NovelToon NovelToon
Derita Wanita Malam

Derita Wanita Malam

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / duniahiburan
Popularitas:120.5k
Nilai: 5
Nama Author: mama reni

Menjadi sebatang kara membuat Celina terpaksa menjual diri demi kelangsungan hidupnya. Walaupun seringkali disiksa pelanggan, dia tetap bertahan karena hanya itulah satu-satunya pekerjaan yang dikuasainya.

Perkenalannya dengan Yusuf memberi warna baru dalam hidup Celine. Lelaki itu selalu mengobatinya ketika ia dilukai oleh pelanggan.

Benih cinta pun mulai mekar dalam hati keduanya. Namun, rasa rendah diri dan kotor membuat Celina terpaksa menolak cinta Yusuf.

Akankah kebahagiaan yang telah dilepaskan kembali menjadi miliknya, sedangkan sang pujaan hati telah dimiliki orang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Dua

Celina sengaja mematikan ponselnya. Tidak ingin mami Angel menghubungi. Entah kenapa, dia merasa betah berada di rumah Yusuf. Padahal rumahnya sedikit jauh dari kota. Mungkin karena rumahnya jauh dari tetangga sehingga wanita itu merasa tidak akan ada yang mematai dirinya.

Sudah jam delapan malam, Yusuf belum juga kembali dari kerjanya. Celina duduk di ruang keluarga sambil menonton televisi.

Baru saja matanya akan tertutup ketiak terdengar seseorang membuka kunci pintu. Celina langsung bangun. Dia melihat Yusuf pulang. Tubuhnya penuh dengan peluh. Wajahnya memerah.

"Kamu kenapa, Suf?" tanya Celina melihat kegelisahan pria itu.

"Entahlah, sejak dari kafe tadi tubuhnku terasa panas, kepala pusing dan ...." Yusuf tak melanjutkan ucapannya. Matanya memandangi Celina dengan tatapan penuh napsu.

Celina tersenyum. Dia paham apa yang sedang terjadi dengan pria itu.

Dia mendekati Yusuf dan membantunya membukakan pakaian. Tentu saja hal itu membuat sang pria terkejut.

"Celina, kamu mau apa?" tanya Yusuf dengan suara serak. Sentuhan yang diberikan wanita itu makin menambah napsunya.

"Aku akan mengobati kamu. Pasti ada seseorang yang ingin mengerjai kamu dengan memberikan obat," jawab Celina.

Dia lalu mengajak pria itu ke kamar. Yusuf tak bisa menolak lagi. Dia ikuti apa saja yang wanita itu inginkan.

Celina membuka kemeja yang dikenakan Yusuf, membuat Yusuf yang sedang bimbang dan hampir dibawah alam bawah sadarnya hanya menurut saja, Yusuf hampir tidak bisa mengendalikan dirinya.

"Maaf, aku tidak bermaksud-" Celine mendorong tubuh Yusuf ke atas ranjang, membuat pria itu jatuh di atas ranjang dengan mata meremang karena hampir tidak sadarkan diri. "Mau a-apa?" tanya Yusuf dengan sedikit meracau.

Celine mengangkat jarinya dan menaruhnya di bibir Yusuf, pria itu bungkam, bukan karena satu jari melainkan dia tidak bisa berkutik apalagi saat Celine mengelus badannya yang sudah tanpa atasan, Yusuf tidak bisa menahan suara racau yang keluar dari bibirnya.

Celine bangkit, Yusuf sudah tidak bisa mengontrol diri dan berpikiran positif, Celine sendiri mulai melepas seluruh pakaiannya, membuat dirinya kini polos tanpa busana.

"Jangan ...." Yusuf belum selesai menyelesaikan kalimatnya karena Celine langsung mencium bibirnya dan membuat Yusuf kembali bungkam.

Yusuf tidak tahu apa yang terjadi lagi, dia merasakan bahwa Celine bergerak diatas tubuhnya, Yusuf tidak bisa lagi menahan semua ini, dia mengangkat tubuhnya dan beralih menindih Celine.

"Kamu yang meminta ini." Yusuf menggerakkan badannya diatas tubuh Celine, menghabiskan waktu mereka berdua dimalam itu, saat berada tepat di alam bawah sadar.

