NovelToon NovelToon
Our Secret Marriage

Our Secret Marriage

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:8.5k
Nilai: 5
Nama Author: Giriri

Berasal dari keluarga 'berada' tidak selamanya bahagia. Hal inilah yang dirasakan oleh Putri Bungsu keluarga Maharani yaitu Aila Maharani. Terlahir dari keluarga yang terkenal karena bakat bermusik mereka membuatnya terbebani.
Kebebasannya terhalang karena takut mencoreng nama baik keluarga dan juga sering dibandingi oleh publik dengan saudara nya Airis.
Suatu hari, kediaman keluarga Maharani didatangi seorang Tuan Muda dari keluarga Davidson yaitu Egi Davidson, dikenal suka bermain wanita, tapi nyatanya dia hanyalah pria dewasa yang masih polos.
Kedatangannya ditemani seorang sekretaris dengan tujuan melamar salah satu putri dari keluarga Maharani.

Secara mengejutkan Si Tuan Muda itu memilih Aila sebagai pasangannya..
Semua orang terkejut dengan hal ini, termasuk Aila...

Apa yang terjadi? Kenapa semua orang terkejut? Apa Aila akan memanfaatkan kesempatan ini untuk meraih kebebasan??

Penasaran cerita nya??
Mari ikuti kisah mereka di Our Secret Marriage

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Giriri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Si Arogan

"..."

"Baiklah tuan Sasnawi Maharani, kedatangan saya kesini persis seperti apa yang sekretaris saya sampaikan. Saya ingin melamar putri anda. Terlebih dari saya yang memiliki hubungan dengan wanita lain, itu tidak berpengaruh bukan." Egi berbicara dengan nada yang sangat arogan, sampai membuat wajah ayah memerah dan ibu bahkan tidak bisa berekspresi tenang lagi.

"Tuan..tuan muda, anda tidak boleh seperti ini. Tuan Maharani merupakan partner kerja sekaligus sahabat dari ayah tuan muda. Jika anda bersikap begini bisa-bisa hubungan mereka hancur." Sekretaris Egi terlihat kewalahan dengan sikap arogan tuan muda nya. Bagaimana mungkin dengan umur nya yang hampir menginjak 30 an, tapi sikap nya masih kekanakan begini.

"Tuan sekretaris, kenapa Davidson tidak ikut bersama kalian." Tanya ayah, mencoba untuk tetap tenang.

"Ayah sedang ada urusan bisnis di luar negri, jadi urusan ini saya bisa mengatasi nya sendiri." Ucap Egi.

"Haah, sebentar saya ingin menghubungi nya. Saya tidak bisa menyetujui atau menerima lamaran yang alasan nya sangat tidak jelas ini." Ayah meminta pada kepala pelayan untuk mengambil handphone di meja makan.

Ayah memanggil teman nya itu dan tak lama menunggu dengan dering pertama langsung di terima oleh ayah dari Egi.

"Halo, David apa kau sedang sibuk." Tanya ayah. Dan suara dari handphone beliau dengarkan pada yang lain.

"Ah, tidak tidak. Aku memang rencana akan menelpon mu. Anu, apa anak ku ada disana." Tanya ayah dari Egi.

"Iya dia disini dengan sekretaris nya. Karena kau bertanya begini jadi apa kau bisa jelaskan ada apa sebenarnya ini. Anak mu tiba-tiba ingin melamar putri ku, dan yang aku tau bukannya dia masih berhubungan dengan wanita lain." Tanya ayah sambil melihat anak teman nya itu.

"Dasar anak kurang ajar itu. Hm.. Nana..."

"Pfft."

Ah sial, kenapa aku tidak bisa menahan nya.. Aila

Dan bukan hanya Aila yang menahan untuk tertawa, tapi kakak dan ibu nya juga tidak bisa menahan ekspresi mereka.

"Hei sudah ku peringati kau jangan memanggil ku begitu di saat ada keluarga ku." Kesal ayah dengan wajah yang memerah menahan malu.

"Oh, ya haha baiklah. Baik aku lanjutkan jadi begini...."

Ayah dari Egi tersebut menceritakan bahwa alasan keluarga nya ingin melamar putri dari keluarga Maharani ini adalah karena dia terkendala mendapatkan hal yang berkaitan dengan bisnis nya jika di keluarga nya tidak ada dari keluarga Maharani.

"Hei, bukankah kerja sama kita saja cukup, kenapa harus membawa anak-anak, lalu memang nya dengan siapa kau berbicara sampai keputusan mu begini." Tanya ayah lagi.

"Itu...maaf Nawi, beliau tidak mau aku membocorkan identitas nya pada mu."

Ayah seketika diam, beliau tidak tau bagaimana harus bersikap lagi.

"Astaga, memang nya siapa dia. Terus untung nya buat keluarga ku apa, karena ini menyangkut hidup putri ku tentu saja harus ada imbal balik nya." Ucap ayah dengan terus terang.

"Oh tentu saja ada. Karena kita akan jadi besan, jadi aku hadiahkan kepemilikan mall di cabang xx dan pergelaran Symphony di akhir pekan, kau tidak perlu khawatir karena itu bukan pergelaran biasa jadi aku bisa jamin dengan bakat anak mu itu keluarga mu akan makin diingat dan masa depan nya yang terjamin. Bagaimana."

