Sistem Kekayaan Tak Terbatas

Bab 7. Aku Akan Membeli Tiga Mobil Sport Ini.

Kali ini, Rangga melangkah dengan percaya diri memasuki showroom mobil. Tidak lama kemudian, seorang pegawai yang terlihat muda dan cantik menyambutnya dengan hormat.

Tidak seperti sebelumnya saat di Sunrise Mall, yang mana dia dipandang rendah, kali ini di sambut dengan sangat hormat. Bagaimana tidak? dia memakai kemeja Armani dengan harga puluhan juta. Dan tentu saja, sebagai seorang pekerja, pegawai di showroom mobil itu tidak berani meremehkannya. Akan berakibat fatal jika dia menyinggung orang kaya.

Salah satu dari karyawan itu menyambutnya dengan ramah dan berkata,

"Selamat datang di Black Rock Auto Empire Tuan. Apakah ada yang bisa saya bantu? tanyanya dengan sopan.

Mendengar itu, Rangga mengangguk singkat, kemudian bertanya.

"Apakah Showroom kalian memiliki mobil sport?"

Mendengar apa yang dikatakan oleh Rangga, seketika mata pegawai itu berbinar. Dia tahu, jika saat ini yang ada di depannya adalah pelanggan super kaya, jika dia melayaninya dengan baik, maka dia bisa mendapatkan bonus yang besar.

Jadi, dengan bersemangat, dia menjawab,

"Tentu saja ada, Tuan. Mobil seperti apa yang anda inginkan? Sebelumnya perkenalkan, nama saya Rania," ucapnya dengan ekspresi malu-malu.

Rangga hanya terkekeh. Lalu berkata,

"Coba kau sebutkan mobil apa saja yang ada di showroom ini. Semakin mahal, semakin bagus," kata Rangga dengan santai.

Mendengar itu, senyum Rania langsung mengembang, dengan semangat, dia mulai memperkenalkan beberapa mobil sport yang menjadi kebanggaan Black Rock Auto Empire. Hanya ada 3 mobil sport, dan itu pun harganya sangat mahal.

Dia berkata,

"Di showroom kami yang termahal hanya ada 3 mobil tuan.

"Yang pertama adalah Bugatti La Voiture Noire yang dijual dengan harga USD 18 juta atau setara dengan 278 miliar.

"Kemudian, yang kedua adalah Bugatti Divo dengan harga USD 5.8 juta atau setara dengan 90 miliar."

"Yang ketiga sekaligus yang terakhir adalah Koenigsegg CCXR Trevita dijual dengan harga USD 4,8 juta atau setara dengan 75 miliar."

Rangga mendengarkan apa yang dikatakan Rania sambil memandang tiga mobil spot yang kini berada di hadapannya.

Dulu, dia hanya bisa melihat tiga mobil ini melalui televisi, majalah-majalah mobil sport, dan juga situs pencarian dari Google.

Tak pernah terbayangkan jika saat ini dia bahkan bisa membelinya dengan begitu mudah. Jika itu dulu, itu hanyalah sebuah mimpi yang tak akan pernah terwujud.

Tapi kali ini, dengan adanya sistem dan saldo yang dia miliki, jangankan membeli tiga mobil, membeli ratusan showroom dengan ribuan mobil sport pun, dia juga bisa melakukannya.

Tetapi, Rangga tidak akan melakukan hal segila itu, meskipun dia bisa menggunakan uang tanpa batas. Tetapi, dia tidak akan melakukan hal hal tidak berguna seperti itu, berfoya-foya secara membabi-buta hanya akan menarik perhatian dari berbagai pihak.

Dia akan tetap membelanjakan uangnya sesuai dengan kebutuhannya. Meskipun nantinya dia akan mengeluarkan banyak uang, tapi dia harus memberikan konsep dan daftar pengeluaran yang jelas untuk setiap uang yang dia belanjakan.

Setelah memandangi ketiga mobil sport itu,

Akhirnya, Rangga memutuskan untuk membeli ketiganya. Ketiganya sangat bagus dan keren. Selain itu, semakin dia mengeluarkan banyak uang, semakin banyak point yang dia dapatkan dari sistem.

Setelah merenung sesaat, akhirnya dia menatap Rania dan berkata,

"Rania, aku akan membeli ketiga mobil ini. Tolong urus bekas-bekasnya sekarang karena aku akan membayarnya langsung." Kata Rangga dengan begitu santai.

Mendengar apa yang dikatakan oleh Rangga Rania tercengang dengan mulut menganga.

Melihat ekspresi Rania yang terkejut hingga mulutnya terbuka lebar, Rangga tak bisa menahan tawa. Akhirnya, dia kembali berkata.

