NovelToon NovelToon
Gadis Cupu Mengandung Benih Dosen Duda

Gadis Cupu Mengandung Benih Dosen Duda

Status: tamat
Genre:Dosen / Cintamanis / Duda / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa / Tamat
Popularitas:105.3k
Nilai: 5
Nama Author: Erchapram

"Tolong jangan sentuh saya, Pak." Ucap seorang gadis cantik berkacamata bulat dengan tubuh bergetar hebat. Gadis itu terisak pilu ketika mahkota yang selama ini dijaga, direnggut paksa oleh seorang dosen.

Azura Saskirana seorang mahasiswi tingkat akhir yang sedang mengerjakan skripsi di ruang perpustakaan di malam hari yang sepi ditengah hujan badai. Zura hari itu memang sengaja ingin menyelesaikan skripsinya yang tinggal sedikit lagi selesai. Disaat bersamaan hujan turun dengan lebat disertai angin, membuat dia enggan beranjak. Karena tempat kostnya terletak lumayan jauh dari kampus, jadi dia memutuskan untuk menunggu hujan reda baru akan pulang itupun dia masih harus berjalan kaki.

Garvin Reviano Agler, seorang dosen yang sudah lama menduda dan berhati dingin setelah pernikahan dengan wanita yang dicintainya gagal karena wanita itu lebih memilih pergi untuk mengejar karir. Malam itu Garvin dijebak oleh dosen wanita yang terobsesi dengannya dengan minuman yang sudah dicampur obat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erchapram, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana Beli Tanah

Hari-hari pun berlalu, Zura benar-benar menerapkan hidup sehat sesuai saran Dokter. Dan untuk menghormati Zura yang tidak makan daging merah, Mama Kalynda pun memutuskan untuk meniadakan daging dalam menu makan mereka semua. Hanya ada sayur dan ikan segar. Tidak tertinggal buah-buahan selalu tersedia di lemari pendingin mereka.

Selama satu minggu setelah pulang dari Rumah Sakit, Garvin dengan setia menemani hari-hari istrinya di rumah. Mantan dosen yang sekarang menjadi pengangguran itu hanya menghabiskan waktu dengan memberi perhatian lebih pada istrinya. Kadang memijat telapak kaki Zura yang bengkak, kadang juga menemani istrinya olah raga. Tapi tidak untuk memasak.

Sejak saat itu, Zura melarang suaminya berkutat di dapur. Meskipun Garvin tidak curiga tentang masakan pertamanya yang dibuang, dia tentu mempertanyakan perihal larangan istrinya itu. Zura dengan pintar mencari alasan, yang terpenting masuk akal dan tidak membuat sang suami tersinggung. Hingga akhirnya Garvin pun mengerti dan menurut dengan omongan Zura.

Siang ini cuaca panas, tiba-tiba Zura ingin makan rujak buah yang asem dan pedas. Setelah meminta tolong pada bik Tatik untuk menyiapkannya, di sinilah Zura berada. Di halaman depan rumah, di bawah pohon mangga Zura menggelar tikar dan menikmati rujak ditemani suami dan mertua.

"Mama, mas Garvin tidak mau?"

Tawar Zura pada kedua orang tersayangnya yang sedari tadi menatap Zura makan dengan ekspresi aneh.

"Apa tidak asam?" Tanya mama Kalynda dengan gigi yang terasa ngilu karena melihat Zura makan.

"Tidak kok Ma, ini enak sekali segar malah." Jawab Zura. Maklum lidah orang hamil dan lidah orang biasa beda selera.

Mangga muda yang benar-benar muda, bukan mengkal, kedondong, belimbing wuluh, ditambah dengan asam jawa. Rujak milik Zura hanya bisa dimakan oleh ibu hamil, tidak dengan Garvin apalagi mama Zura.

"Sayang, jangan banyak-banyak ya. Nanti sakit perut." Ucap Garvin.

