Seorang agen rahasia wanita yang memiliki kemampuan luar biasa harus mati di tangan musuhnya dengan cara licik. Karena sabotase mobil yang dilakukan oleh orang terdekatnya.
Jiwanya berpindah ke tubuh seorang gadis bertubuh ringkih yang sedang meregang nyawa akibat perbuatan saudaranya.
"Ckkk... Bukankah mobilku masuk jurang? Harusnya aku sudah mati. Lantas kenapa malah berada di tubuh gadis remaja lemah dan bodoh?"
"Aku tidak akan membiarkan ketidak adilan terjadi di depan mataku. Haruskah aku membalaskan dendamku dan pemilik tubuh ini?" Ucap Agen wanita itu di depan cermin toilet Rumah Sakit sambil menatap badan kurus dan tak terurus pemilik tubuh yang dia masuki.
Bagaimana kelanjutan cerita wanita yang terbiasa mengurus dan mengatasi masalah berat menjadi seorang gadis remaja yang selalu hidup dalam kesengsaraan.
Update setiap hari hanya di Noveltoon.
JANGAN MENABUNG BAB, SUPAYA CERITA INI BISA BERUMUR PANJANG.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erchapram, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keanu Pratama
Keanu Pratama, siapa yang tidak tahu dengan siswa paling berprestasi dari sekolahan yang sama dengan Alexa. Putra tunggal sekaligus pewaris tahta kejayaan dari keluarga Pratama.
Memiliki postur tubuh tinggi dengan wajah tampan, tapi memiliki sorot mata misterius. Mungkin sebagian dari remaja perempuan suka dengan ketampanannya. Tapi tidak bagi seorang Alexa.
Sebelum jiwanya mati, Alexa sudah kerap kali mendengar pernyataan cinta dari Keanu. Tapi tidak sekali pun Alexa menanggapi. Meskipun hanya Keanu satu-satunya siswa yang tidak membullynya di sekolahan itu. Bahkan Keanu juga tidak terpengaruh oleh tipu daya saudara angkatnya. Tapi tidak sekali pun Keanu datang membela atau sekedar menguatkannya.
Hanya sebuah kalimat "Aku mencintaimu" tanpa bukti nyata, siapa yang percaya. Seharusnya jika cinta, Keanu bisa merangkul Alexa kala Chelsea memfitnahnya. Seharusnya Keanu menjadi sandaran saat Alexa menangis sendirian di taman belakang sekolah. Tapi tidak, Keanu hanya diam menyaksikan semuanya. Bahkan saat Alexa didorong Chelsea dari atas tangga, Keanu tahu.
Tadinya, jiwa Alexa berharap Keanu bisa membawanya keluar dari neraka yang berkedok rumah mewah. Pernyataan cinta yang datang di saat dirinya sedang sendirian, Alexa pikir Keanu bisa mengajaknya bangkit dari keterpurukan. Ternyata hanya sekedar kata. Omong kosong tanpa bukti nyata. Tapi marah, ketika ada siswa laki-laki lain yang mendekatinya.
Cemburu tanda cinta, tapi cinta Keanu hanya ungkapan semu belaka. Dia membiarkan Alexa tetap hidup dalam penderitaan, yang seharusnya dengan nama besar Pratama bisa menolong Alexa. Jika mau mendengar kejujuran, sebelum Alexa melihat kekejaman Keanu sempat terbesit rasa di hatinya. Ibarat kata, baru muncul tunas sudah di siram air panas.
Layu kemudian mati seketika, tidak ada lagi jejak rasa yang tersisa. Yang tertinggal hanya rasa takut, hingga di akhir hidupnya.
Sekarang jiwa Alana mengetahui semua cerita itu dari pertemuannya dengan jiwa Alexa di alam mimpi. Meskipun sebenarnya tanpa diberi tahu pun, Alana sudah bisa membaca karakter Keanu dari sorot matanya.
Semua orang di luaran menganggap hidup Keanu sempurna. Itu salah. Nyatanya, kehidupan Keanu tidak sesempurna itu. Tinggal bersama kedua orang tua yang tidak pernah peduli dengannya, orang tua yang hanya tahu tentang harta dan tahta. Otoriter dan diktaktor, itulah didikan yang diterima oleh Keanu dari keluarganya. Mereka bahkan sering menghukumnya.
