NovelToon NovelToon
Duo Joker

Duo Joker

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Dikelilingi wanita cantik / Percintaan Konglomerat
Popularitas:316.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ichageul

Dipa dan Gilang membuat resah tetua di keluarganya, karena sampai sekarang masih berstatus jomblo. Mereka pun berinisiatif untuk mencarikan jodoh yang tepat untuk keduanya.

Ternyata perjalanan mencarikan jodoh untuk kedua pria itu tidak semudah membalik telapak tangan.Butuh trik khusus dan rencana matang agar keduanya bisa mendapatkan jodoh sesuai keinginan masing-masing.

Seperti apakah jodoh yang akan menjadi pendamping hidup mereka? Sanggupkah calon jodoh mereka menghadapi tingkah keduanya yang ajaib dan terkadang membuat malu sampai ke ubun-ubun?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ichageul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kencan

“Ehm.. sebenarnya aku udah punya seseorang.”

“Hah?”

Untuk sejenak Dipa hanya terbengong saja. Calon pertama yang dikenalkan oleh eyangnya ternyata sudah memiliki tambatan hati. Dia merasa percuma saja menyempatkan waktu datang ke sini. Lebih baik bermain game dengan Gilang. Wajah pria itu menunjukkan kekecewaan.

“Adu maaf ya, Dipa,” Risna menangkupkan kedua tangannya. dia benar-benar merasa tidak enak pada Dipa.

“Ngga apa-apa.”

“Aku benar-benar ngga enak. Awalnya aku udah nolak tawaran kakekku karena sudah punya calon sendiri. Tapi kakek memaksa. Maafin aku ya. Maaf kalau udah buat kamu berharap.”

Kembali Dipa dibuat terbengong mendengar penuturan Risna. Tidak disangka wanita di depannya ini memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Baru saja dia hendak membalas ucapan Risna, pelayan datang membawakan pesanannya. Dipa menarik piring ke dekatnya dan langsung menikmati makanan yang dipesannya.

“Oh ya, calon kamu siapa?”

“Ehm.. dia juga dosen, tapi di kampus lain.”

“Pasti belum dikenalin ke keluarga kamu.”

“Kok tahu?”

“Kalau kamu udah kenalin calon kamu, ngga mungkin kita ketemu.”

Kepala Risna mengangguk membenarkan apa yang dikatakan Dipa. Dia memang belum mengatakan tentang pria pilihannya. Dirinya masih ragu apakah keluarganya bisa menerima status kekasihnya yang seorang duda dengan seorang anak.

“Aku ngga yakin kalau keluargaku bisa menerimanya.”

“Kenapa? Calon kamu cowok kan, bukan cewek?”

“Hahaha.. ya iyalah laki-laki. Dia itu duda satu anak, makanya aku takut keluargaku bisa menerimanya.”

“Kalau kamu yakin dia laki-laki yang baik, harusnya kamu bisa memperjuangkannya. Yakinkan keluargamu kalau dia pria baik, bertanggung jawab dan bisa menjadi imam untukmu dunia dan akhirat.”

“Ya ampun Dipa, kamu baik banget sih. Aku beneran jadi ngga enak.”

“Ngga enak kenapa?”

“Bikin kamu kecewa padahal kamu udah berharap soal perjodohan ini.”

Uhuk.. Uhuk..

Air yang baru masuk ke tenggorokan membuatnya tersedak mendengar ucapan Risna. Untuk beberapa saat pria itu masih terbatuk. Setelah batuknya mereda, dia minum dulu untuk meredakan batuknya.

“Begini ya, Ris. Aku beneran ngga apa-apa. Jujur aja aku kecewa, tapi bukan kecewa dengar kamu udah punya pilihan sendiri. Aku Cuma kecewa udah buang waktu berhargaku ke sini. Kalau aku tahu kamu udah punya pilihan sendiri, kita ngga perlu ketemu kan?”

“Ooh.. aku kira kamu kecewa karena terlalu berharap. Memangnya kamu ada janji hari ini?”

“Aku mau mabar sama sepupuku.”

“Mabar? Ya ampun pantesan kamu masih jomblo, pas waktu libur malah mabar sama sepupu.”

Dipa hanya mendengkus saja. Kalau tidak ingat perempuan di depannya adalah cucu dari teman eyangnya, mungkin mulutnya sudah disumpal ceker ayam satu kilo.

