Loco, sebutan halus untuk orang gila. Dita Audrey Sihombing, gadis Batak yang keras kepala dan berkemauan keras yang memiliki kehidupan ganda. Di muka publik dia adalah seorang gadis biasa yang tomboy dan tidak punya apa-apa, tetapi di sisi lain dia adalah putri seorang konglomerat dari tanah Batak. Identitasnya disembunyikan, dia menjalani hidup biasa sampai dia jatuh hati pada seorang pria berengsek yang mengkhianati dirinya dan berselingkuh dengan sahabatnya. Seluruh alur hidupnya berubah.
"Mama!" satu kata yang tidak pernah dia bayangkan akan dia dengar dari mulut bayi kecil yang dia temukan di depan apartmentnya. Hidupnya mengalami porak-poranda, berubah total setelah bertemu dengan bayi laki-laki itu! akankah dia merawat bayi malang itu? atau justru membuangnya?
ikuti kisahnya dan orang-orang di sekitarnya, petualangan menarik Dita akan menghibur hari harimu yang membosankan!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Harsie Alive, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11. Loco : Merawat Baby
"TIDAK BOLEH, AKU AKAN MERAWATNYA!" dua manusia minim ahlak, yang biasanya ribut malah tiba tiba jadi manusia paling kompak setelah mendengar penjelasan dari pihak kepolisian tentang bayi malang yang sudah ditinggalkan kedua orangtuanya.
Keduanya berdiri sambil menggebrak meja, menatap mereka dengan tatapan beringas, nafas naik turun dan mata menantang.
"Jika dia diberikan pada panti apa kalian akan menjamin kesejahteraan nya!? dia masih sangat kecil, sangat lemah, apa kalian tega membiarkan bayi lemah itu di tangan yang tidak tepat!??" kesal Asher.
"Nah bener, bagaimana kalau mahluk kecil yang sangat menggemaskan itu disiksa!? dipaksa bekerja, nyuci piring, sapu rumah, jualan ayam, di suruh jalan kaki, tangannya masih kecil dan unyu unyu mau dibawa ke panti, jahat kalian!!!' gerutu Dita.
"Heh dia masih bayi, kau pertimbangkan alasan yang lebih logis lagi," bisik Asher.
"Ahh sorry," ucap Dita sambil mengangguk.
"Lalu apa kalian pikir ada yang mau menerimanya!? dia anak yang dibuang, penyakitan dan bahkan tidak jelas asal usulnya, sudah seharusnya dia di berikan ke panti, untuk mendapatkan tempat tinggal!" tegas sang detektif.
" Tidak!" ucap Dita dengan wajah kesal.
"Dia masih bayi dan dititip ke panti!? bukan kah itu sangat kejam!? dia tidak boleh!!" tegas Dita.
Dita tidak tega membiarkan bayi malang itu dititip ke panti asuhan, meskipun tahu panti akan merawatnya tetapi membayangkan bayi itu hidup tanpa orang tua membuatnya sakit hati.
Pengalamannya yang hidup tanpa Ibu membuatnya belajar dan paham betapa menyakitkan hidup tanpa orang tua. Masa lalunya yang menyakitkan ditutupi dengan kasih sayang sang ayah yang tiada henti.
"Aku juga setuju, bayi sekecil itu harus dalam pengawasan orang yang tepat!!!" tukas Asher .
"Lalu siapa yang mau merawat bayi ini!? siapa yang mau bertanggungjawab padanya!? apa kalian pikir mencari pengasuh itu mudah!? mencari orangtua angkat itu mudah!? tidak tuan, nona!! " tegas sang detektif.
"AKU! SAYA!! DITA !!, AKU BISA MERAWATNYA!!" ucap Dita dengan tegas.
"BENAR! DIA BISA MERAWATNYA, WAJAHNYA SAJA SUDAH SANGAT MENDUKUNG, APA YANG KALIAN TAKUTKAN!!" Tambah Asher sambil membingkai wajah Dita dengan kedua tangannya.
