SELOW UPDATE!!!
Suka Alhamdulillah tak suka tinggalkan saja tanpa meninggalkan jejak, harap mengerti !! jangan karna komentar jahat kalian membuat Nae sebagai penulis Down....Cuzz cerita karangan semata jangan terlalu disamakan dengan dunia nyata....!!!
SINOPSIS
pernah di khianati membuatnya enggan memiliki pasangan hidup yang hanya menginginkan apa yang ia miliki..
seorang gadis gendut yang sebenarnya multitalenta memiliki segalanya tapi dirinya tak pernah bahagia karna semua orang hanya menginginkan sesuatu dari apa yang dimilikinya..
sejak di khianati oleh sahabat dan kekasihnya, gadis ini meninggalkan semua kebanggaannya keluar Negri dan menurunkan berat badannya setelah berhasil ia malah hidup menjadi gadis culun yang sederhana...
akankah gadis culun ini mendapatkan cinta sejati nya? ikuti kisahnya...
Novel ini hanya karangan semata, apabila ada kesamaan tempat dan nama itu semua murni kesalahan penulis..
harap bijak dalam berkomentar...
selow Update...!!
Happy Reading..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sucii Amidasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
jam lembur?
.
.
"siapkan aku kopi..! " perintah Kevin dengan malas lalu meninggalkan Sya yang masih menganga lebar,,
"tuan... ? anda minta buatkan kopi beritau aku dimana dapurnya? dan mana sendal yang harus saya pakai...?? " teriak Sya seperti angin lalu saja oleh Kevin
Sya menarik nafas dalam-dalam, ia menoleh ke sisi kiri dan ke sisi kanan,
"dasar bakteri...! " geram Sya terpaksa melepaskan sepatunya dan diletakkan ke rak sepatu yang lumayan jauh dari sepatu kevin,
Sya terpaksa hanya memakai kaus kaki beruangnya saja tidak memakai sendal rumahan sebab semua sendal milik Kevin, dan Sya tau Kevin alergi akan perempuan.
"dasar pria muka tembok bahkan tembok pun bisa lebih bagus darinya... apa? suruh buat kopi? astagah... pantas saja tidak ada sekretaris yang tahan dengan nya... huuuft..." batin Sya dengan geramnya sempat kesasar mencari dapur.
"isssh... dimana sih dapurnya.. " geram Sya kini malah masuk ke sebuah kamar,
Sya terus mencari hingga kembali kesasar ke tempat kolam berenang, lagi-lagi Sya mencari malah menemukan taman indah di belakang apartemen Kevin.
"waah.. ada taman di dalam apartemen ya? apa ini semua asli?? " Sya menggeleng-geleng kepalanya.
"fokus.. Sya... Fokus... cari dimana dapurnya," Sya bergumam sendiri lalu memutar tubuhnya keluar dari ruangan itu.
"isssh... kemana sih dapurnya? " geram Sya sudah hampir 1 jam Sya keliling tidak menemukan dapur yang ia cari
Sya melihat dinding di depannya, "numpang parkir ya dinding! " izin Sya dengan memelas lalu segera menyandar di dinding itu..
Bruk...
"aaakh...! " sya terjatuh hingga punggungnya terasa mau patah jatuh tak elit di lantai marmer saat dinding itu terbuka lebar seperti pintu saja,
"apa-apaan ini dinding? kau bahkan tidak mengizinkanku untuk istirahat? kenapa kau dan si tembok itu sama?? aah..mentang-mentang sama-sama tembok ya jangan sama dengannya lah.. " Sya mengomel-ngomel sambil bangkit memegang pinggangnya yang terasa sakit.
Sya melihat kebelakang dan tercengang bentuk dapur minimalis nan indah dan berkilau itu,,
"sejak tadi aku mondar-mandir mencari dapur ternyata dapurnya disamping aku berdiri tadi? kenapa tuan tembok itu tidak bilang apa-apa? Astagah... aku ingin sekali menjedutkan keningnya itu... Aaaakkkh... " Sya mengomel lalu memekik dengan kuat.
Sya tau ruangan itu kedap suara, ia hanya ingin melepaskan rasa frustasinya memiliki bos seperti Kevin.
Sya melihat kain pel segera mengepel lantai dimana ia yakin ada bekas tangannya disana, Sya mencari sesuatu di dapur dan tersenyum lebar menemukan sebuah mantel hujan,,
Sya memakainya dan pakai masker, tangannya juga pakai sarung tangan plastik dan segera membuat kopi dengan alat canggih milik Kevin,
Sya tentu tau semua alat-alat yang ada di dapur Kevin sebab itu semua barang-barang mahal ciptaan negara terbaik di dunia.
dengan cekatan Sya mengepel seluruh lantai yang ia injak tadi karna tidak mau Kevin alergi karna nya,
"begini nasib? punya bos Alergi kuman..! semua perempuan itu kuman baginya.. hanya laki-laki cantik seperti tuan Bayu saja yang menarik dimatanya.. haha... " batin Sya tertawa cekikikan,
Sya makin bersemangat membersihkan semuanya hingga semut pun enggan mampir disana saking kinclongnya lantai marmer Kevin saat ini,
Sya kembali berlari kecil ke arah dapur dan menyiapkan kopi untuk Kevin,,
.
30 menit kemudian Kevin datang ke dapur dan mencium aroma masakan Sya
Kevin terlonjak kaget melihat penampilan Sya yang sangat aneh.
