NovelToon NovelToon
Bittersweet Villain

Bittersweet Villain

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Cinta Terlarang / Identitas Tersembunyi / Keluarga / Angst / Trauma masa lalu
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Nurul Fhadillah

Aizha Adreena Hayva harus bertarung dengan hidupnya bahkan sebelum ia cukup dewasa, berhenti sekolah, mencari pekerjaan dan merawat adiknya karena orantuanya meninggal di malam yang sunyi dan tenang, bahkan ia tak menyadari apapun. bertahun-tahun sejak kejadian itu, tak ada hal apapun yang bisa dia jadikan jawaban atas meninggalnya mereka. ditengah hidupnya yang melelahkan dan patah hatinya karena sang pacar selingkuh, ia terlibat dalam one night stand. pertemuan dengan pria asing itu membawanya pada jawaban yang ia cari-cari namun tidak menjadi akhir yang ia inginkan.

selamat menikmati kehidupan berat Aizha!!
(karya comeback setelah sekian lama, please dont copy my story!)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurul Fhadillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 02

Setiap minggu Aizha libur dari pekerjaannya dan dia memanfaatkan waktu itu untuk dihabiskan sebaik mungkin dengan Nuka. Aizha akan membawa gadis kecil itu untuk berjalan-jalan, ke taman bermain, makan es krim, membeli beberapa mainan yang mampu Aizha belikan untuk adiknya itu. tinggal di rumah bersama untuk memasak beberapa kue atau menonton kartun.

​Saat dia tengah menonton The Sing bersama Nuka, Rafy meneleponnya mengatakan nanti malam dia akan mampir ke rumah Aizha. Aizha mengatakan itu ide bagus, mungkin mereka bertiga bisa menonton sesuatu yang menyenangkan atau bermain jengga bersama. Aizha memasak beberapa jenis masakan, pergi ke toko yang tak jauh dari rumahnya untuk membeli beberapa snack dan minuman soda, mempersiapkan banyak hal untuk malam mereka bersama.

​Pada pukul 8.26, Rafy sampai ke rumah gadis itu. Aizha begitu senang saat melihat sesosok tinggi Rafy yang berdiri di depan pintu rumahnya dengan senyum hangat khas pria itu. Tanpa basa basi gadis itu langsung berhambur ke dalam pelukan pacarnya itu. Aizha mempersilahkan Rafy masuk, pria itu membawa kantong plastik berisi kue cokelat untuk mereka nikmati, meletakan kantong itu di meja sambil mengacak rambut Nuka yang tengah duduk di sofa sambil memakan permen jeli kesukaannya. Kini mereka bertiga duduk di sofa bersebelahan menonton beberapa film kartun sambil menunggu Nuka terlelap tidur.

​Rencananya setelah Nuka tidur mereka akan lanjut menonton film horror, tentu saja pasti itu akan sangat menyenangkan. Nuka terlelap tidur di pertengahan film itu, dia bahkan masih memangku makanannya dan mulutnya sedikit belepotan dengan cokelat. Aizha mengambil tisu, memindahkan makanan yang ada di pangkuan gadis kecil itu, mengelap mulut dan tangannya hingga bersih, lalu mengangkatnya dengan perlahan, membawa satu-satunya keluarga yang ia miliki itu kedalam kamar. Aizha dengan hati-hati membaringkan tubuh kecil Nuka diatas tempat tidurnya, tidak ingin membangunkannya, Aizha menyelimuti Nuka hingga setengah dadanya lalu mengecup lembut kening adiknya itu, setelahnya dia berjalan perlahan kembali ke ruang tamu dimana Rafy tengah menukar film kartun itu dengan film horror.

“dia udah tidur?!” tanya Rafy saat merasakan keberadaan Aizha di ruangan itu.

“ehemm” Aizha menganguk sambil kembali duduk di sofa, menyamankan tubuhnya dengan selimut dan bantal. Setelah film itu di putar, Rafy duduk di samping Aizha, menarik sedikit selimut di tubuh gadis itu untuk menutupi tubuhnya sendiri dan tangannya secara otomatis merangkul bahu Aizha.

​Mereka menonton film itu dengan lampu mati membuat satu-satunya pencahayaan mereka adalah layar TV. Kedua orang itu menonton sambil sesekali berbicara, berkomentar tentang film itu dan lainnya. Aizha hampir saja tertidur namun tangan Rafy menarik wajahnya agar menghadap kearah dirinya, mereka bertatapan dan mulai mengabaikan film yang hampir sampai ke klimaksnya, mengabaikan semua suara yang ditimbulkan oleh film itu yang bisa membuat jantung copot. Mereka sama-sama tenggelam dalam manik mata satu sama lain, mencoba menyelami pemikiran masing-masing. Sebelum Aizha tersadar dari terpana oleh manik mata gelap Rafy, pria itu sudah mengecup bibirnya, memberikan ciuman yang hangat dan lembut. Dengan perlahan-lahan ciuman itu terus berlanjut mengacaukan pikiran Aizha, dia tenggelam dalam kemanisan dan kehangatan ciuman itu.

​Tiba-tiba ciuman itu turun ke lehernya dan turun lagi lebih bawah, semakin bawah. Tangan besar Rafy yang terasa hangat dan basah oleh keringat menyusup kedalam kaos yang Aizha kenakan, mencekram pinggangnya erat. Aizha mengumpulkan kembali kesadarannya, menarik dirinya sendiri kembali ke dunia nyata dari imajinasi nya sendiri. Dengan spontan mendorong tubuh Rafy menjauh darinya menghentikan semua kegiatan yang tengah pria itu lakukan. Rafy menatap Aizha yang berada di bawahnya dengan tatapan heran sedangkan gadis itu tengah mencoba mengatur napas nya.