"Kenapa nilai kamu hanya 9,5 seharusnya kamu bisa dapat nilai 100. Dasar pemalas, apa saja yang kamu pikirkan. Makan tinggal makan, semua keinginan kamu bisa kamu dapatkan. Hanya disuruh menjadi anak yang terbaik saja susah sekali kamu." Ucap Papanya.
"Sudahlah Pa, kita harus segera berangkat ke Amerika." Ucap Mamanya.
Begitulah karakter orang tua Keanu, sejak bayi dia hanya diasuh oleh seorang suster. Tanpa tahu rasanya kasih sayang dari keluarga.
"Pergi saja, jangan kembali." Keanu hanya berani berkata lirih setelah orang tuanya tak terlihat. Lama kelamaan, kepribadian Keanu menjadi sangat tertutup. Tidak punya empati atau simpati, pada siapa pun itu.
Hingga suatu hari Keanu merasakan jatuh cinta pada seorang gadis. Setelah memperhatikan dari jauh, Keanu memberanikan diri untuk mengatakan pada gadis itu. Tapi sayang ditolak.
Keanu tidak menyerah atau sakit hati, dia masih terus mencintai. Perlahan Keanu menjadi seorang penguntit. Tidak ada yang tidak Keanu ketahui tentang gadis yang dicintainya.
Tapi, ada yang salah dengan pemikiran Keanu saat melihat ketidak berdayaan gadis itu terhadap perlakuan tidak adil keluarga gadis itu.
Gadis yang berhasil mencuri hati Keanu adalah Alexa Olivia Johnson. Keanu menganggap penderitaan Alexa sama seperti penderitaannya. Jadi, Keanu berfikir itulah yang dinamakan jodoh sejati karena nasibnya dan Alexa sama.
Untuk itulah semakin Alexa dibully dan menderita, Keanu semakin merasakan kesamaan. Membuatnya lega, ternyata ada yang sama bahkan lebih parah. Sungguh pemikiran Keanu sangat menyimpang, tidak lazim dan tidak manusiawi.
"Alexa, kamu harus menjadi milikku. Kita harus merasakan kekejaman dunia ini bersama. Menjadi sepasang kekasih yang saling menguatkan." Gumam Keanu.
Saat ini, Keanu sedang berada di kamarnya. Kamar yang dipenuhi oleh foto-foto seorang Alexa. Entah Keanu dapat dari mana, karena semua keseharian Alexa dia dapat mengabadikannya dalam sebuah potret.
Srekkk
Keanu nampak merobek sebuah foto, di mana terlihat Alexa sedang tertawa bersama dengan seorang pria dewasa di sebuah minimarket.
"Tidak ada yang boleh memilikimu, jika aku tidak bisa maka semua pria sama. Kamu terlahir hanya untuk menjadi pendamping hidupku." Ucap Keanu. Lalu remaja itu mengambil pisau dari dalam lacinya. Kemudian menggores-goreskan foto Axton dengan pisau. Setelah itu, Keanu mengiris jarinya sendiri dan meneteskan darahnya di atas foto itu.
"Aku bersumpah dengan darahku sendiri akan membunuh siapa pun yang berusaha merebutmu dari tanganku." Lanjutnya.
Keanu nampak ingin menelpon dengan ponselnya. Tidak butuh waktu lama, panggilan itu terhubung dengan seseorang.
"Alex, jika kamu tidak menjalankan perintahku. Maka percayalah hidup Alexa sudah berada di tanganku. Aku bahkan bisa menghancurkan keluarga Johnson."
Tanpa menunggu jawaban, Keanu langsung menutup sambungan telepon itu sepihak.
Sedangkan di sebuah kamar yang tertutup rapat, Alex tercengang dengan mata yang terpejam. Ancaman Keanu, dia sadar itu bukan sekedar ancaman biasa. Alexa benar, Keanu memang seorang psikopat. Alex pun pernah melihat Keanu menguliti seekor kucing kecil karens terus mengikutinya.
