Terbelenggu Cinta Wanita Malam

Area 21+ bocil dilarang membaca!!!

🔥

🔥

🔥

"Saya terima nikah dan kawinnya Arleta Adelia binti Fulan dengan mas kawin satu unit rumah mewah beserta isinya di bayar Tunai"

Satu helaan nafas Aldo mengucapkan nya,bahkan ia seperti sudah berpengalaman dan tak sedikit pun gerogi atau gemetar.

Terkejut tentu saja iya,ini bahkan pernikahan yang tidak pernah Leta bayangkan.Ia selalu mendambakan pernikahan seperti di negri dongeng namun ini kebalikan nya.Hanya saja memang ia di perlakukan seperti ratu di istana.

Menyalimi tangan Aldo,begitu pula Aldo mengecup kening Leta.Di saksikan oleh Gandi, disana juga ada ustadz terkemuka dan cukup terkenal, beberapa pengawal bahkan ada di sana.

Memakaikan cincin bergantian di masing masing jemari.Leta masih tidak menyangka menjadi seorang istri sah Aldo.

Hanya ramah tamah setelah itu,hidangan pun seadanya yang hanya ia pesan dari restauran terdekat saja.

Ucapan terimakasih di ucapkan oleh Aldo pada kedua wali nikah dan ustadz yang sengaja ia panggil dengan harga fantastis walau hanya beberapa jam saja di sana.

"Pernikahan hanya sekali seumur hidup,yang kau lakukan benar dari pada melakukan dosa terus menerus.Tugas kalian nanti nya adalah mendaftarkan pernikahan ini secara hukum,akan saya tunggu jika di persulit saya sedia membantu!" ucap Pak ustadz.

Aldo dengan senang menanggapi,ia tersenyum dan mengantar nya hingga depan rumah.

"Terimakasih banyak Pak Ustadz,maafkan saya jika banyak salah!" ucap Aldo.

Lelaki tua itu hanya mengangguk dan berlalu dari sana menaiki mobil pribadinya.

.

.

.

"Kemana mba?" tanya Aldo pada Sari yang tergesa gesa ke mobil.

"Mencari kantong plastik yang nona beli tadi Tuan" jawab Sari,dan Aldo hanya mengangguk mempersilahkan.

Masuk ke dalam,ia tidak menemukan wanita yang sekarang sudah menjadi istrinya.

Arleta sudah masuk ke kamar karena ia ingin rebahan walau hanya sebentar.

Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh lewat empat menit,diluar semakin gelap.Setelah berdiskusi sebentar dengan Gandi,Aldo hendak masuk ke dalam kamar namun pintu sudah lebih dulu terbuka.

Sari keluar dari sana.

"Maaf Tuan,saya akan keluar.Nona sudah tertidur setelah saya pijat kaki nya" ucap Sari.

"Apa dia demam lagi Mba?"

"Tidak, seperti nya sudah sembuh.Bahkan nona tadi terlihat lebih senang ketika bermain permainan di ponsel saya,hanya..."

"Apa?..." tanya Aldo penasaran.

"Wajahnya pucat,saya tidak tahu tentang obat obatan tapi tadi nona seperti nya meminum sesuatu yang dibeli di apotik mall" jelas Sari.

"Hah?..Dimana benda itu sekarang?" tanya Aldo.

"Maaf Tuan lebih baik cari saja di kantong plastik tadi,atau tanyakan saja pada Nona!"

Tanpa basa basi lagi Aldo masuk dan mengunci pintu,ia bahkan menyalakan televisi dengan nada lumayan tinggi.Melepas setelan kemeja ia pun mendekati Leta yang sudah terlelap di atas ranjang.

Aldo membuka selimut Leta,wanita itu sudah memakai baju tidur sesuai dengan yang di harapkan oleh aldo.Berwarna biru terang dengan bertali di leher,punggung nya bahkan terekspos sempurna hingga ke pinggang terlihat nyata.

Ucapan sari enyah tak Aldo hiraukan, pemandangan di depan nya terlihat sangat menggoda.

Halal,itu yang terekam di kepala Aldo.Setelah mengucap ijab kabul dan Leta sah menjadi istrinya,ia merasa semua yang ada di depan nya miliknya seutuhnya.

Merangkak dari ujung kaki hingga ke atas,mengusak di bagian leher Leta, Aldo mulai menyusuri wajah Leta dengan bibir nya.

