Istri Kecil Milik Tuan Zean

__Mobil yang membawa Alia masuk ke pekarangan mission, terlihat Alan sudah tegap untuk menyambut nyonya rumah dengan para pelayan lain.

Saat Alia keluar dari mobil, terlihat para pelayan menghormatinya termasuk Alan.

" selamat datang nyonya muda " sapa alan dengan sopan.

" iya kake " ucap Alia, namun raut wajahnya sedikit badmood, membuat alan bingung dia pun melempar tatapannya pada sarah meminta penjelasan dari wanita yang ada di samping nyonya muda nya.

Sarah hanya mengabaikan tatapan mata kepala pelayan alan.

" nyonya muda kenapa anda kembali dengan cepat? " tanya alan.

" aku gak jadi makan di sana " ucap Alia

" baik nyonya muda, apa anda mau makan di sini? " tanya alan, jika dia terus menyelidiki itu pada nyonya muda maka dia sangat tidak sopan.

" oke tapi aku ingin makan kue " ucap Alia.

" kue sepeti apa nyonya? " tanya alan, Alia memperlihatkan foto better cake pada alan.

" koko bisa membuatkan nya untuk anda nyonya muda " ucap alan memberitahu.

" benarkah, apa lia boleh minta dua " pinta Alia.

" tentu nyonya " jawab alan.

" kalau begitu kita tadi tidak perlu jauh-jauh ke sana " gumam Alia.

" lebih baik anda menunggu di dalam nyonya muda " ucap alan, Alia melempar senyum pada alan.

" terimakasih kakek " ucap Alia dengan senyum hangatnya.

" itu sudah tugas saya nyonya muda " ucap alan dengan sopan, mereka pun masuk ke dalam,sesampainya di ruang keluarga Alia menjatuhkan bobot badan nya di sofa rasanya sangat nyaman dan lembut.

" nyonya muda anda tunggu di sini " ucapa alan dia pun pergi ke dapur untuk memberitahu pada sangat koki untuk membutuhkan Alia cake.

__Setelah lama menunggu datanglah seorang pelayan wanita dengan cake yang tadi Alia mau, pelayan tersebut menyajikannya untuk Alia.

" silahkan nyonya " ucap pelayan tersebut.

" terimakasih kak " ucap Alia, meskipun dia menjadi nyonya dari mission ini dia tetap ramah dan berbuat baik pada para pelayan.

" sama-sama nyonya! kalau begitu saya permisi" pamit pelayan tersebut sebelum dia pergi.

Alia pun langsung memakan cake tersebut rasanya sangat enak dan lumer di dalam lidahnya, tatapan Alia beralih pada sarah yang ada di depan nya.

" kakak " ucap Alia namun dia masih setia dengan cake dan sendok kecilnya.

" iya lia " jawab sarah.

" kakak jangan bilang sama kakak Zean soal di caffe tadi ya " pinta Alia tatapannya masih pada cake yang di pegang nga.

" kenapa? " tanya sarah dengan bingung.

" aku tidak mau kalau kakak Zean khawatir itu aja " ucap Alia.

" tapi lia, aku tidak bisa berbohong pada tuan muda " ucap sarah menolak dengan halus.

" hanya kali ini aja, gak pa-pa kan, lia mohon " pinta Alia sedikit memelas, melihat Alia sampai memohon sarah hanya bisa mendesah pelan.

" baiklah hanya untuk kali ini aja ya, jika kita bertemu dengan wanita itu lagi dan dia masih memperlakukan lia dengan kasar maka saya tidak bisa diam " ucap sarah.

" oke "

" anda harus janji lia, jika bertemu dengan wanita itu lagi dan dia masih saja seperti hari ini,jangan cegah saya untuk melapor " pinta sarah sedikit memaksa.

" oke lia janji kak " ucap Alia dia pun tersenyum hangat.

__Disisi lain terlihat Zean sangat menikmati tonton yang di suguhkan oleh Dylan, fahmi dan Leona masih saja terkurung di sana.

" cukup Dylan "perintah Zean, dia bangkit dari duduknya, dan merapikan jas nya.

" gadis itu cukup cantik " ucap Zean.

" aku ingin kau, masukan dia ke tempat pal*** tentu saja dengan pengawasan " perintah Zean, Rebecca yang mendengar itu dia meronta dan mengis.

