Tasya baru pulang membeli sayur. Belum sempat masuk kerumah masih berada dihalaman, ibu mertuanya langsung meraih uang kembalian yang Tasya pegang.
"apaan sih buk, itu nanti sisanya buat beli apa yang kurang didapur. main ambil aja, dasar mertua serakah".
"halah, kasih aja lah kamu ini harusnya bisa membelanjakan sesuai kebutuhan. kalau sisa ya kasih keaku atau gak keibu.
seakan tak memperdulikan Tasya, bu Wiji pun berlalu pergi.
itulah tabiat mertua Tasya yang serakah, serta suaminya yang sangat perhitungan. namun kesabaran Tasya pun ada batasnya, hingga suatu saat Tasya pun meluapkan emosinya yang selama ini dia pendam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riiya Mariiya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 18
Tamu mulai berdatangan suasana bahagia terlihat dari wajah kedua sejoli itu. Tika menyambut Rehan serta keluarganya.
Para tamu sudah memasuki ruangan. Satu persatu acara sudah dilaksanakan. Tasya pun kedepan ikut menyambut para tamu.
"ini kakak ipar kamu Tika? Ya ampun cantik banget. Pintar sekali kakakmu itu cari istri ya", ucap bu Mawar ibu dari Rehan.
"makanan juga enak enak lo, apalagi kue kuenya enak banget manisnya pas. Tapi yang paling saya suka brownies kejunya. Saya habis berapa potong ini. Maaf ya nak, ibu malu maluin. saya budenya Rehan".
"saya Tasya bu, kalau suka dibawa aja tak apa bu. Kalu ibu mau saya ambilkan lagi, ibu bungkus kok. Lagian nanti gak ada yang makan, orang rumah ini kurang suka manis bu. Jadi kan sayang kalau mubazir", ucap Tasya sambil tersenyum kearah bu Wiji.
"Di, kurang ajar sekali istrimu. Ibu aja belum cobain sama sekali malah dia mau bungkus buat mereka. Rugi lah ibu nanti", bisik Bu Wiji kepada Adi.
"udah lah bu, malu kalau sampai ada yang dengar", ucap Adi pelan.
"maaf calon besan, kakak saya ini emang gitu. Tapi emang gak papa dibungkus buat kami?" tanya bu Mawar.
"ihh, boleh dong calon besan. Bener kata Tasya, dari pada mubazir. Habiskan, ini menantu saya yang buat lo", jawab bu Wiji dengan tawa terpaksa.
"bude, saya kebelakang dulu ya. Mau bungkusin jadi nanti pas pulang gak terburu buru", Tasya pun beranjak ke dapur.
"loh loh.. Tasya, kenapa kamu senyum senyum gitu nak? Kayak bahagia banget?" tanya bu Nanik.
"gitu ya buk kalau orang pelit ya. Mau dibawa pulang orang lain, matanya melotot. Hahaha, udah yuk bu bantuin saya bungkus kue ini beberapa. Browniesnya kasih aja semua. Oh iya bungkus sekalian buat bu Nanik ya. Tak apa bu, ini yang mau saya bungkusin buat ibu yang beli bahan pakai uang saya kok jadi aman. Untuk lauk lauknya gampang itu mah, urusan saya. Bu Nanik gak perlu takut".
Acara terakhir adalah pemasangan cincin. Tika dan Rehan terlihat sangat bahagia. Diam diam Tasya menyelinap ke tempat operator yang akan menampilkan beberapa video serta foto foto bahagia mereka berdua.
Tasya duduk disebelah suaminya dengan membawa satu kresek dengan beberapa kotak yang isinya kue kue yang Tasya buat. Lalu diberikan kepada bu Mawar.
Setelah pemasangan cincin, hidangan utama disajikan. Satu persatu tamu mulai makan dengan lahap. Dan mulai pemutaran layar.
Beberapa foto dan video masih normal. Hingga ada beberapa foto saat Rehan bermesraan dengan seorang perempuan selain Tika.
Bu Wiji, Adi , Serta Tika murka melihat foto foto mereka. Tika memaki maki Rehan, dengan kata kata kasar. Adi sempat ingin memukul Rehan, dicengkeramnya kerah baju Rehan. Tasya hanya tersenyum kecil melihat kericuhan ini.
Saat Adi ingin melayangkan pukulan pada wajah Rehan, kini giliran video vulgar Adi bersama Salsa. Adegan panas yang terlihat menjijikkan. Adi melepaskan cengkeramannya dari kerah Rehan.
"apa apaan, ngatain aku tukang selingkuh. Gak taunya kakaknya sendiri lebih parah lebih menjijikkan", teriak Rehan.
Adi mendekat kearah monitor. Dia tak menyangka ada seseorang yang dengan sengaja memvideokan dirinya dengan Salsa didalam kos semalam.
