NovelToon NovelToon
VLINDERS

VLINDERS

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Era Kolonial / Balas Dendam / Nikah Kontrak
Popularitas:59k
Nilai: 5
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

Maria bereinkarnasi kembali setelah kematiannya yang tragis oleh tunangannya yang mengkhianati dirinya, dia dieksekusi di kamp konsentrasi milik Belanda.

Tragisnya tunangannya bekerjasama dengan sepupunya yang membuatnya mati sengsara.

Mampukah Maria membalaskan dendamnya ataukah dia sama tragisnya mati seperti sebelumnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 2 REINKARNASI

Jarum jam dari jam JungHans antik berdetak cepat diruangan tengah milik keluarga Grand Duke Herman.

Arah jarumnya bergerak tak tentu arah, dan berputar sangat cepat, tiada hentinya.

"Teng... ! Teng... ! Teng... !" gema suaranya terdengar keras dari arah ruangan tengah, menambah aura kedukaan di kediaman milik keluarga Grand Duke Herman jika mengingat setiap tragedi yang pernah terjadi di rumah ini.

Petisi dari gubernur Batavia baru saja dialamatkan ke rumah tinggal Grand Duke Herman. Dan si empunya rumah baru saja ditugaskan ke luar kota seminggu yang lalu.

Angin bertiup kencang ke arah kamar yang terletak di lantai atas rumah berasitektur Belanda itu, terdengar suara deritan keras dari arah kamar Maria.

"Teng... !"

"Teng... !"

"Teng... !"

Suara orang terbatuk dari arah pembaringan, sesuatu bergerak dibalik selimut.

"Uhuk ! Uhuk ! Uhuk !"

Maria terjaga dari ranjang tidurnya, langsung tersadar penuh.

"Aku kembali hidup...", bisiknya terpana.

Disibaknya kain selimut yang menutupi tubuhnya, melompat turun lalu dia berlari cepat.

"Aku bereinkarnasi ataukah semua itu hanya mimpi buruk", ucapnya.

Maria masih tak memahami apa yang terjadi padanya namun ada hal yang dia ingat dengan jelas bahwa hari ini adalah hari ulang tahunnya.

Hari spesial bagi Maria sebagai penanda bahwa semua kejadian buruk itu pernah terjadi dan nyata. Dia benar-benar hidup kembali, bereinkarnasi ke hari sebelum seluruh tragedi mengenaskan yang dialami keluarganya terjadi.

"Papa... ! Papa... ! Papa... !" teriaknya memanggil sembari berlari keluar kamar.

Maria menelusuri jalan sepanjang koridor di lantai atas menuju lantai utama kediaman keluarganya yang berjarak cukup jauh dari arah kamar tidurnya.

''Tap... ! Tap... ! Tap... !" Maria terus berlarian, wajahnya memucat panik.

"Papa... !" panggilnya sembari menuruni anak tangga ke lantai utama.

Maria berlari ke arah ruangan utama yang letaknya di bagian depan dan dia harus melewati jalan berkarpet ke arah ruangan tersebut.

"Krieeet... !" Dibukanya pintu ruangan utama dengan tergesa-gesa.

"Papa... !" panggilnya lagi.

"Maria..., ada apa sayangku ?" sahut seorang perempuan berpakaian khas era kolonial tempo dulu tampak berdiri di dekat meja kayu antik sedang menatap lurus ke arah Maria.

Maria berlari cepat menghampiri perempuan berbusana panjang warna biru langit yang menyejukkan mata.

"Mana papa, mama ?" tanyanya cemas.

"Grand duke Herman sedang bekerja, beliau dikirim keluar kota, tepatnya ke gumente untuk memeriksa perkebunan", kata perempuan berambut merah bergaun panjang dengan wajah seriusnya menatap Maria.

"Kapan papa pulang ataukah papa masih lama diluar kota ?" tanya Maria mulai gelisah.

"Kenapa kamu menanyakannya, tumben sekali, tidak biasanya kamu memperhatikan papamu", sahut wanita yang dipanggil mama oleh Maria.

"Aku hanya sedikit khawatir pada papa, akhir-akhir ini aku sering bermimpi buruk tentang papa", ucap Maria.

"Jangan cemaskan papamu, dia akan baik-baik saja selama bertugas, cepatlah mandi karena sebentar lagi Prinsen akan datang kemari", kata mama.

Bagaikan disambar petir disiang bolong, Maria tersentak kaget, tubuhnya gemetaran, wajahnya membeku.

''PRINSEN... !"

Yah, satu nama yang telah membutakan dirinya bahkan menariknya ke jurang maut, laki-laki tampan yang menyebabkan dirinya mati mengenaskan dikamp konsentrasi.

