Terdapat tiga tingkatan dunia yang berada di alam semesta ini, yaitu :
-The Heavens (Alam Surga).
-The Mortal Realm (Alam Bumi).
-The Earth (Alam Fana).
The Mortal Realm (Alam Bumi)
Terdapat banyak para Kultivator hebat yang menguasai tempat tersebut, yang di mana yang terkuat lah yang berkuasa yang lemah di tindas dan bahkan nyawa nya juga tidak di hargai.
Di mana terdapat seorang pemuda sampah yang tidak bisa ber-Kultivasi dari Keluarga Bangsawan yang telah terlupakan. Di mana ia mempunyai keinginan yang kuat demi membalas kan dendam orang tuanya.
Bagaimana kah petualangan pemuda tersebut dalam membangkitkan Kultivasinya dan memalaskan dendam orang tuanya.
Baca cerita lengkapnya di Novel TOWARDS THE PEAK OF MARTIAL ARTS.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Y. Septra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch- 01. Sampah Keluarga Yu (REVISI).
Ch- 01. Sampah Keluarga Yu [REVISI].
Lima Tahun Yang lalu di Kota Zhimo, Benua Barat lebih tepatnya di Kediaman Keluarga Bangsawan Yu.
Di kedalaman hutan, tepatnya di sebuah dahan pohon yang besar terlihat tiga orang yang mengenakan jubah hitam yang sangat mencurigakan.
"Seperti yang telah kita rencanakan sebelumnya, kalian pastinya sudah mengetahuinya bukan?" ujar seorang pria berjubah hitam kepada dua pria berjubah hitam lainnya melalui telepati.
"Bunuh semua anggota Keluarga Yu, rampas semua harta mereka dan jangan biarkan satu orang pun yang selamat" ujar seorang pria yang menggunakan jubah hitam tersebut.
"Di saat kita telah membunuh semua anggota Keluarga Yu, para bangsawan yang lain akan membantu untuk memusnahkan Keluarga Yu" ujar seorang pria berjubah hitam tersebut.
"Mengerti ketua" jawab dua orang pria berjubah hitam lainnya melalui telepati.
"Baiklah, Lakukan Sekarang" ucap pria yang mengenakan jubah hitam tersebut yang mereka panggil ketua.
Setelah mendapat perintah dari seorang pria yang mereka panggil ketua, kemudian mereka berdua langsung menghilang dari tempat mereka sebelumnya dan muncul kembali tepat di atas atap kediaman keluarga Yu.
"Adik Xie, kau bunuh penjaga yang ada di depan dan aku akan bertugas membunuh mereka yang ada di dalam, setelah membunuh penjaga di depan, kau segera menuju ke ruangan harta mereka" ujar pria berjubah hitam tersebut.
"Baiklah, kakak Jiang" ucap Xie.
**
Dalam beberapa jam orang orang yang ada di dalam Kediaman Keluarga Yu terbantai habis tanpa ada yang tersisa, bahkan adik perempuan Yu Xuan yang masih berumur 7 tahun.
Arghhh...
Di mana mana terdengar suara teriakan yang begitu histeris, dan juga dentingan pedang dimana mana. Setiap pelayan dan penjaga yang berhadapan dengan kedua orang berjubah hitam tersebut tidak ada yang selamat, bahkan mereka juga tidak segan untuk menebas tubuh para pelayan dan penjaga menjadi dua bagian.
Di salah satu bangunan yang cukup besar, terlihat seorang pria paruh baya yang sedang terluka parah melawan dua orang berjubah hitam, dia adalah Yu Shen.
Boomm....
Ting....
"Mei'er kau pergilah dan bawa Yu Xuan berlindung biar aku saja yang melawan mereka" ucap Yu Shen.
"Tapi Gege, aku tidak bisa meninggal kan mu sendirian" jawab Ming Mei kepada Yu Shen.
"Jangan pedulikan aku cepatlah bersembunyi dan berlindung, pergilah selamatkan Yu Xuan". Ucap Yu Shen.
"Apakah kau ingin Yu Xuan sama seperti Yu Jia, kita tidak bisa lagi kehilangan mereka, sudah cukup kematian Yu Jia saja sudah sangat menyakitkan bagi kita jangan lagi Yu Xuan" ucap Yu Shen yang terdengar suara nya yang berat setelah mengatakan kematian Yu Jia, tanpa sadar air mata keluar dari ujung mata Yu Shen.
