NovelToon NovelToon
Stole My Rain

Stole My Rain

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: Ega Endrawati

Aku Revina.

Aku adalah orang yang tidak pernah menyangka jika perjalanan cinta ku akan berjalan seperti ini.

Aku kira, cinta itu hanya menyenangkan saja, ternyata cinta juga ada sedih nya. Di dalam cinta ada marah nya, ada kecewanya, ada kebohongan nya, bahkan ada pengkhianatan yang amat sangat menyakitkan.

Kenapa tidak pernah ada orang yang menceritakan sisi buruk dari rasa cinta ?

Kenapa mereka hanya menceritakan sisi bahagianya saja ?

Jika tau akan serumit ini, aku tidak akan pernah coba-coba untuk main-main dengan rasa cinta,sampai pada akhirnya aku akan siap menerima segala konsekuensinya.

Aku sudah terlanjur masuk kedalam sebuah perangkap yang hanya akan menenggelamkan ku di dalam kekelaman nya. Aku harus mencari jalan sendiri, mencari jalan terang untuk terbebas dari rasa cinta ini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ega Endrawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2

Akan ku perkenalkan dulu teman ku satu persatu.

Kanza. Dia orang nya sangat centil sekali,dia modis,selalu memperhatikan setiap detail penampilan nya,kesekolah pun dia selalu terlihat bergaya,dengan tas tas mahal yang dia punya,lalu gaya rambut yang selalu on seperti selalu di salin setiap mau bersekolah,dan juga selalu menjaga setiap kebersihan di sekitarnya. Dia modis,stylish,juga cleanes. Ribet memang seorang Kanza itu,namun dia juga memiliki kepedulian yang tinggi terhadap teman-teman nya.

Dara. Tidak ada hal aneh yang ada di dalam diri Dara. Dia hanya wanita biasa,yang pintar juga friendly. Dara itu orang nya lebih calm,lebih bisa tenang jika di ajak berbicara serius,dia cenderung lebih dewasa dari yang lain. Namun tetap saja,ada saja hal ceroboh yang sering kali dia lakukan yang bisa membuat dia tiba-tiba badmood sendiri jarena kebodohan nya.

Stevi. Dia sama halnya seperti dengan Dara, dia pintar,cantik,baik,pengertian bahkan dia lebih aktif di banding Dara. Namun ada sisi negatif nya yang dari dulu tidak kami sukai. Masalah percintaan nya. Stevi sering kali tertipu oleh kisah-kisah cintanya. Dari awal kami kenal,Stevi selalu bermasalah dengan pasangan nya. Entah dia di bohongi,entah dia di kecewakan karena tidak sejalan,entah dia di selingkuhi dan masih banyak lagi yang membuat Stevi selalu saja ada masalah di dalam percintaan nya,bahkan sampai sekarang.

Dan yang terakhir,Tristan. Dia adalah teman baik kami,teman yang selalu melindungi kami dari apapun masalah yang ada di sekolah. Dari kelas 1 saat kami masih berada dalam satu kelas,Tristan selalu menjadi garda terdepan kami jika salah satu dari kami ada yang menggangu. Saat kelas 2 pun,saat Stevi di sakiti oleh pacarnya,Tristan langsung turun tangan sendiri untuk memberi pelajaran kepada pacar Stevi saat itu. Tristan punya teman juga selain kami,yaitu teman-teman basket nya,dia sangat hebat sekali bermain basket,sehingga dia di jadikan kapten basket selama ini. Bukan hanya basket,bahkan Tristan pun pintar di semua bidang olah raga,seperti Voli,sepak bola bahkan dia juga sempat itu muaithai,namun semua kegiatan itu hanya dia lakukan jika dia bosan saja. Dan Tristan ada kesulitan dalam mencari pacar. Dia itu lebih picky,terlalu pemilih,jadi membuat dia susah untuk mendapatkan wanita yang dia inginkan.

