Azril Fathurlutfi adalah seorang remaja yang merantau ke Jakarta untuk meraih prestasi nya demi mewujudkan impian kedua orang tua nya
Di tinggalkan banyak harapan dan impian oleh kedua orang tuanya membuat azril menjadi terobsesi akan keberhasilan
Apa jadinya jika di tengah obsesi itu ada kisah percintaan yang cukup rumit antara sahabat nya, dan kedua teman perempuan nya
Apakah Azril mash bisa fokus dengan obsesi itu atau malah goyah karena percintaan yang cukup rumit ??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ezama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Azril Fathurlutfi
..." Jangan biarkan kemarin terlalu banyak menyita hari ini"...
...-Azril Fathurlutfi-...
...***...
seorang anak laki-laki yang berumur sekitar 11 tahun ke atas tengah berlari ke arah sekolah nya
saat satpam akan menutup gerbang sekolah anak itu langsung berteriak supaya satpam tak menutup gerbang sebelum dirinya masuk
" kamu ini, selalu aja terlambat, untung saya belum nutup gerbang nya, kalau tidak- " ucap sang satpam
" maaf Pak, Azril bantu ibu dulu tadi " ucap anak itu
" yasudah, masuk sana mumpung belum bell "
" iya pak, makasih banyak ya pak " anak itu segera berlari ke arah kelasnya ada di paling ujung adalah kelas 6
saat tengah berlari suara seorang guru menghentikannya jantungnya sudah deg degan tapi tak urung dia berbalik badan
" iya pak " tuhkan bener dugaan nya Pak Dadang lah yang memanggilnya wali kelasnya dia berharap tidak akan mendapatkan hukuman
" telat lagi kamu? "
" maaf Pak, Azril tadi pagi bantuin ibu dulu nganterin gorengan ke beberapa warung "
" tidak biasanya kamu hampir telat begini Azril, untung saya belum masuk kelas, jadi kamu tidak akan saya hukum, cepat sana masuk kelas bell sudah berbunyi tuh "
" makasih pak Dang, semoga kebaikan bapak di terima oleh Allah, Azril ke kelas duluan pak, assalamu'alaikum "
Azril Fathurlutfi seorang siswa dari SD Negeri 8 SELAT mempunyai banyak prestasi yang sudah di capai nya selama 1 tahun belakangan ini, banyak mengikuti lomba yang di lakukan di dalam maupun luar sekolah, salah satu murid kebanggaan bisa di bilang Azril adalah murid andalan dari sekolah nya
sifatnya yang selalu ceria, ramah, dan mudah bergaul membuatnya mempunyai banyak teman perempuan maupun laki-laki
" Assalamu'alaikum teman-teman " ucapnya dengan riang sembari berjalan menuju mejanya
" waalaikumsalam, Azril aku kira kamu hari ini nggak sekolah " ucap Lilis
Dia Lilis Fitriani, teman di sekolah maupun teman di rumah Azril, sosok nya yang pemalu dan sulit bergaul menjadikannya tertutup dengan teman-teman kelasnya, Hanya Azril lah satu-satunya teman yang dia miliki, maka dari itu dia duduk berdua bersama Azril
" aku sekolah kok Lis, tadi pagi aku nganterin gorengan dulu ke beberapa warung " ucap Azril yang sudah duduk di sebelah nya
" tapi nggak biasanya kamu hampir telat kayak gini zril "
" tadi pagi ada sedikit kendala, makanya ibu rada telat bikin gorengan nya "
saat Lilis hendak kembali bicara Pak Dadang sudah lebih dulu masuk kedalam kelas
" Assalamu'alaikum Anak-anak, selamat pagi "
" waalaikumsalam pak, selamat pagi juga " ucap keseluruhan siswa
pak Dadang berjalan meja guru dan melihat di atas meja sudah tertata rapih buku Tabungan siswanya dia yakin Azril belum meletakkan buku tabungan milik anak laki-laki itu
" buku tabungan nya sudah semuanya ngumpul kan? " saat seluruh siswa mengangguk dan mengiyakan Azril langsung terperanjat dia belum meletakkan buku tabungan nya di sana
" pak Azril belum pak " teriak Azril sembari mengangkat tangan kanan nya
" yasudah cepat kumpul bentar lagi bu Marni mau ngambilin buku tabungan di kelas-kelas "
" sebentar pak " Azril membuka tas nya dan mengeluarkan buku tabungan miliknya yang sudah berisi uang senilai 5.000.00 ( lima ribu rupiah) yang sudah di masukkan ibunya
