Lanjutan If I Met You First...
- Jessica adalah seorang sarjana sejarah dan harus bekerja di museum New York di bulan Desember dimana semua orang antusias dengan natal. Kedatangan Nick yang seorang pemilik restauran halal untuk menumpang di museum karena lebatnya salju, membuat keduanya menghabiskan malam itu sambil melihat-lihat museum. Hingga Jessica harus mencari artifak yang hilang dan Nick membantunya. Lama-lama keduanya pun jatuh cinta.
- Joy bekerja sebagai konsultan finance ketika hendak ke Washington DC, terjebak dengan salju dan terpaksa tinggal di kota kecil bernama Crystal Valley. Disana joy bertemu dengan Ben, seorang pemilik rumah sakit kecil dan juga toko roti di kota itu. Joy yang tidak bisa kemana-mana, mau tidak mau membantu Ben membuat cookies untuk Natal. Ben pun semakin tertarik dengan Joy tapi saat gadis itu harus kembali ke Washington DC, Ben bisa melihat bahwa dirinya tidak pantas dengan gadis kota yang kaya raya seperti Joy.
7th generation of klan Pratomo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Joy O'Grady
Joy menjalankan mobilnya dengan kecepatan 40km/jam karena lebatnya salju. Disaat dirinya hendak masuk tol, ternyata macet panjang karena pandangan yang menyulitkan hingga semua mobil harus mengikuti Contra flow untuk menghindari kecelakaan yang tidak diinginkan.
Joy lalu mencari jalan alternatif dan menemukan jalan berbeda yang masuk ke dalam kota kecil di tengah-tengah antara New York dan Philadephia.
"Setidaknya bisa ke Washington sebelum malam tahun baru," gumam Joy karena dirinya ada pekerjaan tanggal lima Januari. Joy ingin menghabiskan waktu di Washington bersama dengan sepupunya disana. Joy memiliki sepupu kandung bernama Rylee Neville dan ada Naradipta Yustiono. Gadis itu memilih menghabiskan malam tahun baru di Washington karena tidak mau ikut kedua orang tuanya ke Dublin. Musim salju di Dublin lebih menyebalkan dibandingkan di Amerika.
Tapi untuk kali ini, dia sangat kesal dengan musim dingin di Amerika. Joy pun menyetir menuju area kota kecil bernama Crystal Valley. Joy melihat khas kota kecil di Amerika dengan bangunan-bangunan yang paling banter memiliki tiga lantai. Masih ada rumah kayu dan bangunan khas Amerika.
Joy bisa melihat lampu-lampu hias banyak menyala disana dan para penduduknya sangat antusias menyambut natal. Joy tersenyum karena tampak terang. Gadis itu menjalankan mobilnya hingga dirinya terkejut ada seekor rusa berlari di depannya hingga dia harus banting setir dan menabrak tong sampah.
Joy merasakan deg-degan karena dia mengalami selip akibat ban mobilnya mengenai tumpukan salju.
"Ayo ! Come on!" ucapnya berulang sambil berusaha mengeluarkan mobilnya dari salju. Joy merssa kesal karena tidak bisa lepas dari salju lalu memukul setirnya. "Damn it!"
Suara ketukan di kaca jendelanya, membuat Joy terkejut dan membukanya.
"Are you okay miss ?" tanya seorang pria bermata biru menatapnya cemas.
"Oh, mobilku selip gara-gara menghindari rusa," jawab Joy.
"Pasti rusanya Mr Boulvedeer. Dia akan menjadi Santa Claus tahun ini. Rusanya memang hobi kabur." Pria itu lalu melihat kondisi mobil Joy. "Miss, mobilmu terjebak dan baru bisa kita lihat besok apalagi ini sudah malam. Salju sangat lebat. Ayo turun, aku rasa kamu butuh hot Choco."
Joy menatap pria itu. "Dimana ada dinner buka?"
"Tuh, ada toko roti. Kamu tidak bisa kemana-mana malam ini."
Joy memajukan bibirnya pertanda dia kesal dan mau tidak mau harus turun. Joy mematikan mesin mobil dan mengambil tas Goyardnya lalu turun dari Mini Cooper kesayangan.
"Apakah disini ada penginapan? Aku tidak mungkin tidur di dalam mobilku," ucap Joy dengan wajah jengkel yang tidak dia tutupi.
"Bisa aku usahakan. Hai, aku Ben Andrews," senyum pria itu sambil mengulurkan tangannya dan disambut Joy.
"Joy O'Grady tapi saat ini aku sedang tidak merasa 'joy' ( bahagia )," balas Joy sambil cemberut. "Akh!"
Joy terpeleset lantai yang licin dan untungnya Ben langsung memeluknya hingga dia tidak jatuh. Keduanya saling berpandangan dan mata biru Ben menatap mata coklat Joy.
"So ... Sorry ... licin," ucap Joy yang masih memegang mantel Ben.
"Sepatumu tidak cocok, Joy," senyum Ben.
"Aku salah sepatu," gumam Joy yang melihat hak Louboutin nya patah. "Yah, patah pula!"
