NovelToon NovelToon
Cinta Bukan Sedarah

Cinta Bukan Sedarah

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: miss ning

Selby dan Bagas saling mencintai dalam diam. Saat Bagas menyatakan cinta Selby menolak karena berpikir mereka saudara sedarah.

Padahal mereka bukan sedarah. Akankah hal itu bisa terungkap?

Akankah ibu dari Bagas mengungkap rahasia yang selama ini dia simpan rapat?

Dapatkah Bagas dan Selby bersatu.(Disarankan baca lebih dulu novel Benih Kakak Iparku.)

Baca kisah mereka hanya di Mangatoon/Noveltoon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon miss ning, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2

Taksi berhenti di sebuah gedung pencakar langit. Tempat dimana Selby dan Bagas akan tinggal bersama selama beberapa tahun kedepan. Sebuah apartemen yang dekat dengan kampus dan fasilitas umum. Termasuk kendaraan dan supermarket.

Meski selama perjalanan tidak ada percakapan diantara mereka. Namun Bagas tetap membawakan semua barang-barang Selby hingga masuk ke dalam apartemen mereka.

“Wah, ini tempat tinggal kita.”

Selby melihat pemandangan di luar jendela setelah ia membuka gorden penutup jendela.

“Itu menara Eiffel.” Tunjuk Selby pada bangunan yang menjadi icon kota tersebut.

Bagas meninggalkan koper disana. Ia memilih menghampiri Selby yang menatap takjub ke arah luar. Berdiri di samping gadis pujaannya. Lalu memeluk bahu Selby menatap ke arah yang sama dengan gadis itu.

“Kapan-kapan kita pergi kesana.”

Selby tidak menjawab. Ia menatap tangan Bagas yang berada di bahunya. Rasanya ingin sekali menyandarkan kepala di dada Bagas. Pasti rasanya nyaman. Ingin sekali ia menikmati momen seperti ini setiap hari. Tapi mustahil itu terjadi.

Selby menggeleng. Mengusir pikiran yang tidak seharusnya ada. Ia melepaskan diri dari Bagas. Tidak ingin berlarut dalam suasana seperti itu.

“Aku ingin membersihkan diri dan beres-beres dulu.”

Selby langsung berlari mengambil koper miliknya dan pergi ke salah satu kamar disana. Tidak tahu kamar mana yang akan ia tinggali yang terpenting ia harus segera menjauh dari Bagas sebelum lelaki itu mendengar degup jantungnya yang begitu cepat.

Sentuhan Bagas selalu membuat jantungnya tidak aman. Selby menarik nafas memegangi dadanya. Berdiri di belakang pintu yang baru saja ia tutup. Menghirup udara lalu membuangnya perlahan. Selby mengatur kembali debaran jantungnya agar kembali normal.

“Baru sehari. Masih ada ribuan hari berikutnya. Bagaimana aku menghadapi ini?”

“Oh Tuhan, empat tahun bersama. Bertemu setiap hari. Bagaimana aku bisa melupakannya jika wajahnya saja setiap hari aku lihat.”

Setelah bermonolog Selby langsung membersihkan diri. Hingga beberapa menit berlalu.

Tok

Tok

Pintu kamar diketuk. Tidak ada jawaban dari dalam. Bagas kembali mengetuk.

Sunyi.

Tidak ada suara apapun dari dalam.

“Selby.” Panggil Bagas.

Beberapa detik berlalu. Tidak terdengar jawaban. Bagas yang penasaran memutuskan untuk memutar handle pintu.

Pintu didorong dan terbuka. Bagas masuk ke dalam. Terlihat Selby sedang tidur diatas ranjang. Sepertinya gadis itu lelah. Bagas mendekat. Lalu menyelimuti Selby hingga bagian dada. Ia hendak pergi. Sebelum itu ia melangkah kembali mendekati Selby. Memandangi wajah cantik gadis itu. Dan perlahan tubuhnya membungkuk memberikan kecupan singkat di dahi Selby.

“Aku tidak tahu bagaimana hancurnya aku saat kau dinikahi pria lain nanti.”

Bagas keluar kamar. Ia kembali masuk ke dalam bilik miliknya.Membersihkan diri lalu merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Ia menatap langit-langit kamar. Lama kelamaan matanya pun terpejam. Ia juga lelah. Dan butuh istirahat.

Dua jam berlalu

Bagas dan Selby sudah terbangun. Bagas duduk di ruang tamu sambil bermain ponsel. Selby mengambil air di dalam kulkas. Ia ingin membasahi tenggorokannya yang terasa kering. Selby memilih duduk di ruang makan. Ia harus menjaga jarak dengan Bagas. Demi kesehatan jantungnya.

“Sudah bangun?”

Selby mengangguk. Ia melihat Bagas berjalan ke arahnya. Dengan cepat ia menghabiskan minuman di dalam gelas lalu hendak pergi. Tetapi langkahnya terhenti saat mendengar ucapan Bagas.

“Ganti baju kita akan makan diluar.”

“Kenapa tidak pesan online saja?”

“Sekalian beli keperluan dapur. Tidak ada apapun di kulkas. Aku lebih suka masak sendiri.”

“Baiklah.”

Restoran

Seperti biasa mereka saling diam. Berbicara hanya seperlunya. Selby duduk di depan Bagas. Mereka memesan makanan. Sambil menunggu pelayan datang Selby dan Bagas bermain ponsel.