"Haha, ada apa denganmu? Apakah ketiga mobil ini tidak dijual? Kalau begitu, sayang sekali. Aku akan mencari tempat lain untuk membeli mobil." ucapnya.

Mendengar apa yang dikatakan oleh Rangga, keterkejutan yang dirasakan Renia langsung berubah menjadi kepanikan.

"Ah, tidak, tidak, Tuan. Bukan...bukan begitu. Dijual, dijual. Mobil ini dijual. Sebentar, tolong tunggu sebentar saja, saya akan memanggil bos pemilik Showroom kemari," Ucapnya gelagapan.

Melihat tingkah Rania yang lucu, Rangga hanya terkekeh. Kemudian, dia mengangguk singkat.

Tanpa menunda waktu lagi, Rania segera berlari ke arah tertentu, dimana itu adalah ruangan bos besar berada.

Tidak lama kemudian, Rania datang dengan seorang Pria, kira-kira usianya sekitar 30 tahunan. Namanya adalah Miko. Nama lengkapnya adalah Miko Sasongko. Dia merupakan seorang tuan muda dari salah satu lima keluarga paling kaya di kota Black Rock.

Dengan senyum yang ramah, Miko berkata sambil tersenyum,

"Selamat siang Tuan, nama saya Miko Sasongko, pemilik Showroom mobil dari Black Rock Auto Empire. Saya dengar dari pegawai saya, Anda berminat untuk membeli 3 mobil sport sekaligus. Apakah itu benar? tanya Miko sambil mengulurkan tangan.

Melihat itu, Rangga tersenyum sambil balas menjabat tangan Miko.

"Namaku Rangga. Ya, aku berminat untuk membeli tiga mobil sport ini sekaligus, Saya akan membayarnya cash. Bisakah kita segera melakukan transaksi?

Mendengar itu, mata Miko berbinar. Pelanggan besar. Ini adalah pelanggan besar. Dia membeli tiga mobil sport dengan harga yang mencapai ratusan miliar tanpa mengedipkan mata. Pelanggan seperti tidak bisa disia sakan. Dan dia harus memperlakukannya dengan baik. Bahkan sangat pantas untuk mendapatkan kartu VIP darinya.

Dengan bersemangat, Miko menjawab,

"Tentu saja bisa, Tuan. Sebentar..

Kemudian Miko menoleh ke arah Rania dan berkata

"Rania, ambilkan mesin pembayarannya, agar transaksi bisa segera diproses.

Dari awal hingga akhir, Miko sama sekali tidak meragukan Rangga, karena dari pakaiannya saja, sudah jelas itu adalah merek Armani yang mencapai puluhan juta. Jelas, sosoknya yang terlihat muda bukanlah sosok yang sederhana, dan dia tidak berani menyinggung sosok seperti itu.

"Baik Bos," ucap Rania yang segera pergi. Tidak lama kemudian, dia datang dengan membawa mesin pembayaran yang langsung diserahkan kepada Miko.

Kemudian, Miko berkata,

"Baiklah, Tuan Rangga, mari kita hitung semuanya.

Harga Bugatti La Voiture Noire adalah Rp 278 miliar.

Harga Bugatti Divo adalah Rp 90 miliar.

Dan harga Koenigsegg CCXR Trevita adalah Rp 75 miliar. Jadi, semua totalnya adalah Rp 443 miliar."

Mendengar itu Rangga mengangguk singkat kemudian mengeluarkan kartu emas hitamnya kepada Miko.

Melihat kartu emas hitam yang dikeluarkan oleh Rangga, mau tak mau Miko pun langsung mengubah ekspresinya. Meskipun dia belum pernah menemukan atau bahkan melihat kartu seperti itu, akan tetapi dari bentuk dan warnanya saja itu terlihat sangat berkelas. yang menunjukkan jika itu bukan kartu biasa.

Setelah menerimanya, Miko pun langsung menggeseknya di mesin pembayaran. Tidak lama kemudian terdengar bunyi "bip" dan tidak lama kemudian terdengar suara mekanis.

"Transaksi berhasil."

Mendapati transaksi telah berhasil dilakukan, Miko benar-benar merasakan kegembiraan yang meluap-luap di dalam hatinya. Di saat yang sama, dia menatap Rangga dengan lebih hormat lagi. Di kota Black Rock ini sebenarnya ada seorang pemuda misterius yang tidak dikenal, yang bisa mengeluarkan uang yang hampir mencapai 500 miliar tanpa mengedipkan mata.

Jika kabar ini terdengar, maka kota Black Rock akan benar-benar terguncang.