Di seluruh alam semesta ini banyak sekali mahkluk hidup, termasuk manusia. Tapi ini bukan tentang kisah manusia melainkan kisah sang NPC Dewa yang berkelana ke berbagai Dimensi dan bertemu banyak makhluk hidup, YA anda tidak salah baca! Disini memang akan menceritakan NPC Dewa.
Kisahnya berawal dari dimensi (dunia) para dewa mulai hancur gegara kekuatan misterius yang membuat retakan besar dan banyak di dimensi para dewa.
Bagaimana para dewa bisa mengembalikan dimensi mereka menjadi utuh kembali?
Segera baca novel ini untuk mendapatkan lanjutannya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AHMU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
AWAL BARU SEGERA DIMULAI
Setelah para dewa dan Dewi berhasil melewati masa-masa yang penuh dengan keputus asaan. Mereka pun membuat perayaan untuk mengingat apa yang telah mereka alami sebelumnya dengan perayaan yang sangat megah. Lalu para dewa pun merayakannya dengan penuh rasa bahagia.
Disaat mereka sedang merayakan dengan penuh bahagia, terlintas dipikiran dewa cahaya mengenai apa yang harus mereka lakukan pada bayi yang terlahir dari kekuatan gabungan mereka.
Dewa cahaya:"SEMUA!!!!, bisa minta perhatiannya!?" Dewa cahaya dengan tangan berzirahnya bertepuk tangan.
Semua pun terdiam mendengar suara dewa cahaya.
Dewa kebijaksanaan:"ada apa wahai dewa cahaya." Sambil mengangkat satu tangannya untuk bertanya.
Dewa cahaya:" Aku berpikir, apa yang harus kita lakukan selanjutnya mengenai bayi yang terlahir dari kekuatan gabungan kami, ehh! maksudnya kekuatan gabungan kita semua!?" Mengangkat bayi itu ke atas dan memperlihatkannya.
Dewa darah:" Berikan saja padaku, aku akan menjaga nya seperti tumbal sendiri, HA-HA-HA!!!" Ucap dewa yang tubuhnya hanya darah tapi terlihat memiliki fisik namun jika disentuh itu hanya darah.
Dewa cahaya:" Sebaiknya jangan, ADA USULAN LAIN?" Dewa cahaya bertanya dengan semangat.
Dewa kebijaksanaan:" Bagaimana kalau kalian saja yang menjaga bayi itu sampai besar, mungkin dia akan jadi berguna saat besar nanti." Dewa bijak menoleh kiri dan kanan untuk menyakinkan para dewa lainnya.
Dewa Roh:" Mungkin ada benarnya, apa pendapat kalian soal ini."
Dewi kecantikan:" Itu bisa aja sih,tapiiiii......!!" Ucap seorang Dewi yang memiliki paras yang sangat cantik dengan wajah nya ditutupi kain yang sedikit transparan (kecuali matanya tidak ditutupi).
Dewa Roh:" Ada apa wahai Dewi kecantikan?"
Dewi kecantikan:" Gimana kalau kami para Dewi yang merawatnya?" Ucapnya dengan nada menggoda.
Dewa Roh:"HMM!!!, sepertinya itu ada bagusnya tapi seperti ada yang kurang, tapi apa?????"
Dewa pengetahuan:" Aku tahu apa yang kurang itu" Ucap dewa yang berpakaian seperti bangsawan dan memegang buku besar.
Dewa Roh:" Apa itu katakanlah?"
Dewa pengetahuan:" Yang kurang itu adalah seorang AYAH!!!!"
"HAAH" Teriak para Dewa dan Dewi yang mendengarnya.semua langsung menatap dewa pengetahuan.
Dewa pengetahuan:" Kenapa? Apa ada yang salah dengan ucapanku?"
Dewa cahaya:" Mengapa kau berpikir seperti itu"
Dewa pengetahuan:" Yaaaa karena yang aku tahu di dunia manusia ada yang namanya keluarga yang terdiri dari kakek dan nenek,ayah dan ibu, dan anak mereka.jadi aku berpikir jika Dewi merawat anak itu sebagai seorang ibu berarti harus ada ayahnya, iyakan?"
Dewa cahaya:" Masuk akal, Lalu siapa yang akan menjadi ayah anak ini?"
Dewa kebijaksanaan:" Kalian saja para Dewa tertinggi yang jadi ayah anak ini."
Dewa cahaya:" Ta....tapikan......!!!!"
Dewa kekuatan:" Tidak usah banyak tapi-tapi langsung saja urus anak itu."
