NovelToon NovelToon
DUDA GALAK JATUH CINTA

DUDA GALAK JATUH CINTA

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Konflik Rumah Tangga-Konflik Etika / Ibu Pengganti / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:8.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: Mala Cyphierily BHae

JANGAN DI BOM LIKE PLISSS 😘🥰

Dhev si duda dingin dan tidak berperasaan akhirnya bisa jatuh cinta lagi dan kali ini Dhev mencintai gadis yang usianya jauh lebih muda.

Dhev, Nala dan Kenzo. Di dalam kisah mereka terdapat kesedihan masa lalu dan harapan untuk hidup bahagia.

Mampir? Jangan lupa tinggalkan jejak like, komen dan gift/votenya, ya. Terimakasih 🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mala Cyphierily BHae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Seperti Ada Ibu

Nala menolak untuk ikut karena tidak ada alasan baginya untuk mengiyakan ajakan Dhev.

"Cepat!" kata Dhev seraya menatap Nala yang diam saja.

"Tidak, kita tidak saling mengenal!" jawab Nala dan tidak lama kemudian Nala yang memalingkan wajahnya itu merasa kalau tubuhnya melayang.

"Astaga, ringan sekali berat badan anak ini!" kata Dhev yang tiba-tiba membopong Nala.

Dhev melakukan itu karena tidak ingin membuang waktu demi membujuk Nala.

Tentu saja, perlakuan Dhev membuat Nala menjerit.

Nala yang selama ini tidak pernah disentuh seorang pria apalagi sampai dibopong itu sangat terkejut, terlebih lagi yang melakukan itu terlihat seperti om-om di mata Nala.

Dhev tidak menghiraukan Nala yang menjerit dan meronta, sekarang Dhev sudah berhasil membuat Nala masuk ke mobilnya.

"Diam di sini!" perintah Dhev yang kemudian menutup pintu mobilnya.

Dan Nala mulai mengatur nafas juga detak jantung yang berdegup kencang itu.

Tidak ada obrolan selama perjalanan, keduanya hanya sibuk dengan pikiran masing-masing. Nala berpikir positif, mungkin Ibu Amira lah yang meminta Dhev untuk membawanya ke rumah.

Benar saja, tidak lama kemudian Nala dan Dhev sudah sampai di rumah Amira.

Dhev seolah membawa kejutan untuk Amira yang sedang bersedih di kamar.

"Mah, anak itu ada di depan," kata Dhev yang berdiri di pintu kamar Amira.

Amira yang sedang meringkuk itu segera bangun saat mendengarnya.

"Jangan bohong, kamu!" kata Amira yang berjalan melewati Dhev.

"Dhev bukan anak kecil lagi, Mah!" Setelah mengatakan itu, Dhev memilih untuk duduk di ruang tamu dan merasa ingin tahu kelanjutan dari Amira setelah memintanya membawa anak itu ke rumah.

Amira menemui Nala yang ternyata menunggu di depan, bahkan Nala yang tau diri itu tidak berani untuk duduk di kursi yang mengkilap, yang tersedia di teras rumah Amira.

"Kenapa berdiri, ayo duduk!" kata Amira yang sangat senang melihat kehadiran Nala.

Amira meraih tangan Nala membawanya duduk di kursi.

"Terimakasih, Bu." Nala menganggukkan kepala.

"Maaf, kenapa saya dibawa ke sini?" tanya Nala setelah duduk.

"Begini, saya yang meminta Dhev untuk mencari kamu, sekarang kamu tinggal di sini, ya! Bersama saya, sesuai amanat dari ayah kamu," bujuk Amira dan Nala tersenyum.

"Tidak, Bu. Terimakasih, saya ada tempat tinggal sendiri, lagi pula saya sudah mencoba mengikhlaskan semua. Saya yakin semua sudah takdir," jawab Nala dan Amira yang mendengar itu merasa kalau Nala adalah gadis yang dewasa.

