Ribuan lembar di Papirus,ribuan kata kata cinta yang aku hanturkan Tidak cukup mendeskripsikan Aku mencintaimu.
"Aku tidak pernah bisa menaklukkan rindu ini."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lilly✨, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
Selena melangkah turun dari tangga dengan anggun, setiap langkahnya terdengar lembut di lantai marmer mansionnya yang luas. Gaun tipis yang ia kenakan membalut tubuhnya dengan sempurna, transparan di beberapa bagian, memperlihatkan kulit putihnya yang bercahaya di bawah temaram lampu gantung kristal. Rambut panjangnya yang keemasan dibiarkan tergerai, melambai pelan setiap kali ia bergerak. Setiap detail penampilannya memancarkan keanggunan yang dingin, namun tak terbantahkan memikat.
Di bawah, di ruang makan yang luas, Cassandra sudah menunggu. Wanita itu berdiri di dekat meja panjang yang dipenuhi hidangan, mengenakan gaun hitam dengan potongan leher rendah yang mempertegas siluet tubuhnya. Kainnya jatuh sempurna hingga ke lantai, dengan belahan tinggi di satu sisi yang memperlihatkan kakinya yang jenjang saat ia berdiri dengan sikap penuh percaya diri. Rambut Cassandra disanggul longgar, beberapa helai jatuh membingkai wajahnya yang tajam dan menggoda.
Saat Selena mendekat, Cassandra meliriknya dengan tatapan yang sulit diartikan—campuran kekaguman dan sesuatu yang lebih dalam, sesuatu yang tak terucapkan.
"Selena... apakah kau tahu,kau selalu sempurna dalam hal apapun."
Selena tertawa kecil dan mulai duduk di meja kursi.
Cassandra menuangkan anggur merah ke dalam gelas kristal, lalu mendorongnya ke arah Selena. "Anggur dari Bordeaux. Aku yakin kau akan menyukainya," katanya dengan senyum tipis.
Selena mengambil gelas itu tanpa banyak bicara, mengamati warna merah pekat yang berkilauan di bawah cahaya lampu gantung. Ia mengangkatnya ke bibirnya, menyesap sedikit sebelum meletakkan kembali gelas itu dengan pelan. "Rasanya cukup kuat," komentarnya.
Di hadapan mereka, meja makan panjang itu dihiasi dengan berbagai hidangan mewah. Sepiring steak yang masih mengepulkan aroma menggoda, salad segar yang disajikan dalam porselen berukir, dan roti hangat yang baru saja dikeluarkan dari oven. Lilin-lilin tinggi menyala, menambah suasana intim di ruangan yang besar itu.
Cassandra mengambil garpu, memotong dagingnya dengan gerakan tenang, lalu melirik Selena. "Kau tidak makan?" tanyanya sambil memasukkan potongan kecil ke dalam mulutnya.
"Hm?."Posisi nya Selena sedang berbicara dengan kepala pelayan
"ya.Setelah aku berbicara kepada kakak ku."
"Apa?!."
Selena berbicara kepada kakak nya?
Cassandra terdiam sejenak, garpunya menggantung di udara, matanya menyipit menatap Selena.
"Kau bilang... kakakmu?" tanyanya, nada suaranya berubah sedikit lebih tajam, tapi masih dalam kendali.
Selena menoleh perlahan dari arah kepala pelayan yang baru saja pamit, lalu mengambil ponselnya dari atas meja. Layarnya menyala, memperlihatkan panggilan masuk yang baru saja berakhir.
"Selena...ada apa ? Apakah kau merindukan kakak mu ini?."tanya nya, dengan tawa kecil
Selena melirik ponselnya dan menatap Cassandra yang sedang makan,"kak, Untuk ulang tahun ku apakah kau bisa merayakan nya?."kata nya sembari menggenggam garpu nya
ulang tahun?
"apa?kau ingin merayakan ulang tahun?."di balik panggillann, kakak nya yang berada di ruang kerja terkejut
"ya, memang tidak bisa?."jawab nya ,menusuk daging di piring nya.
"sungguh?!tentu saja bisa! kakak akan memberitahukan kepada ayah tentang ini?!Kami akan mengundang semua bangsawan yang mengenal keluarga kita baik pihak ibu atau ayah! Dan bahkan teman teman mu!."Kaka nya semangat mendengar nya dan berjalan menuju ruang tamu.
Tiba tiba di balik telfon kakak nya sedikit cemas dan seakan akan teringat sesuatu,"Selena...ada sesuatu yang ingin aku katakan.."dia mencoba mengatakan nya dengan cemas
"ya... katakan lah."dia meletakkan ponselnya dan menguatkan volume ponsel
Hening sesaat. Lalu suara itu akhirnya keluar, berat dan cemas:
“Perjodohan.”
Selena mengernyit.
"begitu ya.."
Cassandra mendengar pembicaraan
Dia sedang makan tapi rasanya dia tidak mampu untuk mengunyah apalagi menelan makanannya,"setelah dipikir-pikir aku tidak tahu ulang tahun nya dan sekarang perjodohan?."dia berbicara secara batin ,hingga wajahnya sangat suram
"begitu ya..?"jawab nya Selena dengan tenang
?!
Begitu ya....
Dia menjawab nya hanya seperti itu?