"DIA JUGA AKAN IKUT MERAWAT!!" Ucap Dita membingkai wajah Asher sama seperti yang dilakukan oleh pria itu.
"BENAR SEKALI!! ehh... tunggu!!!"
Asher tersadar dengan ucapan Dita, gadis itu menatapnya dengan tatapan tajam dan mata bulat yang besar sempurna.
"Jangan menolak, dia akan mati di luar sana!!!" bisik Dita.
"Tck... iya juga sih!!' balas Asher. Mereka malah asik bisik bisik di depan mereka bertiga.
"Kau akan merawatnya, aku juga bantu lengkapi kebutuhannya, karena kita berdua yang menemukan!!" ucap Asher.
"Baiklah, kita gantian!!" ucap Dita setuju.
Ryan, dan kedua detektif itu hanya dibuat pening dengan kelakuan dua manusia beda gender ini.
" Lalu apa keputusan kalian!?? kami berikan kebebasan!" ucap Detektif.
" KAMI AKAN MERAWATNYA!!" Ucap keduanya dengan serentak, penuh penekanan dan sangat yakin dengan ucapan mereka.
" ARHHHH Asher, kau membuatku serangan jantung bangsat, kau mengacaukan perusahaan, membuat khawatir bibi, lari dari rumah, meninggalkan pesan kematian dan sekarang kau membawa gadis sinting dengan seorang bayi laki-laki, benar benar sinting!!!" Ryan tak bisa berkata-kata, dia menarik nafas dalam-dalam suntik mencerna semua ini.
" Detektif tolong pukul aku, aku tidak sedang bermimpi bukan!?" ucap Ryan sambil geleng-geleng kepala
Bugh!!
"Arkhh!!! kau benar benar memukul perutku, Baa..ji..Ngan!!!" Ryan merintih kesakitan kala si detektif malah benar benar memukul perutnya.
"Kau yang minta," balas detektif itu.
"Ahh... baiklah, jika demikian maka sudah diputuskan, kalian akan merawat bayi itu, maka dia akan jadi anak angkat kalian!!" ujarnya.
"Tapi siapa yang akan jadi wali resminya? kalian jelas belum menikah, harus ada yang menandatangani dokumen pengangkatan anak dan menjadi wali resmi bayi itu, jika tidak maka dia akan diserahkan pada panti asuhan!" jelas sang detektif.
Dita dan Asher tampak terdiam sejenak. Mengangkat anak bukan perihal mudah tetapi melepas bayi itu juga bukan hal yang mudah.
Asher melirik Dita yang tampaknya terdiam dengan situasi ini. Dia teringat dengan kehidupannya yang suram dan kacau.
"Aku akan jadi wali resminya!" ucap Asher dengan tegas.
Mereka semua tentu saja terkejut dengan ucapan Asher. Apalagi dokter Ryan, sosok yang sangat mengenal Asher.
Pria itu tidak akan sembrono menentukan pilihan.
"A.. Asher, kau tidak sedang kesurupan kan? kenapa kau mau merawat bayi itu!? kau.. kau tidak gila kan!??" tanya Ryan tak percaya.
Asher menatap pria itu," urus saja Ryan, dan kalian detektif, saya akan mengurus semua dokumen resmi nya!" ucap Asher dengan tegas.
" Tapi... kau... bagaimana bisa kau menjadi wa.." Dita berhenti bicara saat Asher memotong ucapan nya.
" Dia anak yang malang, dipertemukan dengan orang malang seperti ku, aku ingin jadi walinya apa itu masalah? " tanya Asher.
Dita terhenyak, untuk pertama kali dia melihat tatapan mata yang sangat serius dan wajah datar nan dingin yang menyedihkan. Seolah ada ribuan luka di balik tatapannya yang sendu itu.
"Eh... ekhmm.. ekhmm.. baiklah, dia akan jadi walinya, aku yang merawat!" ucap Dita.
