NovelToon NovelToon
Menikahi Ayah Anak Asuhku

Menikahi Ayah Anak Asuhku

Status: tamat
Genre:Tamat / One Night Stand / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Menikah Karena Anak
Popularitas:2.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: senja_90

"Ingat Queensha. Aku menikahimu hanya demi Aurora. Jadi jangan pernah bermimpi jika kamu akan menjadi ratu di rumah ini!" ~ Ghani.

Queensha Azura tidak pernah menyangka jika malam itu kesuciannya akan direnggut secara paksa oleh pria brengsek yang merupakan salah satu pelanggannya. Bertubi-tubi kemalangan menimpa wanita itu hingga puncaknya adalah saat ia harus menikah dengan Ghani, pria yang tidak pernah dicintainya. Pernikahan itu terjadi demi Aurora.

Lalu, bagaimana kisah rumah tangga Queensha dan Ghani? Akankah berakhir bahagia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon senja_90, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pernikahan

"Saya terima nikah dan kawinnya Queensha Azura Gunawan binti Almarhum Gunawan dengan mas kawin seperangkat alat shalat dan cincin seberat sepuluh gram dibayar ... tunai." Suara lantang seorang pria melalui pengeras suara menggema memenuhi penjuru ruangan, membuat semua orang yang hadir menyerukan kata 'sah'. Kemudian para tamu undangan itu bermunajat, memanjatkan do'a kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.

Hari ini, tepat dua bulan Queensha bekerja sebagai baby sitter Aurora, Ghani resmi mempersunting wanita itu menjadi istrinya. Pria yang bekerja sebagai dokter spesialis bedah di salah satu rumah sakit terkenal di kota Jakarta, tak punya pilihan lain selain mengabulkan permintaan putri tercinta menikahi Queensha.

Dua minggu yang lalu, Aurora terus merengek pada Ghani meminta sang papa menjadikan Queensha sebagai mamanya. Ghani yang memang pada dasarnya tak ada perasaan sama sekali kepada Queensha, bersikeras menolak permintaan putrinya itu. Namun, semakin Ghani menolak maka Aurora semakin bersemangat menyatukan papa dan baby sitter-nya itu hingga suatu hari ....

"Aurora sayang, bangun yuk, udah waktunya kamu berangkat sekolah. Katanya hari ini akan ada pelajaran menggambar, tuh Kakak udah siapin buku gambar dan pensil warnamu ke dalam tas. Kalau kamu tidur terus, bisa terlambat datang ke sekolah loh." Queensha terus berucap tanpa menoleh sedikit pun ke arah Aurora. Wanita itu sibuk mempersiapkan kebutuhan sekolah anak asuhnya seperti seragam, kaos kaki dan sepatu serta aksesoris rambut untuk dikenakan Aurora.

"Sayang, kok malah tiduran aja sih. Ayo bangun, Nak." Masih berkata dengan nada lembut, Queensha tersenyum hangat memandangi Aurora yang masih terbaring di atas kasur.

Tak kunjung terbangun, Queensha mendekat dan mengulurkan tangan ke depan, menyingkirkan anak rambut yang menutupi sebagian wajah Aurora. Namun, tanpa sengaja menyentuh kening si kecil.

Untuk memastikan apakah Aurora demam atau tidak, Queensha menyentuh kening gadis kecil itu menggunakan punggung tangan. Detik itu juga jantung wanita itu rasanya berhenti berdetak saat mendapati suhu tubuh Aurora cukup tinggi. Ia tampak mencemaskan kondisi anak asuhnya itu.

"Ya Tuhan, kenapa Rora bisa demam sih? Apa yang harus kusampaikan pada Pak Ghani dan Bu Arumi kalau mereka sampai tahu." Queensha berjalan menuju kotak P3K, mencari termometer untuk mengecek suhu tubuh Aurora.

Setelah mendapati apa yang dicari, ia meminta benda tersebut dikepit di ketiak dan menunggu hingga terdengar bunyi seperti alarm. "Tahan sebentar, Sayang, Kakak cek dulu suhu tubuhmu."

Tangan Queensha mengangkat benda berbentuk persegi panjang ke udara dan bola mata wanita itu terbelalak ketika angka di layar menunjukan angka 40° C. "Tinggi sekali. Aku harus segera memberitahu Pak Ghani sekarang juga."

Sebelum meninggalkan Aurora, Queensha menyempatkan diri membelai rambut gadis kecil itu. "Tunggu ya, Sayang, Kakak panggilkan Papamu dulu." Tanpa pikir panjang ia berlari kencang menuju ruang kerja sang majikan.

"Bagaimana putriku bisa demam? Memangnya tidak kamu perhatikan makanan, minuman dan hal apa saja yang dilakukan Rora hingga dia jatuh sakit?" Ghani terus meluapkan kekesalannya kepada Queensha. Sepanjang jalan menuju kamar si kecil, tak hentinya bibir Ghani mengumpat dan mengomeli Queensha yang dinilai lalai menjaga putri kesayangan.