"Baiklah, tapi biarkan aku membantu gege" ucap Ming Mei, yang merasakan hal yang sama seperti Yu Shen.
Setelah beberapa saat Ming Mei sampai di pintu bawah tanah, dia kemudian menyuruh Yu Xuan untuk bersembunyi di sana.
"Xuan'er kau bersembunyi saja ya di sini, jangan keluar sampai ibu bilang kau boleh keluar" ucap Ming Mei tegas.
"I..ibu tapi, ibu jangan pergi" ucap Yu Xuan.
"Ibu akan segera mungkin kembali dan ibu juga akan memasak kan makanan kesukaan mu" ucap Ming Mei tersenyum kepada Yu Xuan.
Lalu Ming Mei menyegel dantian Yu Xuan, agar tidak diketahui oleh para pria misterius tersebut.
"Setelah ini kau harus pergi dari kota ini kau harus menjadi yang terkuat menjadi puncak seni bela diri seperti impian mu, selamat kan diri mu, aku tak ingin lagi kehilangan mu aku tak ingin hal yang sama pada Yu Jia terjadi juga kepada mu" ucap Ming Mei.
"Maaf kan ibu Xuan'er, tapi ibu tak ingin kau di buru oleh Para Kaisar, dan juga keluarga bangsawan yang lain ibu juga terpaksa seperti ini" lanjutnya. Kemudian dia kembali berlari ke ruangan utama untuk membantu Yu Shen untuk menghadapi pria misterius yang menyerang keluarganya.
**
"Menyerahlah patriak Yu, kau tidak akan bisa lari dari kematian lagi" ujar seorang pria yang mengenakan jubah hitam tersebut.
"Ini lah akhir dari Keluarga Yu, kalian pantas mati. Seharusnya kalian mendengarkan peringatan dari kaisar dan segera pergi meninggalkan kota Zhimo dan memulai hidup baru, tapi kalian malah memilih untuk mati" ucap seorang berjubah hitam lain nya.
"Apakah ada kata kata terakhirmu sebelum mati?" tanya seorang pria berjubah hitam lainnya.
"Bagaimana jika kita mati bersama sama" ujar Yu Shen.
"Cih, pernyataan konyol apa itu" ujar salah satu pria itu.
Tidak lama berselang Ming Mei akhirnya kembali, dan berdiri di sebelah Yu Shen.
"Gege mari kita satukan kekuatan kita dan mengalahkan mereka" ujar Ming Mei.
"Hm... Baiklah" ucap Yu Shen dengan anggukan.
"Sialan, para sampah itu ingin meledakkan diri. Kita harus cepat pergi dari sini" ujar salah satu pria yang mengenakan jubah hitam.
Namun mereka terlambat, mereka pun ikut meledak dan mati bersama sehingga tidak ada yang tersisa dari mereka.
Wushh...
BBOOOMMMMM!!
Sebuah ledakan dahsyat terjadi di kediaman keluarga Yu, sehingga menarik perhatian semua orang yang ada di sana.
**
Yu Xuan yang masih tertidur pun terbangun dan pergi untuk mengecek keluar dari ruangan bawah tanah tersebut dan ia pun terdiam membeku melihat apa yang ada di depan matanya.
Adik, ibu, dan juga ayah nya, semuanya telah mati dan tidak lagi tersisa, yang tersisa kini hanyalah puing puing reruntuhan bangunan Keluarga Yu.
Kemudian ia melihat sesuatu yang berkilau dari reruntuhan bangunan itu setelah ia dekati ternyata itu adalah kalung giok mendiang ibunya. Lalu Yu Xuan menggenggam erat Kalung Giok tersebut, dan bersumpah akan membalas kan dendam kedua orang tuanya dan tidak akan mengampuni orang yang telah membunuh kedua orang tuanya.
"Akan ku pasti kan kalian tidak akan hidup dengan tenang, tidak akan ku maaf kan, akan ku balaskan dendam kalian ayah... ibu... Yu Jia, akan ku pastikan seluruh dunia ini merasakan sakit yang kalian rasakan dan aku juga akan menjadi puncak dari beladiri dan akan melawan hukum dunia ini". Ucap Yu Xuan dengan nada yang sangat marah dan berteriak.
