NovelToon NovelToon
Tangisan Istri Muda

Tangisan Istri Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Poligami / Lari Saat Hamil / Selingkuh / Pelakor / Penyesalan Suami
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Erna BM

Pernikahan Arya dan Ranti adalah sebuah ikatan yang dingin tanpa cinta. Sejak awal, Arya terpaksa menikahi Ranti karena keadaan, tetapi hatinya tak pernah bisa mencintai Ranti yang keras kepala dan arogan. Dia selalu ingin mengendalikan Arya, menuntut perhatian, dan tak segan-segan bersikap kasar jika keinginannya tak dipenuhi.

Segalanya berubah ketika Arya bertemu Alice, Gadis belasan tahun yang polos penuh kelembutan. Alice membawa kehangatan yang selama ini tidak pernah Arya rasakan dalam pernikahannya dengan Ranti. Tanpa ragu, Arya menikahi Alice sebagai istri kedua.

Ranti marah besar. Harga dirinya hancur karena Arya lebih memilih gadis muda daripada dirinya. Dengan segala cara, Ranti berusaha menghancurkan hubungan Arya dan Alice. Dia terus menebar fitnah, mempermalukan Alice di depan banyak orang, bahkan berusaha membuat Arya membenci Alice. Akankah Arya dan Alice bisa hidup bahagia? Atau justru Ranti berhasil menghancurkan hubungan Arya dan Alice?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erna BM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 23

Di terminal, ia melihat beberapa sopir sudah mulai bersiap dengan angkot mereka. Ia mendekati pemilik angkot yang sudah setuju untuk memberinya pekerjaan.

“Kamu Arya, kan?” tanya pria itu.

Arya mengangguk. “Iya, Pak.”

“Bagus. Ini kunci angkotnya. Kamu bawa rute ke arah pasar dan kampus.”

Arya menerima kunci itu dengan sedikit perasaan lega. Meski sederhana, ini adalah langkah pertama untuk membangun kembali hidupnya sebagai supir angkot yang tidak pernah Ia bayangkan.

Matahari masih menggantung di langit saat Arya duduk di balik kemudi mobil angkotnya. Mesin tua kendaraan itu meraung pelan, menyambut perjalanan panjangnya hari ini. 

Keringat sudah membasahi punggung kaos lusuhnya, membuatnya semakin lengket dengan jok kursi yang tak lagi empuk. Hari itu panasnya sangat menyengat. Seperti panaspun sengaja menguji kesabarannya.

Jalanan ibu kota penuh dengan polusi Dan kemacetan. Arya harus sabar memainkan pedal gas dan rem. Ia menghindari sepeda motor yang menyerobot, serta berteriak kepada penumpang yang naik dan turun sembarangan. Tapi inilah pekerjaannya. Pekerjaan yang ia jalani demi menghidupi dirinya dan keluarganya.

Di lampu merah, Arya mengusap dahinya yang penuh keringat. Berkali-kali Ia mengelap keningnya yang terus bercucuran keringat Matanya menyapu ke luar jendela, melihat hiruk-pikuk kota yang tak pernah tidur. Sesaat pikirannya melayang ke sosok Alice, Devan, Shela Dan Dela. Bayangan mereka terus menari-nari di pelupuk matanya. "Jam-jam segini biasanya Shela dan Dela ada di sekolah," batinnya. 

Hari semakin sore, namun Arya masih harus berjuang. Penumpang yang naik turun angkotnya datang silih berganti, sebagian membayar dengan uang pas, sebagian lagi harus ia kembalikan. Ada juga yang membayar dengan senyum tanpa membayar ongkos, membuatnya mengelus dada.

Di lampu merah Arya menghentikan mobilnya. 2 orang anak sekolah naik ke mobil angkot Arya. Namun hati Arya terguncang saat ia melihat salah seorang anak itu adalah Dela anak keduanya dari Ranti. Namun sayangnya, Dela yang merasa malu dengan ayahnya, tidak mau melirik sedikitpun, apa lagi menegur Arya. Ia seakan tidak mengenal sang ayah. Maka Arya pun hanya dapat diam.