Mendengar apa yang akan diberikan oleh sahabatnya itu, ayah tidak menyangka akan sebesar itu. Apalagi mall di cabang xx sangat besar dan keuntungan nya pun luar biasa.

"Hmm tidak buruk. Tapi..aku harus bertanya dulu kepada para putri ku, jika mereka menolak aku tidak bisa memaksa, karena ini kehidupan mereka." Jelas ayah sambil melihat kedua putri nya.

"Baiklah, tapi aku harap kau bisa membantu ku dalam hal ini. Kalau begitu aku serahkan sisa nya pada anakku, dan kau Egi bersikap sopan lah. Sampai jumpa, Nawi."

Dan panggilan pun selesai, sekarang ayah tinggal mengeksekusi keputusan nya dengan tetap memikirkan anak-anak nya.

"Baiklah, untuk sekarang apa anda berdua mau memberikan sedikit waktu untuk kami membuat keputusan." Tanya ayah.

"Ya terserah saja, tapi jangan lama-lama."

"Tuan mudaa." Sekretaris Egi tersebut sepertinya lumayan kewalahan dengan sikap semaunya tuan muda itu.

"Ck, dasar anak kurang ajar." Gumam ayah.

"Ayo kita ke ruang makan sebentar." Ayah mengajak istri dan anak-anak nya untuk pindah sementara, namun saat ingin pergi beliau melupakan hal penting untuk di tanyakan.

"Ah, ya hampir lupa. Ngomong-ngomong, siapa yang tuan muda Egi ingin lamar." Tanya ayah.

Egi mengangkat bahu nya tanpa berkata, tapi ayah seperti nya tau apa yang di maksud.

"Astaga, saya lupa. Perkenalkan dia istri saya Hanna Sasnawi Maharani, ini putri tertua kami Airis Sasnawi dan ini putri bungsu Aila Maharani." Jelas ayah.

"Hm? Kenapa nama belakang nya berbeda." Tanya Egi penasaran.

"Bukan apa-apa, hanya kreativitas saya saja membagi nama saya di kedua putri. Jadi siapa yang anda pikirkan, tuan muda."

Egi terdiam sejenak melihat Airis dan Aila bergantian.

"Saya ingin melamar Bu Hanna."

Mata ayah seketika terbelalak mendengar apa yang Egi katakan.

Bahkan sekretaris nya pun hampir depresi.

"Hanya bercanda. Saya ingin anak bungsu anda, siapa tadi Aila..Aila Maharani."

Mendengar itu spontan Aila bergumam.

"Wha..what the.."

Karena ayah mendengar, seketika beliau melihat ke arah Aila.

Apa ini...aku sudah yakin kalau dia menyukai kakak. Kenapa aku. Aila

"Ayah aku tidak mauu." Bisik Aila dengan ekspresi seperti hewan kecil yang akan dimangsa predator.

"Pfft." Egi tidak bisa menahan tawa nya saat melihat ekspresi itu.

Ayah pun sepertinya kebingungan, tapi dia tetap berusaha tenang dan menggandeng tangan Aila untuk pergi segera.

Egi melihat keluarga itu menjauh dari mereka dan berbicara.

"Aku baru tau ada orang tua membagi nama nya begitu. Apa kau pernah." Tanya Egi pada sekretaris nya dengan wajah serius.

"Hmm ya memang tidak. Tapi tuan, keluarga ini memilikinya reputasi yang sangat bagus, tuan Sasnawi Maharani memulai perjalanan karirnya dari nol sampai sekarang beliau berhasil membuat keluarga nya di kenal jutaan orang. Istri beliau bukan lah dari keluarga terpandang, tapi beliau lah teman yang sanggup menemani perjalanan tuan Sasnawi saat sakit maupun senang."

"Kau sepertinya tau banyak tentang mereka, ya." Tanya Egi.

"Hehe memang begitu pekerjaan seorang sekretaris, tuan." Ucap sekretaris dengan senyum masam.

Anda saja yang hidup nya hanya tau wanita. Sekretaris

"Lalu apa kau juga tau bagaimana kedua putri nya itu." Tanya Egi lagi.

Sekretaris Egi pun menceritakan bagaimana putri pertama Airis dan si bungsu Aila dalam kehidupan sosial nya. Dari yang Egi dengar saja terlihat jelas perbedaan kedua nya, dari segi fisik Egi memang tertarik dengan Airis karena hal itu merupakan kunci nya memilih wanita, namun tentang Aila dia tidak bisa memutuskan apakah dia buruk atau baik, secara fisik memang bukan tipe Egi tapi ada sesuatu yang membuat nya terlihat berbeda dari kakak nya itu.

"Hmm, tuan muda jika boleh tau kenapa anda lebih memilih Nona Aila daripada Nona Airis. Karena berdasarkan yang saya tau tipe wanita anda lebih seperti Nona Airis." Tanya sekretaris nya.

"...kau benar, kau tidak salah. Kenapa aku memilih dia..hmm hanya ingin saja. Ya hanya. Aku pikir dia bukan tipe orang mudah jatuh cinta, jadi itu merupakan hal bagus."

Jelas Egi dengan wajah sumringah, membuat sekretaris nya itu tidak habis pikir.

Yaa saya harap anda bukan orang yang duluan jatuh cinta. Sekretaris

------------------------------------------------------------------------

...Jangan lupa Subscribe, Komen dan Like nya gaiss 😉...

...Support kalian buat author buat rajin update ...

...😁...

...Happy reading...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!