Chef Tampan Pilihanku

Ternyata yang di maksud Veronika itu bukan kekasih dari Jimmy melainkan sepupunya yang minta di temani saat acara pesta.

Kini semua orang sudah mendapatkan pasangan nya masing-masing, para tamu yang melihat sosok Chareen dan Jimmy di tengah-tengah aula hanya bisa mendesah kecewa karena mereka berharap bisa menjadi pasangan dari mereka.

Kedua tangan Jimmy berada di pinggang Chareen, begitu pun dengan Chareen yang melingkarkan kedua tangannya di leher Jimmy yang nampak sumringah itu.

Posisi kedua nya sangat dekat, bahkan saat pemotretan pun Chareen tidak sedekat sekarang. Apa karena Chareen mabuk? Entahlah, yang jelas Chareen masih terlihat sadar.

"Bukankah itu nona Chareen? mereka sangat serasi sekali...."

"Benar, lihatlah betapa bahagianya tuan Jimmy hahaha"

"Dia seperti anak kecil yang mendapatkan mainannya, sangat menggemaskan"

Mereka terus berbisik-bisik memuji kedekatan keduanya, Claire dan William yang mendengar itu hanya diam karena mereka tahu bahwa Chareen tidak menyukai Jimmy.

Di lihatnya sosok Alegra yang sedang bersama Kinara, sesekali Alegra melirik Chareen yang nampak di luar dugaannya.

"Ada apa?" Tanya Chareen pada Jimmy yang terus menerus tersenyum lebar.

"Aku sangat bahagia karena aku bisa dekat dengan mu" Jujur nya membuat Chareen terkekeh kecil.

"Kenapa kau ingin dekat dengan ku?" Tanya Chareen dengan mengencangkan pelukannya pada Jimmy yang membalasnya dengan senang hati.

"Entah, aku sudah jatuh hati pada mu saat kau menolak dekat dengan ku dulu" Jelas Jimmy yang lagi-lagi membuat Chareen tertawa kecil.

"Kau tahu? kita akan menjadi rekan lagi lusa" Santai Chareen.

"Benarkah?" Girang Jimmy.

"Ya" Angguk Chareen.

Jimmy tak bisa berkata-kata, dia sudah sangat bahagia sekarang. Dia tidak tahu bahwa Chareen melakukan itu karena sedang cemburu pada sosok Alegra yang terlihat mesra dengan kekasihnya.

Tanpa di duga, Jimmy malah mencium pipi Chareen hingga membuat beberapa orang yang terus memperhatikan mereka berteriak heboh.

"Terimakasih, kau sudah membuat ku senang malam ini" Tulus Jimmy, Chareen awalnya ingin marah namun saat melihat senyuman tulus dari Jimmy segera ia urungkan.

"Tidak apa-apa" Senyum Chareen.

William sendiri hanya menghela nafas berat melihatnya, besok pagi pasti ada berita yang menggemparkan dalam dunia permodelan tentang kedekatan mereka berdua.

Setelah acara dansa selesai, Chareen pergi ke toilet karena dia ingin muntah. Chareen memang kuat dalam hal minum, tapi dia akan muntah jika kesadaran nya ingin kembali dengan cepat.

Chareen menatap dirinya di cermin, penampilan nya selalu saja menarik. Dia memakai lipstik kembali karena lipstik yang dia pakai sudah pudar akibat muntah tadi

Setelah selesai, Chareen kembali ke suka pesta namun saat berada di lorong yang sepi. Chareen tidak sengaja berpapasan dengan Alegra yang baru saja keluar dari kamar mandi, Chareen hanya tersenyum kecil melihatnya.

Sedangkan Alegra, dia hanya berdehem kecil karena dirinya tidak sengaja melihat sesuatu yang bulat dan padat begitu jelas meskipun terhalang pakaian namun dia yakin bahwa di balik kain tersebut tersimpan bukit yang indah.

Tak tak tak tak

Terdengar langkah kaki seseorang, seperti nya tidak hanya satu atau dua orang yang datang melainkan 5 sampai 7 orang, Chareen yang tidak ingin terlihat berduaan dengan Alegra segera masuk kedalam ruangan kosong yang bertulisan gudang di sana. Tanpa di duga, Alegra pun ikut menyusul nya ke dalam.

