Abi menatap iba pada wanita yang sangat dicintainya. Sepertinya memberi kesempatan sekali lagi tidak ada salahnya, asalkan wanita itu benar-benar ingin berubah. Abi meraih kedua lengan Diana agar duduk disampingnya.

"Baiklah, aku akan memberimu kesempatan, aku harap kamu tidak akan mengecewakan aku lagi. Kita akan melanjutkan program hamil," ucap Abi kembali lembut. Ya, sejatinya Pria itu sangat lembut pada wanita yang dicintainya. Namun sikapnya akan kaku dan dingin bila berhadapan dengan perempuan lain, bukan sebab apa-apa, ia hanya ingin menjaga hati untuk pasangan seorang.

"Terimakasih ya, Mas. Aku janji akan menjadi yang lebih baik lagi," ucap Diana sembari memeluk sang suami. Abi membalas pelukan istrinya dengan penuh kasih sayang, dan meninggalkan jejak sayang disana.

Sejak mulai hari itu sikap Diana tampak berubah, lebih perhatian dari yang biasanya. Tentu saja membuat hati Pria dewasa itu bahagia. Berharap sang istri akan segera hamil agar dirinya tak melakukan pernikahan dengan sekertarisnya.

Pagi ini Abi berangkat lebih awal, karena ada beberapa janji dengan klien untuk bertemu di beberapa tempat. Abi mengendarai mobilnya dengan kecepatan normal. Tak sengaja netranya melihat gadis cantik itu sedang mendorong motornya.

Tin! Tin!

Bunyi klakson membuat Sha menghentikan langkahnya mencari bengkel untuk memperbaiki motornya yang tiba-tiba mogok.

"Pak Abi!" ujar gadis itu melihat siapa orang yang ada di dalam mobil itu.

"Tinggalkan saja motor kamu disini, nanti aku suruh orang kantor yang urus. Ayo ikut aku sekarang," titah Pria itu.

"Tapi, Pak. Nanti kalau motor saya dicuri orang gimana?" tanya Sha yang tak rela meninggalkan motornya begitu saja.

"Ya ampun, nggak akan ada orang yang mau mengambil motor kamu itu. Kalau hilang nanti aku ganti," balas Pria itu.

"Bukan masalah gantinya, ini tuh, motor kesayangan aku. Banyak sejarahnya yang tak dapat aku lupakan."

"Aku tidak peduli banyak sejarah kek, kenangan kek, tidak penting itu semua. Sekarang ayo ikut aku, karena sebentar lagi ada ketemu klien!" ujar Pria itu tak mau di bantah.

Sha hanya menghela nafas dalam, ia terpaksa meninggalkan kendaraan roda duanya disana, dan segera masuk kedalam mobil Pria pemarah itu.

"Pak, nanti benaran suruh orang kantor ambil motor saya ya," celoteh gadis itu merasa was-was motornya di tinggalkan.

"Iya, kamu ini kenapa cerewet sekali? Lagian motor sakit-sakitan begitu kenapa masih di pakai. Kenapa kamu tidak ambil yang baru saja, atau ambil mobil kek, emang kamu tidak malu sebagai sekertaris Boss hanya menggunakan motor butut begitu," balas Pria itu. Rasanya Sha ingin sekali menyumpal bibirnya dengan tissue yang ada di dasboard.

"Kenapa saya musti malu? Emangnya saya sama dengan Bapak. Ya, bedalah. Kalangan ekonomi saja sudah berbeda, Bapak kelas menengah keatas, dan saya menengah kebawah. Jadi harus sesuai dengan kemampuan kita," jawab Sha apa adanya.

Menurutnya masih banyak keperluan yang lain ia pergunakan uang gaji, daripada harus mengikuti gaya orang lain agar terlihat mewah dan keren. Masih banyak tanggung jawab yang harus ia pikul, yaitu pengobatan Ibu setiap bulannya, dan sebentar lagi Aldo tamat akan segera menyambung ke perguruan tinggi.

Abi hanya diam sembari menatap gadis bijak yang ada disampingnya. "Apakah gaji sebagai sekertaris masih kurang untuk kamu?" tanya Abi menatap heran.