Dewa cahaya:" Ba...... baiklah ka....ka...lau begitu"
Dewa kebijaksanaan:" Berarti sudah diputuskan bahwa para dewa tertinggilah yang akan menjaga anak ini."
"YAAAAAAAAA". Teriak para dewa dan Dewi yang setuju akan kata-kata dewa bijaksana.
Dewa emosi:" Karena sudah di putuskan siapa yang menjadi orang tua anak ini berarti anak ini sudah bisa di beri nama." Kata dewa yang memiliki emosi yang berbeda-beda dan tubuh yang berubah warna dengan mengikuti emosi nya.
Semua yang mendengarnya langsung diam sejenak karena kaget sekaligus bingung apa nama yang cocok untuk anak itu.
Dewa cahaya:" Benar juga! Anak ini harus punya nama,HM........!!!"
Dewi kecantikan:" Gimana kalau FLAVIO BHASKAR". Jawab Dewi kecantikan yang langsung berdiri dari tempatnya duduk.
Dewa cahaya:" Mengapa FLAVIO BHASKAR?".
Dewi kecantikan:"yaaaa karen........!"
Dewa kebijaksanaan:" Ohhh !apa karena anak ini memiliki rambut pirang jadi dinamai FLAVIO, dan nama BHASKAR karena dia berbentuk bulat matahari saat kami menggabungkan kekuatan."
Dewi kecantikan:" Yaa ! Benar sekali!"
Dewa cahaya:" Oooh begitu yaa."
Setelah memberikan nama mereka pun lanjut merayakan perayaannya antusias sampai keesokan harinya.
*****
Di dunia manusia saat ini sedang mengalami kekacauan yang dimana di wilayah pinggiran negara yang berbatasan dengan wilayah iblis, para manusia memperebutkan kekuasaan dan kekuatan mereka saling membunuh tanpa pandang bulu.
"Hei Arinka cepat kesini! Disini ada tempat untuk kita bersembunyi." Kata seorang perempuan yang memiliki rambut panjang sampai ke pinggang dan berwarna putih, dengan pupil hitam dan iris abu-abu,wajah yang cantik,lalu tubuh agak tinggi dan berisi(ramping)punya dada E-cup itu memanggil temannya.
"Tapikan Arelia, inikan sarang hewan buas." Ucap perempuan rambut pendek sampai leher, rambutnya berwarna coklat, memiliki mata yang agak berwarna kuning kecoklatan seperti manusia biasanya, hidung sedikit mancung, bibir yang pink,pipi agak tembam(imut), dada berukuran D-Cup, tubuh sedikit lebih pendek ketimbang Arelia itu menunjuk sarang yang tertutupi rerumputan.
"Kau mau selamat tidak?"
"Mau sih, tapikan ini tempat yang berbaha!"
"DIAM!!!! Mereka datang!" Arelia langsung menarik arinka kedalam sarang lalu menutupi mulutnya Arinka dengan tangan.
"HEI!!! Apa Kau menemukannya?" Kata kesatria baja perak.
"Tidak pak, kami belum menemukan mereka." Sahut bawahan pak kesatria.
"Kita harus menemukan mereka bagaimanapun caranya, cari di sekeliling area."
"Baik! Laksanakan!" Jawab para bawahan nya.
Beberapa menit kemudian anak buah kesatria itu menemukan sesuatu.
"PAK!!!" Yang datang dari tempat ia periksa.
"Ada apa? Mengapa kau teriak?"
"Saya menemukan ini di jalan situ." Terlihat Seperti anting dibawa oleh bawahan kesatria.
"Ini pasti milik salah satu dari mereka,ayo ikuti aku. Mereka pasti tidak jauh dari sini." Mereka pun menyusuri jalan sambil terus melihat sekeliling sampai akhirnya meninggalkan kedua gadis itu.
"Apa kita sudah aman?" Ucap Arinka yang ketakutan.
"Sepertinya sudah aman, ayo kita keluar!" Mereka merangkak keluar dari sarang itu," AKHIRNYA!!!!!!!!!!". Kata Arelia yang lega.
"Mengapa mereka ingin menangkap kita? apa salah kita?" Tanya Arinka.
"Mungkin ini ada kaitannya dengan kekuatan sejati kita." Jawab Arelia.
"Memangnya apa kekuatan sejati punyamu?" Tanya Arinka lagi.
"Kekuatan sejati ku adalah Telekinesis." Jawab Arelia.
"Teleki...... Apa namanya?"
"Telekinesis!"
"Aaaaa ya itu, apa maksudnya kekuatan itu?"