"Bangun Arleta ku,ini malam pertama kita setelah ijab kabul!"

Arleta tidak langsung bangun,ia mengedipkan mata beberapa kali untuk membuat mata nya tidak salah melihat.

"Heii,buka mata nya lihat jelas jelas ini aku suami mu.Aku menginginkan mu!"

Hembusan suara nya membuat bulu kuduk Leta meremang.

"Nanti saja,aku mengantuk!"

"Aku menginginkan mu sekarang hingga besok dan seterusnya,tugas mu hanya diam biar aku yang bekerja!"

Leta diam saja namun Aldo mengangkat kedua tangan Leta dan meletakkan nya ke atas,meraih sesuatu yang ia duga syal di meja sebelah ranjang.Aldo mengikat kedua tangan Leta dan mengaitkan ke ujung ranjang.

Mendadak mata Leta terbelalak.Mendapati itu Aldo tersenyum.

"Kenapa di ikat?!" suara nya cukup keras.

"Karena kamu bandel!" ucap Aldo ia tidak mengijinkan Leta menjawab nya lagi.

Menyambar bibir istrinya,Aldo mulai melakukan aksinya.Melecuti pakaian Leta satu persatu hingga tak tersisa,padahal dirinya sendiri masih memakai penutup bagian kejantanan nya yang sudah mulai sesak.

"Ahh... Matikan lampunya!" ucap Leta,Aldo menggeleng.

"Aku ingin lihat semua nya tanpa tertinggal sedikit pun!" Aldo berdiri melepas kain segitiga lalu mengarahkan senjata nya di tengah gundukan milik Leta,lalu menekan nya.Perlahan membuka ikatan syal,tangan Leta bisa bergerak bebas.

Beralih ke bawah,membuka lebar kedua kaki milik Leta,ia pun menenggelamkan wajahnya di sana.Bermain dengan lidah, hisapan nya membuat Leta mendongak.Menikmati hingga matanya terpejam.Aldo benar benar membuat nya terbang.

Sesuatu mengalir,Aldo menyentuh meneguknya habis.Membuat Leta semakin brutal,mengerang hebat saat itu pula Aldo melesakkan miliknya yang sudah on dari tadi.

Semakin tidak tahan Leta mendesah merasakan itu.Ia bahkan mencengkram seprei yang sudah antah berantah tak berbentuk.

"Aku tinggal dua Minggu kenapa menjadi sempit lagi...Argghh!!"

Tidak menghiraukan ucapan Aldo,Leta bahkan menahan saat benda tumpul nan besar terus memaksa masuk sempurna.

"Hahhhh!!! Aldo...."

"Sebut terus nama ku,mendesah lah sesuka mu di bawah ku.Mereka tidak akan mendengar suara mu!"

Menit berikut nya Aldo dengan semangat menghujam,lembut hingga mempercepat.Leta bahkan di buat berkali kali berganti posisi oleh suami nya,tak lama Aldo memberikan jeda ia terus mengulangi hingga tak sengaja mata nya melihat bercak darah lagi.

Ia pun membuka kaki Leta kembali dan melihat bagian inti istrinya.Menyentuh bagian itu dengan pelan,ternyata Leta mendesis.

"Sakit?.."

"Perih,kau terlalu bersemangat!"

Aldo berdecak "Bagaimana tidak,kita sudah halal.Aku bahkan masih menginginkan nya lagi!"

Leta langsung bergeser dan menutupi intinya dengan tangan,Aldo menarik lagi lalu meraih sesuatu di meja yang tak jauh dari sana.

"Aku obati,tahan sebentar!"

"Ini terlalu... Aww!"

"Aku sudah melihat semua dan bermain main,kau lupa!"

Leta pun akhirnya diam dengan kaki nya terbuka berada di depan wajah Aldo.

Menundukkan wajah berdalih meniupi,pada dasar nya Aldo merangsang kembali Leta yang sudah tenang menjadi bergairah.

Kedua nya mengulangi lagi dengan Aldo yang lebih suka melihat istrinya terangsang dan mencapai duluan,baru setelah itu dia kembali melesakkan miliknya untuk yang beberapa kali nya.

.

.

.

To be continue

_Gerah banget, maaf ya author khilaf 🥵🥵