***
Lima tahun sudah berlalu, Sejak kejadian itu keluarga Yu sudah di lupakan dan bahkan tidak ada lagi yang mengingatnya. Terlihat seorang pemuda berambut putih panjang dengan baju yang kumuh, seperti gembel berdiri melihat puing puing reruntuhan rumah yang sudah berlumut termakan usia. Kira kira tingginya 178 cm, pemuda tersebut adalah Yu Xuan, sekarang dia sudah bertumbuh dewasa dan sudah berumur 15 tahun.
Tepat pada saat Yu Xuan memandangi reruntuhan bangunan keluarga Yu, terlihat lima orang berjalan dan tak sengaja melihat Yu Xuan yang sedang berdiri melihat reruntuhan bangunan bekas Kediaman Keluarga Yu yang kini sudah tersisa puing puing nya.
Melihat itu pemuda tampan tersebut menghampiri Yu Xuan bersama dengan tiga orang pemuda, dan satu orang wanita cantik yang bersamanya.
"Hei lihatlah di sana, oiii.. gembel, sampai kapan kau melihat reruntuhan itu" ujar Seorang pemuda tampan tersebut.
Yu Xuan pun tak menghiraukan mereka dan lebih memilih pergi dari sana.
"Cih... dasar sampah yang tidak bisa berkultivasi, masih saja kau sombong dan angkuh lebih baik mati saja sana kau dasar sampah" ucap wanita yang berada di samping pemuda tampan tersebut.
Di dunia ini semua anak ketika berumur 12 tahun sudah harus memiliki Kultivasi karena jika pada saat sudah melebihi umur 12 tahun akan sulit untuk melakukan kultivasi, jika ada orang yang tidak memiliki Kultivasi mereka akan di anggap sampah dan tidak berguna, tak jarang juga para Cultivator menyiksa mereka hingga tewas.
Mereka yang melihat hal tersebut tidak memperdulikan nya karena mereka merasa orang yang tidak mempunyai Kultivasi sudah sepantasnya mati. Karena aturan di dunia ini adalah dimana yang kuat yang berkuasa dan yang lemah ditindas.
Pemuda tersebut sangat kesal karena tidak dipedulikan oleh Yu Xuan kemudian ia menendang Yu Xuan hingga terjatuh dan juga menginjak injak nya. Melihat Yu Xuan yang tidak berdaya, mereka bukannya berhenti dan mengasihinya malah sebaliknya mereka semakin menindas Yu Xuan dan bahkan semakin parah.
Di saat bersamaan, Yu Xuan menatap pemuda tersebut dengan tatapan tajam yang penuh rasa dendam dan amarah, mata biru cerahnya kini telah berubah menjadi biru gelap dan memancarkan aura membunuh yang mengerikan.
Yu Xuan juga menyeringai kecil melihat pemuda tersebut. Seketika pemuda tersebut terkejut dan ketakutan, tanpa sadar tubuhnya mundur ke belakang dan tubuhnya juga gemetaran, Instingnya mengatakan bahwa Yu Xuan adalah makhluk yang berbahaya.
"Apa apaan tatapan itu mau mati kau dasar sampah" ucap pemuda bernama Hui Fen, yang sebenarnya ia ketakutan ketika melihat tatapan Yu Xuan.
Dia adalah Tuan Muda dari keluarga bangsawan Hui yang ikut serta dalam pembantaian Keluarga Yu di lima tahun yang lalu. Dirinya, Keluarga Hui, Keluarga Jie dan juga keluarga bangsawan lainnya juga tak menyangka bagaimana Yu Xuan masih bisa hidup setelah kejadian pembantaian Keluarga Yu lima tahun yang lalu, tapi mereka tak menghiraukan nya karena Yu Xuan tidak memiliki Kultivasi jadi mereka tidak menganggap Yu Xuan sebagai ancaman.
"Sudahlah Fen'er ayo pergi dan tinggal kan saja sampah tidak berguna itu di sini, bila perlu buang saja dia ke dalam hutan kematian dan biarkan dia di makan oleh Spirit Beasts" ujar seorang wanita yang bersama Hui Fen dia adalah Jie Lan, anak keluarga Jie.
Dia Dulunya adalah sahat dekat Yu Xuan ia bahkan di jodohkan keluarganya dengan Yu Xuan, tetapi setelah kejadian lima tahun yang lalu ia pun meninggalkan Yu Xuan dan memilih Hui Fen, karena Yu Xuan tidak bisa Berkultivasi.
"Ayo kita pergi saja, dan buang tubuhnya ke hutan kematian agar menjadi santapan para beast spirit" ucap Hui Fen.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
utk novel yg terbaru untuk semua