Carla Dokter Dari Zaman Modern

Arjuna melihat jam tangannya, sudah menunjukkan pukul 11 siang. Tanpa pamit Arjuna pun segera keluar dari ruangan nya.

"Juna, Juna mau ke mana kamu!?" teriak sang mama. Namun Arjuna tidak menjawab dan langsung pergi begitu saja.

"Sudah, nangis saja yang kamu tahu," ucap mama nya Arjuna pada Diana.

"Lalu aku harus bagaimana Tan? Aku sudah berusaha untuk menarik perhatian Juna. Tapi ...."

"Sebaiknya kita ikuti saja ke mana dia akan pergi?"

Diana langsung berbinar, kemudian mereka pun menyusul Arjuna yang sudah berada di lantai bawah.

Saat Diana dan mama nya Arjuna tiba di lantai bawah, mobil Arjuna sudah lebih dulu pergi dari situ.

Kemudian dengan cepat keduanya masuk ke dalam mobil. Mobil mama nya Arjuna terpaksa di tinggal, karena mereka hanya menggunakan satu mobil saja.

"Lebih cepat, nanti kita kehilangan jejak," kata mamanya Arjuna yang bernama Mayang.

"Ini juga sudah cepat Tan," ujar Diana.

Arjuna tidak menyadari jika mobilnya di ikuti oleh Diana dan mamanya. Arjuna masih dengan santai menyetir. Hingga akhirnya ia tiba di tempat tujuan.

Ponsel Arjuna berdering, Arjuna melihat tidak ada nomor pemanggil. Arjuna tahu jika penelepon menyembunyikan nomornya.

"Assalamualaikum, aku sudah menunggu memakai baju biru navy."

Belum sempat Arjuna menjawab, telepon pun terputus secara sepihak. Arjuna memperhatikan pengunjung yang datang.

Arjuna melihat seorang gadis yang memakai baju biru navy sedang duduk seorang diri.

"Maaf sedikit terlambat," ucap Arjuna langsung duduk berhadapan dengan gadis itu.

"Tidak apa-apa, aku juga baru tiba di sini," ujar Carla.

Carla mengatakan jika dia sudah memesan makanan untuk mereka. Arjuna ingin bertanya pun tidak jadi saat Carla mengatakan sudah memesan makanan.

Jangan salah paham, aku mentraktir mu makan hanya untuk mengucapkan terima kasih karena kamu sudah menolong ku. Aku tahu kamu tidak butuh uang sebagai bayaran nya," kata Carla to the point.

Carla tidak ingin bertele-tele dan ngomong langsung ke intinya. Carla juga tidak punya maksud lain.

"Aku paham, aku juga ikhlas dan kebetulan waktu itu aku lewat. Saat melihat mobil terlempar dan terbalik, dalam pikiran ku hanya satu, yaitu menolong mu," ungkap Arjuna.

Tidak berapa lama pesanan mereka pun tiba. Carla mengatakan jika dirinya tidak tahu kesukaan Arjuna. Namun di luar dugaan, ternyata yang Carla pesan adalah kesukaan Arjuna.

"Oh ya, kita belum saling kenal. Aku Arjuna, kamu?"

"Aku Carla, terima kasih sekali lagi karena sudah menolong ku. Berkat pertolongan mu aku bisa selamat. Walau pun harus koma selama 6 bulan."

Mereka pun mulai makan, saat makan, Carla melarang Arjuna untuk berbicara. Nanti setelah selesai makan, barulah mereka sambung ngobrol.

"Oh jadi karena perempuan ini kamu menolak Diana?" tanya Mayang.

Carla dan Arjuna sontak menoleh. Mereka baru saja mulai makan, namun sudah di ganggu.

"Permaisuri? Hui Lin? Kenapa semuanya serba kebetulan? Apa mereka juga ikut bereinkarnasi?" batin Carla.

Sungguh Carla cukup bingung. Orang-orang yang ada di zaman kuno ternyata ada juga di zaman modern. Bahkan berada di sekitarnya.

"Ma, kenapa mama sampai mengikuti ku hingga kemari? Sudah ku bilang jangan paksa aku," ujar Arjuna.

Arjuna pun tidak berselera lagi untuk makan. Apalagi saat melihat Diana yang juga ikut bersama mama nya.

