System Menjadi Pria Sukses
Chapter 1
Di sebuah rumah kontrakan pinggir kota, terdapat seorang laki laki yang sedang membersihkan kamarnya yang terlihat berantakan.
"Udah lama gak dibersihin jadi kotor banget nih kasur," ucap laki laki tersebut sembari menjemur kasurnya di depan kos an nya.
"Ohh iya nanti ada jadwal les tambahan buat persiapan lomba bulan depan
Sampe kelupaan gara gara terlalu sibuk beres beres
Sekalian belanja nanti pulang les," ucap laki-laki itu teringat jadwal nya hari ini.
................
Firmansyah, atau biasa orang memanggilnya Firman.
Seorang laki laki yang biasa saja, kehidupanya pas pas an tanpa ada kata mewah, bahkan bisa dibilang miskin.
Tinggal di rumah kos berukuran 3x5 meter, Firman masih murid kelas 11 SMK.
Firman bersekolah di SMK BUDI SANJAYA, sebuah sekolah elit di kotanya yang berisikan anak anak yang memiliki kekayaan di atas rata rata.
Bisa masuk di sana adalah sebuah anugerah yang sangat besar, dimana seleksi masuknya saja harus bersaing dengan ribuan orang lainya.
Sementara kuota pendaftaran yang bisa masuk hanya 1000 murid dalam satu pembukaan pendaftaran setiap tahunya.
Firman bisa masuk di sekolah ini lantaran dia dulu waktu SMP pernah mengikuti tes yang diselenggarakan oleh SMK BUDI SANJAYA.
Sebuah tes yang dianggap memenuhi kriteria sebagai anak cerdas akan langsung di masukan di SMK ini beserta berbagai keperluan akan ditanggung oleh pihak sekolah.
Kebetulan Firman saat itu masuk dan lolos, meskipun ia tak terlalu pandai bila dibandingkan murid yang lainya.
Tapi Firman memiliki kelebihan yaitu di bidang IT atau komputer.
Bisa dikatakan Firman ahli dalam bidang ini, karena sejak kecil ia bermain di warnet siang maupun malam, membuka berbagai hal yang bisa di gunakan untuk belajar.
Meskipun kadang Firman kecil yang penasaran membuka beberapa situs dewasa tanpa sepengetahuan siapapun.
Wajar bila anak anak masihlah memiliki rasa penasaran yang amat tinggi akan suatu hal.
Karena sering bermain di warnet Firman menjadi mengerti sedikit demi sedikit tentang komputer.
Kadang juga dirinya di minta oleh operator warnet tempat ia bermain waktu kecil untuk membantu merakit ataupun memperbaiki device yang rusak.
Walaupun terlihat bahwa Firman sangat pintar dalam belajar komputer karena dari kecil sering bermain di warnet.
Tapi ibunya juga sering memarahinya karena pulang larut malam sekali, malah kadang tidak pulang sama sekali jika hari libur sekolah.
Firman hanya punya ibu saja, ayahnya sejak dirinya masih dalam kandungan telah pergi entah kenapa tanpa bertanggung jawab.
Karena itulah ibu Firman bekerja keras hingga berhasil membesarkan Firman sampai sekarang, meskipun Firman sedikit nakal.
Sampai akhirnya Firman diterima di sekolah nya saat ini dan harus rela meninggalkan ibunya di kampung sendirian.
Walaupun berat tapi inilah jalan yang harus ia tempuh jika ingin menjadi orang yang sukses dan membahagiakan ibunya kelak.
Firman masuk jurusan komputer rekayasa perangkat lunak, sesuai dengan bidang keahliannya yaitu coding dan system.
Menjadi anak yang miskin di sekolah orang orang kaya membuat Firman sering mendapatkan cacian dan bullyan dari teman sekolahnya.
Bullyan seakan telah menjadi makanan sehari hari bagi Firman, meskipun ingin sekali baginya membalas perbuatan kurang ajar mereka.
Tapi Firman tidak bisa, karena selain tidak punya keahlian apapun, orang yang membully Firman juga adalah anak dari orang kaya yang memiliki jabatan.
Seperti banyak sekali kasus yang ada, bahwasanya orang kaya akan selalu menang dari orang miskin.
Karena segala sesuatu sekarang bisa didapatkan dengan uang, makanya orang orang kaya bebas melakukan apapun tanpa takut terkena masalah.
................
Firman sudah selesai membersihkan kamar kontrakanya, sekarang ia bersiap berangkat ke sekolah untuk les persiapan mengikuti lomba bulan depan.