Posisi kedua nya sangat dekat karena gudang tersebut merupakan tempat penyimpanan alat alat kebersihan, sangat kecil memang namun cukup untuk 5 orang jika tidak ada barang-barang di sana.

Chareen bisa mencium aroma maskulin dari Alegra yang membuat nya nyaman, Alegra sendiri bisa merasakan benda yang sedari tadi sempat ia bayangkan. Kini sedang menekan dada nya sendiri, Alegra berusaha untuk tidak bergerak karena takut tak bisa menahannya.

"Kau tahu? Sepertinya tuan Jimmy sangat menyukai nona Chareen" Ucap seseorang di luar sana.

"Hmm, tidak hanya tuan Jimmy tapi hampir semua laki-laki yang ada di sana sangat menyukai nya!"

"Kau benar, aku ingin sekali menjatuhkan nya dalam dunia model. Dia sangat mengganggu, kita akan terlihat jika dia sedang cuti ataupun sakit saja"

"Sepertinya sangat susah untuk menyingkirkan nya, kau tahu siapa saja pendukung nya? mereka bukan orang-orang sembarangan"

"Hahaha mungkin karena jual diri mangkanya mereka rela memberikan apapun pada nya"

"Tidak ada yang tidak mungkin hahaha"

Chareen yang mendengar itu hanya bisa mengepalkan kedua tangannya di samping tubuhnya, cahaya remang-remang di sana membuat Alegra bisa melihat wajah cantik nya yang berusaha bersikap santai.

Ciitttt citttt citttt

Alegra segera membungkam mulut Chareen dengan tangannya, Chareen nampak ketakutan dengan kemunculan tikus di bawah kaki nya.

"Jangan berisik atau mereka akan melihat kita!" Bisik Alegra di telinga Chareen.

Chareen mencengkeram kuat lengan Alegra, tubuhnya bergetar karena ketakutan. Tikus itu mengendus endus kaki nya hingga membuat Chareen terus menggerakkan kedua kakinya.

Alegra yang melihat itu langsung mengangkat kedua kaki Chareen hingga melingkar di pinggang nya, Chareen melotot karena posisi mereka sangat intim.

Alegra yang melihat Chareen diam pun segera melepaskan tangannya dari mulut Chareen, mereka saling tatap kemudian langsung membuang tatapan nya masing-masing.

Kedua tangan Chareen berada di pundak Alegra, Chareen ingin turun tapi dia sangat takut dengan tikus itu.

Suara para wanita yang ada di sana pun masih terdengar jelas, seperti nya mereka sangat senang membicarakan nya hingga lupa waktu.

Tanpa sadar, Chareen merebahkan kepalanya di pundak Alegra yang nampak tersentak itu. Dia ingin protes namun takut membuat Chareen ketakutan dan mereka akan mengetahui keberadaan nya.

"Ck!! di mana kak Chareen sebenarnya?" Kesal seseorang membuat Chareen tersentak hingga tanpa sadar wajah keduanya sangat dekat.

Sorot mata Alegra sangat tajam dengan halis yang runcing, hal itu membuat Chareen tanpa sadar menyentuh wajah Alegra yang tiba-tiba saja diam.

Entah siapa yang memulai, bibir mereka sudah saling bertemu. Mereka saling memagut dengan penuh perasaan, itu ciuman pertama bagi Chareen tapi tidak dengan Alegra yang sudah sering berciuman dengan Kinara.

Dapat Chareen rasakan geraman Alegra di sela-sela ciuman nya, hingga ciuman tersebut mulai merambat ke leher Chareen namun....

Chareen langsung menghentikan nya, dia masih tahu batasan nya. Karena tidak mendengar suara siapa pun lagi, Chareen langsung turun dan keluar dari sana meninggalkan Alegra yang hanya diam dengan bodoh.

Wajah Chareen memerah, dia tidak ingin jika Alegra menganggap nya sebagai wanita murahan. Padahal berciuman saja dia baru pertama kali nya, di sana Chareen melihat sosok Claire yang sedang mencari nya.

Chareen berusaha bersikap senormal mungkin agar mereka tidak curiga dengan apa yang telah terjadi pada nya tadi, karena apa? karena Chareen sangat susah untuk menyembunyikan sesuatu.