MATA SAKTI MERUBAH TAKDIR

MATA SAKTI MERUBAH TAKDIR

episode 1 PENJARA

Rangga adalah seorang pemuda yang masih merupakan seorang pelajar di sebuah universitas. Demi melindungi pacarnya dari jeratan hukum, Rangga bersedia menggantikannya masuk ke dalam penjara.

Pacar Rangga ini bernama Yolanda, mereka baru saja berpacaran selama satu Minggu. Yolanda ini tanpa sengaja menabrak seorang anak kecil di jalanan. Walaupun anak kecil itu tidak sampai meninggal, namun dirinya tetap harus menjalani proses hukum selama 2 bulan di penjara.

Rangga menjadi tidak tega terhadap Yolanda, dengan masuk ke dalam penjara, tentu ini bisa mempengaruhi masa depannya kelak. Akhirnya Rangga memutuskan untuk menggantikan Yolanda masuk ke dalam penjara. Rangga mengaku kepada pihak kepolisian bahwa dirinyalah yang menabrak anak kecil itu.

Rangga menjelaskan bahwa pada waktu itu dirinya sedang tidak fokus menyetir karena sibuk memainkan ponselnya dan alhasil malah menabrak seorang anak kecil di jalan.

Akhirnya pihak kepolisian tetap masukan Rangga ke penjara selama 2 bulan akibat kelalaian dan keteledoran yang dapat membahayakan nyawa seseorang.

Yolanda ini bukannya berterima kasih kepada Rangga karena telah berkorban untuknya. Yolanda malah meminta putus darinya dan yang lebih parahnya lagi, dalam waktu sekejap saja sudah mendapatkan pacar baru lagi.

Hal ini tentu saja membuat Rangga terpukul juga terluka dan membuatnya begitu menderita di dalam penjara. Dirinya telah berkorban begitu besar, namun justru penghianatan yang dia dapatkan.

Perasaannya terhadap Yolanda juga hilang tak tersisa dan menjadi rasa dendam yang sangat mendalam.

Di dalam penjara, Rangga di kurung bersama seorang kakek tua yang berusia 100 tahun lebih. Walaupun usianya sudah satu abad, namun tubuh kakek tua itu masih terlihat sehat dan bugar dan pandangan matanya masih begitu tajam.

Kakek tua itu hampir setiap waktu melihat Adrian yang selalu berdoa. Tampak ketulusan dari setiap doa yang di panjatkan oleh Rangga. Bahkan tak jarang air mata Rangga sampai menetas di setiap doanya. Kakek tua itu juga tersentuh dengan perilaku Rangga ini.

"Akhirnya aku menemukan orang yang tepat," pikir Kakek tua dengan senyuman di bibirnya.

Kemudian Kakek tua itu mendekati Rangga yang barusan selesai berdoa.

"Anak muda, tampaknya doa mu akan segera terkabul," ujar kakek tua itu sambil tersenyum.

Seketika Rangga langsung terkejut dengan perkataan kakek tua ini dan tidak mengerti maksudnya.

"Aku sudah hidup lama, usiaku juga sudah tidak muda, aku sudah lelah dengan kehidupan dunia," ujar kakek tua itu.

"Apa maksud kakek?" Rangga semakin tidak mengerti.

"Aku akan memberikan warisan kepadamu," jelas kakek tua.

"Warisan...?" ulang Rangga.

Kemudian kakek tua itu langsung memegangi kedua pundak Rangga. Mata kakek tua itu langsung menatap ke arah mata Rangga dengan begitu tajam.

Rangga mulai melihat mata kakek tua itu tampak begitu sangat bercahaya. Cahaya itu tiba-tiba saja terbang dan langsung masuk ke dalam kedua matanya.

Seketika Rangga terkejut, namun dia mendapati tubuhnya tidak dapat di gerakkan. Perlahan kedua matanya terasa begitu hangat.

Cahaya itu terus masuk ke dalam kedua mata Rangga seolah Kakek tua sedang mentransferkan cahaya itu dari matanya ke mata Rangga.

Sesaat kemudian cahaya itu juga mulai meredup dan pandangan Rangga juga mulai menjadi gelap.

Kakek tua itu tampak menunjukkan senyuman di bibirnya kepada Rangga sebelum Rangga benar-benar kehilangan kesadarannya. Hingga akhirnya Rangga terjatuh dan tidak sadarkan diri.

Rangga yang tidak sadarkan diri melihat sosok kakek tua itu masuk kedalam pikirannya.

Kakek tua itu mengatakan bahwa dirinya telah mewariskan sepasang mata sakti kepada Rangga. Namun mata sakit itu tidak di berikan dengan begitu mudahnya.

Untuk menyempurnakan kekuatan dari mata sakti itu, maka Rangga harus berkorban. Kakek tua itu mengatakan bahwa selama lima tahun Rangga akan kehilangan suaranya dan menjadi bisu.

