Kimora leticia gadis muda yang sudah mendapatkan gelar dokter nya.
Dia terlahir dari keluarga sederhana
ayah nya seorang guru dan ibunya hanya lah ibu rumah tangga biasa.
Dia bertemu dengan lelaki misterius yang membuat kehidupan nya berubah dramatis.
Kimora harus melepaskan gelar dokter hanya untuk bisa pengabdian seluruh hidupnya hanya untuk suaminya.
Tapi Kimora tidak mendapatkan kebahagiaan dia harus menikah dengan lelaki yang masih selalu mengingat mantan istri nya.yang sudah meninggalkan nya.
Hari-hari kimora pun di penuhi rasa ketakutan oleh kelakuan suaminya itu.
pada suatu pagi dia melihat suaminya membawa setangkai bunga mawar putih.dia pikir bunga itu untuk nya tapi suaminya terus berjalan ke belakang rumah nya.
kimora terus mengikuti suaminya ternyata suami terhenti di depan gudang itu
dan masuk ke dalam nya.rasa penasaran Kimora menjadi-jadi ketika suaminya keluar dengan wajah sedih dan bunga itu dia simpan di dalam gudang.
Ada apa di dalam gudang itu ?.mengapa hampir tiap hari suaminya membawa setangkai mawar putih untuk di bawa ke gudang belakang rumahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pearlyta Hasna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 11
Kimora menghampiri genzy yang baru saja keluar dari arah belakang rumah.
"Mas, kamu kenapa ? ko muka nya sedih kaya gitu sih.oh iya tadi bukan nya kamu bawa empat tangkai mawar putih yah.sekarang bunga mawar nya kamu bawa kemana.?"
Muka genzy terlihat sangat pucat.ketika Kimora bertanya seperti itu.
Ternyata Kimora memperhatikan sekali genzy.
"Aku membawa nya ke belakang rumah untuk aku tanam.ahh sudah lah ayo kita masuk.kita istirahat kamu pasti cape kan."
Kimora masih saja di buat penasaran.
"Oke,ayoo mas"
Genzy menggandeng tangan kimora masuk ke dalam rumah.
Menuju kamar mereka selama tinggal di sana.
"Ayoo masuk kita istirahat dulu"
Kimora langsung kaget melihat isi kamar itu.
Di dinding kamar di penuhi foto-foto Ayana dari semenjak mereka pacaran sampai menikah.
foto-foto Ayana yang banyak tersenyum.
se akan foto itu hidup menyambut ke datangan Kimora ke kamar itu.
"Mass mass akuuu gamau istirahat.aku pengen keluar rumah saja yah."
Kimora langsung berlari keluar kamar.
Genzy merasa aneh dengan tingkah laku Kimora.
"Yaa tuhan.aku aku takut sekali.merinding sekali aku liat foto almarhum istrinya itu.ahhhhh aku jadi berhalusinasi dan kelamaan aku bisa jadi gila."
Keringat dingin dan detak jantung Kimora berdegup sangat kencang.
Nafasnya pun se akan naik turun.
Kimora mencoba menenangkan dirinya.
Dia berjalan-jalan berkeliling rumah megah itu.
Kimora menuju gerbang satpam.
Dia melihat empat tangkai mawar putih yang sudah sangat layu.
Kimora langsung bertanya ke satpam tersebut.
"Pak,maaf ini bunga punya siapa yah"
Kimora sambil memegang bunga mawar putih tersebut sama persis seperti yang di beli genzy ketika pulang dari liburan.
"Oh, bunga ini buu.ini bunga di kirim untuk pak genzy tapi dia ga nerima nya.karena udah layu bu.jadi pak genzy nyuruh saya buang bunga ini."
Kimora semakin penasaran.untuk apa genzy membeli bunga mawar putih itu.
Untuk siapa yah.
"Yasudah pak mending langsung di buang saja bunga nya."
"Oh,iya baik bu akan saya buang sekarang"
Kimora mencoba mencari informasi dari satpam tersebut tentang Ayana dan genzy.
"Pak, boleh aku banyak nanya ke bapa."
Kimora langsung pergi ke dalam pos satpam agar genzy tidak mengetahui nya.
"Nanya apa yah bu ?.
"Gini yah pak, kalau almarhum ibu Ayana itu seperti apa yah.kobisa sampai ibu sarrah despresi ketika Ayana meninggal.Padahal kan dia hanya menantu "
"Ibu Ayana dengan bapak genzy sudah berteman sejak kecil.perjodohan mereka sudah di rencanakan sejak mereka kecil.dari sd smp sma sampai kuliah mereka selalu bersama.
dan di saat menikah pun ibu sarrah memperlakukan ibu Ayana sangat baik sekali sampai saat nya ibu Ayana di nyatakan positif hamil."
Kimora langsung memberi pertanyaan lagi.
"Terus ibu Ayana meninggal kenapa yah."
"Ibu Ayana terjatuh di kamar mandi.dan mengalami pendarahan yang hebat .dan mas genzy langsung membawa ke rumah sakit tapi ternyata di jalan mereka mengalami kecelakaan.nyawa ibu Ayana tidak terselamatkan.dari situ pak genzy merasa sangat bersalah atas kematian ibu ayana.pak genzy sampai berjanji akan terus mencintai ibu ayana.sampai ibu sarrah despresi karna sangat mengharapkan keturunan dari pak genzy."