segera Azril berjalan kedepan dan meletakkan buku tabungan miliknya di atas meja guru
" ini pak, azril duduk dulu ya " Azril sangat ceria pagi ini walau dirinya hampir terlambat tapi tak mengapa kan masih hampir belum terlambat
" yasudah, berdo'a dulu sebelum mulai belajar nya, biar berkah pembelajaran kita pagi ini "
Keseluruhan siswa mulai membaca doa sebelum belajar bersama-sama sedangkan pak Dadang kini tengah memperhatikan seorang Azril Fathurlutfi
anak itu sudah membuatnya sedikit tertarik dengan keceriaan yang dimilikinya otaknya kembali memutar kejadian setengah tahun lalu saat anak itu masih duduk di kursi kelas 5
Flashback On
pagi itu tampak mendung sepertinya akan turun hujan deras pagi ini pikir pak Dadang
Dirinya sudah berada di area parkiran sekolah matanya tak sengaja menatap seorang anak laki-laki yang tengah berjalan bersama anak perempuan di samping nya
nampak anak perempuan itu tengah mengoceh ria dan nampak anak laki-laki itu sama sekali tak berselera untuk meladeni ocehan teman perempuan nya
tetapi pak Dadang langsung mengendikan bahu tak begitu perduli dengan anak laki-laki itu
saat bell masuk sudah berbunyi segera dirinya masuk kedalam kelas yang hari ini jadwal dirinya ngajar di sana kelas 5B
dirinya sudah duduk di meja guru matanya kembali tak sengaja melihat anak laki-laki tadi
selama pelajaran anak laki-laki itu hanya diam dan hanya menyimak penjelasannya karena merasa aneh pak Dadang bertanya kepadanya tetapi tak ada sahutan akan tetapi teman semeja dengannya yang mebantu menjawab
" Bapaknya Azril, 2 hari yang lalu meninggal dunia pak "
keseluruhan siswa pak Dadang nampak terkejut, pak Dadang berdiri dan menghampiri Azril yang tengah menyembunyikan wajahnya di atas meja menepuk punggung belakang Azril pelan yang membuat anak itu mengangkat kepala nya
Dilihatnya wajah Azril penuh dengan air mata yang sudah mengalir bak sungai yang pasang
" anak laki-laki itu adalah jagoan nya seorang ayah, apakah seorang jagoan pantas untuk menangis? Jawabannya adalah tidak pantas, karena jagoan seorang ayah adalah dia yang akan membanggakan kedua orang tuanya, sekalipun salah satu di antara kedua orang tuanya sudah meninggal, Apakah Azril jagoannya bapak dan ibu? " Azril langsung mengangguk
" Nah, seorang jagoan tidak boleh lemah, seorang jagoan harus kuat, untuk apa kuat? untuk menghadapi segala cobaan hidup, Azril, dunia itu sangat kejam akan ada begitu banyak kerikil tajam yang akan menghambat tujuan hidup kamu, tujuan hidup kamu untuk membuat kedua orang tuamu Bangga bukan? " azril langsung mengangguk
" sebelum memulai tujuan hidupmu itu, bangunlah terlebih dahulu semangat diri kamu, buat diri kamu begitu semangat dan nyalakan api semangat yang akan berkoar-koar dalam diri kamu, ingatlah kedua orang tua kamu sudah menitipkan sebuah mimpi di pundak ini yang harus kamu wujudkan " Kata terakhir Pak Dadang sambil menepuk pelan pundak kanan Azril
Keesokan harinya, pak Dadang kembali melihat Azril datang bersama teman perempuan nya, anak itu terlihat lebih ceria dan tidak lesu seperti kemarin, perubahan Azril begitu sangat membuat nya senang
beberapa hari sudah Azril banyak mengikuti begitu banyak perlombaan antar sekolah pak Dadang baru tau bahwasanya Azril sangat lah cerdas buktinya anak itu sekarang sudah membawa pulang piala terbesar dan uang tunai sebesar 10 juta rupiah atas kemenangan dalam Olimpiade matematika, IPA, dan keagamaan, perlu di catat itu semua yang menjuarai peringkat 1 adalah Azril Fathurlutfi
Flashback Off
...____________________________________...
...Setiap orang berfikir untuk mengubah dunia, tetapi tidak ada yang berfikir untuk mengubah dirinya sendiri dan menyalakan api semangat yang terus menyala bahkan sedang berkoar-koar...
...____________________________________...
...-Azril Fathurlutfi-...
^^^Kuala kapuas, 24 Februari 2025^^^