WARNING!!
HARAP BIJAK MEMBACANYA.
JIKA TIDAK SUKA,JANGAN DI LANJUTKAN.JIKA SUKA LANJUTKAN SAMPAI HABIS😉😉
Sylvia Dawn Ashford seorang wanita berusia 20 tahun,ia bukanlah wanita biasa yang bukan hanya mempunyai kecantikan bak Dewi namun,wanita ia juga wanita yang tangguh ia merupakan CEO dari perusahaan terbesar di dunia, kekayaannya melimpah ruah.di samping itu ia adalah Queen mafia yang di takuti oleh seluruh orang di dunia.
namun,ia malah meninggal karena penghianatan adik yang di angkat olehnya.adik angkatnya iri dengan apa yang di miliki oleh Sylvia dan Sylvia tidak menyangka bahwa hidupnya berakhir di tangan orang yang ia sayang.
namun sepertinya Tuhan tidak membiarkan perjalanan Sylvia berakhir,kini Alexa malah memasuki tubuh seorang siswi berusia 16 tahun yang tidak di inginkan oleh keluarganya.gadis yang culun dan penakut,Sylvia bertekad menjalani hidup nya di kehidupan ke dua itu dengan membalas orang yang menyakiti pemilik tubuh yang ia tempati dan dendamnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R3C2YMYFMYME, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 2
Seorang gadis membuka matanya dan menatap langit-langit ruangan ruangan yang di duga rumah sakit.
"ternyata aku masih hidup,Dave masih sempat menyelamatkan ku" batin gadis itu.
"aku harus membunuhnya" batin gadis itu lalu berusaha bangun dari posisi tidur nya.
Ternyata gadis itu adalah Sylvia seorang Queen mafia yang sangat di takuti.
"Clara Lo udah bangun, syukurlah"ucap seorang gadis dengan rambut sebahu.
hal tersebut membuat Sylvia bingung saat gadis itu memanggil nama asing baginya di tambah bahasa yang berbeda. Bahasa yang di gunakan oleh gadis itu adalah bahasa Indonesia namun Sylvia yang bisa semua bahasa memahami arti bahasa mereka
"kamu bicara dengan siapa??"ucap Sylvia dingin.
"lu nggak hilang ingatan kan Clar?? gue bicara sama lu lah"ucap gadis itu.
cklek.
"Clara udah bangun,puji tuhan.gue senang banget"ucap gadis dengan rambut panjang sepinggang yang baru masuk dengan menenteng kresek berisi makanan.
"ini loh ra, Clara gak kenal sama gue.apa jangan-jangan dia hilang ingatan"ucap gadis dengan rambut sebahu.
"Lo jangan ngada-ngada Mira"ucap gadis dengan rambut panjang sepinggang.
"ihh gue kagak ngada-ngada,coba Lo Clara kenal gak sama Lo, kalau nggak kenal fix deh kita panggilin dokter aja"ucap Mira.
"kalian sangat berisik Kel..akh!!"Sylvia ingin mengusir kedua gadis yang menurutnya sangat berisik, namun tiba-tiba memori asing masuk ke dalam ingatan berputar layaknya film yang bergonta-ganti.
"Clara!! Amara cepat panggilkan dokter"ucap Mira.
Amara ingin pergi memanggil dokter namun dihentikan oleh Sylvia.
"tidak perlu"ucap Sylvia.
"Clara Lo baik-baik saja,plis jangan buat kita khawatir lagi"ucap Amara.
"diam"ucap Sylvia datar yang sukses membuat dua garis itu terdiam dan merasa bingung dengan sikap teman mereka itu.
"kalian bisa pilih keluar dari ruangan ini atau duduk menjauh dariku dan jangan mengusikku"ucap Sylvia datar.
keduanya saling pandang memandang namun akhirnya keduanya memilih untuk tetap di ruangan itu namun tidak berani mengusik Sylvia.
sedangkan Sylvia memejamkan matanya menelusuri apa yang sebenarnya terjadi dengannya.
kini ia berada di dalam tubuh seorang gadis yang bernama Leanora Clara Althea Lancaster atau kerap di sapa Clara,gadis yang cupu dan polos ia kini sedang berada di kelas 11 SMA.malangnya gadis itu tidak di inginkan oleh keluarganya karena ibunya meninggal karena melahirkan dirinya.di tambah keluarganya semakin membencinya karena hasutan dari Lidia adik angkatnya.
Ia sekolah di sekolah Elite namun seperti seseorang yang kekurangan biaya.
kedua kakak kembarnya tidak mengakuinya malah mengakui Lidia anak pungut sebagai adik mereka.
Perlakuan yang tidak adil,cacian,pukulan,hinaan, bullyan terus menjadi santapan Clara setiap hari.hanya Mira dan Amara lah yang mau berteman dengannya meskipun seringkali Clara menjaga jarak dengan keduanya,namun Amara dan Mira benar-benar tulus ingin berteman dengan Clara mereka selalu menjadi tameng bagi Clara di saat-saat susah.