Tanpa mereka sadari, keduanya telah menciptakan kesepakatan tidak langsung di depan Detektif dan Ryan.
Akhirnya masalah ini teratasi, bayi laki-laki itu diserahkan pada Dita dan Asher. Segala yang berhubungan dengan bayi itu kedepannya akan menjadi tanggung jawab mereka berdua.
Kedua detektif itu pergi dari sana setelah selesai berbicara.
" Hufffthhh akhirnya lega!!!" ucap Dita sambil duduk bersandar dan menghela nafas lega, tersenyum menatap langit karena bayi itu tidak jadi diberikan pada Panti.
Asher meliriknya dari ekor matanya,"Kenapa kau mau merawatnya? apa jangan jangan kau psikopat!? seperti yang di film-film itu, kau mengambil bayi yang tak punya keluarga, menjadikannya bahan percobaan, mengganti otaknya dan..
Pletak!!!!!
Satu pukulan mendarat tepat di kepala pria itu.
" Kalau ngomong itu ya mikir dulu Bambang, kau pikir aku sembarangan mengambil keputusan!??" ketus Dita sambil berdiri dan berkancah pinggang menatap Asher.
Asher balas berdiri,
Pletak!!!
Dia pukul kening gadis itu sebagai pembalasan," Aku tanya baik baik, Mak lampir!!!" kesal Asher.
Ryan tak kuasa menahan amarahnya, dia berjalan ke arah mereka berdua dan mencengkram kerah pakaian keduanya...
Srukkk!!!
"KELUAR DARI RUANGANKU SIALAN!!!" Pekik Ryan sambil menyeret mereka dan...
Brukk!
Dita dan Asher di dorong sampai terjerembab ke atas lantai dan...
Cup!!
Kejadian tak terduga terjadi, keduanya kehilangan ciuman pertama mereka.
" Ya Tuhan, mati aku!!!' Ryan terdiam membisu sambil menutup mulutnya, tak dia sangka akan jadi separah ini.
"Apa aku mendorong mereka terlalu kuat!? mati aku!!!!" batin Ryan yang langsung menyembunyikan dirinya ke dalam ruangannya dan menguncir uangan itu sebelum ledakan bom nuklir terjadi.
Sementara itu Dita dan Asher terdiam membisu di posisi ambigu. Dita berada di atas tubuh Asher dengan bibirnya yang bersentuhan dengan bibir Asher.
Seolah jam berhenti berjalan, keduanya terdiam membisu, dengan posisi yang sama. Dan otak lelet yang sama.
"Arrkhhh!!!!!!!!"
Brukk!!!
" Awas kau mesum!!" pekik Asher mendorong Dita ke menjauh darinya.
" Kau yang mesum kampret, arrkhhh najis, najis najis... bibirku bersentuhan dengan moncong bebek!!!" pekik Dita sambil memberikan bibirnya.
"Sialan, tolong aku, aku dilecehkan Mak lampir ,huwaaa bibirku yang tampan!!!!" teriak Asher histeris.
Keduanya malah bertengkar lagi di lorong itu, tanpa sadar mereka telah diawasi Benny dan Caca sejak tadi.
Cekrek!! Cekrekk!!
" Hihi ini akan jadi gosip paling heboh di perusahaan!!!" ucap Benny
"Selanjutnya kita jebak si cacat!!" balas Caca.
" Apa itu perlu?" tanya Benny.
" Sangat perlu, jika kau mencari file itu, pasti Aruna tahu semua tentang Dita, bisa saja file itu ada di tempat Aruna, aku akan melakukan sesuatu untuk membuat gadis itu tidak pulang ke rumah dan kita bebas menggeledah rumahnya!!" balas Caca.
Benny tersenyum sempurna, rencananya berjalan dengan matang.
" Hehehe setelah aku mendapatkan file transaksi itu, aku akan membuatmu kembali padaku Dita, tunggu saja!!" batin Benny.
.
.
.
Like, vote dan komen 🤗