"Tidak, sudah lebih dari cukup," jawabnya jujur.

"Lantas, apa yang membuat kamu tak mampu hanya mengambil sebuah mobil? Bukankah nanti setiap bulannya bisa di cicil?" tanya Pria itu begitu enteng.

"Saya tidak mau. Bukankah Bapak sendiri yang bilang. "Kerja dengan saya harus kuat mental dan menebalkan telinga, jika masih ingin menempati meja itu" Nah, bagaimana jika nanti saya tidak mampu akan hal itu. Karena saya manusia biasa, ada kalanya batas kesabaran saya tiba pada titiknya dan membuat saya menyerah, dan harus meninggalkan meja sekertaris itu. Jadi saya tidak ingin membuat diri saya repot sendiri dengan mengambil mobil cicilan," ujar Sha menerangkan apa yang selama ini ia rasakan pada Pria itu.

Abi melongo dengan bibir sedikit terbuka, tak menyangka ternyata gadis itu menahan hati. Padahal ia mengira bahwa Sha adalah wanita yang kuat dan tegar. Namun dia salah, setegar apapun seorang wanita, itu dikarenakan dia pandai menyimpan lara hatinya dengan rapat. Tetapi wanita tak bisa menyembunyikan bila perasaan harunya tiba, maka ia kan mengeluarkan segala uneg-uneg yang terpendam.

"Jadi kamu sudah mulai lelah? Apakah batas kesabaranmu sudah mulai tiba pada titiknya?" tanya Abi dengan senyuman. Tak tahu entah senyum apa itu. Apakah dia senang bila suatu saat nanti Sha akan menyerah.

"Untuk saat ini akan tetap saya pertahankan, masih ada tanggung jawab besar yang masih saya perjuangkan. Apakah Bapak sudah tak sabar ingin saya enyah dari hadapan Bapak? Bapak bisa memindahkan saya di bagian lainnya. Agar emosi Bapak tetap stabil bila tak melihat saya," lirih gadis itu. Entah kenapa ia merasa semenjak kehadirannya di kantor itu membuat Pria itu selalu saja marah dan tak pernah bersikap ramah padanya.

Abi hanya diam mendengar curahan hati sekertarisnya barunya yang beberapa bulan bergabung dengannya. Sebenarnya gadis itu tak ada kekurangan, dia cantik, pintar, dan bekerja begitu tekun. Tapi ada suatu hal yang tak bisa ia kemukakan alasan mengapa dia harus bersikap sedemikian.

Bersambung.....

Happy reading 🥰

1
Irni Yusnita
bagus ceritanya 👍
dd'arhie
Luar biasa, bagus alur ceritanya gampang di mengerti...
Langit Jingga
jijay bgtt dahhh itu si Diana zina sama akik" selama 3 thun kasian kmu abi
Sweet Girl
Sejak hari ini i
Sweet Girl
Tanyakan aja Bi... jangan terus aja percaya sama Diana...
Sweet Girl
Jarno ae Sha...
Sweet Girl
Pinter Papa... jangan Sampek deh Pa... percaya Diana.
Sweet Girl
What this
degil...?
Sweet Girl
Akhirnya Abi banyak belajar sama Diana.
pandai berbohong.
Sweet Girl
Cemburu juga kali Sha...???
cuma belum menyadari...
Sweet Girl
Ndak bo'ong tuuuu???
Sweet Girl
Maksudnya, Abi sudah tau... kelakuan buruk suaminya?
memaafkan, terus sekarang di ulang lagi.
Sweet Girl
Lagi cencitip
Sweet Girl
❓❓❓❓❓
Sweet Girl
Naaaa akhirnya, ada yg tau aslinya Diana.
Sweet Girl
Yakin Ndak cinta...???
Sweet Girl
Ndak ada keberatan tu Din...
Sweet Girl
Istri tak berakhlak udah tauuu suami baru pulang, kasih minum dulu kek...
Sweet Girl
Lhaaa kamu Khan masih punya Wali Sha...
mana boleh pakek Wali Hakim?
Sweet Girl
Terus klo kamu hamil, bakal bikin drama apa kamu ke keluarga mu...???
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!