"Saya akan berdosa kalau tidak bertanggung jawab, Nak! Ijinkan saya untuk bertanggung jawab." Amira meraih tangan Nala, mencoba membujuknya untuk tinggal di rumah.

"Tapi... saya tidak bisa, Bu. Saya bukan siapa-siapa di sini," kata Nala yang merasa tidak enak hati.

Dan Dhev yang mendengar percakapan itu merasa risih apabila Nala akhirnya mau tinggal bersama, Dhev juga kembali berpikiran kotor tentang Nala yang akan memanfaatkan kebaikan Amira.

Dhev yang semula duduk itu sekarang bangun dan berdiri di pintu.

"Sudah lah, Mah. Kalau tidak mau tidak usah dipaksa!"

"Diam kamu!" kata Amira seraya menatap tajam pada Dhev yang bersedekap dada.

"Ck!" decak Dhev. Pria itu memilih untuk kembali kekantor. Melangkahkan kaki tanpa melihat pada dua wanita yang sedang duduk manis di kursi teras.

"Mau kemana kamu?" tanya Amira membuat Dhev yang sedang membuka pintu mobil itu menoleh.

"Kerja," jawab singkat Dhev.

"Antar Mamah ke makam papah dulu, Dhev!" pinta Amira dan Dhev yang tidak mendengarkan itu berlalu begitu saja.

"Astaga, punya anak laki satu begini amat!" gerutu Amira di depan Nala dan Nala hanya diam saja tidak ingin ikut campur urusan ibu dan anak itu.

Walau mencoba mengerti tetapi Nala sempat membatin kalau perempuan yang menjadi istri Dhev pasti sangat tertekan dengan sifatnya.

"Kasian banget yang jadi istrinya, sudah angkuh, nyebelin, suka maksa lagi!"

Nala memperhatikan mobil Dhev sampai tidak terlihat. Kemudian Nala kembali fokus ke Amira saat mendengar suaranya.

"Ya sudah, kalau begitu kita berdua saja diantar oleh Mang Dadang," kata Amira dan Nala pun mengangguk.

Sesampainya di makam, Nala yang polos itu selalu mengikuti Amira di belakang.

"Ternyata suami Ibu Amira dimakamkan di sini juga," batin Nala.

Lalu, Amira menceritakan kematian suaminya yang termakan oleh usia.

Amira menceritakan kalau dirinya dulu jatuh cinta pada om-om.

"Benarkah?" tanya Nala.

"Iya, tapi walau sudah om-om dia sangat baik, sangat mengerti dan perhatian, terlebih lagi sangat menyayangi Ibu, awalnya keluarga Ibu menolak semua, 'menikah kok sama om-om!' kata keluarga Ibu, tapi suami Ibu bisa membuktikan kalau dirinya lah yang terbaik untuk Ibu." Cerita Amira pada Nala.

Nala hanya bisa mendengarkan cerita Amira.

"Kamu juga Nala, kalau menerima pria harus yang bersungguh-sungguh mau melakukan apapun untuk kamu, jangan mau makan cinta!" kata Amira seolah sedang menasehati anaknya.

Nala tersenyum mendengar itu, seolah merasakan sosok Ibu di hidupnya.

"Kamu sudah punya pacar?" tanya Amira seraya menoleh ke Nala yang ada di sebelahnya.

Nala menjawab dengan menggelengkan kepala.

"Baguslah, lagi pula anak zaman sekarang sangat mengerikan gaya pacarannya," kata Amira seraya bangun dari jongkoknya. Lalu Amira mengajak Nala untuk menabur bunga di atas makam.

Setelah itu Amira mengajak Nala ke makam Bobi.

Nala menahan kesedihannya di sana, tidak ingin menangis, mencoba kuat dan tegar walau hatinya teriris.

Amira kembali mengajak menaburkan bunga di atas makam.

"Pak Bobi, saya akan menjaga amanat Bapak," kata Amira dan Nala merasa kalau Amira sangat bersungguh-sungguh membuat dirinya merasa bingung akan menerima ajakan Amira atau tidak.