Dan itulah teman-teman ku. Walaupun beragam sifatnya,namun ada satu hal yang membuat kita selalu bersama,yaitu kepercayaan. Kami semua di satukan dalam sebuah ikatan kepercayaan,tidak pernah ada yang kami sembunyikan satu sama lain. Kami harus tahu semua masalah yang sedang kami hadapi,walaupun masalah itu besar sekali pun,dan mustahil untuk kami bantu,setidaknya kami menjadi orang pertama yang mendengarkan keluh kesah itu,dan siap membantu sebisa kami. Aku bahagia karena bertemu dengan mereka di saat pertama aku masuk sekolah,aku bersyukur karena mereka mau menemani ku dengan sikap dingin ku ini.

****

2 hari kemudian. Ini adalah ujian terakhir kami,dimana kami akan melakukan ujian Laboratorium yang di lakukan tentu saja di ruang Lab. Karena ruang Lab hanya ada 1,akhirnya kami bergiliran untuk praktek di ruang Lab. Kita di beri waktu bebas sambil menunggu untuk mempersiapkan apa yang akan kami persentasikan saat waktunya ujian kami di mulai.

“Tristan!” Teriak Karin kepada Tristan yang sedang sibuk dengan karya ilmiah nya di ruang Lab.

Aku,Kanza dan Stevi yang sedang berada di luar kelas dengan karya kami yang sudah kami siapkan di meja luar,sontak langsung menatap kesumber suara. Kami bertiga menperhatikan teman kami yang berada di sebrang sana tengah mengobrol dengan Karin.

“Lo mau nolongin gua ngga ? Itu karya gue di dalem kelas” ucap Karin dengan begitu manis nya.

“Oh boleh” gagu nya sambil menatap ke arah kami bertiga.

Aku memicingkan mata menandakan jika dia harus mau dengan permintaan Karin.

Lalu Tristan dan Karin pun pergi masuk ke dalam kelasnya.

“Aneh banget lagian si Tristan. Tuh cewe padahal cantik banget,primadona kelas,tapi dianya kayanya ogah banget buat deketin lagi” ucap Kanza mulai nyinyir kepada teman nya sendiri.

“Ya mungkin rasa cinta nya udah kadaluwarsa kali” ucap ku. Stevi dan Kanza tertawa mendengar celotehku.

“Tapi lo pernah perhatiin ga ? Tristan tuh kaya lagi ada mendem sesuatu gitu,dia kaya ada nyembunyiin sesuatu ga sih ?” Ucap Stevi dengan tatapan yang meyakinkan.

“Emang iya?” Tanyaku tak yakin.

“Gue sih liat nya gitu,tapi gua ga tau apa yang dia sembunyiin” jawab Stevi.

“Gue ga merhatiin lagi. Tapi kita kan udah janji,kalo ada apa-apa,kita harus sharing satu sama lain no matter what” timpal Kanza.

“Iyasih”

Lalu kami bertiga kembali ke pintu kelas dimana Tristan dan Karin masuk.

“Ini kalo sampe Tristan dan Karin jadian di malam Prom nanti,wah bakalan pecah sih,bakalan rame banget” ujar Kanza.

Iya,akan ada acara malam perpisahan untuk kami saat setelah kelulusan nanti. Jika biasanya acara perpisahan hanya di lakukan siang hari,untuk kali ini sekolah kami menolak untuk sama konsep dengan sekolah lain. Kita akan ada acara perpisahan malam dengan tema Prom,dan panitia sudah merencanakan akan ada games ‘meet lovers’ untuk memeriahkan acara nanti. Selembaran sudah di sebar,bahkan pengumuman pun sudah di pasang di mading sekolah,dan games ‘meet lover’ itu membuat semua siswa dan siswi semangat untuk ikut serta dalam kegiatan nya. Mereka mungkin ingin mendapatkan jodoh di malam perpisahan mereka nanti,tujuan nya apa,aku tidak tahu,dan aku tidak peduli.

Tristan dan Karin keluar dari kelas Karin. Wajah Karin begitu bahagia dan salah tingkah,sementara Tristan tampak biasa saja dengan senyuman yang terus di pancarkan di wajahnya. Aku dan kedua temanku saling senggol lengan melihat Karin dan Tristan sepertinya ada kemajuan.

