NovelToon NovelToon
Kupu Kupu Malam

Kupu Kupu Malam

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: Senja Ardani

Seorang gadis bernama Clarissa berusia 19 tahun, terpaksa harus berkerja malam hari dengan menggaet para pria hidung belang karena ulah Ayah kandung nya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja Ardani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2

   Kali ini aku pandangan ku tertuju pada Papa yang berjalan menuju ke arah ku.

Aku menghembuskan nafas kasar.

 "Ris.. Pak Hartoyo itu sudah baik mau menikahi kamu, dan bersedia melunasi hutang hutang Papa pada germo itu.

Sebaiknya kamu turuti apa kata Mama mu, ini semua demi keluarga kita. Hidup kamu juga bakal terjamin.

Lihat saja istri istrinya Pak Hartoyo mereka difasilitasi rumah, mobil sendiri sendiri. ucap Papa mencoba merayu ku.

  "Pokoknya aku gak mau"!

Brak!

Aku beranjak pergi meninggal kan kamar Mama seraya menutup pintu dengan keras, hingga menimbulkan suara dentuman yang memekakkan gendang telinga.

Aku masuk ke dalam kamar ku merebahkan tubuh ku di atas kasur berukuran 160x200 itu.

Mencoba menetralkan emosi yang bergemuruh di dalam hati.

Diri ini masih tidak percaya dengan apa yang telah Papa lakukan, dan ide konyol yang Papa Mama rencana kan.

Kenapa Papa harus berhutang sama germo dan aku yang harus jadi jaminan nya.?

Kenapa juga aku harus menikah dengan pria tua agar pria itu membayar kan hutang hutang Papa pada seorang germo itu.?

dalam hati ku terus bertanya tanya.

Memang, kekayaan pria tua itu tidak di ragukan lagi.

Pak Hartoyo memang terkenal royal dan baik pada kedua istrinya.

Terbukti dari kedua istrinya yang diberlakukan dengan adil.

Setiap istrinya di masing-masing diberikan satu usaha untuk dikelola sesuai bakatnya, diberikan fasilitas rumah dan mobil sendiri sendiri.

Bahkan setiap istrinya juga di berikan aset berupa beberapa tanah.

Ya, memang sangat kaya orang itu, selain juragan tanah dia juga memiliki banyak rumah yang ia kontrak kan.

Namun meski begitu aku tidak mau menikah dengan pria tua itu, gimana kata teman teman ku jika tau aku menikah dengan pria yang pantas nya menjadi kakek ku. Itu pun juga sebagai istri ke tiga nya.

Oh... Tidak!

Aku bahkan tidak bisa membayangkannya.

Bahkan baru mendengar nama pria tua itu di sebut, sudah membuat ku merasa mual.

Namun jika aku tidak menikah dengan nya, dan Papa tidak bisa membayar hutang hutang itu dalam waktu 2 bulan ini.

Aku bisa jadi mendekam di kungkungan sang germo itu, dan dijadikan nya P*k.

 "Brak!

 "Tidaaak.......!

 "Argghhh.....!

Aku menggebrak meja rias ku, semua yang ada di atasnya pun berjatuhan dan berserakan di lantai.

Kali ini aku benar-benar merutuki tindakan kedua orang tua ku.

Bagaimana mungkin seorang Papa tega menjadikan anak nya sebagai jaminan hutang hutang nya.

Sebagai orang tua harus nya berfikir dulu sebelum bertindak. Pikirkan dulu nasib anak kedepannya, jangan hanya untuk kesenangan sendiri mereka melupakan nasih anak kandung nya.

Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam, sejak siang tadi aku mengurung diri dikamar.

Dan sampe saat ini aku masih setia di dalam kamar kecil ku.

  "Ris.. keluar dulu.

  "Tok! Tok! Tok!

  " Ayo, Ris.. sudah malam kamu makan dulu.

Aku tak bergeming, Panggilan Mama tak ku hiraukan kan.

  "Tok! Tok! Tok!

  "Ris.. Buka pintu nya" kali ini Papa berteriak.

 Aku tidak perduli sama sekali, saat Papa dan Mama bergantian mengetuk pintu sembari memanggil manggil nama ku.