"Bismillah tidak mas Garvin, aku sangat suka dengan rujak ini."

"Ngomong-ngomong sudah hampir 5 bulan kita tinggal di sini tanpa adanya pekerjaan. Garvin apa rencana membangun universitas tidak jadi kamu lakukan?" Tanya mama Kalynda.

"Belum tahu Ma, rencananya tunggu Zura lahiran saja. Saat ini aku hanya ingin fokus pada istri dan kehamilannya." Jawab Garvin.

"Setidaknya, beli lah dulu tanahnya."

"Iya, nanti aku pikirkan. Bagaimana sayang, apa kamu ada pandangan dimana ada tanah kosong yang luas tapi juga strategis tempatnya."

"Sepertinya ada, sedikit jauh dari sini. Tapi bisa ditempuh dengan sepeda motor. Mas mau ke sana untuk melihatnya?" Tanya Zura.

"Boleh, tapi sepeda punya siapa?"

"Kita pinjam punya budhe Nuraini."

"Kalau bisa, sekalian ajak orang sini untuk mengetahui status kepemilikan tanah itu. Kalau bisa langsung bertemu dengan pemiliknya, tanyakan berapa mereka jual tanah itu. Gunakan tabungan Mama jika uang kamu kurang Garvin." Ucap mama Kalynda.

"Iya nanti aku ajak pak RT saja, masalah uang Insya Alloh cukup Ma." Jawab Garvin.

"Maaf ya, karena keinginanku untuk tinggal di desa membuat mas Garvin harus memulai karir dari nol lagi." Ucap Zura sendu.

"Ini bukan salah kamu sayang, tapi murni keinginan mas yang ingin hidup bahagia dengan kamu. Tidak masalah buat mas memulai dari awal, yang terpenting mas bisa selalu berada di sampingmu."

Tes tes tes

Zura menangis, hatinya sungguh merasa terharu dengan kesungguhan sang suami dalam mencintainya.

"Jangan menangis sayang, mas hanya ingin melihat kamu tersenyum." Pintanya.

"Aku menangis bahagia, sungguh memiliki mas Garvin dan Mama Kalynda dalam hidupku adalah suatu keberuntungan. Aku merasa punya keluarga lengkap, tidak lagi sendiri." Ucap Zura.

"Sudah... Sudah... Sekarang selesaikan makan rujaknya, setelah itu kalian bersiap pergi. Biar mama yang ke rumah budhe Nuraini untuk mengatakan niat kalian." Ucap mama Kalynda.

"Kalau begitu, sore ini kita ke sana sekalian menikmati waktu pacaran berdua mas." Ucap Zura.

"Kalian ini, sudah menikah kok malah pacaran. Ada-ada saja."

"Pacaran halal Mama." Ucap Garvin.

"Iya pacaran halal, hingga tidak tahu tempat. Berciuman mesra seolah dunia hanya milik kalian berdua."

"Mama melihat kita di mana?"

"Di sungai, jangan bilang kalian tidak sadar tempat. Trus mau lanjut sampai permainan inti, begitu?"

"Mas Garvin, Ma yang tidak bisa menahan diri." Jawab Zura.

"Dasar mantan duda karatan, bisa-bisanya kamu mau mengasah senjata di sembarang tempat. Sudah tidak punya malu kamu?" Omel Mama Kalynda sampai perempuan paruh bayu itu menjewer telinga putranya itu.

"Aduh... Aduh... Mama telinga aku sakit ini." Ucap Garvin manja.

"Siapa suruh kamu berbuat begitu, ingat umur kamu bukan remaja."

"Iya, iya aku sudah tua."

"Hahaha... Mas Garvin lucu, bisa manja begitu sama Mama. Dulu saja saat jadi dosen wajahnya seram, datar dan dingin. Gak ada senyum-senyumnya sama sekali."

"Tapi tampan kan, dan kamu diam-diam jatuh cinta pada pandangan pertama dengan mas." Bangganya.