Dara berlari menghampiri kami. Dia sudah lebih dulu ujian,karena kelasnya berada di kelas IPA 1,dan di lihat dari wajahnya,sepertinya tidak ada kesulitan sedikitpun di dalam sana yang akan membuat mood dia buruk.

“Ada apa sih,kalian serius amat?” Tanya Dara memperhatikan kita seperti sedang menyelidiki sesuatu.

“Tu liat!” Ujar Kanza sedikit berbisik dengan gerakan kepala menunjuk Tristan dan Karin.

“Oh waw,pemandangan macam apa ini?” Kagum Dara.

“Ada kemajuan dia” ledek ku.

“Perayaan dong pulang sekolah sekarang” timpal Stevi.

Tristan melihat kami berempat di sebrang nya,kami langsung berpura-pura tak memperhatikan nya,karena yang kami takutkan adalah Karin yang malu di tonton oleh kami berempat,jadi kami harus pura-pura tidak melihat kedekatan mereka.

Sepertinya Tristan meminta izin kepada Karin untuk menghampiri kami. Saat dia mendekat kami dengan kompak menggoda dia dengab menatap penuh kecurigaan.

“Ciieeeee...cieeeee.....cciieee”

“Apaan sih,norak banget” kesal Tristan sambil memperhatikan hasil kerja keras kami di atas meja.

“Ada kemajuan nii ya” ledek Kanza.

“Kemajuan apaan sih? Tadi gue ngobrol sama Karin?” Tanya nya sambil membetulka karya ilmiah kami yang sepertinya ada kesalahan.

“Ya apalagi ? Gosip lu kan cuma itu doang” ledek ku.

“Gue cuma bantu dia liat hasil karyanya aja ya,ga ada kemajuan kemajuan,apaan ga jelas ?”

“Tapi dia keliatan happy tuh” ujarku sambil melirik Karin yang sepertinya masih ada sisa sisa kebahagiaan karena mengobrol setitik dengan Tristan.

“Ya itu kan urusan suana hati dia,ngapain lu urusin”

“Emang bener-bener ya ni orang,nyebelin banget. Kenapa bisa-bisanya tuh cewe cantik suka sama lo” lagi-lagi emosiku terpancing.

“Heh,lo tuh yang nyebelin,ini kenapa hasil karya kalian jadi berantakan begini sih!” Omel Tristan menunjuk karya ilmiah kami.

“Kenapa emang?” Tanyaku.

“Ini salah ini,ini gimana bisa aktif dong orang batre negatif sama positif aja ngaco gini”

“Emang iya ya ?” Tanyaku kikuk menatap Kanza dan Stevi yang hanya bisa mengangkat halis mereka tak mengerti.

Karena karya ilmiah ini memang kita buat bertiga untuk ujian praktek ini,namun tentu dengan arahan teman pintar kami yaitu Tristan dan Dara.

“Duh kalo kaya gini gue ga ngerti” ucap Dara.

“Mana karya tertulis ilmiah kalian?”

Aku langsung memberikan buku yang sudah aku persiapkan juga di atas kursiku.

“Nih liat coba lo perhatiin”

“Mana?” Tanyaku yang memang sudah pusing sekali melihat eksperimen yang sudah kita bertiga buat.

“Oh iya,hehe” ucap ku malu,karena memang ada salah dari penyimpanan bendanya.

Tristan hanya terus menatap ku dengan serius. Aku takut di makan oleh dia karena kebodohan ku ini,jadi aku dan kedua temanku dengan sigap membetulkan ini semua.

“Oh iya nyala, waw terimakasih sahabat” ucapku sambil tersenyum bahagia.

“Sama-sama sahabat” jawab Tristan dengan begitu bangga nya.

1
vivian
Support up thor semangattttt
tyan_01
Up thor
vivian
Love you thor
venna
Terusan nya gimanaa ???
Anonymous
Bagus thor😇
Ms. No name
Ayo up thor upp
venna
Lanjut thor semangat 🤩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!