Petualangan seorang pemuda tampan melaksanakan tugas dari sang guru gaib
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang deni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di Usir dari Perguruan
Intan yang baru selesai membuat air suguhan untuk Bima bingung karna Bima tak ada hanya ada papanya yang duduk menyendiri, tapi ia melihat hp Bima di meja ,"mungkin sedang ke air" pikir Intan
"Pa, Bima kemana " Intan meletakkan minuman di meja dan mengambil hp Bima,
"Dia sudah pulang, itu hp di kembalikan, mulai besok jangan dekat dengan nya lagi" Intan shock mendengar perkataan papanya
" Maksud papa ,papa mengusir nya.??!!" Desak Intan
" pokoknya kamu jangan pernah menemui dia lagi, anak itu pasti ada maunya mendekati kamu," tegas Handoko ,Intan terduduk lemas
" papa salah bukan dia yang mendekati Intan tapi Intan yang pengen dekat dengannya, Bima ga pernah minta apa-apa, semua yang Intan kasih itu paksaan intan biar dia mau menerimanya" jelas Intan. Setelah mengucap kan itu Intan berlari menangis ke kamar nya, ia merasa bersalah pada Bima, tak lama ia keluar dan bergegas ke mobilnya, ia menuju rumah Bima pikiran nya ga tenang sebelum meminta maaf pada Bima perihal sikap papanya
Bima berjalan sambil melamun, terlalu banyak drama hari ini , dari masuk sel dan menjadi viral sampai penghinaan papanya Intan, tak sadar ia melangkah masuk pada kebun kosong tempat ia biasa berlatih, " Eh kok di sini" Bima bingung saat tersadar sudah di bawah pohon asem.
" baiknya berlatih saja" gumam Bima toh ia sudah sampai di sini, Bima melepas baju nya dan duduk di batu tempat biasa ia berlatih
Sementara itu Intan baru saja sampai di rumah Bima, ia melihat ibunya Bima sedang duduk di teras
"Assalamualaikum, bu Bima nya ada?" Tanya Intan sambil mencium punggung tangan ibu Bima
"Lho bukannya tadi sama nak Intan??" Tanya sang ibu bingung
" tadi ada masalah sedikit bu " Intan lalu menjelaskan permasalahan Bima dengan papanya" ini baju Bima bu, tolong di terima? Intan menyerahkan paperbag yang di bawanya
" maaf nak Intan, ibu ga bisa menerima nya, baiknya di bawa lagi ,kamu kasih kan sendiri pada Bima, ibu ga mau Bima nanti nya marah sama ibu" tolak ibu halus, Intan terdiam, ia juga merasa Bima pasti tersinggung dengan perkataan papanya, itu pasti membuat jurang pemisah bagi nya untuk mendekati Bima
"Baiklah bu saya pamit, tolong sampaikan permintaan maaf saya pada bima" Intan berpamitan setelah mencium tangan ibu Bima ia langsung pulang hatinya terasa sakit membayangkan hubungan nya dengan Bima pasti akan renggang. Intan tak menyadari kalau ia sudah jatuh cinta pada pesona ketampanan dan kedewasaan Bima
Bima terus berlatih hingga ia tak sadar kalau ia di bawa ke alam bawah sadarnya,
"Bangun lah cu" Bima seakan mendengar suara kakek surya, ia membuka matanya.
"Kakek" sahut Bima riang, ia berdiri dan menyium tangan sang kakek ," aku di mana kek??" Tanyanya kemudian karena dia melihat sekeliling nya berbeda dengan kebun kosong tempat ia berlatih.
