NovelToon NovelToon
My Fantasy Came True

My Fantasy Came True

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Time Travel / Identitas Tersembunyi / Dunia Lain / Kaya Raya / Romansa
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Leticia Arawinda

aku sangat terkejut saat terbangun dari tidurku, semuanya tampak asing. Ruangan yang besar, kasur yang sangat luas serta perabotan yang mewah terlihat tampak nyata.
aku mengira semua ini adalah mimpi yang selalu aku bayangkan sehingga aku pun tertawa dengan khayalanku yang semakin gila sampai bermimpi sangat indah.
namun setelah beberapa saat aku merasa aneh karena semua itu benar-benar tampak nyata.
aku pun bergegas bangun dari kasur yang luas itu.
"kyaa!!" teriakku sangat kencang saat aku menatap cermin yang besar di kamar itu.
wajah yang tampak asing namun bukan diriku tapi aku sadar bahwa itu adalah aku.
semuanya sangat membingungkan.
aku pun mencubit pipiku dan terasa sakit sehingga aku tahu itu bukanlah mimpi.
"wajah siapa ini? bukankah ini sangat cantik seperti putri kerajaan" gumamku merasa kagum.

apakah semua ini benar nyata atau memang hanya sebuah mimpi indah?

🌸🌸🌸
nantikan kisah selanjutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Leticia Arawinda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2

Aku terbangun kembali dari tidurku yang terasa sangat panjang itu. Kepalaku yang sebelumnya sakit kini sudah tidak terasa.

Namun bukannya aku bangun di kamarku di kehidupan nyata ku justru aku masih berada di tempat yang seolah itu hanyalah mimpi.

Bahkan pria tampan yang bertubuh kekar ini berada di sampingku dengan wajah yang terlihat lelah saat ia masih terlelap dalam tidurnya.

“Kyaa!” teriakku tanpa suara dalam hatiku.

Meski aku sangat merasa asing dengan keberadaan pria ini namun anehnya tubuhku bereaksi biasa saja seolah sudah terbiasa berada di dekat pria itu.

Lengannya yang besar, kokoh dan berotot itu melingkar ke tubuhku sehingga aku merasa sangat berat tertimpa dirinya.

Garis wajah yang tegas, alis yang lebat serta kulit yang sedikit gelap, benar-benar menggambarkan sosok seorang pria tampan yang kuat.

“Please, kenapa tubuhku merasa nyaman seperti ini? Haa.. aku benar-benar tidak mengerti dengan semua ini. Kenapa aku masih berada di mimpiku? Tapi kalau ini hanya mimpi, kenapa aku bisa merasakan sakit dan hal yang lain” dalam benakku.

Aku mencoba mengangkat lengan pria itu dengan tenagaku yang tak seberapa namun sama sekali tidak ada pergerakan sama sekali.

Set!

Pria itu tiba-tiba membuka matanya dan terbelalak.

Aku sangat takut melihat sorot matanya yang terkejut saat tanganku sedang menyentuh lengannya yang kuat itu.

“Haa.. ke, kenapa?” tanyaku sangat takut.

Pria itu pun tersenyum mendengarku bertanya kepadanya.

“Hmm.. sayang, kamu memang masih sama. Apa kamu sangat suka menyentuhku?” ucapnya sambil mengeratkan pelukannya.

“Kyaa! Le, lepas!” ucapku semakin takut.

Pelukan pria itu sangat kuat bahkan tubuh yang mungil ini seolah berada dalam genggaman tangannya. Dia menarikku dengan kuat dan memberikan kehangatan yang bercampur kerinduan.

“Sayang.. apa seperti ini cara barumu setelah kamu terbangun dari tidur panjangmu? Haa.. aku sangat merindukanmu sayang. Aku sangat takut jika kamu tidak bangun dan aku hanya bisa menantikan saat seperti ini datang kembali. Sayang, tolong jangan pergi lagi dan tetaplah menemaniku seperti ini” ucapnya dengan tangan yang gemetar sambil membenamkan wajahnya ke tubuhku.

Setiap apa yang dia ucapkan selalu bercampur dengan rasa takut akan kehilangan dan juga kasih sayang yang tulus.

“Maaf tapi kamu siapa? Bisa tolong lepaskan pelukanmu dariku” ucapku merasa sesak.

Bukannya melepaskan pelukannya justru pria itu semakin erat memelukku dengan tangannya yang gemetar.

Setelah itu ia mendongak dan menatapku dengan tatapan sendu hingga matanya berkaca-kaca. Sorot matanya yan tajam namun telihat hangat dan penuh cinta itu sangat sedih hingga tubuh ini bereaksi aneh seolah tidak senang melihatnya sedih.

“Sayang, tidak apa-apa” ucapnya sambil mengelus punggungku.

Dia melakukannya seolah berusaha menenangkanku.

Sungguh aku tidak mengerti apa yang sedang terjadi namun pria ini tetap merengkuhku dan memberikan kehangatan yang sangat nyaman.

“Tolong lepaskan aku dan jawab pertanyaanku” pintaku karena semakin bingung.

Aku tidak tahu sedang dimana dan siapa tubuh yang kurasuki ini karena aku yang sebenarnya hanyalah seorang wanita bernama Ellena yang bekerja di sebuah perusahaan swasta, yang kini sudah memasuki usia 23 tahun.

Hidupku selalu disibukkan dengan bekerja dan jarang bersosialisasi bahkan tidak cukup mempunyai keberanian untuk memiliki seorang kekasih sehingga aku hanya bisa berkhayal lewat novel dan komik romansa yang sering ku baca.

Jika benar keadaanku sekarang sama seperti tokoh-tokoh yang transmigrasi ke sebuah cerita novel ataupun komik romansa setidaknya aku tahu salah satunya.