“Aku itu jomblo karena pilihan bukan terpaksa. Aku emang belum nemu perempuan yang klik sama hatiku. Kamu udah punya calon atau belum buatku hasilnya sama aja. Karena kamu juga belum berhasil membuat hatiku cenat-cenut. Jadi jangan terlalu menilai tinggi diri sendiri, oke?”

Dipa mengangkat tangannya memanggil pelayan untuk membawakan bill. Pria itu mengeluarkan beberapa lembaran berwarna merah kemudian menaruhnya ke nampan kecil yang di atasnya terdapat bill. Kemudian dia bangun dari duduknya dan meninggalkan Risna begitu saja.

🌵🌵🌵

Tiga hari berselang Dipa kembali menjalani kencan buta keduanya. Pria itu kembali memilih waktu libur untuk bertemu. Karenanya dia memilih waktu di tanggal merah. Wanita yang akan dikenalkan padanya bernama Aneska. Dia adalah cucu teman dari Jojo. Usianya sudah 27 tahun tapi sampai sekarang masih betah sendiri. Saat ini Aneska bekerja di perusahaan telekomunikasi.

Mobil yang dikendarai Dipa berbelok memasuki area mall The Ocean, Aneska meminta bertemu di mall ini, tepatnya di lantai teratas gedung ini. Di sana terdapat arena ice skating. Dengan langkah panjang Dipa memasuki gedung pusat perbelanjaan tersebut. Pria itu langsung menuju lantai atas menggunakan escalator.

Sesampainya di lantai teratas mall ini, dia langsung menuju area ice skating. Di hari libur ini, ternyata sudah banyak juga pengunjung yang datang. Dipa mengambil ponselnya lalu menghubungi Aneska. Baru terdengar satu deringan, sebuah tepukan mendarat di pundaknya. Dipa langsung berbalik. Di hadapannya berdiri seorang gadis manis tengah melemparkan senyuman padanya.

“Bang Dipa, kan?” tanya gadis itu.

“Iya. Kamu siapa?”

“Aku Neska.”

“Aneska?”

Pria itu langsung membuka folder galeri dan mencari foto Aneska yang dikirimkan Jojo padanya. Dia yakin kalau gadis yang berdiri di hadapannya bukanlah Aneska. Usianya jauh lebih muda. Dipa melihat foto di ponsel lalu gadis di hadapannya. Memang ada kemiripan tapi dia yakin kalau yang berhadapan dengannya bukan Aneska.

“Kamu beneran Aneska? Kok lebih muda, mukanya juga agak beda dari di foto.”

“Hehe.. aku Sandrina, adiknya kak Neska.”

Gadis bernama Sandrina itu mengulurkan tangannya pada Dipa. Mau tak mau Dipa membalas uluran tangan Sandrina.

“Aneskanya mana?”

“Kak Neska ngga bisa datang, lagi sakit. Jadi aku yang mewakili kak Neska.”

“Kenapa harus diwakilin? Kamu tahu ngga tujuan aku mau ketemu sama Aneska?”

“Tahu. Kakek udah bilang, kalian mau dijodohkan.”

“Jadi Neska yang kirim kamu buat ketemu aku? Supaya kamu bisa jelasin sama kakakmu aku ini seperti apa?”

“Bukan. Kak Neska ngga tahu kalau aku yang pergi nemuin bang Dipa. Tadi dia minta aku wa bang Dipa buat batalin janji, tapi aku ngga batalin. Aku sengaja datang mau ketemu bang Dipa. Dan ternyata abang lebih ganteng aslinya daripada di foto.”

Dipa hanya berdehem saja. Pujian Sandrina sudah sering didengar olehnya dari para gadis yang mendekatinya. Tapi tak ayal dia senang juga mendengar pujian gadis itu.

“Terus kamu ngapain mau ketemu sama aku?”

“Kan yang jomblo bukan cuma kak Neska aja. Aku juga jomblo,” Sandrina mengedipkan sebelah matanya pada Dipa.

“Terus?”

“Ya kali aja bang Dipa lebih suka sama yang kinyis-kinyis kaya aku, hehehe..”

“Umur kamu berapa?”

“20.”

“Belum beres kuliah berarti?”

“Iya. Abang mau nunggu kan?”

Tak ada jawaban dari Dipa. Pria itu hanya menggaruk kepalanya yang tak gatal. Dipikir di kencan buta keduanya akan lebih baik dari kencan pertamanya. Namun nyatanya sama saja.

