Bagaimana jika Cinta yang mulai tumbuh telah di hempasan dan kini harus melihatnya kembali?
Diawali dengan pertemuan seorang wanita cantik bernama KIRANA dan seorang laki-laki yang Rupawan namun juga seorang Cassanova yaitu ALFARO RICH EAGLE
Pertemuan keduanya menciptakan kisah cinta yang sangat rumit dan menguras Emosi
Apa yang akan terjadi dengan mereka berdua, mari kita ikuti kisahnya
Cerita ini masih saling terpaut dengan kisah sebelumnya di Karya Author berjudul "DOKTER ALENA"
Disarankan bagi pembaca untuk mampir di karya Author sebelumnya, yang berjudul:
1. POWER OF WOMAN
2. DOKTER ALENA
3. SAHABATKU KEKASIHKU
4. AKULAH WANITAMU
Salam sehat dan Bahagia dari Author
Sinho
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 11
Sementara itu, kini Kirana termenung di kamarnya sambil menata semua keperluan nya untuk terbang ke Paris, bayangan masa lalu sekelebat masuk ke dalam pikirannya, membuat hatinya sedikit ter cubit sakit mengingat semua kejadian yang pernah membuatnya terluka.
"Kalau kau ragu melebarkan sayap mu di Paris, lebih baik kita jangan ke sana, masih banyak negara lain yang bisa kita tuju Kiran" ucap Hani membuyarkan lamunan nya.
"Tidak apa-apa Han, aku sudah siap menghadapi segalanya sekarang, di sana juga banyak wanita muslimnya, aku tidak ingin mengecewakan undangan kerja sama komunitas model muslim yang sudah mempercayai Agensi kita" jawab Kirana.
"Baiklah, lalu Alfaro dan wanitanya?, Aku yakin kita akan bertemu dengannya di sana nanti" ucap Hani sambil membantu Kirana.
"Tidak ada urusan hidupku dengan Alfaro, tenanglah Hani" sahut Kirana sambil tersenyum dan kembali membereskan barang-barang yang akan di bawanya.
Tak lama kemudian semua siap untuk segera berangkat, Alena, Edward dan ketiga bocah kembarnya sudah bersiap di dalam mobilnya untuk mengantar kepergian Kirana, begitu juga Kaisar dan Ratu yang sudah membukakan pintu mobilnya untuk Kirana dan Hani, mereka segera menuju ke Bandara.
"Kak Kai, kenapa harus menggunakan pesawat pribadi kak Alena, aku gak enak sendiri, kita bisa berangkat dengan naik pesawat VIP" Protes Kirana ke Kaisar.
"Memangnya kau bisa menolak keinginan Alena?, Atau kau ingin aku bertarung dengannya lagi" sahut Kaisar.
"Heh..kak Alena kadang masih keras kepala, dan selalu menggunakan pertarungan untuk memaksakan kehendaknya" sahut Kirana merebahkan kembali kepalanya di kursi mobil.
"Nah itu kau sudah tau, kakak saja belum tentu bisa mengalahkannya, apalagi kamu, pesanku saat disana, jangan lupa melatih fisik dan tenaga dalam mu Kiran, kau hidup di negeri orang, harus bisa menjaga diri dengan baik, jangan sampai aku mendengar hal buruk dan terpaksa menghajar seseorang yang menyakitimu di sana" ucap Kaisar.
Glek
Hani menelan ludah mendengar apa yang dikatakan oleh Kaisar yang baginya tampak sangat menge*rikan.
"Heh, hidup ditengah-tengah orang-orang dengan kemampuan supranatural memang kadang sangat menakutkan" ucap lirih Hani dan Kirana yang mendengar samar-samar ucapan Hani, tersenyum karenanya.
Tak berapa lama akhirnya mereka sampai juga di bandara, dengan pengawalan yang ketat, Kirana dan Hani segera mempersiapkan diri untuk masuk ke dalam pesawat pribadi yang akan mengantarnya ke Paris.
"Aku hanya ingin menitipkan pesan untukmu Kiran, jangan sungkan meminta bantuan apapun padaku, dan kalau boleh aku meminta sesuatu padamu, tolong.. setidaknya ajak kembali Alfaro mengenal Allah, aku sangat mengkhawatirkan nya" ucap Edward tampak sedih.
DEG
Kirana terkejut dengan perkataan Edward, dirinya tidak tau harus berkata apa lagi, karena di sisi lain, dia sangat ingin mengeluarkan Alfaro dari hatinya, tapi permintaan Edward juga tidak bisa di tepisnya begitu saja.
"Insyaallah kalau saya masih sanggup kak Edward, karena hanya Allah yang bisa membolak balikkan hati manusia, aku hanya manusia biasa" jawab Kirana.
"Aku tau, tapi hidayah tidak bisa datang begitu saja, siapa tau kau bisa membantu Alfaro mendapatkan nya, tidak adalagi yang bisa aku percaya untuk bisa melakukan hal itu, bahkan pamanku sendiri sudah tidak sanggup lagi" ucap Edward.
"Jangan khawatir kak, aku akan berusaha semampuku, tapi tidak bisa menjamin apapun" Jawab Kirana.