Cukup lama, keduanya bermain, sampai akhirnya Yusuf merasakan bahwa dia sudah tidak bisa menahannya lagi, dia bergerak cepat kemudian berhenti secara mendadak saat merasa sudah tiba di ujung hasrat yang membawanya.

"Kamu tidak apa-apa?" tanya Celine. Tidak ada jawaban dari Yusuf, pria itu terjatuh tertidur di pelukan Celine disertai dengkuran pelan darinya. "Kamu pasti lelah." Celine mengelus rambut Yusuf pelan dan berjanji ini semua hanya terjadi malam ini. "Maaf."

Celina duduk di tepi ranjang, memandangi pria itu yang telah terlelap. Walau ini bukan yang pertama bagi wanita itu, tapi dia merasa ini hubungan yang paling dia nikmati.

Dengan Yusuf, dia tidak ragu melakukan tanpa pengaman. Entah mengapa dia percaya jika pria itu tidak memiliki riwayat penyakit apa pun.

Celina masuk ke kamar mandi dan membersihkan tubuhnya. Dia lalu keluar kamar dan menyiapkan makan malam. Wanita itu yakin Yusuf pasti akan merasakan lapar saat bangun nantinya.

Jam sepuluh malam, Yusuf terbangun. Dia merasa kepalanya yang pusing mulai terasa ringan. Pria itu teringat apa yang tadi dia lakukan. Dia menarik napasnya.

Yusuf masuk ke kamar mandi dan membersihkan tubuhnya. Akhirnya dia merasakan pertama kali berhubungan badan. Walau ada terasa ngilu, tapi lebih banyak nikmatnya karena Celina pintar sekali dalam memuaskan dirinya.

Setelah mandi dan berpakaian, pria itu keluar dari kamar. Dia melihat Celina yang sedang menonton televisi dengan hanya memakai baju kaos miliknya tanpa bawahan. Rambutnya terurai menambah keseksiannya.

"Selamat Malam, Celina!" sapa Yusuf dengan gugup.

"Selamat Malam, Yusuf. Bagaimana sekarang, apa sakit kepalanya sudah hilang?" tanya Celina dengan senyuman.

Yusuf membalas senyuman wanita itu dengan canggung. Dia lalu memilih duduk di samping Celina.

"Kamu pasti lapar. Tunggu aku ambilkan makanan untukmu. Tadi aku sudah masak. Ya walau hanya telur balado," ujar Celina.

Celina berisi dan langsung berjalan menuju dapur. Yusuf memandangi tubuh wanita itu tanpa kedip hingga hilang dari pandangan.

Beberapa saat kemudian Celina kembali dengan sepiring nasi beserta lauknya dan teh hangat. Wanita itu meletakan dihadapan Yusuf.

"Makanlah. Walau aku tak pintar masak, tapi aku rasa masakanku tak buruk-buruk amatlah," ucap Celina.

"Maaf, aku jadi merepotkan kamu," balas Yusuf.

"Bukan kamu yang merepotkan aku, tapi sebaliknya. Aku yang telah merepotkan kamu," jawab Celina.

"Kamu tidak makan sekalian?" tanya Yusuf, masih dengan canggungnya.

"Aku sudah makan berulang kali. Takutnya nanti aku tambah gendut dan tak ada yang mau lagi pakai jasaku," jawab Celina.

Yusuf tampak menarik napas mendengar ucapan wanita itu. Ingin rasanya dia memintanya berhenti dari pekerjaan menjadi wanita penghibur. Namun, dia tak berani mengutarakan. Mereka baru saja saling mengenal.

Yusuf memakannya dengan lahap. Entah masakannya yang enak atau karena perutnya yang lapar. Dalam sekejap sepiring nasi ludes termakan.

"Apa kamu mau nambah lagi?" tanya Celina.

"Cukup, aku sudah kenyang," jawab Yusuf. Dia tak berani menatap wanita di sampingnya. Masih teringat pergulatan mereka tadi.

Mereka menonton televisi dengan saling diam. Entah apa yang ada dalam pikiran mereka. Tepat jam dua belas malam, Yusuf pamit ingin tidur.

"Aku sudah mengantuk. Apa kamu tidak ingin tidur juga?" tanya Yusuf.

"Aku tidur di sini saja. Kamu di kamar," jawab Celina.

