NovelToon NovelToon
Diana, Anak Yang Hilang

Diana, Anak Yang Hilang

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Wanita / Putri asli/palsu / Chicklit
Popularitas:50.5k
Nilai: 5
Nama Author: Yasna alna

Diana, gadis 18 tahun, menemukan kebenaran tentang keluarganya yang sebenarnya setelah 18 tahun hidup bersama keluarga angkat. Dengan kalung berlambang keluarga Pradana dan foto keluarga aslinya, Diana berangkat ke kota besar untuk mencari kebenaran.
Di kota, dia bertemu dengan pemuda misterius yang membantunya mencari alamat keluarga Pradana.
Apakah diana akan menemukan keluarganya?dan siapakah pemuda yang sangat baik membantunya,lanjutkan membaca jika ingin tahu kelanjutannya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yasna alna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2

Babak Baru di Kota

Diana tiba di pusat kota, matanya menatap ke sekeliling, dia mengamati tempat yang sangat asing dimatanya, Diana bertekat mencari keluarga kandungnya. Dengan hati berdebar, dia menghubungi Sofia dan Hamdi melalui telepon.

"Ibu, aku sudah sampai," kata Diana dengan suara bergetar. "Tolong doakan aku, ya. Biar aku cepat menemukan orang tuaku."

Sofia menjawab dengan nada khawatir, "Hati-hati, Nak! Kota itu penuh bahaya. Jangan sembarangan percaya orang. Kami selalu mendukungmu. Jaga dirimu baik-baik."

Diana menghela napas dalam-dalam, memandang kalung dengan lambang keluarga Pradana dan foto keluarganya yang asli. Semangat baru mulai membara. Dia merasa siap menghadapi tantangan apa pun untuk menemukan kebenaran tentang masa lalunya.

Diana memulai pencarian yang mungkin akan panjang ini. Dia berjalan melewati jalan-jalan sibuk, mengamati wajah-wajah tak dikenal, dan bertanya-tanya apakah salah satu dari mereka adalah keluarganya. Harapan dan kekhawatiran bercampur dalam hatinya, namun dia tidak akan menyerah.

Diana bertanya kepada salah satu pria separuh baya. "maaf pak, bolehkah saya menanyakan alamat ini?"

Pria itu mengamati alamat itu sejenak. "ohhh, kamu naiklah kereta yang akan datang sebentar lagi. Tujuan kalian sama."

Dengan senyum penuh harap, Diana mengucapkan terimakasih dengna sedikit menunduk. Dia menunggu kereta distasiun pertama menuju kota lain yang dituju.

Beberapa waktu berlalu, Diana telah tiba dikota yang dituju. Dengan semangat dan senyum hangat, dia melangkahkan kakinya.

Saat keluar dari stasiun, Diana bertemu pemuda tampan yang menyapa dengan senyum menarik. "Butuh bantuan?" tanyanya.

'aneh!' ucap Diana dalam hati. Menurutnya, pria itu memiliki niat yang tidak baik kepadanya, sehingga menawarkan bantuan. 'huhh aku tahu modusmu!' ucap Diana masih dalam hati sambil melirik tajam pria disampingnya.

Sang pria terkekeh geli menatap gadis disampingnya, dia merasa lucu dengan tingkahnya. "Aku berniat baik gadis manis, ku lihat dirimu sedang kebingungan bukan?"

Raut wajah Diana seketika berubah menjadi lebih ramah. Dia tersenyum, menunjukkan foto bangunan tua. "Cari alamat ini."

pemuda itu mengedarkan pandangan. "Alamat ini familiar. Aku Axcel, kamu?"

Diana menyambut uluran tangan Axcel. "Aku Diana."

Axcel mengajak Diana untuk mengikuti arah yang dia sebutkan. Namun, Diana merasa sedikit tak nyaman. 'Apakah pria asing ini dapat ku percayai? Wajahnya saja tidak menyakinkan.' gerutu Diana yang sedikit didengar Axcel.

Axcel tak menghiraukan ocehan kecil gadis itu. "Apa yang membuatmu mencari alamat ini?" tanya Axcel, matanya menatap penasaran.

Diana ragu-ragu sejenak sebelum menjawab. 'Mungkinkah dia kepo? Atau ingin menguntitku?'

Axcel membaca mimik wajah Diana yang meragukannya. Dia tersenyum sambil menunduk menahan rasa gemas yang ingin dia lampiaskan kepipi gadis manis didepannya.

Saat Diana mengungkapkan tujuannya mencari keluarga asli dengan ragu ragu, Axcel menyimak penjelasan Diana dengan sangat antusias. Lalu, dia berkata, "Aku tahu sesuatu tentang alamat ini. Mari ke mobilku."

Diana menolak keras karena baru bertemu. Axcel memahami penolakan itu dan tersenyum. "Aku tidak akan berbuat apa-apa, percayalah."

'mana bisa aku percaya dengan orang yang baru pertama kali aku temui.' ucap Diana menggerutu. "Kamu pengangguran ya?"sambil menatap curiga. "Kok senggang banget mau bantu aku yang baru kamu kenal?. Atau,kamu begal kelamin yaa.."

