Novel ini di penuhi konflik..
Caroline Betrigh, seorang gadis yatim piatu. Anak satu-satunya Baron Betrigh dan Baroness Berlia. Kedua bangsawan itu telah meninggal saat Caroline umur 5 tahun. Caroline pun yang tumbuh dewasa bersama sang paman. Saat hatinya perlahan mulai terbuka. Caroline menyatakan perasaanya.
Duke Elios pun menolak mentah-mentah perasaan Caroline karna dirinya telah memiliki kekasih. Pada saat Duke Elios mengadakan pertunangan. Caroline yang ingin mencegah sang paman untuk bertunangan akhirnya mengalami sebuah kecelakaan.
Disaat tersadar dari komanya Caroline gadis pendiam, kini berubah menjadi Caroline gadis bar-bar.
Pada saat Caroline mulai menjauh, justru sang Paman mencintainya. Namun hal yang tak di sangka. Caroline justru memilih suaminya dari pada sang Paman.
Caroline.
"Walaupun aku mencintainya, aku memiliki suami. Biarkan aku menjalankan kewajiban ku sebagai seorang istri."
Duke Elios.
"Aku akan menunggu mu, hingga aku tak l
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sayonk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Caroline
Ke esokan harinya..
Matahari kini telah menyilaukan mata, langit yang cerah telah memperlihatkan keindahannya. Di sebuah ruangan elegen, bersih dan harum dengan intieor eropa. Terlihat seorang gadis yang masih tidur dengan nyamannya. Di tempat tidur yang empuk itu membuat gadis itu enggan untuk beranjak dari tempat peraduannya.
Gadis itu mendengus kesal, saat silau matahari mengganggu mimpi indahnya. Caroline atau Cyra membuka matanya. Ia kembali mengedarkan pandangannya. Dalam benaknya masih sama, apa dia di surga? hingga Tuhan dengan baiknya memberikan rumah yang bagus.
"Nona." sapa seorang wanita memakai baju putih, atasannya hitam dan berenda putih.
Apakah dia pelayan dari surga? batin Caroline yang menerka-nerka.
"Nona." sapanya lagi seraya mengerutkan keningnya saat melihat majikannya menatapnya dari bawah ke atas.
"Nona, apa ada sesuatu yang membuat Nona sakit lagi? Saya akan memanggilkan Dokter." Wanita itu pun berlari, ia keluar dari kamar Caroline dengan langkah tergesa-gesa.
Cyra yang masih nampak bingung, ia kembali melihat sebuah lukisan seorang wanita yang ia lihat kemarin. Ia kembali mengingat apa yang terjadi kemarin. Namun nihil, hasilnya ia hanya ingat seorang laki-laki dengan mata tajam.
"Sebenarnya ini ada di mana sih?" gerutunya. Ia berdecih lalu turun dari kamar tidurnya.
"Nona, kenapa anda turun? apakah nona membutuhkan sesuatu?" tanya salah satu wanita yang tiba-tiba masuk.
Cyra kembali melihat wanita di depannya itu, masih muda dengan rambut di kuncir dua dan memakai kaca mata. Hidung mancung dengan kulit putih seperti bule.
"Kami siapa?" tanya Cyra menatap lekat wanita di depannya. "Apakah kamu bidadari?" sambungnya lagi.
"Hah," wanita itu melongo, sepertinya dia kebingungan dengan pertanyaan majikannya.
"Nona, apa nona tidak ingat nama saya? saya Keren, nona."
"Dan lagi, ini bukan di surga. Nona belum meninggal. Ini rumah nona." ucap Keren membuat Cyra semakin kebingungan.
Selang beberapa saat datanglah seorang pria paruh baya, dengan memakai jas putih bersama seorang wanita.
"Dokter, secepatnya periksa nona." seru Keren dengan mata berkaca-kaca.
Keren pun menggiring Cyra ke tempat tidur, dengan sigap pria paruh baya itu memeriksa detak jantung Cyra dan denyut nadi Cyra di pergelangan tangannya.
"Nona apa anda ingat dengan mereka?" tanya pria paruh baya itu.
Cyra menatap kedua wanita di sampingnya silih berganti, ia hanya menggeleng pelan.
"Apa kepala nona sering sakit atau nona mengingat sesuatu?" tanya nya lagi, ia harus memastikan lebih dulu.
"Terkadang saya merasakan sakit, tapi saya hanya mengingat wajah galak." jawabnya membuat ketiga orang saling pandang.
"Apa nona ingat dengan namanya?"
"Tidak," singkat Cyra.
Pria itu menghela nafas, "Sepertinya kecelakaan itu membuat Nona kehilangan ingatannya. Saya akan memberikan resepnya, silahkan kalian menebusnya." ucap pria paruh baya itu seraya menulis sesuatu dengan tulisan latin lalu memberikannya ke salah satu dari wanita yang berdiri di sampingnya.
"Baik Dokter, terimakasih." ucap Keren tersenyum.
Setelah kepergian Dokter itu, salah satu wanita itu menghampiri Cyra.
"Nona, apa nona benar tidak ingat kami? kami pelayan nona. Nama saya Mia." tuturnya dan mengeluarkan air bening di matanya.
"Benar nona, cobalah ingat kami. Apa nona juga ingat dengan Duke Elios, paman nona?"
"Sepertinya aku pernah mendengar nama itu, tapi aku tidak tau siapa dia." seru Cyra mengkerutkan dahinya. Karna sekarang dirinya memang tidak tau siapa pun.
Kedua wanita itu tersenyum, jika nonanya lupa ingatan berarti dia tidak akan mengingat siapa Duke Elios. Namun yang membuatnya sedih adalah nonanya tidak ingat sama sekali nama mereka.
"Sebenarnya ini dimana?"
"Nona anak dari Baron Bright dan Nyonya Baroness Berlin." tutur Mia.
Pelayan Mia menarik nafasnya, kemudian ia bercerita panjang lebar. Hingga membuat Cyra mengerti. Sekarang ini dirinya berada di dunia asing.
Berarti nama tubuh ini adalah Caroline
jujur saja, terlalu berputar2 alurnya semakin kesini. menjadi kerumitan dan MC ceweknya lebih ke lemah karakternya jadinya.
yg tadinya baca novel jadi berasa nonton sinetron.
tpi aku masih mau baca, tergimana dong.
tanggung jawab nich yg bikin cerita.
sukses terus Thor ♥️🔥
kenapaa harus pergi/Sob//Sob//Sob//Sob/