Istri Cantik Sang Casanova

Malam harinya di rumah Delima.

Angga sedari tadi sudah sampai di rumah Delima, ditemani mami Dina. Mami Dina sebenarnya sudah kenal lama dengan Angga, selain Angga adalah teman sekolah Delima ya terbilang cukup dekat dengan anaknya, ternyata Angga adalah anak dari salah satu teman arisan mami Dina.

Delima turun dari atas tangga, dan melihat di ruang tamu sudah ada Angga dan mami Dina yanh sedang ngobrol.

"Sudah siap?" tanya Angga yang sedari tadi tidak berkedip melihat Delima

Delima mengangguk "Lers go, keburu malam"

Angga dan Delima pamit kepada mami Dina.

"Pulangnya jangan malam malm ya?" kata mami Dina

"Beres tante" jawab Angga manis

Delima masuk ke mobil Angga setelah Angga membukakan pintu untuk Delima. Uh so sweet pikir Delima.

"Kita mau ke mana Ngga?"

"Kencan" jawab Angga dengan santainya

"Ngaco"

Angga dan Delima diam, sebenarnya Angga bukanlah laki laki yang, dari segi wajah juga sudah diatas standar jauh banget, cuma kadang kelakuannya yang agak gila bahkan terlihat mesum. Mesum..mesum kalau dengan Delima, kata Angga sih tapi gaka tau kenyataannya.

Setelah hampir 30 menit Angga melajukan mobilnya, tibalah mereka di sebuah cafe, cafe yang terbilang sangat ramai, apalagi ini malam minggu. Delima tidak tau kalau cafe ini adalah cafe milik Angga, karena memang baru pertama Delima ke sini.

"Turun yuk, apa mau pacaran di sini saja?" ajak Angga yang sudah gemas melihat Delima yang dari tadi diam diam memperhatikan wajah Angga

"Geer banget"

Angga dan Delima turun, tiba tiba Angga menggandeng Delima masuk ke dalam cafe itu. Ya benar saja ternyata di dalam sangat ramai.

Delima melihat ke arah Angga, karena dari tadi tangannya di genggam Angga.

"Biar gak lepas" ucap Angga seakan tau apa yang akan Delima katakan

" Emang gue anak kecil"

"Gue takut elu diculik, karena malam ini elu cantik banget, nah tu lihat sampe laki laki yang disini gak kedip liatin elu"

Benar saja, Delima mengalihkan pandangan matanya ke segala penjuru cafe itu. Terlihat di mana semua laki laki terpesona melihat Delima. Delima malam ini terlihat sangat cantik sekali, bahkan bukan keliatan kalau gadis ini belum ber Ktp.

Memili wajah yang manis, hidung mancung, kulit putih bersih ,dengan body Delima bagaikan model papan atas, membuat laki laki mana yang tak berkedip melihatnya, apalagi dengan senyum manis Delima. Ditambah dengan jika Delima sudah berbicara, semua kata kata yang keluar dari mulutnya terkesan lembut dan orang yang mendengarnya akan sangat terhipnotis.

Mereka berdua duduk di meja yang sudah Angga pesan tadi. Bukan sebuah privat room, tetapi ruang biasa seperti pengunjung lainnya, karena Angga malam ini akan tampil membawakan sebuah lagu dengan iringan band di cafe itu.

"Bentar ya, gue kesana"

Angga menuju ke anggota band tadi, dan mengambil gitar kemudian membisikkan sesuatu ditelinga salah satu anggota band itu.

Jreengg....

Angga memetik gitar yang sudah di bawanya.

"Tes..tes..maaf menganggu kenyamanan malam ini, iji nkan saya dengan suara yang fals tetapi bukan iwan fals ini menyanyikan sebuah lagu" ucap Angga sebelum menyanyikan lagunya.

"Teruntuk seseorang"

*Menghitung hari detik demi detik

Menunggu itu kan menjemukan

Tapi ku sabar menanti jawabmu

Jawab cintamu......

Jangan kau beri ...

Harapan padaku...

Seperti ingin tapi tak ingin

Yang aku pinta

Tulus darimu

Bukan pura pura......

Jangan pergi dari cintaku

Biar saja tetap denganku

Biar semua tau adanya

Dirimu memang punyaku

Jangan kau beri harapan padaku

Seperti ingin tapi tak ingin

Yang aku minta tulus darimu

Bukan pura pura....

Jangan pergi dari cintaku

Biar saja tetap denganku

Biar semua tau adanya

Dirimu memang punyaku

Oh belum pernah

Ku jatuh cinta

Sekeras ini seperti padamu

Jangan sebut aku lelaki

Bila tak bisa dapatkan engkau

"Bila tak bisa dapatkan engkau*...." lirik lagu terakhir dengan tangan Angga menunjuk ke meja Delima. Sontak semua orang yang ada di sana mengikuti arah tangan Angga.

Tanpa disadari ada seseorang yang dari tadi diam diam memperhatikan Delima. Laki laki itu sudah sejak tadi memeperhatikan interaksi antara Delima dan Angga.

Malam ini Kenzo bermalam minggu di cafe Angga. Dia tidak sendiri, namun tidak bersama dengan wanita wanita yang setiap malam menghangati tubuhnya. Kenzo kesini dengan Dimas, sahabat sekaligus asisten pribadinya.

Malam ini Kenzo terpesona dengan Delima, membuat matanya dari tadi tidak pernah lepas memandang wajah gadis cantik itu.

"Kedip bro" ucap Dimas yang sedari tadi memperhatikan arah mata Kenzo

"Gimana gue bisa kedip, tuh cewek perfect, apalagi bodynya uh.....enak kali ya kalau gue bisa tidurin dia"

"Somplak...pikiran elu hanya ************ saja, elu gak lihat noh ada pacarnya, lagian tu cewek masih kecil bro, paling juga masih sekolah"

"Giman gue gak punya pikiran mesum, dari tadi gue lihat dia, nih pusaka gue dah pengen keluar aja, mau masuk ke sana katanya, apalagi kalau tuh cewek masih virgin...."

"Ngeres aja otak loh, dasar mesum"

"Gue harus dapetin dia"

"Ada pacarnya bro"

"Gue gak peduli, kalau gak bisa secara halus ya gue main paksa saja, beres kan"

"Gila parah elu".

Setelah bernyanyi, Angga turun dan menghampirii Delima. Seperti tadi tatapan mata yang ada disana masih memperhatikan Angga dan Delima.

"Keren pak ketos" ucap Delima

"Makasih sayang"

"Lebay"

"Biarin...sadar gak yank kalau mereka pada liatin kita?"

"Iya gue risih Ngga"

"Elu sih cantiknya kebangeten"

"Apaan sih"

"Suer deh...apalagi tuh orang yang ada disana, dari tadi gue lihat dia gak kedip natap elu" ucap Angga dengan sorot mata ke arah laki laki itu.

Sontak Delima mengikuti arah mata Angga

Deg

Tiba tiba, ada sesuatu yang bergejolak didalam diri Delima, setelah dia melihat orang itu, apalagi tu orang lagi lagi memandang Delima dengan tatapan seolah olah ingin menerkam mangsanya.

"Itu kan..........