Kisah bermula dari seorang mahasiswa yang tiba tiba batal menikah, penyebab batal, tunangannya memilih membatalkan pernikahan karena mencintai pria lain dan sudah berselingkuh lama dengan pria itu.
Walau hatinya hancur, sang mahasiswa mengijinkan tunangannya pergi dan tentu saja tunangan nya langsung pergi dengan laki laki barunya tanpa mengetahui kalau sebenarnya dia salah memilih dan salah mengambil keputusan.
Alasannya karena sang mahasiswa yang di hina bukanlah mahasiswa dan pemilik kafe biasa, dia memiliki rahasia yang tidak pernah terbayangkan siapapun di belakang layar.
Genre : Urban, fiksi, komedi, drama, healing, psikologi, ceo.
100% fiksi ya, murni hasil pemikiran author.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mobs Jinsei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 27
Sore harinya, ketika Liam, Luna dan Laura pulang ke kafe dengan membawa banyak kantung belanja, dari kejauhan mereka melihat seorang anak sma berdiri di depan kafe, dia terlihat membawa tas di punggungnya dan membawa sebuah amplop di tangannya,
“Hmm Mason,” gumam Liam.
“Adiknya Grace ?” tanya Luna.
“Yap, yang waktu itu datang,” jawab Liam.
“Mau apa dia ?” tanya Laura.
“Tidak tahu, dia menunggu di depan kafe kita, coba kita hampiri dulu dan dengar apa katanya,” ujar Liam.
Luna dan Laura langsung merangkul lengan Liam, mereka berjalan menuju kafe, Mason menoleh melihat ketiganya, matanya membulat dan mulutnya menganga, matanya melihat Luna kemudian melihat Laura seperti melihat Luna ada dua orang. Liam berdiri di depannya,
“Ada apa Mason ?” tanya Liam.
“Oh...kak Liam, sori aku datang dadakan, aku hanya ingin mengantarkan ini,” ujar Mason sambil memberikan amplop nya.
Liam mengambil amplopnya, isinya terlihat tebal dan kaku, dia membukanya dan melihat nya, ternyata isi amplop itu adalah sebuah undangan perayaan ulang tahun ke 72 ayah nya yang bernama Antonio Malcolm dan bertempat di ballroom gedung milik mereka. Liam mengernyitkan dahinya karena sebenarnya dia tidak terlalu akrab dengan Antonio, menurutnya Antonio adalah seorang pria tua yang hampir tidak pernah bicara dan tersenyum.
Tapi ketika dia membuka mulut, kata kata yang keluar dari mulutnya benar benar tajam dan benar, Liam melihat Mason di depannya yang masih mengamati Luna dan Laura.
“Papa mu mengundang ku ?” tanya Liam.
“Iya, papa bilang dia ingin bicara dengan mu kak, aku tidak tahu mengenai apa karena dia tidak mengatakannya pada ku,” jawab Mason.
“Soal Grace ?” tanya Liam.
“Hmm aku tidak tahu, tapi papa tidak pernah ikut campur soal hubungan kalian, aku sudah coba tanya mama, tapi dia juga tidak tahu,” jawab Mason.
“Hmm menarik, lalu rumah mu gimana ?” tanya Liam.
“Tidak masalah kak, kak Zach dan kak Claire membayar semuanya, untuk cicilan nya papa mengalokasikan dana dari perusahaan nya untuk membayar nya setiap bulan,” jawab Mason.
“Hmm begitu, posting yang di buat Grace waktu itu sudah di hapus ?” tanya Liam.
“Sudah sejak lama kak, waktu itu papa tidak tahu soal posting itu dan begitu dia tahu, dia langsung marah besar, dia juga mengusir kak Grace dari rumah dan mama tidak bisa mencegahnya, setelah itu kak Grace sempat tinggal sama kak Clare lalu di usir lagi dan sekarang dia tinggal bersama om Charles dan keluarganya,” jawab Mason.
“Begitu, baguslah kalau sudah di hapus, sebenarnya aku tidak perlu dengar soal Grace, tapi terima kasih sudah mengatakannya,” ujar Liam.
“Aku mengerti kak, maaf atas kelakuan kak Grace ya kak, semua orang dia bikin malu karena batal nya pernikahan kalian,” ujar Mason.
“Tidak apa apa, itu semua sudah masa lalu,” balas Liam.
Tiba tiba Mason mendekat kepada Liam, dia mendekatkan kepalanya di telinga Liam kemudian langsung berbisik di telinga Liam,
“Kakak, mereka kembar ? waktu itu rasanya hanya satu ?” tanya Mason sambil melirik Luna dan Laura.
“Hmm ya, mereka kembar, tapi bagi ku mereka satu orang,” jawab Liam.
“Syukurlah kak, aku senang melihatnya, mereka cantik tanpa polesan, tidak seperti kak Grace yang ber make up tebal hehe,” ujar Mason.
“Hahaha dasar kamu, tapi terima kasih,” balas Liam santai.