"Terimakasih Kiran, hati-hatilah di sana" ucap Edward.
Kirana tersenyum dan kemudian berganti memeluk Alena dengan erat, setetes air mata jatuh di pipinya.
"Aku selalu merindukan kak Alena, bahkan sebelum kita berpisah" ucap Kirana.
"Hei, sudahlah, jangan menangis, kau itu selalu manja denganku, ingat, jaga sholat mu, Aku tidak bisa memberi mu hadiah apa-apa padamu Kiran, kau sudah punya segalanya sekarang, pesanku hanya satu, ingat selalu apa yang aku tuliskan di selembar kertas itu" ucap Alena.
"Iya kak, aku selalu membawanya kemanapun untuk memberikanku semangat dan peringatan akan diriku sendiri agar selalu tetap ber Istiqomah di jalanan-Nya" jawab Kirana.
"Amin.. hati-hatilah di sana, ingat, kau wanita tangguh yang sudah di ciptakan oleh-Nya, gunakan semua yang ada padamu untuk terus berbuat kebaikan dan mendapat Ridho-Nya" pesan Alena.
"Iya kak, Bismillah..Doakan aku kak"
"Pasti Kiran" sahut Alena.
"Kakakmu ini juga akan selalu mendukung jalanmu menuju kebaikan" sahut Kaisar yang kini sudah memeluk erat sang adik tercinta.
Ketiga ponakan kecilnya tengah berlari dan kini berada dalam pelukan Kirana.
"Aku sayang Aunty, cepat pulang ya.."ucap Ailina.
"Aunty belum berangkat, sudah Ailin suruh pulang, dasar.." sahut Kirana lalu mencubit pipi gembul Ailina, memandang keindahan wajah Ailina yang sangat teduh di sempurna kan oleh mata birunya yang menakjubkan.
"Kenapa Aunty menatapku terus?" Tanya Ailina.
"Kau tau, kecantikan mu sangat istimewa sayang, kau sungguh luar biasa, Aunty sangat menyayangimu" ucap Kirana memeluk erat kembali Ailina.
"Gantian aku Aunty, cepetan!" Sahut Evan yang kini sudah memeluk Kirana dan mencium pipinya.
"Ingat, jangan suka menggoda wanita Evan, aku mengawasi mu!!" Ucap Kirana memperingatkan Evan.
"Ish, Aku hanya mengagumi ciptaan Allah saja Aunty, Wanita itu indah dan Unik, hanya itu!" Jawab Evan sambil tersenyum aneh.
"Jangan khawatir Aunty, aku yang akan menjaga sikapnya, kalau keterlaluan, aku yang akan menghajar nya" sahut Ethan yang kemudian segera memeluk Kirana sambil menepuk-nepuk punggung Kirana.
"Aunty jaga diri dengan baik disana, kalau butuh bantuan ku, aku siap, tinggal Aunty hubungi saja aku, dan Ethan akan langsung datang ke Paris" ucap Ethan masih menepuk-nepuk punggung Kirana dengan sikap sok dewasa.
Semua yang melihatnya tertawa melihat tingkah ketiga bocah kembar yang masing-masing punya keunikan tersendiri.
"Iya Sayang, Jangan khawatir" ucap Kirana, setelah berpesan beberapa hal, Kirana segera melepaskan pelukannya dan menciumi kening ketidak bocah kembar satu persatu sebelum akhirnya melangkah masuk ke pesawat yang sudah siap untuk berangkat.
Hani yang sudah duduk di samping Kirana masih merasa tak percaya dengan pandangan yang di lihatnya barusan.
"Kau kenapa?" Tanya Kirana berbalik menatap aneh Hani.
"Aku tidak percaya dengan tiga bocah ajaib itu Kiran, pesona mereka luar biasa, aku tidak bisa membayangkan kalau sudah dewasa" ucap Hani.
"Jangan berlebihan, mereka hanya anak-anak dengan semua kelebihan yang di berikan oleh Allah" ucap Kirana.
"Mereka bukan anak-anak sembarangan Kiran, jangan membohongi ku, aku sebagai wanita saja takluk dengan tatapan mata biru gadis kecil itu, belum lagi Kakaknya Evan yang luar biasa tutur bahasanya saat berbicara dengan wanita, di tambah dengan Ethan yang sikapnya sangat melindungi siapapun, seandainya aku sudah dewasa, pasti aku sudah jatuh cinta dengan mereka berdua"
Plak
"Jaga pikiranmu, istighfar!" Ucap Kirana sambil menabok lengan Hani dengan keras.
"Astagfirullah, ampuni aku ya Allah, maaf aku khilaf, godaan mu terlalu berat" ucap Hani seketika.
Plak
"Aw, apa sih Kiran, nabok melulu, sakit nih" ucap Hani.
"Yang bener istighfar nya, bukan di tambahin protes gitu, dasar!" Sahut Kirana.
Hani tersenyum aneh sambil menggosok tangannya yang masih sakit karena tabokan Kirana, dan pesawat pun akhirnya terbang menuju kota Paris.
Bersambung
Jang lupa VOTE, HADIAH, LIKE, dan KOMEN.
chris lebih kéjam