“itu… maaf” Aizha mendorong tubuh Rafy sedikit lagi agar menyingkir dari atasnya, sedetik ada pancaran kecewa di mata Rafy namun pria itu tetap menyingkir, kembali mendudukan dirinya di sofa seperti semula dan Aizha yang tadi terbaring juga buru-buru kembali duduk.

​Kini mereka diselimuti oleh atmosfir canggung yang sangat menyesakan, membuat Aizha merasa tak begitu nyaman.

“udah larut, sebaiknya aku eum.. pergi” kata Rafy sambil menatap arlojinya.

“yeah baiklah” Aizha kembali menyalakan lampu, mengantar Rafy ke pintu depan. Pria itu memberikan pelukan singkat pada Aizha dan berjalan menjauhi rumah itu.

​Setelah sosok Rafy tak terlihat lagi dari pandangan mata Aizha, gadis itu dengan cepat menutup pintu dan merutuki dirinya. Tadi itu hampir saja namun suasananya menjadi jelek. Ayolah walaupun Aizha sudah berumur 23 tahun dia tetap tak siap untuk hal-hal semacam itu. walaupun mereka sudah berpacaran 2 tahunan, hal yang mereka lakukan hanya sebatas hal-hal tadi dan tak pernah lebih dari itu. entahlah Aizha hanya merasa takut dan belum siap, semoga Rafy memahami dan bisa menunggu.

​Hari-hari tetap berlanjut dengan keseharian Aizha yang sangat monoton dan berulang, tak ada yang spesial sama sekali. Terkadang jika sempat, di sela-sela jam istirahatnya, Aizha menyempatkan diri untuk menjemput Nuka dan temannya dan mengantar mereka pulang kerumah anak itu yaitu tetangga mereka. saat menjemput Nuka, hatinya menjadi hangat saat memperhatikan adiknya itu memiliki teman yang banyak dan sangat ceria. Walaupun tanpa sosok kedua orang tua mereka, Nuka tetap menjadi anak ceria dan memiliki kehidupan yang baik dan normal. Jika ada anak-anak mengganggu adiknya itu, dengan sigap Aizha akan mengurus mereka tidak peduli siapa orangtua anak-anak itu, Aizha tak pernah takut pada apapun jika itu berkaitan dengan Nuka.

​“kakak!” kata Nuka setengah berteriak sambil berlari ke arah Aizha yang berdiri di depan pagar TK, anak itu berlari sambil tetap mengandeng tangan sahabatnya yang bernama Anne, kedua gadis cilik itu berhenti tepat di depan Aizha. Aizha mengambil tangan kedua anak itu lalu mengandeng mereka dan mulai berjalan. Untungnya rumah mereka tak begitu jauh dari TK jadi dia tak akan begitu banyak menghabiskan waktu dan bisa kembali ke restoran tempatnya bekerja tepat waktu.

“kak Zha aku mau es krim” kata Anne mendongak menatap Aizha.

“aku juga mau” kata Nuka yang juga ikut menatap Aizha, baiklah siapa yang tega mengabaikan tatapan polos kedua gadis cilik itu?!

​Aizha mengajak mereka memasuki sebuah kios lalu membelikan es krim kepada mereka berdua. Keuangan Aizha memang sedang sulit, namun dia tak pernah pelit dan mencoba sebisa mungkin memenuhi kebutuhan adiknya, dan dia juga senang bisa memberikan sesuatu pada sahabat kecil adiknya itu. senang rasanya memiliki seorang sahabat sedangkan dirinya tak memiliki siapapun, hanya beberapa kenalan yang tak begitu dekat dengannya. Walaupun begitu dia merasa sudah cukup dengan kehadiran Nuka dan bahkan sosok Rafy dalam hidupnya, tak ada hal yang lebih baik dalam hidupnya selain keberadaan mereka berdua.

1
Nur Yuliastuti
terimakasih dobel up nya 🤗😍
Nur Yuliastuti
terimakasih up nya 🤗😍
Nur Yuliastuti
Aizha 😢😢
neen
soo sweet.. jng biarkan kenyataan menghncurkan hal manis ini.
Nur Yuliastuti
segera pulih ya Izha,, semoga tinggal bahagia nya
Nur Yuliastuti
Aamiin
Nur Yuliastuti
terimakasih up nya 🤗❤️
Nur Yuliastuti
😔😔
Nur Yuliastuti
banyak belajar dr sini,, pikir kan baik buruknya sebelum melakukan sesuatu
Nur Yuliastuti
kalau sakit hati sdh tertanam ya 😔
Nur Yuliastuti
br ini baca yg ber genre seperti ini,,, keren Thor,, terimakasih up nya,, sukses sll untuk semua karyanya 🤗❤️
Nurul Fhadillah: Terimakasih🤗
total 1 replies
Nur Yuliastuti
bennnar 🙊
Nur Yuliastuti
diakan teman SMP Aizha yg tinggal bersama nenek baik hati itu?
Nurul Fhadillah: Iya dia😭😭
Nur Yuliastuti: diakah
total 2 replies
Nur Yuliastuti
akhirnya
Nur Yuliastuti
barangkali jawaban dr clue nya Den
Nur Yuliastuti
keluar dr kandang macan masuk ke kandang singa 🙈
Nur Yuliastuti
terimakasih up nya 🤗❤️
Nur Yuliastuti
big hug Aizha
Nur Yuliastuti
namanya adiknya Aizha bagus banget
neen
ouhh.. so sad..knp sprti ini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!