Sesampai di depan sekolah, taman Dela mencolek bahu Arya untuk berhenti. Mereka membayar tarif angkot ke Arya. Namun. Arya menolak. "Sudah, tidak usah. Buat jajan kamu aja yah"

"Terima kasih yah bang!" Jawab teman Dela berlalu turun. 

Arya menghela nafas panjang. "Biar saja Dela tidak mau mengakui aku sebagai ayahnya. Yang terpenting anakku selamat di tempat tujuan."

Ketika malam mulai menjelang, Arya akhirnya memutuskan untuk menyudahi harinya. Ia menghela napas panjang saat angkotnya memasuki garasi kecil di dekat rumah kontrakannya. Dengan langkah gontai, ia berjalan menuju rumah, berharap bisa segera mandi dan makan malam.

Namun, saat Arya membuka pintu, rumah terasa sepi. Tidak ada suara Shela dan Dela. Arya memanggil namanya.

"Ranti!"

Tidak ada jawaban. Ia masuk ke dalam, menyalakan lampu, dan kembali memanggil Ranti. 

"Ranti!"

Tetap sunyi.

Arya mengeluarkan ponselnya dan segera menelepon Helena, kakak iparnya.

"Helena, kamu tahu di mana Ranti?" tanyanya tanpa basa-basi.

"Aku enggak tahu Ar. Tapi Shela dan Dela ada disini. Semalam Ranti titip kesini. Tapi dia gak bilang mau kemana. Bukannya dia di rumah?" suara Helena terdengar bingung.

Arya menghela napas. Ia lalu mencoba menelepon Vino, sahabatnya, berharap bisa bertukar pikiran atau mungkin mendapatkan informasi pekerjaan yang lebih baik. Ia sudah tidak mau memikirkan Ranti lagi. Yang harus Ia pikirkan adalah Alice. 

"Vin, lagi dimana? Ngobrol yuk"

Vino terdiam sesaat sebelum akhirnya berkata, "Ar, Istri pertama lo gak di rumah kan? Gue dengar-dengar, dia nginap di rumah Andi."

Mata Arya membulat. "Andi?!"

"Iya, bro. Lo tahu sendiri, kan, siapa Andi? Dia terkenal suka sama istri orang."

Arya langsung mengepalkan tangan. Dadanya bergemuruh. Harga dirinya seakan diinjak-injak. Bagaimana mungkin Ranti menginap di rumah pria itu?

Tanpa pikir panjang, Arya langsung mengambil kunci mobil angkot yang Ia bawa pulang, dan melesat menuju rumah Andi.

Malam itu udara dingin menusuk kulit, tapi amarah Arya lebih panas dari apa pun. Walau pun Arya tidak pernah mencintai Ranti, namun harga dirinya seakan merasa terinjak-injak. Beda halnya kalau Ia sudah bercerai, terserah Ranti mau buat apa pun. Dan yang parahnya, berani bermalam di rumah temannya sendiri, yang di kenal pecinta istri orang. 

Setibanya di depan rumah Andi, Arya mengetuk pintu. Rahangnya mengeras. Tanpa basa-basi, ia mengetuk pintu dengan keras.

TOK! TOK! TOK!

"Andi! Buka pintunya!"

Beberapa detik kemudian, pintu terbuka, dan muncullah Andi dengan wajah santai.

"Eh, Arya. Ada apa nih, marah-marah?" tanya Andi dengan senyum mengejek.

"Mana Ranti?!" Arya langsung menerobos masuk, mendorong tubuh Andi ke samping.

Di dalam, Ranti terlihat duduk di sofa, wajahnya terkejut melihat Arya.

"Kamu ngapain di sini?!" Arya membentak.