"Apa yang harus aku lakukan sekarang, aku sudah banyak berdosa dengan Lexa karena hasutan Chelsea. Apa aku tega mengorbankan perasaan Lexa demi keselamatannya sendiri. Lexa tidak mungkin bisa melawan Keanu." Gumam Alex yang merasa frustasi.
Yang Alex tahu, saudara kembarnya hanya seorang gadis cupu yang rapuh. Yang tidak bisa melawan.
Meskipun akhir-akhir ini Alexa terlihat berbeda dari sebelumnya, tapi Alex menganggap semua itu hanya bentuk pemberontakan untuk menutupi ketakutannya.
Alex tidak tahu, jika sebenarnya jiwa kembarannya sudah lama mati. Dan yang menggantikan raganya adalah jiwa seorang agen rahasia yang ditakuti oleh para penjahat dari berbagai kalangan. Bahkan mafia sekalipun.
Sementara itu, Alexa sedang sibuk menatap layar laptop miliknya dulu. Jari jemarinya, lincah menekan satu persatu tombol hingga membuat semacam kode rahasia khusus milik seorang agen. Alexa sedang mencoba meretas sistem pertahanan yang ada di kantornya dulu. Dia penasaran bagaimana kehidupan kantor tanpa ada dirinya.
"Apa kabar Vania, sahabat brengsekku?"
Tak lama kemudian, dia bisa melihat dari kamera cctv tersembunyi yang ada di ruangannya. Ternyata Vania sedang ber cinta dengan sesama rekan agen yang pernah berebut posisi sebagai ketua kelompok.
"Ckkk... tak ku sangka kamu begitu murahan Vania. Apa yang telah Soni janjikan padamu, hingga kamu memberikan tubuhmu dan mengkhianatiku."
Soni Sanjaya merupakan agen laki-laki yang lebih lama kerja di tempat itu. Tapi hadirnya Alana membuat bos kantor lebih sering menugaskan Alana yang dinilai lebih mumpuni dari pada Soni. Hal itu membuat kecemburuan sosial, yang berakhir timbul rasa iri dengki di hati Soni dan Vania yang merupakan sahabat Alana.
"Apa mungkin, Soni ikut terlibat? Tapi, apa pun itu aku akan mengurusnya setelah masalah pemilik tubuh ini tuntas terselesaikan semua."
"Astaga aku hampir lupa untuk mencari tahu tentang Keanu. Dia tidak hanya psikopat, aku rasa dia memiliki kepribadian yang menyimpang."
Kemudian, Alexa pun mencari tahu identitas tersembunyi dari keluarga Pratama.
"Anak tak dianggap, yang hanya dijadikan piala yang harus dibanggakan. Pantas sikapnya tidak wajar. Apa aku bisa meretas cctv rumah keluarga Pratama, coba aku lakukan."
Kemudian Alexa bisa melihat area rumah keluarga Pratama. Rumah besar yang sunyi, tidak ada kehangatan yang terlihat di sana. Hanya ada suster dan para pembantu.
"Tunggu... Bukankah sekarang sudah pukul 1 malam. Dan Keanu mengendap-endap keluar kamar dengan berpakaian serba hitam. Sebenarnya mau kemana dia?" Ucap Alexa memperhatikan pergerakan Keanu yang terlihat tidak wajar.
Ya, itulah keseharian Keanu. Setiap malam dia pergi keluar rumah menuju satu tempat. Rumah Alexa. Menggunakan skateboard Keanu membelah jalanan.
Alexa curiga, Keanu akan datang ke rumah ini. Jadi dia bergegas mematikan laptop dan lampu kamarnya. Kemudian bersembunyi sambil menunggu.
Benar saja, Keanu memanjat pagar lalu melompat ke pohon yang ada di samping kamar Alexa.
"Apa yang kamu lakukan Keanu?" Tanya Alexa dengan suara datar.
"Alexa... Bagaimana bisa..."
Brak...
"Syukurin."
aihhhh ko bisa kecolongan bodyguard ga ada Tah
aku suka..
semangat 😍😍😍
semangat terus nulisnya😍😍😍
musuh bebuyutan kan Thor
wah minta di kirim ke Amazon mereka