Sinopsis: Namaku Ebby Zahran. aku seorang OB di sebuah rumah sakit besar, aku selalu di salahkan oleh kakak tiriku, bahkan aku selalu di jadikan layak nya seorang babu. padahal aku putra kandung keluarga mamah. aku putra kedua dari mamah, papah ku sudah tiada, aku kira setelah mamah menikah lagi aku akan bahagia mempunyai kakak tiri . kakak tiriku putra kandung dari papah tiriku. mamah dan papah tiriku belum di karuniai anak.
aku juga belum pernah mendapatkan kebahagiaan dari kakak ku. dia selalu acuh, aku tak tau apa yg membuat nya seperti itu.
Ikuti kisah ku ini, semua tak mudah untukku.
hanya untuk hiburan semata.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon delita bae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 2" Dingin
Aku menggigil, ku raih selimut yg ada di dekat bantal, aku membungkus tubuh ku dengan selimut itu, rasa nya sangat dingin sekali padahal hari ini cerah, burung di atas sana terbang bebas.
Aku menutup wajah ku dengan selimut itu. Rasa dingin masih ada .
" Ya Ampun jam segini masih tidur aja sih!" Mamah berdecak sebal. Sambil menyilangkan tangan nya. Aku tidak tau kalau beliau masuk , setahu ku pintu masih terkunci.
Mamah menarik selimut yg aku pakai tadi, tubuhku semakin bergetar .
" Mah ak ku din dingin" aku bergetar sambil meringkuk di atas kasur, tubuh ku akhir - akhir ini sedang kurang fit.
" Antar mamah ke pasar hari ini juga!"Mamah dengan nada sewot memalingkan muka sambil melemparkan kantong yg biasa beliau pakai untuk belanja.
" Ta tapi aku lagi sa sakit!" aku berusaha menahan rasa dingin itu sambil melirik memelas ke arah wajah mamah.
" Nggak mau tau!" Mamah menarik ku dengan kesal, aku pun terpaksa bangun , tubuh ku kedinginan. Aku mengambil Jaket yg tersampir di kapstok.
Mamah pun berjalan lebih dulu menuju ruang tamu, aku mengikuti langkah nya dari belakang. Dengan bergetar aku membawa kantong itu ,papah menghentikan langkah kaki kami.
" Anak lagi sakit kok di suruh nganter ke pasar sih!" Suara Papah Nazar sambil berjalan mendekati kami.
" Biar aja, Dia itu dikit - dikit sakit, aku nggak mau ya mas kalo dia kayak gini, jangan ikut campur, dia itu anak ku, bukan anak kandung mu , terserah aku lah mau apa in ini anak!!!" Mamah kesal sambil melanjutkan lagi jalan nya.
" Udah pah, Biarin" aku membuka suara ku sambil menahan rasa dingin itu, aku mencium tangan papah sambil tersenyum meringis.
" Oke , hati - hati ya" Papah menyelipkan 5 lembar uang merah ke dalam kantong jaket ku. senyum itu membuatku sedikit terhibur walau sakit sekali badanku ini.
Aku hanya mengangguk sambil tersenyum , klakson mobil mamah sudah berbunyi , membuat ku terlonjak kaget.
Aku pun masuk ke dalam mobil , kaki ini berusaha kuat karana kaki ku bergetar terus. Aku menutup pintu , aku melambaikan tangan ku ke arah papah.
Setelah mobil mamah tak terlihat lagi papah memutuskan untuk masuk ke dalam.
" Ryan, papah boleh tanya? papah mendekati kak Ryan yg sedang duduk bersantai di kursi panjang sambil memakan snack kesukaan nya.
" Tanya apaan? Kak Ryan sambil fokus makan, tatapan nya biasa saja pada papah.
" Kamu kenapa ketus sama Ebby?,padahal dia adik kandung mu." papah penasaran sambil membenarkan posisi duduk nya. Tiada kehangatan tercipta sejak papah ku meninggal dan mamah menikah lagi.
"Itu bukan urusan papah, karna aku nggak suka aja ama dia!" kak Ryan beranjak meninggalkan papah sambil membawa snacknya menuju ke kamar.
" Udah lah, sekarang kita makan aja Nak!" Ucap Nenek ku sambil membawa tongkat nya , nenek Reni tak mempermasalahkan soal mamah menikah lagi tapi sikap dan perilaku mamah pada ku berubah membuat nya sedikit kesal. karna beliau tau aku tidak bersalah .
" Betul tuh bu, mari!" Papah membantu nenek sambil tersenyum, nenek Reni sudah papah anggap seperti ibu kandung nya sendiri karna memang baik , nenek sangat meyayangkan sikap mamah dan kak Ryan begitu padaku. Padahal aku tidak pernah melakukan kesalahan apa pun.
Mereka makan bersama, termasuk kak Adi pun ikut makan, mamah sudah selesai belanja, aku membawa belanjaan itu dengan susah payah karna tubuh ku sedang sakit.