"apa kau fikir apartemenku kebanjiran? kenapa pakai mantel hujan? " tanya Kevin dengan aneh.
"saya hanya tidak mau meninggalkan sedikit sentuhan saya di apartemen anda tuan.. bukankah anda alergi terhadap perempuan? " Sya berbalik mengaduk-ngaduk makanan ala baratnya.
di Amerika Sya dan Wiwin hidup berdua saja jadi tentu saja mereka bisa memasak tapi hanya masakan barat saja, masakan Indonesia Sya maupun Wiwin tidak bisa.
sudut bibir Kevin tertarik tipis, "tapi aku tidak separah itu terhadap perempuan" batin Kevin.
"masak apa? " tanya Kevin mengusap perutnya supaya mau di ajak kompromi tidak berbunyi tapi sayangnya perut Kevin keroncongan.
Sya menoleh cepat ke perutnya,, "apa perutku bunyi ya? kok bisa?". gumam Sya mengusap perutnya.
sekali lagi berbunyi hingga Sya menoleh pelan ke perut Kevin, Sya mengangkat kepalanya melihat Kevin yang menatap arah lain.
"apa itu bunyi perut anda tuan? " tanya Sya.
"bunyi apa? aku tidak dengar" elak Kevin memelihara gengsinya.
Sya kembali melihat panci nya dan menahan tawa sekuat tenaga, "dasar muka tembok.. ". batin Sya tertawa terbahak-bahak.
"itu kopinya tuan". Sya menunjuk kopi yang ia buat tadi sudah mendidih.
"kenapa tidak kau yang ambil? " tanya Kevin dengan nada cukup intonasi tinggi
"itu yang saya ambilkan tuan.. tapi anda kembali hampir 1 jam lebih.. apa anda mau yang dingin? " tanya Sya memaksakan bibirnya untuk tersenyum.
Sya harus melatih emosinya supaya tidak meledak di depan bos temboknya yang super menyebalkan itu.
Kevin berdehem melihat 3 cangkir kopi yang dibuat Sya sebelumnya di meja makan dapur nya, ia memilih mengambil sendiri lalu melihat Sya yang sibuk memasak.
"tahan.. Kevin.. tahan...! " batin Kevin segera memalingkan wajahnya.
Sya menjulurkan lidahnya ke punggung Kevin yang sudah tidak terlihat lagi sebab temboknya tertutup otomatis saat di buka.
.
.
tidak bisa menahan lapar sekitar jam 11 malam Sya dan Kevin sudah selesai bekerja
Sya dengan pakaiannya yang aneh tapi Kevin tidak bisa marah karna dia seperti memang merasa tidak takut kalau tak sengaja bersentuhan dengan Sya.
"hei.. kau...! " Kevin menonyor-nonyor kening Sya yang masih tertidur.
Sya terlonjak kaget dengan mata melotot ke arah Kevin.
Kevin terjingkat kaget sampai terduduk tak elit di lantai marmernya.
Sya kembali memejamkan matanya,, "ada apa lagi tuan?? bukankah anda bilang lelah? apa saya juga tidak boleh tidur disofa mahal anda? " tanya Sya dengan pelan.
"ak.. aku lapar..! " kata Kevin segera berdiri dan membenarkan baju lalu memasukkan tangannya ke kantong celananya.
"apa? kan anda tinggal makan..! pesan Go Food kan bisa !! kenapa mengadu sama saya? apa anda pikir saya istri anda? hah? " sambar Sya dengan berani nya.
Kevin berdehem keras,, "aku tuanmu... ! sana masakkan aku sesuatu..! " perintah Kevin
Sya mengucek-ngucek matanya, "anda harus membayar saya 2 kali lipat tuan... saya ini asisten anda bukan koki anda, kerja saya di kantor dan atasan saya itu tuan Bayu..! "
"apa kau barusan meracau? akulah bos Bayu yang artinya akulah bos mu.. " Kevin menonyor lagi kening Sya yang masih memakai mantel hujannya.
Sya seperti Alien saja saat ini bedanya Sya tinggi,
"isssh... ganggu orang tidur aja". gerutu Sya berdiri dengan mata terpejam
"kau barusan menyelahku? " tanya Kevin dengan memerah.
"saat ini saya bukan bawahan anda tuan.. batas lembur hanya sampai jam 10 sedangkan sekarang sudah jam 11 jadi jangan harap anda melihat saya sopan saat bukan jam kerja.. " Sya melihat jam tangannya dengan mata menyipit sebelah.
Kevin kehilangan kata-kata lagi,
"sana masak...! " perintah Kevin yang sudah merasa kalah mendorong pelan punggung Sya.
Sya mengomel-ngomel mengenainya, Kevin tertawa kecil sambil menggeleng-geleng gemas kepalanya.
seketika Kevin tersadar, ia berwajah datar seketika,
"aku tadi tidak tertawa...! " Kevin berbicara seolah ada orang lain saja di tempat itu padahal di ruangannya hanya ada Kevin seorang.
.
.
.
Hahaha.... bicara sama siapa tuan Tembok? ..
kenapa Kevin bisa nonyor Sya karna dia tidak separah itu alergi perempuan,, dia punya Fobia aja kalau perempuan yang berinisiatif menyentuhnya duluan.. jadi kalau dia yang pegang tidak apa-apa..
.
.