" tuan saya mohon... saya tidak mau jadi pelac** tuan... hiksss... hiksss tuan saya mohon " mohon Rebecca dengan lirih suaranya pun serak karena terlalu banyak nya menangis.

" kamu akan bebas dari tempat itu, jika ada yang mau menebus mu " seringai Zean, lalu tatapannya beralih pada dua orang itu leona dan fahmi.

" untuk wanita yang menyiksa istri tanpa ampun, jual dia jadikan dia budak *** " perintah Zean.

" baik tuan " jawab Dylan.

" dan untuk pria tua itu... lebih baik dia di kurang di sini saja sampai aku benar-benar puas melihat nya menderita " ucap Zean.

" baik tuan " jawab Dylan.

" sungguh malang nasib kalian, namun itu juga hukuman untuk kalian karena telah menyiksa nyonya muda hingga dia dewasa " batin Dylan dia mengekor di belakang Zean.

" sebelum puang aku ingin ke tempat bunga dulu, karena akhir-akhir ini istri ku sangat menyukai bunga " ucap Zean.

" baik tuan " jawab Dylan.

" tumben kamu tidak protes aku menghentikan pekerjaan ku sebentar? " tanya Zean biasanya Dylan sudah mengomeli nya tentang pekerjaan.

" semua yang penting sudah di kerjakan tuan mungkin besok Anda akan lembur " ucap Dylan.

" kau... baru saja aku baik hari ini tapi kau sudah memberikan ku pekerjaan lagi!, kapan aku bisa bulan madu dengan istri ku, menghabiskan waktu berdua dengan nya saja sulit " ucap Zean dai mulai mengomel.

" itu adalah pekerjaan Anda dan masalah anda tuan, saya hanya seorang ajudan yang memberikan dan membantu Anda tuan " ucap Dylan.

" kau.. dasar bajingan " pekik Zean, dia menendang ban mobil dengan keras.

Aaaawwww..... __Zean meringis kesakitan karena menendang ban mobil dengan keras.

"ckckck tuan saya pun ingin cuti, namun apa daya pekerjaan tidak ada habis-habis nya, jika di tinggal sebentar saja maka pekerjaan itu akan menumpuk hingga bikin kepala sakit " Dylan hanya bisa ngebatin dan pasrah dengan pekerjaan nya.

Sebelum sampai di mission Dylan membawa Zean ke toko bunga paling besar di daerah itu, Setelah mendapatkan bunga tulip yang melambangkan cinta dan kasih sayang, Zean segera pulang dalam perjalanan sesekali Zean mencium aroma dari bunga tersebut, memikirkan istrinya yang menerima bunganya Zean hanya mengulum senyum manis nya.

" tuan sedang di mabuk cinta, ternyata ada saatnya tuan bisa seperti ini " batin Dylan.

__Di waktu yang sama terlihat seorang wanita tengah duduk di kursi menikmati teh dan angin sore di taman.

wanita itu dengan anggun dia memegang cangkir teh nya bagaikan seorang bangsawan yang terhormat.

" Madam saya ingin melapor " ucap ajudannya dengan penuh hormat pada sang majikan.

" apa itu tentang putra ku? " tanya wanita itu tanpa mengalihkan perhatian.

" iya Madam " jawab sang ajudan.

" kali ini apa yang putra ku lakukan? " tanya wanita itu meski suaranya lembut namun wanita itu tetap tegas dan anggun.

" tuan muda menangkap satu keluarga dan anda pasti tau Madam " jelas sang ajudan rehan.

" biarkan saja dia yang terpenting tidak melebihi batas " ucap wanita itu.

" Madam ada satu lagi yang anda harus tau " ucap rehan.

" apa itu? " tanya wanita itu sesekali dia meminum teh nya.

" tuan muda menyelidiki keluarga Waverly Madam, dan anda mendapatkan surat dari keluarga Waverly Madam " jelas rehan dia memberikan surat dan map coklat kepada wanita itu.

" honey Helena, apa yang sedang kamu lakukan honey " ucap pria itu tiba-tiba dia datang dan memeluk Helena dari belakang.

" rehan, aku tau pasti ada sesuatu pada putra ku bukan? " ucap pria itu.

" tuan " sapa rehan dengan sopan.

" kita mendapatkan surat dari keluarga Waverly sayang " ucap Helena, pria itu terlihat terkejut mendengar nya, dia lalu mengambil surat tersebut.

" apa yang di lakukan putra ku ini? " tanya pria itu pada rehan.