Namun yang kurasakan sekarang seperti tidak ada bayangan sama sekali tentang pria yang sedang memelukku ini. Meski wajahnya sangat tampan dan seperti tokoh utama pria di sebuah novel dan komik namun aku sama sekali tidak mengenalinya.

Aku selalu berkhayal akan tiba saat aku bisa merasakan kehidupan seperti dalam cerita tersebut.

“Mungkinkah ini benar? Atau aku hanya sedang larut dalam khayalanku” dalam benakku.

Pria itu menatapku dan berusaha bersikap tenang namun lagi-lagi dia mengernyit.

“Ah, iya silahkan tanyakan saja sayang” ucapnya setelah diam beberapa saat.

Kini aku harus mendapatkan informasi mengenai semua yang terjadi melalui pria ini. Kuharap jawabannya bisa menjawab rasa penasaranku.

“Hmph.. siapa kamu sebenarnya dan kenapa kamu memanggilku sayang?” tanyaku sedikit menjauh darinya.

Aku dan pria itu duduk dalam suasana yang hening dan serius sedangkan dia menatapku dengan tatapan sedih.

“Sayang, apa kamu tidak ingat denganku? Aku ini suamimu” katanya tak terlihat adanya kebohongan.

“Suami? Apa maksudmu?” Aku sangat terkejut dengan pernyataannya.

Dia pun menjelaskan semua tentang aku dan dirinya yang ternyata sudah menjadi sepasang suami istri selama 2 tahun.

Pria itu bernama Ivander Kendrik Lance yang biasa di panggil Duke Lance salah satu orang yang sangat berpengaruh dan juga merupakan seorang sword master, sedangkan aku adalah Casandra El Ninda atau Duchess Lance.

Kami menikah karena perjodohan namun kami sudah saling mengenal sejak kami kecil tumbuh bersama di lingkungan yang tak telalu jauh. Keluarga kami sangat dekat sehingga kami di satukan dalam ikatan pernikahan.

Awalnya kami merasa canggung karena kami sudah menganggap seperti keluarga sendiri namun semua itu berangsur berubah menjadi cinta. Ivander sangat mencintai Casandra sebagai istrinya yang sangat cantik itu bahkan sangat posesif terhadapnya.

Sampai suatu saat di usia pernikahan yang memasuki 1 tahun, Ivander mengajak Casandra untuk pergi ke wilayah yang berada di sudut kota yang termasuk dalam lingkup wilayah miliknya.

Di dalam kereta kuda yang mewah, Ivander dan Casandra duduk berdampingan dan saling menyentuh tangan masing-masing dan saat itu juga Ivander menyandarkan istrinya ke pundaknya.

“Sayang, apa kamu senang akhirnya kita bisa pergi berdua seperti ini?” tanya Ivander sambil merangkulnya.

“Aku sangat senang sayang. Kamu sangat sibuk dengan pekerjaanmu, bukankah ini seperti kita sedang pergi untuk berbulan madu” jawab Casandra mendongak untuk menatap suaminya.

Tangan Ivander menyentuh dagu istrinya lalu mendekatkan bibirnya hingga hampir bersentuhan namun tiba-tiba kereta kuda itu tergoncang dan bergoyang sangat cepat.

“Kyaa! Sayang, ada apa ini?” teriaknya sangat takut.

“Tetap berada dalam pelukanku sayang, apapun keadaannya pegang aku dengan kuat” ucapnya mencoba melihat ke arah luar kereta kuda.

Ada hal aneh yang terjadi karena kusirnya tidak ada sehingga tidak ada yang mengendalikan kereta kuda tersebut namun semakin Ivander bergerak kereta kuda itu semakin bergoyang.

Kemudian di saat keadaan sedang sangat panik, di depan jalan itu ada jurang yang curam.

Ivander sangat panik namun berusaha tenang demi keselamatan istrinya.

Ia memeluk Casandra dengan sangat erat lalu melompat keluar dari kereta kuda yang sudah di ujung tebing.

Brak!

Brukkk!...

Kereta kuda itu pun terjatuh dan hancur di bawah tebing sedangkan mereka berdua selamat.

Ivander memeluk istrinya dan berada di bawah istrinya sebagai tumpua agar tidak terluka namun siapa sangka bahwa di samping kepala istrinya terdapat sebuah baru besar dan mengenai kepalanya hingga ia berdar*h dan tidak sadarkan diri.

“Sayang!!! Istriku!!! Tidak.. tidak.. kumohon!” ucapnya sangat takut.

Rasa takut dan rasa bersalah muncul bercampur menjadi satu saat melihat istrinya tak sadarkan diri dengan kondisi yang sangat buruk.

Ia dengan cepat menggendongnya lalu mencari pertolongan di daerah tersebut. Ia berjalan dengan sangat cepat bahkan berlari demi mendapatkan penanganan untuk istrinya.

Saat itu ada sebuah pondok di sekitar sana dan Ivander pun membawa istrinya kesana, air matanya tak berhenti keluar dengan sesekali memperhatikan istrinya dalam langkahnya yang memburu itu.

Tok.. Tok..

“Apa ada orang? Tolong bantu kami” Ivander tampak putus asa saat mengetuk pintu pondok kecil itu.

Ceklek!

Pemilik pondok itu membuka pintunya lalu terkejut dengan apa yang ia lihat.

Tanpa banyak bertanya pemilik pondok itu membiarkan mereka masuk dan membantunya. Meski pun dalam kondisi yang sulit namun Ivander masih beruntung karena pemilik pondok itu merupakan seseorang yang mengetahui tentang medis bahkan sering mengobati orang-orang kecil yang tidak mampu di daerah tersebut.

1
Riss Si Author
semangat ya
Riss Si Author
ini keren
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!