Hidup bagaikan sebuah misteri. kata bahagia apakah ada dalam hidup aku? aku menanti kebahagian itu akan hadir, namun bisakah aku mendapatkannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rii_ ch, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19.
Suasana kelas di pagi hari ini sudah terlihat ramai, antara muridnya senang belajar atau senang bertemu dengan teman-temannya.
Clarisa berjalan ke arah kursinya, sambil mengucapkan selamat pagi kepada sandra yang sudah datang lebih dulu.
"Hari ini cerah banget di luar, kamu nggak kepanasan dan capek jalan," ucap Sandra.
"Sudah terbiasa jalan kaki, anggap saja olah raga," ucap Clarisa.
"Iya juga sih, kalau ada perlombaan jalan kaki kamu pasti menang," ucap Sandra.
"Haha... kamu bisa saja sandra. Tergantung sandra, bisa menang atau bisa juga kalah," canda Clarisa.
"Aku belum menyelesaikan tugas, ada dua pertanyaan lagi. Boleh aku minta clarisa sekalian tolong jelasin ya," ucap Sandra.
"Ini buku tugasnya, baiklah aku akan menjelaskannya," ucap Clarisa.
"Bagaimana kamu sudah mengerti? Kalau belum biar aku jelaskan lagi," ucap Clarisa.
"Aku sudah mengerti, terima kasih clarisa. Kamu sudah seperti guru saja, tapi kalau kamu yang menjelaskan aku lebih cepat mengerti," ucap Sandra.
"Besok kabarin aku, jika sudah mau berangkat ke rumahku. Nanti biar minta tolong ke pak dadang untuk pergi menjemput kalian," ucap Sandra.
"Nggak usah dijemput sandra. Kami naik bus saja besok," ucap Clarisa.
"Haha... Paling kalau mama yang bilang pasti pak dadang langsung tiba di rumah kalian besok," ucap Sandra.
"Iya makanya kamu bilang ke tante, kalau kami naik bus saja," ucap clarisa.
"Dari halte masih lumayan jauh jalannya clarisa sayang, jadi kalian tunggu di rumah saja besok," ucap Sandra.
"Baiklah, terima kasih sandra. Maaf jadi merepotkan kalian," ucap Clarisa.
"Nggak clarisa, kamu santai saja seperti orang baru saja," ucap Sandra.
"Selamat pagi anak-anak," ujar Guru.
"Selamat pagi ibu guru," ucap murid-murid.
"Mari kita mulai pelajarannya, sebelum ibu melanjutkan menjelaskan materi. Kita bahas dulu tugasnya," ucap Guru.
Guru menunjuk murid-muridnya secara bergantian untuk menjawab pertanyaan tersebut. Clarisa dan sandra mendapat giliran dan jawaban yang mereka jelaskan itu dipuji oleh guru. Dan ada beberapa murid lainnya menjelaskan jawabannya kurang tepat.
Proses belajar mengajar di kelas berlangsung dengan baik, kemudian jam istirahat pun tiba.
"Ayo clarisa ke kantin, aku sudah lapar perutnya minta di isi," ucap sandra.
"Ayo sandra," ucap Clarisa.
"Baru beberapa jam kita belajarnya, kepala rasanya sudah mumet " ucap Sandra.
"Itu sudah menjadi tugas kita belajar, jadi kita harus selalu semangat belajarnya," ucap Clarisa.
"Intinya jangan terlalu dipikirkan, kita nikmati saja prosesnya agar terasa lebih ringan dan jangan lupa belajar dan mengerjakan tugas diberikan guru," ucap Clarisa.
"Siap ibu Clarisa," ucap Sandra.
"Wah kita bertemu, bagaimana kabar mu hari ini sandra?" ucap Ares sambil berjalan disamping sandra.
"Seperti yang kamu lihat," ucap Sandra.
Yang lainnya hanya menyimak kedua orang ini saja di belakang mereka. Jayden dan clarisa jalan bersampingan namun mereka hanya diam saja.
"Kamu besok kemana sandra? Kamu mau ikut jalan-jalan nggak, rencananya kami ber empat mau liburan dekat-dekat sini," ucap Ares.
"Kamu telat bilangnya, besok kami mau bermain di rumahku," ucap Sandra.
"Kami siapa ini," ucap Ares nada cemburu.
"Kepo banget jadi orang," ucap Sandra.