Itu adalah pengorbanan yang harus di jalani oleh Rangga dalam menerima sepasang mata sakti ini. Rangga akan kembali bisa berbicara setelah lima tahun lamanya dan akan mendapatkan kekuatan dari mata sakti yang sangat luar biasa.

Setelah mengatakan semua itu, tiba-tiba saja kakek tua itu hilang dalam benaknya secara mendadak tanpa jejak sedikitpun.

Siang berganti malam, malam berganti pagi, waktu berlalu begitu cepat. Tidak terasa Rangga tidak sadarkan diri selama belasan jam.

Baru pada pukul 10 pagi, Rangga mulai tersadar dan perlahan membuka matanya.

"Kepalaku sakit sekali, bisa-bisanya aku memimpikan tentang kakek tua ini," pikir Rangga yang baru tersadar sambil memegangi kepalanya.

Rangga beranggapan bahwa yang terjadi kepadanya hanyalah sebuah mimpi saja, tapi terasa begitu nyata.

Namun Rangga langsung terkejut ketika dia hendak berkata sesuatu, tapi tidak ada sedikitpun suara yang keluar dari mulutnya.

Rangga seketika menjadi panik, dia mencoba lagi dengan berteriak. Namun tetap saja, hanya ludahnya saja yang muncrat, tapi tidak ada sedikitpun suara yang keluar dari mulutnya.

Rangga yang panik seketika langsung ingat perkataan kakek dalam mimpinya yang mengatakan bahwa dirinya akan menjadi bisu selama 5 tahun.

Rangga yang panik langsung mencari kakek yang biasanya sedang duduk di sudut selnya. Namun Rangga mendapati kakek tua itu sudah tidak ada dan kini di selnya hanya tinggal dirinya saja.

Rangga yang panik segera memukul jeruji besi dengan tujuan memanggil petugas penjaga.

Petugas penjara yang mendengarnya juga langsung mendatangi Rangga dengan membawa pentungan di tangannya.

"Ada apa kamu begitu berisik?" tanya penjaga penjara.

Rangga yang tidak bisa bicara sekarang mulai melakukan gerakan isyarat. Gerakan isyarat ini seolah menanyakan di mana kakek tua yang satu sel dengannya.

Petugas penjara juga langsung mengerti maksud dari Rangga ini. Kemudian petugas penjaga itu menyampaikan bahwa Kakek tua itu sudah meninggal dan saat ini tubuhnya sudah di kuburkan.

Sontak saja Rangga terkejut bukan main mendengarnya. Padahal kakek tua itu terlihat begitu sangat sehat dan tidak pernah sakit. Rangga juga mulai terduduk diam dan membatu.

Petugas penjaga itu juga kembali ke tempatnya meninggalkan Rangga di selnya.

Rangga sendiri mulai berpikir dengan sangat keras. Rangga mulai memahami arti di dalam mimpinya dan menghubungkannya dengan kematian kakek tua yang secara tiba-tiba ini.

"Kamu adalah orang yang aku pilih, kelak selalu berbuat baik kepada semua orang," tiba-tiba saja Rangga seolah mendengar suara dari kakek tua itu.

Rangga kembali kaget dan mencari di sekelilingnya, namun sama sekali tidak ada siapapun.

Setelah satu jam lamanya Rangga memikirkan, akhirnya dia mulai paham bahwa mimpi yang dia alami bukan mimpi yang biasa.

Untuk dapat mengetahuinya dia hanya perlu menunggu selama 5 tahun kedepan untuk membuktikan semuanya.

Waktu berjalan begitu cepat, Rangga kini sudah di bebaskan dari penjara. Rangga kini kembali melanjutkan aktivitasnya sebagai seorang pelajar universitas.

Namun semua sudah tidak seperti dulu, Rangga kini sering di diskriminasi dan di buli oleh rekan-rekannya sesama mahasiswa di sana.

Selain di ejek sebagai mantan narapidana, Rangga selalu mendapatkan cemooh karena dirinya yang bisu.

Beberapa tahun telah berlalu dengan begitu cepat. Rangga juga sudah lulus kuliah dan langsung menikah.

Rangga menikah dengan teman sekampusnya yang merupakan primadona di sana. Wanita itu kecantikan nya bagaikan dewi di kampus. Tidak pernah terbayangkan oleh Rangga, dirinya bisa menikah dengan wanita sempurna seperti itu.

Dewi itu bernama Miranda Darmawan, Miranda merupakan wanita tercantik di kampusnya pada waktu itu.

Dengan rambut panjang bergelombang membuatnya begitu sangat anggun. Kulit putih dan kaki yang jenjang membuatnya semakin sempurna bak seorang dewi yang turun dari langit.

Rangga sadar bahwa Miranda mau menikah dengan nya karena memiliki tujuan lain. Pada kenyataannya sekarang Rangga bahkan tidak pernah di izinkan untuk menyentuhnya dan tidur juga di kamar yang terpisah.

Miranda sendiri menikah dengan Rangga karena terpaksa dan juga memang rencana darinya. Miranda di jodohkan oleh seorang pria yang kaya raya, namun Miranda tidak menyukainya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!