Mendengar cerita dari satpam itu lagi-lagi Kimora merasakan merinding.
"Oh, makasih ya pak atas infonya.bapa jangan bilang ke pak genzy kalau tanya-tanya ke bapak tentang masalah ini."
"Oh, tentang saja bu saya tidak akan banyak bicara."
"Terimakasih yah pak,saya pamit untuk masuk lagi ke dalam rumah."
Pikiran Kimora makin kacau.apalagi sekarang dia tau kalau Ayana jatuh di kamar mandi.
"Yaa tuhan semakin aku banyak tau semakin aku merasa sangat takut."
Kimora langsung menghampiri pintu kamar.
tapi Kimora tidak berani untuk masuk.
Tiba-tiba datang mamah sarrah
"Kimora kamu lagi apa diam di depan pintu.?"
Mendengar suara mamah sarrah Kimora langsung terkejut kaget.
"Ahhh,aku aku mau masuk kamar mah.tapi takut menggangu istirahat nya mas genzy.".
"Oh, yasudah kita ngobrol dulu yuu sebentar"
Mamah sarrah mengajak Kimora pergi ke ruang tamu atau juga ruang keluarga.
"Bagaimana, honeymoon mun kalian di sana ? kamu sangat senang ?."
Kimora se akan malu untuk menjawab pertanyaan itu.
"Akuu, senang sekali mah tapi lebih senang lagi kalau honeymoon nya di perpanjang lagi."
Kimora tak kuasa menahan rasa tawa bahagia nya juga
"Oh,jadi begitu yah.di sini juga tenang saja mamah ga akan ganggu kalian ko.Supaya mamah bisa cepat dapat keturunan dari kalian."
Ungkapan mamah sarrah se akan berharap besar Kimora bisa segera hamil.
Kimora hanya membalas dengan senyuman.
Mamah sarrah langsung memeluk Kimora.
"Mamah, sangat sayang sama kamu.semoga genzy bisa membuat kamu selalu bahagia."
Mendengar ucapan mamah sarrah yang ingin secepatnya dapat keturunan dari Kimora.
Kimora malah memikirkan bagaimana nanti malam dia bisa tidur di kamar itu.
tidak ada pikiran untuk melakukan hal itu
yang ada kimora sangat ketakutan.
"Doakan saja aja mah.oh iya mah pakaian ku di simpan di mana yah.tadi pas baru pulang aku buka lemari yang ada di kamar di kunci."
"Yaa, tuhan seperti nya genzy masih menyimpan baju-baju Ayana yang dulu"
Badan Kimora se akan lemas lagi.mendengar baju Ayana masih ada di kamar itu.
"Oh, begitu ya mah nanti aku minta kunci nya Sama mas genzy."
"Nanti, mamah bantu yah karna baju nya pasti banyak sekali."
"Baik,mah terimakasih.aku masuk dulu kamar yah."
Kimora memberanikan diri untuk masuk ke kamar itu.
Baru saja membuka pintu kamar.
Tangan Kimora langsung bergetar badan nya pun seperti panas dingin.
Kimora menghampiri genzy yang sedang tidur.dan membangun kan nya
"Mass, bangun mass ini sudah sore kamu tidur terlalu lama."
biasanya kalau di hotel Kimora membangun kan genzy dengan manja dan menggoda genzy.
tapi di sini semua berbeda drastis.
Kimora se akan menjauh dari genzy.
"Kamu ga tidur ? aku pikir kamu tidur di sebelah aku."
Kimora hanya tersenyum saja.
"Mas,baju aku mau di simpan di mana.aku buka lemari nya ga bisa di buka.tapi kalau kuncinya ga ada .baju aku di simpan di lemari yang lain juga gapapa Koo."
Genzy langsung mencari kunci lemari itu.dan membuka lemari itu.
Muka tegang Kimora melihat baju di dalam lemari itu rata-rata berwarna putih.
pikiran Kimora makin kacau.kimora tidak berani mendekati genzy yang mengeluarkan baju-baju Ayana tersebut.tampa genzy menyadari ada satu baju tidur yang tertinggal di lemari itu.
"Mas aku bantu yah masukin baju-baju aku ke dalam lemari."
"Yasudah.aku akan membawa baju-baju Ayana keluar dulu."
Kimora di tinggal sendiri di kamar itu.dengan buru-buru Kimora memasukan baju-bajunya ke dalam lemari itu.
Tampa di sadari ada satu baju Ayana yang tertinggal di lemari itu.
"Ahhh, akhirnya beres juga.mendingan aku keluar cari mas genzy.aku gaberani diem di sini sendiri an "
Dari kejauhan Kimora melihat mamah sarrah sedang ngobrol bersama genzy.
Kelihatan obrolan mereka sangat serius.
"Nak,mamah merasa Kimora tidak nyaman dengan kamar itu.apa sebaiknya kalian pindah dulu saja ke hotel atau apartemen.Menghabiskan masa-masa pengantin baru kalian."
Genzy tau maksud perkataan mamah nya dia ingin bisa cepat mendapatkan cucu dari Kimora.Tapi genzy belum bisa menyentuh Kimora secara se utuhnya.
Genzy masih terbayang terus wajah Ayana.
"Maafkan,aku mah aku tidak bisa melupakan kenangan indah ku bersama Ayana."
Genzy memilih pergi meninggalkan mamah sarrah.