Nala yang melamun itu dikagetkan oleh Amira yang menepuk bahunya.

"Kita jemput Ken, sebentar lagi jam pulang."

Nala yang belum mengenal keluarga Amira hanya mengangguk saja, pikirnya nanti juga tau siapa Ken setelah menjemputnya.

Selama perjalanan Nala hanya menjadi pendengar yang baik untuk Amira.

Baru sebentar saja bersama Amira, Nala langsung merasa betah, bagaimana tidak. Kalau Amira sama sekali tidak memandang rendah Nala yang miskin itu.

Sangat berbeda dengan keluarga Ririn yang kekayaannya itu terlihat tidak ada apa-apanya apabila dibandingkan dengan Amira.

"Ternyata tidak semua orang kaya itu sombong," kata Nala dalam hati, ia tersenyum saat mendengar Amira bercerita kalau sangat merindukan Nindy yang sebentar lagi akan pulang.

"Ooh, jadi anak Ibu Amira ada dua, apakah Kak Nindy sama seperti Om Dhev atau seperti Ibunya?" tanya Nala dalam hati.

Tidak lama kemudian, sekarang mereka sudah sampai di depan gerbang sekolah elit Kenzo.

Terlihat Kenzo yang tampan sedari dini itu mengeluarkan aura dingin seperti Dhev membuat Nala langsung bisa menebak kalau pria kecil yang terlihat murung itu adalah putra dari seorang Dhevano.

Bersambung.

1
Dessy Faradiana
mama durjana ini namanya 🤭😂😂
✹⃝⃝⃝s̊S Good Day: alhamdulillah, yg penting sah, 😂😂😂🤭🤭🤭
total 1 replies
Binyo Amore
Luar biasa
Wance Purba
emang buah jatuh ga jauh dari pohon ya nala
Asih S Yekti
alurnya terlalu lama
Siti Kusmiyati
Kecewa
Almah Dona
Buruk
✹⃝⃝⃝s̊S Good Day: Makasih banyak bintang satunya kkak cantik gemoy🥰🥰🥰
total 1 replies
AR Althafunisa
Apa sy kelewat ya baca masa lalu, kenapa bisa dhev benci banget sama Kenzo, tolong ada yang bisa jelaskan?
✹⃝⃝⃝s̊S Good Day: brrti kelewat kk bacanya 😬
total 1 replies
AR Althafunisa
😭😭😭
Ellii Ajaa
jangan suruh Doni meningal dong tohor
✹⃝⃝⃝s̊S Good Day: 🥺🥺🥺🥺🥺🥺
total 1 replies
syahroni LR22
kenapa Doni harus meninggal
✹⃝⃝⃝s̊S Good Day: Takdir kk 🥺🥺🥺
total 1 replies
@ni
mantap ❤️❤️❤️❤️❤️
Herlina Manihuruk: 0000000000000000000l9oo
✹⃝⃝⃝s̊S Good Day: Terima kasih, Kak. 🥰🥰🥰
total 2 replies
Adek Ritonga
😄😄
Tri Handayani
baca novel klau ceritanya bisa tamat gini bagus seru ya gk kaya klau ceritanya cuman stengah tau berhenti tengah jln
✹⃝⃝⃝s̊S Good Day: Jd inget beberapa karyaku yg belum tamat 🥺
total 1 replies
Euis Parida
suka sama nala yang polos
✹⃝⃝⃝s̊S Good Day: Terima kasih, Kak. 🥰
total 1 replies
Iqum Jogja
Lumayan
Sarini Sadjam
dah ririn jgn lama2 pura2 nikahan males sma si jimin
Sarini Sadjam
dev terlalu egois jdi bpk kan ken dah lama g ada ibu..
Sarini Sadjam
semoga mjdi temen tpi mesra..don tanya pa de dani ya
Sarini Sadjam
mika lgi nyuci otak si ken, hati2 mika lidah tdk bertulang
Sarini Sadjam
katanya sahabat tpi ga jujur si ririn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!