"Iya, aku akui itu mas."

"Kok bisa kamu jatuh cinta dengan pria tua sepertinya Zura?" Tanya Mama Kalynda menjadi penasaran.

"Mungkin karena aku sedari kecil kehilangan sosok ayah, jadi saat melihat mas Garvin ada rasa hangat yang terus menyelinap masuk dalam hatiku. Aku yang mengagumi kedewasaan mas Garvin, lama kelamaan menjadi cinta. Meskipun dalam diam."

"Itulah jodoh, meskipun kalian saling diam. Tuhan punya cara tersendiri untuk menyatukan kalian. Jangan pernah berfikir awal kalian bersama karena kesalahan, tapi itulah yang dinamakan Takdir hidup." Ucap Mama Kalynda.

"Iya Ma, meskipun mahkotaku terenggut sebelum adanya pernikahan aku tidak pernah menyesalinya. Karena mas Garvin yang mengambilnya, pria yang kucintai."

"Lihat dan dengar itu Garvin, betapa tulus dan murni hati istrimu ini. Kamu sungguh beruntung menjadikannya istri. Jangan pernah berfikir untuk menyakitinya, apapun alasannya. Karena jika itu terjadi, maka Mama sendiri yang akan menjadi musuhmu."

"Aku janji tidak akan menyakiti hati wanita yang sangat aku cintai ini." Ucap Garvin tegas.

"Mama, pegang janji kamu. Sekarang masuk dan bersiap. Mama akan langsung ke rumah budhenya Zura."

Garvin menuntun sang istri masuk ke dalam rumah, menjadi suami siaga 24 jam adalah kebanggaannya.

Sore pun tiba, sudah ada motor butut milik budhe Nuraini di halaman rumah Zura. Sepeda warisan dari almarhum suami budhe.

Dengan diantar pak RT, Garvin dan Zura menuju lokasi tanah yang ingin dibelinya itu. Menurut informasi tanah itu milik seorang saudagar kaya yang sudah lama meninggal dunia. Dan saat ini, ahli waris satu-satunya lah yang akan mereka temui. Tetapi ada satu masalah yang mungkin menjadi kendala berat bagi mereka.

Di persimpangan jalan, Zura disapa seorang pria muda lumayan tampan.

"Zura, mengapa masih di luar rumah? Menjelang malam tidak baik lho untuk ibu hamil keluyuran."

1
tullangiga
oke
💝F&N💝
saya sudah mampir, thor. bahkan saya sudah membacanya sampai episode ke 13.
semangat....💪💪💪💪💪💪💪
Atik Kiswati
kok udah tamat aja sih....cerita si damarkan blm happy ending...kasian tau....
𝐈𝐬𝐭𝐲
lah kok tamat Thor, paling gak pertemukan mereka dlu Thor
Erchapram: Kan itu cerita spil kakak, nanti akan ada judul tersendiri. Sengaja digantung biar penasaran. Terima kasih sudah manpit
total 1 replies
dyah EkaPratiwi
kasian damar
dyah EkaPratiwi
keburu Siska pergi damar
Erchapram
Nanti ada di buku baru, ditunggu ya.
Eridha Dewi
kok tamat thor. gak ketemu Damar itu Siska dan anaknya
Erchapram
Baik karena ingin coba apem legit kak /Smile/
dyah EkaPratiwi
wah wah damar baik banget sebagai sahabat
Erchapram
Ditunggu, terima kasih
Desmeri epy Epy
lanjut
Desmeri epy Epy
lanjut thor
Desmeri epy Epy
lanjut
Desmeri epy Epy
lanjut thor
Erchapram
Ditunggu ya
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
Miming
Lanjutkan ceritanya thor🙏🏻
Erchapram: Ditunggu ya, terima kasih
total 1 replies
Erchapram
Amiinn... Terima kasih kak, sudah mampir.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!