Rumah yang Yusuf tempati saat ini hanya ada dua kamar. Satu kamar tidur dan satu lagi dia gunakan untuk ruang kerjanya.

"Kamu saja tidur di kamar. Aku bisa di ruang kerja," balas Yusuf.

"Baiklah. Selamat Malam ...!" ucap Celina sebelum melangkah masuk ke kamar.

Setelah wanita itu menutup pintu kamarnya, Yusuf lalu masuk ke ruang kerja. Tidur di sofa yang ada di sana. Dia langsung terlelap karena merasa tubuhnya sangat segar.

**

Pagi harinya, Celina menyiapkan roti bakar untuk sarapan mereka berdua. Yusuf menyantapnya dengan lahap. Biasanya dia sarapan di kantor saja.

"Yusuf, terima kasih karena telah membantuku. Aku pulang. Apa suatu saat aku masih boleh bermain ke sini?" tanya Celina.

"Tentu saja, pintu rumah ini terbuka untukmu," jawab Yusuf.

Celina mendekati Yusuf dan mengecup kedua pipi pria itu. Membuat jantungnya berdebar lebih cepat. Setelah itu barulah sang wanita melangkah pergi.

Setelah bayangan Celina hilang, Yusuf baru menyadari jika dia lupa meminta nomor ponselnya.

"Aku lupa meminta nomor ponselnya," gumam Yusuf dalam hatinya.

**

Celina turun dari taksi dengan senyum semringah. Masih terbayang wajah Yusuf yang malu-malu.

Baru saja dia akan membuka pintu kamar kost, tangannya di tarik dua orang pria dan memaksa masuk ke dalam mobil. Celina tampak hanya pasrah.

"Mami Angel menunggumu ...!" ucap pria itu ketika mereka telah berada di dalam mobil.

1
Iis Amoorea
semangat....
Ila Lee
cinta celina sama Yusuf sampai ke mati
Nur Adam
smgt untuk keya mu thoor
⸙ᵍᵏNavi༄༅⃟𝐐
akhir cerita yg sungguh sad bgt🥲
Yunia Afida
ucapan adalah doa, inilah ucapan bu fatima terkabul, cinta celina dan yusuf berpisah dengan maut
Yunia Afida
yang sabarya yusuf😭😭😭😭😭😭😭😭
Yunia Afida
pelacurnya dihapus mama, g tega aku
Yunia Afida
ikut nangis ini😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭, mama jual bawang banyak
Yunia Afida
innalillahi wainnailaihi rojiun, celina baru merasakan kebahagiaan tapi sekarang sudah dipanggil Alloh
Yunia Afida
langsung adem hati celina
Dwi MaRITA
damai sll.... dira pun jg jd wanita hebat, mau nggendong bayiik rivalnya dg ikhlas... no drama²... 👏👍
ovi
sedih
Siti Zuriah
😭😭😭
Siti Zuriah
😭😭😭
Wicih Rasmita
nyesek banget Mak😭😭😭
Eva Karmita
Mak otor hebat sudah buat para pembacanya nangis berjamaah 😭😭😭😭 nyesek rasanya 💔 setiap pertemuan pasti ada perpisahan.., setiap kejadian pasti hikmahnya jadi Yusuf harus kuat demi buah hati walaupun berat tapi harus di jalani jadilah ayah sekaligus ibu untuk anakmu Suf fokus bahagiakan anakmu ❤️🥺
Eka ELissa
dari awal smpe Ahir air mata ku Brebes Mili.....Mak ..😭😭😭😭😭
Eka ELissa
astaga nangis aku mak/Cry//Cry//Cry//Cry//Cry//Cry//Cry/
Ida Nur Hidayati
kenaoa harus calina yang pergi, yang tabah Yusuf putrimu selalu bersamamu.
Ervina Ard
Kita liat nih (next di novel ttg anak Yusuf & Celina) , apakah akan spt std novel2 lain yg pasaran, Yusuf & Dira kembali bersama spt permintaan Fatimah pd Dira (bab 44) & Yusuf akan memakai alasan anak yg butuh ibu & Dira bersedia jd ibu sambung. Kl spt itu, maaf bngt, 'penderitaan' Celina jd tdk ada 'valuenya' di novel ini.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!