Meskipun hari ini hari minggu yang harusnya libur, tapi itu tak berlaku bagi Firman yang harus melakukan kewajibanya disaat yang lain asik bersantai menikmati libur nya.
"Naik apa ya ke sekolahnya?" tanya Firman pada dirinya sendiri.
"Angkot aja deh, " ujar Firman menunggu angkot di pinggir jalan.
Sampai ada angkot yang berhenti lalu Firman masuk dan berangkat menuju sekolahnya.
Perjalanan lumayan jauh dan harus di tempuh menggunakan 2 angkot yang berbeda karena beda jurusan angkot.
Setelah turun dari angkot pertama Firman naik angkot kedua dan melanjutkan perjalanan.
Setelah kurang lebih 30 menit, akhirnya Firman sampai di tujuan dengan keadaan selamat.
"Akhirnya sampai, ini pak uangnya, " ucap Firman sembari memberikan uang kepada supir angkot.
"Gak usah dek, kebetulan bapak tadi sekalian jalan pulang jadi gratis aja buat adek karena udah nemenin bapak juga, " jawab sopir angkot menolak uang Firman.
"Serius pak, ya udah kalau gitu terima kasih ya pak, hati hati dijalan, semoga selamat sampe rumahnya, " ucap Firman senang karena uang 3 ribunya bisa di simpan untuk hal lain.
"Iya dek, bapak jalan dulu, " jawab supir angkot melanjutkan pulangnya.
Angkot jam malam memang biasa pulang jika sudah pagi begini karena lelah semalaman mencari penumpang.
Firman masuk ke sekolah tak lupa menyapa pak satpam di depan gerbang sedang berjaga.
"Halo pak," sapa Firman pada pak satpam.
"Eh nak Firman, mau ngapain kok hari libur gini ke sekolahan?" tanya pak satpam bingung.
"Saya ada jadwal buat les tambahan pak, buat lomba nanti, " jawab Firman memberitahukan tujuanya ke sekolah.
"Oh gitu ya, semangat ya Firman, jangan lupa bawa piala lagi nanti kalo lomba hahaha" ucap pak satpam memberi semangat pada Firman sekaligus menggodanya.
"Ok siap pak, saya masuk dulu ya pak," ucap Firman pamit lalu bergegas masuk ke sekolah.
Firman menyusuri lorong yang sepi lalu berjalan menuju ruang praktek tempatnya belajar.
Firman membuka pintu ruangan, terlihatlah dua orang di sana.
Satu adalah guru pembimbingnya bernama bu Ika, guru komputer termuda di sekolah Firman.
Meskipun muda Bu Ika sangat pintar bermain komputer, ia lulusan universitas luar negeri IT dengan nilai yang sangat tinggi.
Perempuan lajang berusia 25 tahun ini adalah guru pembimbing Firman untuk lombanya kali ini.
Lalu yang kedua adalah seorang gadis seusia dengan Firman yang bernama Karmila.
Karmila dari kelas komputer jaringan perangkat keras, yang mempelajari tentang hardware komputer.
Gadis bernama Karmila ini termasuk gadis yang cantik, bahkan bisa dikatakan sangat cantik.
Jadi wajar bila dirinya menjadi idola atau most wanted di sekolah tersebut, cantik cantik jago mesin lagi, idaman sekali, begitulah pikiran di setiap murid di sini.
"Pagi Bu," ucap Firman menyapa Bu Ika.
"Pagi juga Firman," jawab Bu Ika tersenyum cantik.
Firman lalu mengalihkan pandanganya pada Karmila yang belum pernah ia kenal sebelumnya.
Wajarlah seperti itu, Firman murid yang kurang bergaul dan sedikit teman jadi tak tau siapa Karmila, murid nolep itulah julukan yang pas untuk Firman.
"Oh iya, Ini kenalin namanya Karmila, dia bakalan jadi rekan kamu di lomba nanti," ucap Bu Ika memperkenalkan mereka.
"Kenalin nama aku Karmila," ucap Karmila memperkenalkan dirinya sembari memperlihatkan senyum manisnya.
"Aku Firman," jawab Firman seadanya.
'Cuek banget sih,' gerutu Karmila dalam hati.
Mereka lalu melanjutkan sesi belajarnya hingga siang hari tanpa terasa waktunya makan siang sudah tiba.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 239 Episodes
Comments
Rasul
🤦
2024-09-26
0
Rasul
p
2024-09-26
0
Rasul
hubungi saya bagi yg mau dapat sistem kekayaan, yah, soalnya saya manager sistem kekayaan, bisa ngatur, cuma bayar pake nyawa doang kok murah bgt, yg mau hubungi yh kak
2024-09-26
0