3 hari yang lalu Clara mengalami pembullyan,ia di kurung di dalam kamar mandi oleh geng pembully.keesokan harinya ia di temukan oleh Mira dan Amara dalam keadaan pingsan dan pucat.
Dan karena itu lah situasinya yang kini berada di rumah sakit bukan karena selamat dari kematian.
"kalian berdua kemari"perintah Clara
Sylvia\=Clara
Keduanya mendekat dengan sedikit takut.
"kalian bawa ponsel??"ucap Clara.
"ada"ucap Amara.
"berikan pada ku"ucap Clara sambil mengandahkan tangannya.
Amara mengambil hp nya dan memberikannya kepada Clara.
Clara mengambil hp itu dan mencari informasi tentang dirinya.
di sana tertulis berita tentang kematian seorang CEO muda yang di kabarkan depresi yang membuat ia bunuh diri dan bahkan melukai adik angkatnya sehingga koma di rumah sakit.
Clara menyeringai membaca berita itu, tangannya meremas hp yang ia pegang.
"duh,hp gue"gumam Amara lirih.
Clara yang mendengar itu menatap tajam ke arah Amara yang sontak membuat Amara langsung mengkuncup bibirnya dengan tangannya.
Clara kembali menatap hp itu dengan tatapan datarnya.
"tunggu saja kematian mu Lilian" batin Clara sambil menyeringai sedangkan Amara dan Mira yang melihat itu merasa ngeri dengan perubahan aura Clara.
Clara mengembalikan hp milik Amara.
"apa keluarga ku tidak ada menelpon atau menjenguk ku??"ucap Clara.
keduanya bersama-sama menggelengkan kepala mereka.
"huh baiklah Clara,aku telah menempati tubuh mu yang membuat ku bisa membalas dendam ku.maka aku akan membantu mu memberi hadiah untuk mereka yang selama ini menyakiti mu" batin Clara.
"tolong bayar pengobatan ku,aku akan membayar kembali"ucap Clara.
"Clar kita itu serius temanan sama Lo,kita berusaha bantuin Lo semampu kami.kenap Lo masih aja berniat ngejauhin kita.tidak perduli lagi Lo mau marah apa enggak nih yah,tapi kami benar-benar 2 rius sama Lo"ucap Amara.
"iya benar itu Clar,jangan dengerin mereka, Acuhin aja"ucap Mira.
"kalian berdua Amara dan Mira kan? sorry tadi aku masih shock"ucap Clara datar.
"oh iya gk apa-apa"ucap keduanya.
Clara mengangguk puas dengan jawaban mereka.
Clara mulai mencabut slang infusnya yang membuat Mira dan Amara terkejut dan berteriak.
"Lo ngapain nyabut infus Lo Clar,,,,,,lihat tangan Lo berdarah"ucap Mira.
"biasa saja"ucap Clara acuh.
Clara turun dari ranjang pasien yang lagi-lagi membuat keduanya sewot kembali.
"Lo mau kemana Clara,ohh Tuhan,Lo belum sembuh Clara"ucap Amara.
"aku mau pulang,dan jangan menghalangi ku"ucap Clara datar.
Clara membuka baju pasien yang ia kenakan lalu menggantinya dengan baju miliknya.
ia menggantinya di depan kedua temannya tanpa rasa malu.
Setelah selesai Clara mengambil tas miliknya dan mengendong dengan satu tali saja di pundaknya.
ia berjalan dan berhenti di depan pintu.
"kalian ku izinkan berteman dengan ku,tapi jika kalian mengusik ku maka kalian akan tau bagaimana rupa neraka"ucap Clara dingin.
Keduanya sukses meneguk ludah mereka kasar.
Clara membuka pintu dan pergi dari sana meninggalkan Amara dan Mira.
"Clara dia seperti bukan Clara yang dulu"ucap Mira.
"huff di satu sisi kalo memang itu membuat dia kuat melawan orang-orang yang menyakitinya itu bagus tapi di sisi lain Clara seperti nya membuat batas untuk kita"ucap Amara sedih.
"sudahlah,Clara tetaplah Clara teman kita.apa pun keadaan nya kuta harus tetap bersamanya"ucap Mira.
"kau benar,besok kita buat bekal buat dia deh"Amara.
"ayok kita lunaskan pembayaran nya"ajak Mira.
*******
Clara menatap bangunan yang cukup mewah yang ada di depan matanya,namun kemewahan nya tidak bisa menandingi mewahnya mansion miliknya.
Clara membuka pintu dan masuk ke dalam rumah itu.
Namun tiba-tiba sebuah tamparan melayang dan mendarat di pipinya.
PLAK
TBC
semangat juga ka buat nulis cerita nya😁😁💪🏻💪🏻