Pagi ini tiba-tiba perut ku terasa lapar sekali, mungkin karena seharian kemaren aku mengurung diri di kamar tanpa makan sedikit pun.

Aku bangun langsung menuju ke kamar mandi, hanya sekedar untuk membersihkan muka.

Setelah itu aku menuju meja makan untuk sarapan karena memang sudah sangat lapar.

Tanpa memperdulikan apa pun aku langsung makan, aku tidak menemukan Mama dan Papa di situ.

Mungkin mereka sudah sarapan dulu karena memang sudah jam 8 pagi.

  "Ris,, kamu sudah bangun"?

Tiba-tiba suara Mama terdengar dari arah belakang, karena memang posisi duduk ku yang tengah membelakangi pintu yang menggunakan antara ruang tamu dan meja makan.

   " Seperti yang Mama lihat"! jawab ku ketus.

  "Ya sudah, setelah ini buatkan minum untuk tamu Papa di luar" titah Mama.

   " ya, Ma"! jawab ku singkat.

Ku tolehkan kepala ku ke arah Mama yang masih berdiri di ambang pintu.

Sesaat setelah menyelesaikan sarapan ku, aku berjalan ke arah dapur.

Aku menyeduh kan dia gelas kopi panas, satu untuk Papa dan satunya untuk tamu.

Aku berjalan menuju ke arah ruang tamu, dengan membawa nampan berisikan dia gelas kopi panas.

  "Silakan, diminum".

Ucap ku sembari meletakkan satu persatu gelas berisi kopi panas itu.

Saat aku tengah melangkah untuk kembali masuk, langkah ku terhenti.

" Ris, sini dulu" ucap Papa menyuruh ku duduk di kursi sebelah nya.

Aku mengikuti perintah Papa.

Terlihat pria tua itu menatap ku dengan senyum yang terukir.

"Pak Hartoyo, ini putri kami satu satunya", ucap Papa.

" Ini yang namanya Clarissa"? Cantik sekali.

Aku hanya membalas dengan senyuman terpaksa.

"Ris, Pak Hartono ini kesini untuk membahas acara lamaran dan juga tangal pernikahan kalian. Ucap Papa seraya menatap ku dengan tatapan tajam.

Aku mengganguk dengan susah payah. Terlihat pria tua itu juga mengganguk dengan senyuman.

" Kalau bisa secepatnya aku ingin merayakan pesta pernikahan ini. ucap pria tua itu.

Kali ini aku tersedak air liur ku sendiri.

Bagaimana mungkin pak tua itu main cepat cepat menikah, sedangkan aku sendiri belum memberi jawaban sedia atau tidak nya.

Aku melirik ke arah Mama yang baru saja ikut gabung dan duduk di sebelah Papa.

Namun Mama menatap ku dengan sorot mata yang memancarkan agar aku menerima saja apa yang dikatakan pria tua itu.

"Maaf Om, kanapa acaranya terlalu cepat, bukan nya mempersiapkan pesta pernikahan itu memakan banyak waktu"? tanya ku.

Aku bahkan gak perduli dengan tatapan kedua orang tua ku.

" Tenang saja cantik, semua nanti aku yang urus. Bahkan kalau kamu minta pesta pernikahan nya digelar besok pun, akan aku turuti saat itu juga.

Ya, aku tau betuh siapa pria yang ada didepan ku saat ini.

Juragan tanah yang kaya raya, memiliki banyak anak buah tinggal perintah saja semuanya beres.

"Tapi Om...?

" Ris,,,? panggil Mama memotong ucapan ku yang belum sempat selesai.

Papa dan Mama menatap ku dengan tatapan yang entah apa artinya.

1
Mamidilla Mamidilla
anak kandung bukan sih?
neny
semangat kak othor 💪🏻🤍
Senja Ardani
sangat bagus
neny
clarisa hamil kyk nya,,semangat terus kak othor 💪🏻🤍
Lili Ismail
Anak kandungkah itu
neny
bagus cerita nya
neny
semangat kak othor,,cerita nya sdh mulai menarik,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!