Maria membelalakkan kedua matanya sembari memegangi kepalanya.

Kepalanya terasa pening seolah-olah palu besar menghujam keras hingga dia terhuyung-huyung.

"Maria..., kau baik-baik saja ?" tanya nyonya Grand Duke Herman saat dia melihat perubahan wajah putrinya memucat pasi.

Maria mendongak ke arah mamanya, terdiam sesaat namun dia tetap tidak mampu menyembunyikan kebenciannya terhadap Prinsen meski dia mencoba untuk itu.

Hatinya terasa sakit jika mengingat kejadian mengenaskan itu terjadi sebelum dia bereinkarnasi.

"Ada apa denganmu, Maria ?" tanya mama agak mencemaskan dirinya.

"Prinsen ?!" ucapnya lirih.

"Ya, dia baru datang dari Fort de Kock, mengurus perkebunan kopi disana", kata mama.

"Perkebunan kopi ?!" tanyanya tertegun.

"Ya, bukannya kau sendiri yang mendanai usaha perkebunan di Fort de Kock", kata mama.

"Aku ???" tanya Maria semakin tercengang.

Bagaimana dia bisa memberikan uang sebagai dana usaha kepada seorang pengkhianat.

Maria hampir-hampir tak mempercayai apa yang didengarnya itu, tubuhnya terkesiap dingin ketika membayangkan sikap naifnya yang dinilainya sangat keterlaluan.

"Maria, jangan katakan bahwa kau memberikan uangmu pada Prinsen dalam keadaan tak sadar, kau juga sendiri meminta pada Grand duke Herman untuk memberimu beberapa gulden", kata mama.

"Aha, aku pasti keliru, mana mungkin aku melakukannya, ini tidak benar", sahut Maria mulai berkeringat.

"Pada kenyataannya yang kau lakukan telah terjadi, dan papamu menyetujuinya bahkan mendukung usaha kalian berdua untuk mengembangkan usaha perkebunan kopi di Fort de Kock", kata mama.

"Yang benar saja, ini pasti kekeliruan", ucap Maria semakin tak percaya.

"Cepatlah bersolek yang cantik, Prinsen sebentar lagi akan tiba !" perintah mama pada Maria.

"Ta-tapi..., aku tidak ingin bertemu dengannya, badanku terasa tidak enak sejak kemarin malam, mama", sahut Maria.

Maria teringat kejadian hari ini dimana Prinsen datang ke rumah setelah perjalanan jauhnya ke Fort de Kock. Dan dia ingat saat itu dirinya menyambut ceria tunangannya bahkan mereka sempat berjalan-jalan ke kota untuk berbelanja, merayakan hari ulang tahunnya yang jatuh tepat di hari ini.

Sejam berlalu sangat cepat, Maria masih duduk mematut lama di depan cermin antiknya, dengan sisir masih melekat erat digenggaman tangannya.

"Nona Maria, apa masih belum selesai merias diri, ada kabar dari anak buah tuan Prinsen bahwa beliau segera tiba dan sudah mendekati gerbang utama rumah", kata seorang pelayan memasuki kamar Maria.

Maria semakin terdiam, dia tidak menjawab, hanya berlama-lama menyisir rambut panjangnya.

"Katanya akan datang seorang perwira tinggi ke rumah ini, dia bermaksud melamar anda", lanjut pelayan perempuan sembari mendekati Maria yang duduk di depan meja riasnya.

"Apa katamu ? Seorang perwira tinggi akan datang kemari, siapa ? Coba katakan padaku namanya ?" tanya Maria antusias.

Sejenak Maria lupa akan kesedihannya terhadap Prinsen yang telah mengkhianati dirinya dengan Haven, sepupu perempuannya di kehidupan sebelumnya.

Maria tidak pernah ingat bahwa akan datang seorang perwira tinggi kerumahnya di hari ulang tahunnya ataukah dia benar-benar tidak memperdulikan semua yang ada disekitarnya lantaran kecintaaannya terhadap Prinsen, laki-laki jahat yang telah menusuknya dari belakang itu sehingga dia tidak menyadari akan kehadiran seorang perwira tinggi sebelum hari kematiannya dulu.

Tampak Maria melonjak senang saking bersemangatnya, dia lupa bahwa dirinya seorang gadis bangsawan yang seharusnya bersikap santun.

"Siapa perwira tinggi itu ??? Kau mengenal namanya ???" tanyanya.

"Saya sendiri belum tahu namanya, desas-desusnya bahwa dia adalah calon laki-laki yang dijodohkan oleh gubernur untuk anda namun sayangnya nona memilih tuan Prinsen", kata pelayan itu.