“Bang.. kita main seluncur yuk. Abang bisa, kan? Tapi kalau ngga bisa, nanti aku ajarin. Ayo, bang.”

Tanpa menunggu jawaban Dipa, Sandrina langsung menarik tangan pria itu. Mereka segera menuju loket pembelian tiket. Dipa mengeluarkan dompetnya lalu membayar tiket untuk masuk dan menyewa sepatu. Keduanya kemudian menuju pinggir arena, mengganti sepatu mereka dengan sepatu ice skating.

“Ayo, bang.”

“Sebentar.”

“Ada apa? Abang ngga bisa jalan. Sini pegangan sama aku.”

Sandrina mengulurkan tangannya. Dipa langsung meraih tangan Sandrina. Seumur-umur baru kali ini dia bermain ice skating. Jangankan ice skating, bermain sepatu roda saja tidak bisa. Pelan-pelan Sandrina membawa masuk Dipa ke arena ice skating. Tubuh Dipa bergerak-gerak, tidak bisa menahan keseimbangan. Ketika Dipa hendak terjatuh, Sandrina langsung menahannya. Dia memeluk pinggang Dipa sambil mendongakkan kepalanya.

“Kita kaya orang pacaran ya, bang. Hehehe..”

Refleks Dipa melepaskan pelukan Sandrina di tubuhnya dan hal tersebut justru membuatnya oleng. Tanpa dapat ditahan tubuhnya jatuh ke bawah dengan bokong menyentuh lantai dulu.

GUBRAK!

“Hahaha.. makanya abang jangan lepasin peganganku. Ayo aku bantu.”

Sandrina meraih tangan Dipa kemudian menariknya berdiri. Dipa langsung berpegangan ada sisi arena agar tidak terjatuh lagi.

Astaga mimpi apa gue semalem. Kenapa acara kencan gue sial mulu sih, gerutu Dipa dalam hati.

🌵🌵🌵

Dipa apes terus🤣

Nih penampakan Dipa versiku

1
𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺 🐊GHISNA🐊🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ
Emmaaaaaaaaa, jngan bikin gara gara dehc. Nanti km Bucin abis ga ketulungan
Endang 💖
Gilang kena mental sama emma
⏤͟͟͞R•Dḕɛ 🌸
jengg jeng..surpriseee🥳🥳
⏤͟͟͞R•Dḕɛ 🌸
wahh berarti Gilang jg ga tau nihh kalau emma mau kerja di Das Achepel
surprise dong ini😁
⏤͟͟͞R•Dḕɛ 🌸
wkwkwkwkk 🤣🤣
⏤͟͟͞R•Dḕɛ 🌸
🤣🤣🤣🤦‍♀️
⏤͟͟͞R•Dḕɛ 🌸
wkwkwk..nah bener kann jadi sekretarisnya Gilang...hahahaa
seruuu nih 🥰🥰🥰
⏤͟͟͞R•Dḕɛ 🌸
ehh..ehh jangan2 jadi sekretarisnya Gilang nih 😁
⏤͟͟͞R•Dḕɛ 🌸
galak bener nih, emma...🤦‍♀️
⏤͟͟͞R•Dḕɛ 🌸
wkwkww sabaar Bi..jangan cemburu
itu sepupunya kok yg mau didekatin sama Gilang😁
Paula Abdul
wakakakakakak.....
mulai dikerjain gantian nih Gilang 😂😂😂
choowie
😂😂😂😂😂
choowie
syukurlah kalau kamu sadar nan😂😂😂
Anie Jung
Benar-benar kepedean si Gilang ,kapok luh kena potong gaji.🤣🤣
Anie Jung
Saatnya Emma balas dendam sama Gilang .🤣🤣
Anie Jung
PD benar Gilang mengakui Emma Calon dia.🤣👏
Anie Jung
Emma di lawan, ya kalah lah loh Bagus 👊👊🤣🤣
Anie Jung
Namanya Bagus tapi kelakuannya sungguh tak bagus.🤦
Lela
si emma kyany msih dendam sam gilang msih mau bikin huru hara😂😂😂
Dwi MaRITA
gegara ke PD an, gaji dipotong.... duh, kasihan beud... gilang² 😛🤪😜😝🤣🤣🤣

widih ... kemampuan Sam mang gak Isa diragukan lagi.... sikap & sifat ketegasannya = pakdhé Kenzie..🤭✌🏻🫰🏻

wah ,.. Emma dah mulai usil nih.... 🫰🫰🏻✌🏻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!