Axcel tertawa. "Lucu sekali kamu!. Saya senang membantu. Kita semua perlu bantuan sesekali."

Diana terpesona pada senyuman itu. "Benar, tapi kenapa kamu peduli?"

Axcel menjawab, "Mungkin suatu hari nanti kamu bisa membantu saya juga." Senyumnya membuat Diana merasa terpesona.

'Apakah dia anak yang dibuang dulu? Kenapa dunia sangat sempit.' ucap Axcel dalam hati.

Meskipun tak yakin, Diana akhirnya menyetujui. Setelah beberapa jam mencari, mereka menemukan alamat yang itu. Namun, rumah besar tersebut sudah kosong dan terlihat tidak terawat.

"Sepertinya tidak ada orang di sini," kata Axcel.

Diana kecewa. "Apa yang harus kita lakukan sekarang?"

Axcel berpikir sejenak. "Kita bisa bertanya kepada tetangga atau mencari informasi di sekitar sini."

Diana mengangguk. "Mari kita coba."

Mereka berjalan ke rumah sebelah, berharap menemukan petunjuk tentang keluarga Diana yang hilang.

Seorang warga setempat mendekati Diana dan Axcel. "Mencari siapa?" tanyanya.

Diana menjelaskan tentang keluarganya yang hilang. Warga itu mengangguk. "Saya tahu keluarga Pradana. Mereka pindah ke Jalan Kenangan, nomor 12."

Diana mata berbinar harapan. "Benar?"

Warga itu mengangguk. "Ya, pasti." mata warga itu tak sengaja menatap Axcel. Dia mengenali betul wajah rupawan itu siapa. Dia yang mendapatkan kode untuk membungkam mulutnya pun hanya bisa menyetujui dalam diam.

Diana dan Axcel menuju alamat baru. Di tengah perjalanan, Axcel bertanya, "Apa yang membuatmu yakin keluargamu masih hidup?"

Diana menatap Axcel dengan keyakinan. "Hatiku mengatakan demikian. Aku harus mencoba."

Diana menatap kalungnya, satu-satunya petunjuk keluarganya. Saat hari semakin gelap, keraguan tentang Axcel muncul.

"Aku ingin mencari penginapan," kata Diana tegas.

Axcel mengangguk. "Baik, aku mengantar."

Setelah tiba di penginapan, Axcel berpamitan. "Besok pagi, aku menjemput kamu. Kita lanjutkan pencarian."

Diana menggeleng cepat, "Tidak perlu, aku bisa melanjutkan sendiri."

Axcel terkejut, lalu tersenyum. "Oke, hati-hati, Diana." Dia keluar dari hotel setelah menyelesaikan administrasi.

"Putri kandung keluarga Pradana?, ini sangat lucu bukan?" ucap Axcel sambil tersenyum aneh.

1
Riry Kasyry Lily
𝓼𝓪𝔂𝓪 𝓼𝓾𝓴𝓪 𝓭𝓮𝓷𝓰𝓪𝓷 𝓭𝓲𝓪𝓷𝓪 𝓹𝓮𝓻𝓮𝓶𝓹𝓾𝓪𝓷 𝓴𝓾𝓪𝓽
Riry Kasyry Lily
𝓫𝓪𝓰𝓾𝓼 𝓳𝓪𝓭𝓲 𝓵𝓪𝓴𝓲" 𝔂𝓰 𝓽𝓮𝓰𝓪𝓼
Riry Kasyry Lily
𝓱𝓪𝓵𝓵𝓸 𝓼𝓪𝓷𝓰𝓪𝓽 𝓫𝓪𝓰𝓾𝓼 𝓬𝓮𝓻𝓲𝓽𝓪 .. 𝓼𝓮𝓶𝓪𝓷𝓰𝓪𝓽
Riry Kasyry Lily
𝓪𝓵𝓾𝓻 𝓬𝓮𝓻𝓲𝓽𝓪 𝓷𝔂𝓪 𝓫𝓪𝓰𝓾𝓼 𝓼𝓮𝓶𝓪𝓷𝓰𝓪𝓽
Riry Kasyry Lily
𝓼𝓪𝓷𝓰𝓪𝓽 𝓫𝓪𝓰𝓾𝓼
Atmita Gajiwi
😶
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
Anto D Cotto
menarik
Maryati ramlin
ditunggu kelanjutannya
Ati Rohayati
Luar biasa
Isty Wae
ada maunya🙈
Safni Mardesi
Diana banyak dikelilingi laki2 jahat aja
Dwi Fadilah
kasian Diana ketemu orang yang menolong pasti ada maksud Ter tentu🤣🤣🤣
Dwi Fadilah
Luar biasa
Dwi Fadilah
Lumayan
Febrida
knp berhenti di tengah jln ceritanya. seharusnya sampai tamat. jd nya kan gk enak
Isty Wae: terimakasih masukannya kak,akan saya perbaiki lagi kedepannya...
total 1 replies
Isty Wae
bagus
Kaidenn
Tidak sabar menunggu kelanjutannya thor!
Kyoya Hibari
Berakhir dengan senyuman dan hati yang penuh. 😊
EatYourHeartOut
Sudah gila menanti update-an baru!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!