"Apa ??? Ta-tapi kenapa papa tidak memberitahukan hal itu padaku ???" tanyanya semakin terheran-heran.

"Karena nona Maria terlalu mencintai tuan Prinsen, setahu saya dia laki-laki pengangguran yang suka gonta-ganti perempuan", sahut pelayan itu.

"Espen, jangan terlalu menjelek-jelekkan Prinsen, tidak baik meski begitu dia masih tunanganku dan aku belum memutuskan dia", ucap Maria.

"Maafkan atas kelancangan saya, terus terang saya tidak bermaksud demikian, tolong maafkan saya dan jangan hukum saya, nona Maria", sahut Espen yang merupakan pelayan kepercayaan keluarga Grand duke Herman.

"Aku memaafkanmu, jangan khawatir, aku tidak akan menghukummu", kata Maria.

Maria teringat kembali akan perlakuan buruknya terhadap pelayan setianya yang bernama Espen, kerap sekali dia menghukum Espen jika pelayannya itu menunjukkan sikap tidak sukanya terhadap Prinsen di kehidupan sebelum Maria bereinkarnasi.

Sekarang, Maria benar-benar menyesali semua kenangan pahit itu, yang pernah terjadi pada hidupnya dulu bahkan telah menyebabkan dirinya mati mengenaskan dalam penderitaan serta pengkhianatan yang begitu kejinya.

1
Zeed
gimana ya dulu sedekat apa mereka
Zeed
dewasa banget matthijs nih biar umurnya masih mudaan 😍
Zeed
cute banget mereka berdua nih
Zeed
up thor 💪
Dewi Anggya
dapat sinyaaaal hijaaau nihhhh dr bapak mertua gaaaas ..cucu Otewe laaaah 🤭
Zeed
karya terkeren bertema kejiwaan dimana memainkan watak serta emosi para pemerannya yang notabene nih karya luar biasa
Zeed
kasihan Maria nih sebenarnya caption sad sih karya ini mati dalam dendam dan rohnya gentayangan seolah-olah dia kembali ke kehidupannya yang lalu sebenarnya tidak
Reny Rizky Aryati, SE.: yah, dibilang roh gentayangan nih 🤣
total 2 replies
Zeed
iya kan kayak dejavu jatuhnya padahal dia roh yang gentayangan mencari dimana dia harus kembali ke alamnya tapi jiwanya terjebak dalam dendam
Reny Rizky Aryati, SE.: 👍👍👍👍👍
total 2 replies
Zeed
gimana Maria bisa layani Rexton kalau dia sosok roh setengah hantu gentayangan yang hidup kembali ke raganya yang telah mati, nih semacam fiksi tapi dikemas apik dalam karya nonfiksi
Reny Rizky Aryati, SE.: terimakasih sudah mampir kemari 👍
total 2 replies
Zeed
gak butuh dukun buat menangkal Maria karena Maria adalah jiwa yang terperangkap dalam dimensi masa lalu, bisa bisa Maria murka lalu bunuh tuh dukun geblek
Reny Rizky Aryati, SE.: lewat hipnosis ya 🤣🤣🤣🤣
total 2 replies
Zeed
tuhkan kasihan dia sampai Maria tuh butuh psikiater padahal dia tuh roh yang kembali untuk balas dendam dengan cara yang cantik, kasihan sekali Maria rohnya masih terjebak di alam masa lalunya karena kesedihan yang mendalam...
Zeed
nikah paksa dengan roh yang masih berharap hidup kedua kalinya buat dia balas dendam
Zeed
yah mereka kan pada dasarnya jiwa yang tertinggal di alam lalu
Zeed
keren sih punya kekuatan ajaib seperti Maria tapi kasihan sekali karena dia adalah roh yang terjebak di dimensi masa lalu
Zeed
kejam sekali takdir mempermainkan Maria
Zeed
bagaimana sakitnya hati Maria dikhianati oleh tunangannya sendiri
Dewi Anggya
tuhh ditanya mertua letnan Rexton 🤭
Reny Rizky Aryati, SE.: terimakasih sudah mampir kemari 🙏
total 2 replies
Dewi Anggya
siapakah yg mengawasi mereka br 2 .....apa suruhan prinsen atw Haven
Reny Rizky Aryati, SE.: terimakasih atas dukungannya ya 👍👍👍👍👍🎂
total 2 replies
Dewi Anggya
hmmm yg lagi makan br 2 😘😘
Reny Rizky Aryati, SE.: 🎂🎂🎂🎂🎂🎂🎂🎂🎂👍
total 2 replies
Dewi Anggya
dasaaar si prinsen inii kelakuannya bikin gregetan ajaaaa
Reny Rizky Aryati, SE.: terimakasih dukungannya ya 👍🙏
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!