"Ayo katakan dengan siapa? Aku besok harus datang ke rumahmu," ucap Ares.
"Emang siapa mengundangmu ke rumahku, lagian kamu nggak diterima datang ke rumahku," ucap Sandra.
"Clarisa lihat teman mu ini, jahat sekali dia katanya nggak mau menerimaku. Padahal aku pacar masa depannya," ucap Ares.
"Dia hanya bercanda ares, makanya kamu jangan suka bikin dia kesal" ucap Clarisa.
"Percaya diri sekali dia clarisa, mengaku sebagai pacar masa depanku," ucap Sandra.
"Kamu tunggu saja kita bakal pacaran sandra," ucap Ares.
"Kita liat saja, paling juga kamu hanya ngomong saja," ucap Sandra.
"Ayo clarisa kita pesan makanan dan minuman," ucap Sandra menarik pelan tangan clarisa.
"Haha... kamu serius banget mengobrolnya sama sandra sampai lupa sama kita-kita ini," ucap Chris.
"Hehe... aku lagi berusaha mendapatkan pujaan hati," ucap Ares.
"Begini nih kalau sudah kecintaan sama orang," ucap Ziko.
"Sudah sana kalian pesan saja makanan dan minumannya, nikmati sepuasnya traktiran dari ku," ucap Ares.
Jayden dan yang lainnya hanya menggelengkan kepala melihat ares.
"Kamu pesan apa sandra," ucap Clarisa.
"Pesan seperti kamu, aku ngikut saja," ucap sandra.
Setelah selesai memesan, mereka berjalan ke arah meja kosong. Mereka menikmati makanan dan minumannya sambil bercerita.
"Permisi kami duduk di sini ya," ucap ares lalu meletakkan makanan dan minumannya, kemudian ares duduk di samping sandra.
Jayden duduk disamping ares. Dan dua teman yang lainnya duduk di deretan clarisa. Karena hanya meja ini yang masih kosong.
Di meja lain mona terlihat marah, karena jayden berada di meja yang sama dengan clarisa. Mona tidak berani menghampiri ke sana, karena teringat perkataan ares, jadi dia menahan diri dan duduk di kursinya.
Sandra merasa sedang dilihatin dari samping,
"Kenapa kamu ngeliatin aku terus," ucap Sandra.
"Aku masih penasaran, siapa yang datang ke rumah mu, bukan cowok yang lagi mendekati kamu, kan?" ucap Ares.
"Kalau iya kenapa, dia berani datang kenalan ke orang tuaku," ucap Sandra iseng.
"Kamu serius sandra," ucap Ares kaget
"Iya, katanya dia pengen serius dengan aku," ucap Sandra.
"Nggak bisa begitu, aku harus datang besok dan membawa orang tua aku," ucap Ares.
Sandra dan yang lainnya kaget atas jawaban ares bisa seserius itu.
"Sandra hanya bercanda ares, yang datang ke rumahnya itu adalah aku dan ke dua adikku," ucap Clarisa mencairkan suasana.
"Kamu nggak asik clarisa," ucap Sandra cemberut.
"Kamu ini bikin aku jantungan saja, aku kira seriusan," ucap Ares sambil menghela napas.
"Lagian kamu percaya saja, apa yang aku katakan," ucap Sandra.
"Sepertinya aku harus membawa orang tua aku datang ke rumahmu, bisa saja kamu dilamar orang lain nanti," ucap Ares dengan serius.
"Nggak ada ya bawa-bawa orang tua, aku nggak mau menikah cepat," ucap Sandra.
"Nggak menikah tahun ini juga sandra sayang," ucap Ares gemas.
Clarisa tersenyum melihat interaksi sandra dan ares.
"Nggak tertolong lagi teman kita ini, bisa-bisanya dia langsung membawa orang tuanya ke rumah sandra," ucap Chris.
"Harus begitu bro, kalau sudah yakin dan percaya apa lagi yang ditunggu harus berani memperjuangkannya," ucap Ares.
"Bijak sekali teman kita ini, bisa berubah secepat ini dia," ucap Ziko.
Sandra dan clarisa melanjutkan obrolan mereka, tidak menanggapi orang-orang di sebelahnya.
Sedangkan Jayden sibuk dengan pikirannya dan menyusun rencana. Jayden membenarkan perkataan ares. Dia harus berjuang jika ingin bersama dengan orang yang di sukainya.