Ben tersenyum. "Kamu punya sepatu lain miss O'Grady?"
Joy mengangguk sambil cemberut. "Ada. Maklum lah sepatu ini sudah tujuh tahun." Gadis itu melepaskan sepatunya dan berjalan menuju mobilnya. Joy menyimpan Louboutin nya dan mengambil UGG nya yang langsung di pakai.
"Itu lebih baik, Joy," ucap Ben.
"Yup. Sepertinya aku memang butuh hot Choco."
Ben menggandeng tangan Joy membuat gadis itu menatap bingung.
"Biar kamu tidak terpeleset."
"Oh."
Ben mengajak Joy masuk ke dalam toko roti dan gadis itu langsung mencium harum roti serta kopi.
"Dimana pemiliknya?" tanya Joy sambil celingukan. "Duh ada croissant. Isinya apa?"
"Beef," jawab Ben sambil berjalan ke balik pantry dan membuatkan hot Choco untuk Joy.
Gadis itu terkejut saat melihat Ben yang melayani semuanya. "Tunggu ... Toko roti ini ...?"
"Milikku," jawab Ben santai. "Ambil saja roti yang kamu suka Joy. Hawa dingin pasti membuat kita mudah lapar."
Joy menatap Ben dengan tatapan tidak percaya. "Apakah kamu yakin ? Aku makannya banyak."
Ben tersenyum. "Yakin."
"Oke !" Joy mengambil satu croissant daging, satu roti coklat dan roti keju. Gadis itu membawa nampannya ke meja dan Ben menghampiri sambil membawa dua mug hot Choco.
"So, apa yang kamu lakukan di Crystal Valley?" tanya Ben ke Joy yang asyik makan croissant nya.
"Hhhmmm ... Ini enak Ben. Oh, aku mau ke Washington tapi tol ditutup karena salju menggila dan ada Contra flow jadi semua kendaraan dialihkan ke jalan alternatif. Aku mendapatkan rute kemari."
"Ada apa kamu di Washington?" tanya Ben yang bisa melihat baju yang dipakai Joy semuanya silent luxury.
"Pekerjaan."
Ben mengangguk. "Tapi kenapa pakai mobil? Pesawat pasti sudah tidak mungkin terbang tapi kenapa tidak naik kereta?"
"Kereta ditunda dan aku memang sudah ingin berkumpul dengan para sepupu aku di Washington. Sekarang kalau sudah begini, aku harus menunggu salju reda dong! Ah, aku harus menghubungi sepupu ku di Washington. Takutnya bingung menunggu aku." Joy mengambil ponselnya dan menghubungi Rylee.
"Kamu dimana Joy? Aku melihat berita di tv cuaca tidak bagus !" tanya Rylee Neville.
"Aku di kota kecil bernama Crystal Valley. Mobilku selip gara-gara ada rusa melintas dan harus menunggu besok pagi."
"Ya sudah. Hati-hati Joy. Cari penginapan disana dan kalau kamu sudah mau kemari, kabari aku," ucap Rylee.
"Thanks Ry. Assalamualaikum."
"Wa'alaikumsalam."
Ben terkejut karena Joy ternyata seorang muslim.
"Kamu ... Muslim?" tanya Ben.
"Iya. Kenapa?"
"Tidak apa-apa," senyum Ben.
"Kamu membuat sendiri rotinya?" Joy memakan roti kejunya.
"Sebagian tapi aku memiliki orang yang membantu," senyum Ben.
"Ini enak." Joy menghabiskan roti kedua.
Ben tertawa melihat Joy sangat menikmati rotinya. "Kamu suka makan ya?"
"Hu um. Makanya badan aku gemuk. Padahal sudah olahraga, yoga dan pilates tapi tetap saja gempal."
Ben tersenyum. "Yang penting sehat Joy."
"Touché," timpal Joy. "Oh, dimana penginapannya?"
"Ah, aku hampir lupa. Sebentar-sebentar, aku hubungi Mary dulu apakah ada kamar kosong." Ben mengambil ponselnya dan menghubungi pemilik penginapan. Kota kecil di Amerika itu biasanya semua kenal semua dan hubungan mereka dekat. Jadi jika ada sesuatu, bisa saling membantu.
"Mary, apakah penginapan kamu ada kamar? Ini ada miss Joy O'Grady yang mobilnya selip terpaksa harus menginap disini," tanya Ben yang menatap Joy.
Please semoga ada ... Semoga ada.
"Ada? Oke. Nanti aku antar ke penginapan kamu."
Joy tampak lega. Alhamdulillah.
Visualnya Joy dan Ben
***
Yuhuuuu up malam Yaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️ 🙂 ❤️
ini mah bukan di ajak ke arena tembak or bela diri. tapi langsung nyemplung k Empang. 🫢😁😁😁😁
waduh siapa tuh?? kenapa juga Ben mau dilempar ke empang yang legendaris.. prank kali ya,, ujian buat Ben karena Ben gak bisa menembak dan gulat.. bisa nya gulat dengan adonan kue 🤭😅😅
yang satu langsung to the point
tinggal nya nunggu jawaban si kembar