Queensha menyeimbangkan langkah kaki Ghani yang tampak tergesa-gesa. Pria berwajah oriental meninggalkan begitu saja setumpuk pekerjaan di atas meja kerja. Dalam hidup Ghani, Aurora adalah harta yang sangat berharga di dunia ini. Jadi jangan heran jika saat ini ia begitu mencemaskan keadaan putri tercinta.

"Maafkan saya, Pak. Saya emang ceroboh karena tidak begitu memperhatikan Aurora." Pasrah dengan apa yang akan terjadi setelah ini, toh Queensha mengakui jika dirinya lalai menjalankan tugas sebagai baby sitter Aurora.

Ghani membungkukan sedikit badannya sesaat setelah tiba di kamar Aurora. "Sayang, kamu bisa dengar suara papa?" bisiknya lirih.

Kelopak mata Aurora bergerak, tak lama kemudian matanya yang kuyu terbuka sempurna. "Papa, sakit. Badan Rora sakit semua, Pa." Aurora merintih kesakitan. Tubuh gadis kecil itu pun menggigil. Wajahnya pucat, bibir biru disertai sesak napas.

Refleks, Ghani menyingkap lengan piyama yang dikenakan Aurora dan ia cukup terkejut saat mendapati bintik kemerahan di sebagian besar tubuhnya. Ghani yang bekerja sebagai dokter langsung tahu jika Aurora terkena DBD hanya melihat dari tanda dan gejalanya saja.

"Queensha, persiapkan semua kebutuhan Aurora, kita ke rumah sakit sekarang. Putriku terkena DBD dan harus segera dirawat sebelum terlambat."

***

Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan, dokter anak tempat Ghani bekerja memberitahu jika Aurora memang terkena demam berdarah dengue (DBD) yang merupakan salah satu penyebab kematian anak cukup tinggi di sebagian negara Asia, termasuk Indonesia. Oleh sebab itu, Ghani segera membawa Aurora agar mendapat penanganan secepat mungkin karena ia tidak mau terjadi hal buruk menimpa putri kecilnya itu.

Aurora terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit, jarum infus menancap di punggung tangan. Sudah satu jam ia tertidur, tapi tak ada tanda-tanda akan terbangun.

"Sayang, maafin papa karena enggak bisa jaga kamu dengan baik." Ghani terduduk lemas di kursi samping tempat tidur Aurora. Matanya berkaca-kaca melihat betapa menderitanya Aurora.

Dalam hati merasa bersalah karena selama ini Ghani tak bisa merawat Aurora dengan baik. Terlalu sibuk bekerja membuat pria itu tak punya banyak waktu untuk mengawasi si kecil.

"Tuhan, tolong sembuhkanlah Aurora," ucap Ghani lirih sambil menangkup jari mungil Aurora, kemudian menciuminya dengan penuh cinta.

"Mama ... Rora kangen. Mama ...." Suhu tubuh tinggi membuat Aurora mengigau. Suara lirih itu sayup-sayup terdengar di indera pendengaran Ghani, menghadirkan perasaan bergejolak di hati pria itu.

Lamunan Ghani buyar seketika tatkala suara bariton seseorang memanggil namanya. "Pak Ghani, silakan pasangkan cincin kawinnya di jari manis mempelai wanita."

Ghani berdehem sebelum menuruti permintaan pria berpakaian rapi yang bertugas menikahkan mereka. Shakeela menyodorkan kotak cincin berwarna merah tua ke hadapan sang kakak dan pria itu menyematkan cincin emas putih sebagai mahar pernikahan.

Queensha dengan ragu meraih tangan Ghani, hendak mencium punggung tangan pria yang kini resmi menjadi suaminya. Ghani menatap iris coklat Queensha, masih belum percaya jika wanita yang dipekerjakannya sebagai pengasuh berubah status menjadi nyonya Ghani Hanan.

Sudah tidak ada jalan lagi untuk mundur, jadi terima saja nasib malangmu, Ghani. Lantas, Ghani menyodorkan tangannya ke hadapan Queensha yang disambut ciuman di punggung tangan sebagai tanda hormat wanita itu kepada sang suami.

"Enggak ada sesi ciumannya nih. Duh, sayang banget ya. Padahal udah halal loh, tapi kenapa masih malu-malu kucing," celetuk Zavier, adik pertama Ghani. Pria yang wajahnya mirip salah satu model asal Tiongkok, Cina, Xu Zhi Bin memang terkenal ceplas ceplos hingga tak jarang membuat suasana tegang menjadi cair seketika.

Ghani melototi adiknya itu, seakan mengisyaratkan bahwa ia tidak suka akan sikap sang adik. Akan tetapi, Zavier bersikap acuh bahkan ia senyam senyum sendiri melihat sikap kakaknya yang tampak begitu tegang.