Setelah itu, Liam memperkenalkan Mason sekali lagi kepada Luna dan Laura, kemudian mereka berbincang sebentar dan tak lama kemudian Mason pamit untuk pulang. Liam membuka pintu dan masuk ke dalam, dia menurunkan kursi kemudian duduk sambil melihat undangan di tangannya, Luna dan Laura juga menurunkan kursi kemudian menaruh belanjaan mereka di meja,
“Kamu mau datang ?” tanya Luna.
“Hmm sebenarnya malas, tapi aku kenal om Anton, dia orang tua kaku yang jarang bicara dan sekalinya bicara tanpa basa basi langsung pada intinya, dia mengundangku pasti ada maksudnya,” jawab Liam.
“Datang saja kalau gitu, kapan memangnya ?” tanya Laura.
“Minggu depan, sebenarnya aku sudah tidak ada urusan lagi dengan keluarga Grace, tapi aku tidak bisa mengabaikan nya (menoleh melihat Luna dan Laura) kalian mau menemani ku kan ?” tanya Liam.
“Tapi kita ga kenal,” ujar Luna.
“Iya, enak ga kira kira kalau kita ikut,” tambah Laura.
“Tidak apa apa, sekalian aku kenalkan kalian kepada mereka, kalian kan sudah jadi keluarga, walau belum 100% resmi,” balas Liam.
Wajah Luna dan Laura kembali memerah, kemudian keduanya bergeser merangkul lengan Liam,
“Ok, aku temani kamu,” ujar Luna.
“Aku juga (menoleh melihat Luna) kita pake baju sama ya kak, ada gaun yang sama kan di lemari pakaian ?” tanya Laura.
“Iya, boleh, kita pakai gaun hitam itu saja,” ujar Luna.
“Sip, minggu depan kita datang bersama sama,” balas Liam tersenyum.
Setelah itu, mereka naik ke atas kemudian turun kembali untuk bersiap siap membuka kafe sampai malam.
******
Sementara itu, di sebuah hotel, “aaakh...enak om,” Grace melenguh keenakan, dia terus bergoyang di atas tubuh Charles yang terbaring di ranjang. Setelah sampai pada klimaks nya, Grace lemas dan jatuh ke pelukan Charles, jarinya bermain main di dada Charles yang berbulu,
“Om, bisa kan bantu aku ?” tanya Grace.
“Ya, semua sudah kita setting tadi, pokoknya supaya dia kembali ke kamu kan, memang kapan mereka akan pergi ?” tanya Charles.
“Tadi aku dengar dengar di kelas ketika Luna bicara sama Robby, katanya minggu ini mereka pergi dan pulang hari selasa,” jawab Grace.
“Om heran sama kamu, kenapa kamu terobsesi banget sih sama Liam, memang tidak ada laki laki lain apa ?” tanya Charles.
Grace hanya diam dan tidak menjawab pertanyaan Charles, jarinya terus berputar putar di dada Charles.
“Karena aku butuh pegangan om, aku tidak tahu aku mencintai dia atau tidak, tapi aku tahu dia baik, mapan walau hanya kafe dan diam tidak pernah bertanya macam macam, aku merasa nyaman aja gitu,” ujar Grace.
“Walau kamu selalu seperti kita sekarang di belakang dia ?” tanya Charles.
“Itu dia om, dia itu ga pernah tanya, selama aku pulang ke dia, dia ga masalah,” jawab Grace.
“Dan sekarang tempat mu di rebut oleh cewe bernama Luna itu ?” tanya Charles.
“Ya, dia merebut Liam dari ku,” jawab Grace.
“Hmm...ok, aku mengerti,” balas Charles.
“Om harus bantu aku loh, kalau tidak aku bilang ke tante Jessica kalau kita selalu seperti ini hehe,” ujar Grace bercanda namun mengancam.
“Hahaha....kamu perlu jajan berapa ?” tanya Charles.
“Hmm 20.000 dollar om, aku mau liburan juga ke pulau yang sama dengan Liam,” jawab Grace.
“Wah banyak amat, ya udah,”
Tiba tiba Charles bangun dan membalikkan tubuh Grace sehingga Grace terlentang dan terekspose polos di bawahnya, Grace langsung merangkul Charles, kepalanya naik mencium Charles dengan mesra, setelah itu Charles langsung merambah ke leher Grace dan kemudian turun ke dadanya,
“Aaaakh...om,” desah Grace.
“Kamu minta uang jajan banyak, berarti malam ini kamu tidak pulang hehe,” ujar Charles.
“Hehe ok om....akh....akh....enak om,” balas Grace.
Grace mendongak merasakan dan membiarkan sentuhan tangan dan lidah Charles menjelajah seluruh lekukan di tubuhnya, Grace tersenyum sinis,
“Laki laki, mau tua atau muda gampang di taklukkan nya, tapi tidak ada yang seperti Liam....akh...aku sekarang sedang sama Liam....akh...enak Liam....akh,” ujar nya dalam hati.
αყσ ƚɾιρʅҽ ʅ ʅαɳʝυƚƙαɳ...
ʂҽɱαɳɠαƚ υρ ɳყα ƚԋσɾ