Diam-diam Bagas memotret Selby pun sebaliknya Selby juga diam-diam mengambil potret Bagas.

Mereka tidak saling follow. Jadi mereka tidak tahu apa yang diposting di sosial media masing-masing. Akun keduanya privat jadi yang dapat melihat postingan mereka adalah teman yang saling mengikuti di akun sosial media mereka. Lagipula akun mereka tidak memakai nama asli mereka. Hanya orang-orang tertentu yang tahu hal itu.

Selby memposting Bagas dengan wajah yang ditutupi emotikon love besar berwarna merah dengan caption “Bahagia bersamamu.”

Sedangkan Bagas memposting foto Selby yang sengaja diblur wajahnya. Sehingga tidak terlihat jelas bahwa itu Selby. Dengan caption “Menikmati waktu bersama mu.” Diakhiri dengan emotikon hati berwarna merah.

Dalam beberapa menit akun mereka langsung banjir dengan komentar dari teman-teman mereka.

Komentar pertama datang dari Safira. Keponakan yang selalu dekat dengan Selby.

“Kak Selby punya kekasih? Orang bule ya?”

Selby tersenyum. Jarinya mulai mengetik balasan untuk Safira. Ia hanya membalas dengan emoticon ketawa sebanyak tiga kali.

“Baru sehari Bagas udah punya gebetan di Paris.” Zean berkomentar setelah melihat postingan Bagas.

“Sumpah kayak bukan Bagas.” Timpal seseorang di kolom komentar Zean.

“Si kulkas dua pintu yang banyak membuat hati gadis patah hati kini sudah jadian dengan seorang gadis Paris?”

“Parah, Gila gila gila. Siapa cewek yang meluluhkan hati Bagas woy. Penasaran gak sih?”

“Iya ih, kenapa mukanya di blur. Kan jadi gak seru.”

Kolom komentar Bagas penuh dengan komentar penasaran. Sedangkan kolom komentar Selby kebanyakan berisi ucapan selamat dari teman-temannya. Karena akhirnya Selby tidak jomblo.

Selby tersenyum melihat komentar-komentar di akun media sosialnya pun dengan Bagas yang tidak henti mengulas senyum di wajah tampan nya.

Selby melihat Bagas. Lelaki itu tersenyum membuat Selby terpana. Senyum Bagas sungguh menawan. Jarang sekali ia bisa melihat Bagas tersenyum seperti itu. Selby mengarahkan kamera ponsel miliknya lalu memotret wajah Bagas yang sedang tersenyum. Bersamaan dengan itu Bagas melihat kearah ponsel Selby.

Gadis itu gugup dan langsung meletakkan ponsel miliknya di atas meja dengan posisi layar menghadap ke bawah.

“Semoga tidak ketahuan.”

Bagas hendak berbicara tetapi bersamaan dengan itu makanan datang.

“Wah, wangi. Pasti enak. Ayo makan.” Selby berusaha mengalihkan pikiran Bagas agar tidak bertanya hal-hal yang membuatnya gugup.

Selby makan dengan lahap. Ia tidak melihat Bagas sama sekali saat makan. Setelah selesai ia langsung meminum minumannya. Tidak menyadari Bagas sama sekali belum menyentuh makanannya.

“Masih lapar?”

“Hah??”

“Jika masih kau boleh makan punyaku. Belum aku sentuh sama sekali.”

Bagas mendorong piring miliknya ke arah Selby. Gadis itu terdiam. Melihat makanan Bagas yang masih utuh. Belum berkurang sedikitpun.

Selby mendorong kembali makanan milik Bagas. “Aku sudah kenyang. Makanlah. Aku akan menunggumu.”

“Kau yakin?”

Selby mengangguk. Ia memang sudah kenyang. Tidak sanggup jika harus makan makanan Bagas.

Bagas pun akhirnya makan. Selby memilih bermain ponsel. Sesekali melihat Bagas yang sedang makan.

“Sudah. Ayo pergi.”

Bagas berdiri setelah selesai makan. Ia mengulurkan tangan di depan Selby. Gadis itu menatap tangan Bagas. Ia tidak tahu harus menerima atau menolak. Selby masih diam.Mata mereka saling bertemu. Beberapa detik berlalu. hingga Bagas menarik tangan Selby karena gadis itu hanya berdiam diri.

Di dalam taksi online

Selby melihat ke arah luar jendela. Jalanan yang ia lewati bukan arah pulang. Ia pun menatap Bagas.

“Kenapa?”

“Ini bukan arah pulang.”

“Memang.”

“Kita mau kemana?”

“Catatan Sipil.”

“Hah?!”

1
Meiriyana
menarik cerita nya
Meiriyana
Rara bukan Sisil
𝕊𝕚𝕥𝕚 𝕄𝕒𝕣𝕚𝕪𝕒𝕥𝕦𝕟
up lgi thor kurang
Ani Basiati
lanjut thor
Khoirun Nisa
semangat buat up nya kaka
rose🦋
ini kisah Selby Thor, astaga aku nungguin bngt up nya, tau nya ada cerita sendiri dsni, aku baruuuu tauuu Thor.
Fat Ibunya Ari Firman
double up thor,pengin cepat ke cerita dimana mama cinta mengetahui perasaan mereka...
ˢ⍣⃟ₛ 𝐀⃝🥀J💜⃞⃟𝓛§𝆺𝅥⃝©Adinѕ⍣⃝✰
akhirnya ketemu dg kisah Selby dan bagas
Fat Ibunya Ari Firman
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!