"Kamu di alam bawah sadar kamu Bima, berlatih lah di sini , jangan khawatir tubuhmu di alam sana tak akan terlihat oleh siapapun," Jawab sang kakek,
Bima dengan giat berlatih tak terasa kini tenaga dalam nya sudah mencapai latihan 10 tahun karena di bantu sang kakek
" kembali lah ke badanmu di sana udah pagi " ucap sang kakek, " baik kek" Bima langsung bersemedi saat ia membuka matanya sinar mentari menerpa badannya ia meregangkan badannya dan bergegas pulang
"Assalamualaikum " salam Bima sambil masuk kedalam rumahnya
"Waalaikum salam, kamu kemana semalaman?, nak Intan nyariin kamu tadi malam " sahut ibu Bima, Bima kaget semalaman perasaan dia berhari hari di alam bawah sadar kok hanya semalam, apa ada perbedaan waktu pikir Bima
" malah bengong, sana mandi sarapan ibu sudah masak tadi" tegur ibunya
"Iya bu" sahut Bima
Bima bergegas mandi , setelah selesai mandi dan sarapan Bima bersantai di teras rumah di temani secangkir kopi
" Bim " tiba tiba Asep mengejutkan Bima
" sue loe ngagetin aja,ada apa sep??, sewot Bima
" Loe sama gw di panggil ke perguruan nanti siang"terang Asep
" ada apa sep, ?? Selidik Bima, Bima berpikir pasti gara gara perkelahian kemaren
" sepertinya masih soal perkelahian kemarin, oh iya gw udah nyampe latihan ke 3 nich , badan gw sekarang terasa berenergi" ucap Asep senang
" ya yang giat latihannya, kalau bisa cari tempat yang sejuk seperti di kebun, di gunung, udara nya masih bersih " saran Bima
"Ok nanti gw liat di rumah kakek ada lahan bagus ga buat latihan, ya udah gw balik dulu nanti jam 1 ketemu di perguruan " sahut Asep dan beranjak pergi
Bima termenung memikirkan panggilan ke perguruan, ia merasa akan ada hal buruk di perguruan, " hadapi saja paling keluar dari perguruan, kalau sang guru tidak bisa menyelesaikan secara adil
Tepat jam satu Bima datang ke perguruan nya, di sana sudah berkumpul semua, Idrus cs juga ada, Asep duduk sendirian di sudut yang agak jauh,Bima menghampiri Asep dan duduk di sebelah nya
"Karena sudah berkumpul, saya selaku ketua perguruan , ingin semua murid berdamai dan tidak ada lagi perkelahian antar sesama murid , karena itu saya menyarankan Bima dan asep meminta maaf pada Idrus" sang guru ternyata memihak idrus dan kawan kawannya, memang ortu Idrus sering memberikan dana pada perguruan, Bima berdecak kesal, Asep hanya tertunduk
" maaf guru , saya tidak bisa , dengan guru menyuruh saya dan Asep meminta maaf , secara tidak langsung guru menganggap kami salah" tolak bima
"Kalau kamu ga mau silahkan kamu keluar dari perguruan ini!" geram sang guru
"Baik kami keluar dari perguruan, saya tadinya berharap guru bisa adil , tapi ternyata tidak , tidak ada gunanya juga saya bertahan di perguruan ini"Bima dan Asep berdiri dan berpamitan pada sang guru dan mencium tangan nya,sebagai penghormatan terakhir pada sang guru, Bima dan Asep langsung keluar dari ruangan
"Bim ke rumah kakek gw yuk" ajak Asep" kita lihat ada tempat yang bagus ga di sana buat latihan"lanjutnya
" boleh, pake apa kita kesana ??
" ada motor paman kita pinjem aja, nanti kita ganti bensin nya."
"Ok , ya udah ayo "
Rumah kakek Asep berada di kaki gunung sulah, masih asri dan sejuk walau berada di tengah kota, dulu Bima dan asep sering kesana mendaki gunung, tidak susah untuk mendaki sampai puncak karena sudah ada jalan setapak yang aman bagi para pendaki, Bima mengingat ada beberapa tempat yang bagus dan cukup tersembunyi di tengah gunung, yang menurut nya baik untuk latihan pernapasan nya, kali ini ia ingin memastikan tempat itu sudah terexpost oleh umum atau belum
lanjutkan bang dhani, semoga menjadi yang terbaik.. 👍
salam santun 🙏