Nafas Adi naik turun, masih tak percaya dengan apa yang dia lihat. Sementara itu Tika menangis histeris karena Rehan tetap menghinanya.
"bubar semua bubar! Acara ini dibatalkan! Mulai sekarang saya putuskan hubungan dengan kalian!" teriak Adi.
"siapa juga yang mau punya menantu yang keluarganya bejat! Ngatain anak saya selingkuh, masih mending Rehan gak zina kayak gitu. Sudah dikasih istri cantik tapi masih cari yang lain. Mana selingkuhannya masih dibawah istrinya lagi. Gak malu! Pulang aja kita, pertunangan ini batal". Gertak bu Mawar sambil meraih bungkusan yang dibawakan Tasya.
"yang sabar ya nak Tasya, ibu cuma bisa doakan yang terbaik buat kamu ibu permisi dulu", ucap bu Malik bude dari Rehan.
Tanpa mereka ketahui ternyata be Nanik mengajak bu Siska untuk melihat Acara pertunangan Tika, alhasil mereka berdua pun tahu kalau Adi ini berselingkuh. Dan tak lupa bu Siska merekam semua kejadian serta video yang telah diputar di layar.
Tasya yang sedari tadi mematung, kini dia masuk ke kamar. Dia berpura pura menangis. Dan disinilah Tasya mulai meluapkan emosinya.
"Tutup pintunya, Tasya mana bu?" tanya Adi.
"ibu gak tau Di, ibu benar benar malu kenapa sampai ada yang merekam kamu Di", bentak bu Wiji.
Adi pun mencari Tasya di dapur siapa tahu dia ada didapur bersama bu Nanik, pikir Adi. Namun tak ada. Aaat membuka kamar, Adi melihat mata Tasya sembab. Pipinya dibasahi air mata. Dia yang semula hanya ingin berpura pura menangis, kini benar benar tumpah air matanya.
Tasya mengingat semua yang telah Adi lakukan padanya. "kenapa mas? Aku kurang apa? Nafkah lahir dan bati kamu gak penuhi aku diam. Kamu dan keluargamu perlakukan aku seenaknya aku juga diam. Sekarang kamu selingkuh berzina diluaran sana, bangga kamu mas!" bentak Tasya terbawa suasana emosi yang meledak ledak.
"Tasya, aku mohon aku bisa jelasin semuanya. Aku benar benar minta maaf. Ini gak seperti yang kamu fikirkan", ucap Adi membela diri.
"apa yang mau dijelasin? Kamu mau jelasin kalau wanita itu asisten pribadi kamu kan? Wanita yang keluar dari ruangan kamu pada saat aku membawa makan siang untuk kamu. Udah berapa lama mas?" cecar Tasya.
"Tasya maafin aku sayang", ucap Tasya.
"udah berapa lama mas!" bentak Tasya.
"6 bulanan", jawab Adi gugup.
"ceraikan aku mas".
"gak akan sampai kapanpun", jawab Adi tegas.
"ok, aku yang akan gugat kamu. Bukti tadi sudah cukup kuat buat ngalahin kamu di pengadilan. Mulai sekarang aku aku akan angkat kaki dari rumah ini", ucap Tasya lalu meninggalkan Adi tanpa membawa baju sama sekali. Hanya ponsel dan dompet serta perhiasan miliknya yang ia bawa.
"bu Nanik, ada bu Siska juga. Bu Nanik maaf saya gak bisa bantuin ibu, saya ad urusan bu. Ini saya tambah dua ratus lagi, gak papa ibu beresin sendiri?" tnya Tasya dengan terbata bata.
"gak papa nak, tapi ini sudah lebih dari cukup. Kamu hati hati ya Sya. Yang sabar semoga ada jalan keluarnya",
"saya permisi bu, assalamualaikum".
"waalaikumsalam", jawab bu Nanik dan bu Siska.
"bu Siska, bantuin saya yuk. Ini saya kasih seratus lima puluh, asal mau bantuin saya".
"Tasya.. Bu Nanik, Tasya mana" tanya Adi kebingungan.
"yo sudah pergi to, lagian kenapa gak langsung dikejar? Udah dikasih istri cantik malah cari yang lain", sindir bu Siska.
Adi tak menanggapi sama sekali, perkataan bu Siska karena dia tahu kalau ibu ibu satu ini memang mulutnya ember.
Tasya dengan sigap membuka pintu mobil Mila. Dan masuk kedalam. Memang sengaja Tasya menyuruh Mila menunggu didepan gang. Karena memang ini juga bagian rencana dari Tasya.
"habis nangis? katanya gak mau nangis",
"ekting itu harus totalitas, kayaknya cocok deh kalau jadi pemain film", ucap Tasya terkekeh. dia melihat Adi berlari kearahnya.
"Mil, Mil cabut Mil", ucap Tasya.
...****************...