Dasar adik durhaka, menjerumuskan kakaknya sendiri ke dalam jurang, hardik Ghani dalam hati.

Aurora yang duduk dipangkuan Zavier merangkak perlahan mendekati Ghani. Tangannya yang mungil menarik ujung pakaian pengantin sang papa. "Papa, ayo cium Kakak Cantik. Papa ...." Ia merengek sama seperti saat meminta dibelikan mainan baru.

Ghani tidak tega melihat Aurora mengiba sedemikian rupa akhirnya hanya bisa mengalah dan menuruti permintaan sang anak.

Menghirup napas dalam, menahannya sebentar kemudian mengembuskan perlahan. Butuh perjuangan keras untuk mendaratkan bibirnya yang hangat di permukaan kulit Queensha. Queensha memejamkan mata saat bibir sang suami mendarat sempurna di kening. Ghani mencium kening Queensha selama beberapa detik.

Saat keduanya berdekatan pada posisi yang begitu intim, hadir debaran halus menelusup ke relung hati masing-masing. Ada perasaan aneh yang sulit diartikan, tetapi hanya dapat mereka rasakan.

Harum tubuh Queensha dengan nuansa red musk menguar di udara. Mendadak kilasan kejadian di mana Ghani menghujam simbol kelelakiannya ke inti tubuh seorang gadis terlintas di benak sang lelaki. Kejadian memilukan itu seakan menjadi mimpi buruk bagi pria itu.

Kenapa harum tubuhnya sama seperti gadis itu? Jangan-jangan dia ....

Ghani cepat mengenyahkan memori akan kejadian lima tahun lalu. Ia meyakinkan diri bahwa bukan Queensha-lah perempuan yang ia perkosa malam itu.

Buru-buru Ghani menarik kembali wajahnya dan duduk seperti posisi semula. Sementara itu, Aurora tersenyum lebar melihat sang papa menuruti permintaannya.

"Misi kita berhasil, Sayang," bisik Zavier.

Aurora mengangguk cepat. "Benar, Uncle. Mission completed." Keduanya melakukan tos ala paman dan keponakan. Lalu tak lama kemudian terdengar kikikan tertahan dari mereka.

...***...

1
Imas deemashayoe Deemashayoe
Luar biasa
aca
dasar otak udang bodoohh ampe tulang queen apaan kasih nama aja si tolol
Gina Savitri
Ngeri liat kelakuan ghani, takut queensha kena baby blues habis melahirkan langsung kena mental 😑
Gina Savitri
Waduh resepsi di hotel bisa sampai 9 jam, biasanya mentok 4jam udah capek banget berdiri soalnya
Gina Savitri
Harusnya Raffa, Rifky dan Rasya namanya 😅
Gina Savitri
Aturan jodohin aja fifi sama rama, kasian blm dapet jodoh sendirian kan tuh rama 😁
Gina Savitri
Kasian lita jadi korban kejahatan kedua orang tuanya 😏
Gina Savitri
Zavier kan masih single harusnya dia yg balik ke rumah jagain orang tuanya klo emang ghani mau hidup mandiri
Gina Savitri
Waduh leon calon jodohnya lulu nih, baru kenal udah ribut plus dapet ciuman 😂
Gina Savitri
Lah tadi masuk bersama kedua anaknya, knp skrng anaknya di titipin 🤔
Gina Savitri
Coba klo rama akhirnya jadi jodoh shakeela 😁 seru pasti habis di hatam kakaknya dapet adiknya
😂😂😂
Gina Savitri
Tinggal menjelaskan sama aurora klo mereka orang tua kandungnya
Gina Savitri
Pas queensha curiga aurora mirip muka sama alerginya, saya udah menduga klo mia dalangnya yg nuker dan jual anaknya queensha
Gina Savitri
Kayanya mungkin rora tertukar waktu melahirkan 🤔
Gina Savitri
Bukannya lulu dateng ya pas nikahan ghani-queensha, masa gak inget mukanya
Bahkan lulu sampai memperingati ghani harus menjaga queensha 🤔
Gina Savitri
Hehehe..leon bnr tuh cassandra, jangan sombong..kali aja setelah ini kedua orang tua lo meninggal terus lo jatuh miskin karna cuma tau menghambur2kan duit ortu
Gina Savitri
Jahat temannya ghani, pasti dikasih obat perangsang yg suruh clarissa biar bisa tidur sama ghani
Gina Savitri
Cowok patriarki, cuma mau di dengar tapi nggak mau mendengar penjelasan orang lain 😏
Gina Savitri
Apa jangan2 aurora anak ghani dan queensha hasil hubungan di luar nikah ? kali aja dulu anaknya di kasih ke panti sama mama tiri nya
Gina Savitri
Turunan papa rayyan jadi si raja tega ghani 😏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!