"Dari yang aku baca dibuku tempat aku tinggal, Telekinesis adalah kemampuan batin yang mampu menggerakkan objek fisik". Jawab Arelia.
"Hebat dong kalau jadinya begitu."
"Yah! Mungkin saja." Jawab Arelia lagi.
"Kalau kau gimana?". Tanya Arelia ke Arinka.
"Kalau aku sepertinya sih adalah kekuatan yang bisa berbicara segala macam bahasa." jawab Arinka.
"Berarti kekuatan bahasa dong?"
"Mungkin begitu saja disebutnya." Setelah mereka selesai berbincang mereka pun mulai berjalan kaki menyusuri hutan. Namun, Mereka tidak tahu kalau yang mereka jalani itu tepat menuju jurang yang dalam.
Mereka terus berjalan sampai akhirnya mereka tiba dipinggir jurang yang dalam itu.
"Sepertinya kita tidak bisa melewati jurang ini untuk sampai ke seberang sana."
"Benar katamu, kita tidak bisa melewati jurang ini." sahut Arelia.
"Lalu kita harus bagaimana sekarang?"
"Biarkan aku berpikir sejenak!" Jawab Arelia lagi, setelah berpikir beberapa menit Arelia langsung mendapat ide, "Mungkin ini akan berbahaya, apa kau mau mendengar nya?"
"Memangnya seberbahaya apa?coba kamu katakan!"
"Cara kita agar melewati jurang ini adalah dengan menggunakan kekuatan sejati ku ini untuk menarik pohonnya sampai condong ke bawah dan kita naiki pohonnya lalu terbang, wosh!!!! Sudah begitu rencana."
"Baiklah jika itu adalah rencananya untuk selamat." Jawab arinka yang agak terkejut dengan nada wosh nya.
Mereka pun bersiap-siap untuk melakukan rencananya.
Setelah mereka sudah naik ke pohon, Arelia langsung berhenti menggunakan kekuatan sejatinya lalu mereka terbang melewati jurang itu dengan sangat cepat dan jatuh menimpa seseorang.
"Aduhhhh!!!! sakit sekali, untung kita mendarat di tempat yang lembut". Kata Arelia sambil melihat arinka.
"HEI!!!! Arelia, mengapa kau tidak menerbangkan kita saja menggunakan kekuatan sejati milikmu?" Tanya Arinka pada Arelia.
"Aku tidak bisa menggerakkan makhluk berkehidupan tinggi seperti manusia." Jawab Arelia.
"Jadi begitu!!!!!"
"APA KALIAN TIDAK KASIHAN PADA KU?"
Mendengar itu mereka melihat sekeliling dan tidak menemukan siapapun.
"Suara siapa itu?" Arinka yang bertanya kebingungan.
"Entahlah, aku tidak melihat seorang pun." Jawab Arelia pada Arinka.
"Kalian belum melihat kebawah!!!!" Kata seseorang.
"HAH DIBAWAH!!!!!!!" Jawab mereka berdua sambil melihat kebawah, dan betapa terkejutnya mereka melihat seorang laki-laki tertimpa badan mereka berdua. Mereka pun langsung berdiri dan minta maaf.
"Maafkan kami. Kami tidak tahu bahwa kami menimpamu." Mereka membungkuk karena merasa bersalah.
"Yah gapapa yang penting kalian udah minta maaf." Sahut laki-laki tersebut sambil membersihkan pakaiannya yang kotor, "oh ya! Kalian ini datang dari mana sampai-sampai jatuh menimpaku!?" Menunjuk Arelia dan arinka.
"Eeeeeee!!! Kami datang dari negeri yang jauh, kami tersesat tidak tahu jalan menuju kota terdekat." Jawab Arelia sambil menjelaskan asal-usul mereka.
*beberapa saat kemudian*
"Jadi begitu!!! Lalu apa kalian ingin menginap sementara di rumahku. Walau tidak bisa dibilang rumah sih."
"Baiklah jika hanya sementara." Tanpa pikir panjang Arelia yang meng iyakan pertanyaan laki-laki tersebut.
"Dari tadi bicara formal terus, santai aja aku bukan orang jahat. Omong-omong nama kalian siapa? Namaku AUVA, KRISANTO AUVA". Menggunakan ibu jarinya untuk memperkenalkan diri dan menekan dada kirinya dengan ibu jarinya.
"Namaku ARELIA dan ini....."
"Aku ARINKA salam kenal."
"Salam kenal juga." Balas auva. Mereka pun menuju rumah AUVA yang sebenarnya adalah sebuah akademi.