Ranti berdiri, memasang wajah defensif. "Aku cuma main, Arya. Aku butuh tempat buat nenangin diri atas apa yang sudah kamu lakukan sama aku"

"Di rumah laki-laki lain?!" Arya semakin geram.

Andi tertawa kecil. "Santai, Arya. Ranti di sini aman, kok. Gue enggak bakal macam-macam."

"Diam lo!" Arya menatap tajam. "Gue bawa Ranti pulang sekarang!"

Ranti mencoba membela diri, tapi Arya sudah kehilangan kesabaran. Ia menarik tangan Ranti dengan kuat, membawanya keluar dari rumah Andi.

"Arya! Berhenti menarik aku seperti ini, Arya!" Ranti meronta berusaha melepaskan diri.

Tapi Arya tidak peduli. Baginya, ini bukan hanya tentang Ranti. Ini tentang harga dirinya sebagai suami. Apa pun alasannya, Ranti tidak seharusnya menginap di rumah pria seperti Andi.

Ketika mereka sampai di rumah, Arya melepaskan genggamannya Dan mendorong tubuh Ranti ke lantai. "Dasar perempuan murahan. Bukan Alice yang menerima lelaki lain disini. Tapi sebenarnya kau yang sudah menerima pria lain!"

Ranti mengusap pergelangan tangannya yang merah. "Aku gak ngapa-ngapain Ar.. Aku cuma main ke rumahnya aja!"

"Kau pikir kau sedang bicara dengan anak kecil!"

"Ar! Bukannya kamu tidak mencintaiku? Jadi untuk apa kamu cemburui aku?"

"Ini bukan masalah cemburu atau tidak. Ini masalah harga diri! Kamu sudah berselingkuh dengan temanku sendiri. Pastinya dia sudah merendahkan harga diri aku! Puas kamu? Puas?! " Tangan Arya mencengkeram krah baju Ranti dan mendorongnya ke belakang. Sehingga tubuh Ranti terhuyung membentur dinding. 

"Aaaah," teriak Ranti kesakitan dengan benturannya. 

"Dasar perempuan tidak punya harga diri! Apa saja yang kau ceritakan dengan si Andi? Hah!? Apa?!"

Arya menarik kembali krah baju Ranti, yang seakan Ia khilaf menampar kembali wajah Ranti. Tangisan Ranti tidak menjadikan rasa belas kasihan pada Arya. justru menamparnya kembali.

1
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
😥🤧 kasian sekali Alice
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
aku mampir, vote + Subscribe 😘
Bayangan Cinta: Terima ksih kk
total 1 replies
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
anaknya gak bersalah, duh si Ranti gak punya hatii 😓😓
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
duh kasian Alice 😭😭 nikah malah jadi orang ketiga
Vhieendriee Qubil
ceritanya bikin penasaran ,,, btw kasian bgt si Alice disangka pelakor padahal dia tidak tau laki2 yang menikah dngannya sudah beristri
Soraya
bukannya Alice dh pergi ya, trus Arya juga bodoh masih percaya aja sm Helena mike juga kakak nya kok diem aja adiknya dijahatin
Ina Karlina
ya Alice pergilah jangan memaksa kan diri hidup dengan orang yg berhati jahat..dan s Arya juga ga jelas
Ina Karlina
Alice kenapa kamu tidak pergi saja
Soraya
gak masuk akal thor masa langsung hamil lagi
Ina Karlina
huh dasar laki laki oon
Soraya
Helena menjerumuskan Arya pdhal Arya adlah adiknya walaupun cuma adik ipar
Soraya
knpa Alice gak nelpon suaminya sih
Ina Karlina
Duh kasian sekali nasibnya Alice di bohongin laki laki yang dia anggap pahlawan..ini yang salah siapa coba
Soraya
ku mampir thor
Bayangan Cinta: Terima kk sudah mampir/Pray/
total 1 replies
Khusnul Fatonah
baru kali ini Nemu cerita yg masih ori belum ada yang baca/Smile/
Bayangan Cinta: iya kak, baru hari ini update/Pray/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!