"Siapa dia? Apa kamu tahu asal usulnya? Keluarga nya siapa? Apa kamu tahu?" Arjuna tidak bisa menjawab saat di cecar berbagai pertanyaan.

"Sudahlah Ma, aku capek mama atur terus," jawab Arjuna akhirnya.

Sementara Carla hanya terdiam, dia tidak suka ikut campur urusan orang lain. Apalagi ini masalah keluarga. Dia dan Arjuna pun tidak memiliki hubungan apa-apa.

"Hei kamu! Kamu itu memang cewek tidak tahu diri ya? Dia itu calon tunangan ku," ujar Diana.

"Diana cukup! Kita tidak punya apa-apa hubungan. Ingat itu!" tegas Arjuna.

"Maaf Tante, aku tidak ingin ikut campur urusan keluarga kalian. Lagipula aku dan Arjuna tidak punya hubungan apa-apa. Hanya sebatas mitra kerja saja," jawab Carla akhirnya.

Carla kemudian bangkit dari duduknya dan akan segera pergi. Selera makan nya sudah hilang karena kedatangan Diana dan Mayang.

"Oh ya Arjun, makanan ini sudah ku bayar. Permisi," ucap Carla.

Carla segera pergi dari situ, Mayang tertegun saat melihat Carla masuk ke dalam mobil mewah yang lebih mewah dari miliknya.

"Siapa dia sebenarnya? Mobil nya itu, kan?" Mayang hanya membatin.

"Apa sih yang Mama lakukan? Lihat, dia sudah pergi, kan?" tanya Arjuna.

Arjuna pun juga ikut pergi dari situ, tanpa menghiraukan Diana yang memanggilnya. Diana dan Mayang akhirnya juga ikut pergi.

Carla tidak kembali ke rumah sakit, melainkan kembali ke rumahnya. Dia sudah menghubungi dokter yang lain untuk menggantinya sebentar.

Lagipula pasien yang di operasi nya tadi pagi hanya tinggal di pantau saja kesehatannya. Dan hanya menunggu kesembuhan nya saja.

"Sudah pulang Nak?" tanya Carlina saat Carla sudah tiba di rumah.

"Iya Ma, operasi nya sudah selesai tadi pagi. Sekarang aku istirahat ya Ma," jawab Carla berpamitan.

"Istirahatlah, kamu pasti capek, kan?"

Carla mengangguk lalu menaiki tangga menuju kamarnya. Carlina hanya memperhatikan putrinya yang kini sudah dewasa.

"Terasa begitu cepat waktu berlalu, anak-anak ku ternyata sudah dewasa," batinnya.

Tidak berapa lama datang Oscar dan Aqila secara bersamaan. Keduanya jika habis kuliah langsung pulang.

Mereka tidak suka membuang-buang waktu dengan nongkrong yang menurut mereka tidak bermanfaat.

"Assalamualaikum," ucap keduanya serentak.

"Waalaikumsalam," jawab Carlina.

Carlina tersenyum melihat kedua anaknya yang juga sudah tumbuh besar. Oscar dan Aqila langsung duduk di samping Carlina.

"Kakak sudah pulang Ma? Aku lihat mobilnya sudah ada," tanya Aqila.

"Sudah, tapi jangan di ganggu dulu ya, kakak mu capek mau istirahat," jawab Carlina.

Aqila mengangguk, ia mengerti pekerjaan kakaknya. Sebagai seorang dokter, Carla jarang di rumah. Selalu menangani pasien di rumah sakit.

Oscar dan Aqila kemudian juga pamit untuk beristirahat. Mereka ingin mandi karena tubuh mereka merasa gerah.

"Kalian sudah makan?" tanya Carlina.

"Sudah Ma, tadi di kantin kampus," jawab Aqila. Kemudian mereka pun naik ke atas.

Saat hendak masuk ke kamar, Carla pun keluar dari kamarnya. Carla sudah berganti pakaian dan ingin kembali ke rumah sakit.

"Kakak mau pergi lagi?" tanya Oscar.

"Iya, ada urusan di rumah sakit," jawab Carla.

Tadinya Carla ingin istirahat, namun mendapat telepon dari pihak rumah sakit memintanya untuk segera datang.

Jadi Carla pun segera bersiap-siap untuk pergi. Padahal banyak dokter di rumah sakit itu. Namun tetap Carla yang di perlukan. Carla pun segera pamit kepada mamanya.