Rumah tangga Eleanor Lilyana Limson dengan suaminya Julian Debonson yang baru saja berjalan satu tahun, harus menghadapi badai yang teramat besar saat Eleanor mulai merasakan perubahan sikap pada diri Julian hingga membuka sebuah fakta yang sangat mengejutkan.
Ditengah kisruh kekecewaan dalam diri Eleanor terhadap suaminya, sosok ayah mertuanya yang bernama Kenneth Debonson hadir dan memberikan suasana baru bagi Eleanor. Akankah Eleanor memanfaatkan kehadiran ayah mertuanya demi membalaskan dendam terhadap suaminya? Ataukah Eleanor merasakan kenyamanan dan ketenangan yang sesungguhnya didalam selimut Ayah mertuanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopi_sopiah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
16.
Pagi itu, Kenneth yang baru saja tiba di lobby perusahaan miliknya yang bergerak dibidang makanan berjalan dengan tubuh tegap dan langkah kaki yang stabil, tubuhnya yang menjulang tinggi serta tubuhnya yang kekar! Memakai jas berwarna hitam dengan kemeja berwarna biru muda dan dasi yang berwarna hitam senada dengan jam tangan dan sepatu mewahnya.
Semua karyawan yang berada di lobby pun sampai terkesima ketika melihat laki-laki berusia empat puluh tiga tahun itu terlihat sangat awet muda, kulitnya yang bersih tanpa adanya keriput sedikitpun begitu bersinar dan memukau para karyawan wanita yang tengah mondar-mandir disekitar lobby.
Manager perusahaan tersebut pun segera menghampiri Kenneth karena sejak pagi tadi, manager tersebut sudah tau mulai hari ini perusahaan akan ditangani oleh Kenneth, sehingga wajib bagi manager untuk menyambut kedatangannya pagi ini.
"Pagi Tuan,"
"Kau sendiri?" tanya Kenneth dengan wajah datarnya.
"Iya Tuan, ma-maaf Tuan Ken sebenarnya sekertaris anda telah mengundurkan diri kemarin!"
Kedua mata Kenneth langsung menyipit dan tangan kiri kanannya melipat diperut.
"Kau bercanda? Jadi maksudmu, aku bekerja tanpa sekertaris?"
"Tuan, kemarin juga saya sudah membuka lowongan kerja untuk bagian sekertaris dan sementara sampai HRD mendapatkan penggantinya, saya yang akan menjadi sekertaris anda!"
"Kau bos di perusahaan ini? Enteng sekali mulutmu mengatur sesuka hati," kata Kenneth.
Manager tersebut hanya tertunduk dan karyawan lain pun pura-pura tidak melihat atau berpura-pura tidak mendengar perbincangan memanas tersebut, Kenneth terlihat sangat marah karena seharusnya dihari dirinya bekerja sekertaris itu ada disini.
"Aku tidak mau tau, siang ini juga harus ada sekretaris pribadi yang kemampuannya memadai!" kata Kenneth.
Manager itu pun langsung ketar-ketir, bagaimana bisa dia mendapatkan pelamar secepat itu! Buru-buru manager tersebut berlarian menuju ruangan HRD dan meminta staf HRD disana untuk membuka situs website perusahaan mereka.
Rupanya sudah ada pelamar yang kualifikasinya sesuai dengan kebutuhan perusahaan saat ini, dan dua orang pelamar tersebut langsung dihubungi oleh pihak HRD.
Pelamar pertama tidak mengangkat panggilan tersebut, kemudian staf pun menelepon pelamar kedua yang ternyata adalah Eleanor.
"Sepertinya aku tidak asing dengan pelamar ini manager!" ucap staf tersebut sambil menempelkan telepon ditelinganya.
"Sudahlah asing atau tidak asing itu tidak penting, cepat hubungi dia!"
Kring..
Kring..
Eleanor yang baru saja terbangun dari tidurnya mengambil handphone miliknya yang berdering diatas laci, diangkatnya panggilan telepon tersebut dengan kedua mata yang masih mengantuk.
"Halo,"
"Halo dengan nona Eleanor, kami dari perusahaan Ryscon Corporation mengundang anda untuk bisa datang ke kantor kami dan melakukan interview siang ini pukul 13.00! Apa anda bersedia?"
Eleanor yang tadinya masih sangat mengantuk dan kesadarannya belum benar-benar kembali setelah berkelana di alam mimpi, seketika langsung terperanjat saat mendengar nama Rsycon Corporation dimana Eleanor sangat hafal sekali nama perusahaan tersebut karena merupakan perusahaan legal milik ayah mertuanya.
"Ya! Ya saya bersedia, saya pasti datang! Terimakasih banyak sudah mengabari!" kata Eleanor dengan sumringahnya.
"Baik, kami tunggu kehadirannya nona!"
Manager dan HRD pun akhirnya merasa lega, tidak dapat mereka bayangkan jika siang ini juga tidak ada pelamar yang datang sudah pasti Kenneth akan murka sekali.
Sementara itu Eleanor yang sangat gembira karena semua berjalan dengan baik sesuai rencananya! Langsung berjingkrak-jingkrak sendiri, lalu bernyanyi dan berjoget-joget sendiri didalam kamarnya. Dilepaskannya lingerie serta pakaian dal*mnya lalu diputar-putarnya bra yang tadi sudah dia lepas.
Sambil terus menari-nari saking bahagianya, bra tersebut pun ikut berputar-putar ditangannya.
"Aku harus mandi sekarang lalu pergi ke mall untuk langsung beli pakaian kerja yang seksi!"
Ckckckck...
Siang harinya setelah makan siang telah selesai Kenneth pun kembali ke ruangannya, dia segera membuka layar laptop dihadapannya juga berkas-berkas menumpuk diatas meja yang entah harus dia dahulukan yang mana.
Semua berantakan tanpa adanya sekertaris yang menghandle sebagian pekerjaannya, belum lagi jadwal meeting yang belum dijadwalkan dengan baik dan berurutan membuat Kenneth menekan-nekan pensil dikepalanya.
Tok..
Tok..
Tok..
Pukul 14.00, manager pun mengetuk pintu ruangan Kenneth.
Ceklek.
"Ada apa?" tanya Kenneth sambil tetap menunduk membaca sebuah berkas diatas meja.
"Permisi Tuan boleh saya masuk?"
"Hmm,"
Manager pun berjalan masuk sambil mengajak Eleanor yang sebelumnya sudah melakukan sesi interview dan dinyatakan lolos bekerja sebagai sekretaris pribadi Kenneth di perusahaan ini! Bukan tanpa alasan Eleanor diterima di perusahaan ini, kemampuan Eleanor serta latar belakang pendidikan Eleanor memang sangat memadai untuk menempati pekerjaan ini, Eleanor pun sudah menandatangani kontrak satu tahun kedepan dengan gaji yang sudah disepakati oleh dirinya dan juga pihak perusahaan.
"Tuan, saya datang membawa sekertaris pribadi untuk anda! Nona Eleanor sangat sesuai untuk bekerja sebagai sekretaris anda!" ujar manager.
"Eleanor?" tanya Kenneth.
Tentu saja Kenneth sangat familiar dengan nama tersebut, namun Kenneth pun menepis pikirannya! Mana mungkin menantunya itu bekerja sebagai sekretaris pribadinya di perusahaan ini, bisa apa gadis manja keturunan group Limson itu.